• (GFD-2022-10500) Belum Ada Bukti, Uang Rp 900 Miliar Di Bunker Istana Ferdy Sambo Disita

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 29/08/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook mengunggah video berjudul ‘KPK & PPATK Sita Timbunan Uang Rp 900 Miliar Di Bunker Istana Ferdy Sambo’ pada 20 Agustus 2022.
    Video hasil kompilasi tersebut berdurasi 09.08 menit dengan potongan-potongan video yang diulang berkali-kali. Berikut cuplikan narasinya:
    Polri dikabarkan menyita uang senilai 900 miliar dari bunker rumah Ferdy Sambo di Jl. Bangka Jakarta Selatan. Isu tersebut beredar kencang usai Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPPATK) siap menelusuri aliran uang di pusaran kasus pembunuhan Brigadir J. Uang tersebut dikait-kaitkan dengan motif pembunuhan Brigadir J.  
    Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin meminta PPATK bergerak cepat memeriksa aliran dana di seputaran Ferdy Sambo termasuk para ajudan dan orang-orang yang tidak mau bicara.
    Tangkapan layar sebuah video yang beredar di Facebook tentang uang 900 miliar di rumah Ferdy Sambo
    Benarkah klaim timbunan Rp 900 miliar di bunker rumah Ferdy Sambo tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Sejauh ini belum ada bukti-bukti yang menunjukkan pada penemuan uang Rp 900 miliar di bunker rumah Ferdy Sambo. Juga belum ada penyelidikan yang dilakukan KPK dan PPATK terhadap dana tersebut.
    Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, seperti dimuat Tempo, telah membantah informasi penemuan bunker berisi uang Rp900 miliar.
    "Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bunker Rp900 miliar tidaklah benar," kata Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya.
    Menurut Dedi, tim khusus Polri memang melakukan penggeledahan di beberapa tempat tinggal Irjen Ferdy Sambo dan menyita beberapa barang bukti. Namun, tidak ada bunker berisi uang Rp900 miliar sebagai barang bukti yang disita Polri.
    Di sisi lain pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J membuka berbagai dugaan pelbagai hal seputar Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Salah satunya adalah perjudian daring atau judi online.
    Diberitakan Tempo pada 26 Agustus 2022, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengatakan sedang mendalami soal isu Konsorsium 303 yang diduga dipimpin Ferdy Sambo sebagai pelindung bandar judi. Kode angka 303 itu merujuk pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang tindak pidana perjudian.
    Selama kasus Ferdy Sambo yang mengakui terlibat pembunuhan Brigadir J meruak, informasi tentang Konsorsium 303 itu beredar di media sosial. Personel kepolisian dari berbagai pangkat perwira diduga terlibat dalam Konsorsium 303 itu.
    Pada Rabu malam, 24 Agustus 2022, Tempo menemui seseorang yang mengungkapkan adanya dugaan dana aliran judi dan banyak tahu perihal judi. Tempo menemui pria itu di Kembangan, Jakarta Barat. Sumber itu menyatakan diri sebagai pengusaha. Ia menunjukkan foto, dokumen, surat, hingga bukti chat yang pernah dibuatnya dan dikirimkan kepadanya.
    Kemudian pada 25 Agustus 2022, sebagaimana dilaporkan Kompas.com, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah memblokir sejumlah rekening yang berkaitan dengan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo.
    Sementara berdasarkan pemeriksaan terhadap video tersebut, tidak satupun video berisi tentang temuan bungker berisi Rp 900 miliar maupun penyitaan oleh KPK dan PPATK. Video tersebut adalah gabungan beberapa video lain yang terkait dengan kasus Ferdy Sambo.
    Potongan video 1
    Fakta:
    Potongan gambar ini ada di menit 1.12 dan identik dengan video yang diunggah akun YouTube tvOneNews pada 8 Agustus 2022 berjudul 'Putri Candrawathi Datangi Mako Brimob'.  
    Potongan video 2
    Fakta:
    Berdasarkan penelusuran Tempo, potongan video pada menit ke 1.16.  Video ini pernah diunggah TVOne pada 15 Agustus 2022, berjudulKamaruddin: Ada Motifnya dengan Mafia, Kaitannya dengan Dana-dana Taktis.  
     Potongan video 3
    Fakta:
    Gambar pada menit ke 1.35 ini identik dengan video yang diunggah akun Youtube KOMPASTV pada 9 Agustus 2022 dengan judul,Geledah Rumah Ferdy Sambo Pasca Ditetapkan Sebagai Tersangka, Penyidik Bawa 6 Barang Bukti.
    Pihak kepolisian melakukan penggeledahan di 3 lokasi berbeda. Lokasi penggeledahan merupakan rumah milik Irjen Ferdy Sambo, dan satu di antaranya rumah milik mertua Irjen Sambo. Selain menggeledah rumah pribadi dan rumah yang ditempati para ajudan di Jalan Saguling, dan Jalan Raya Duren Tiga. Penyidik juga menggeledah rumah di jalan Bangka XI-A, Kemang, Jakarta Selatan.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta dan semua bukti yang ada, Tempo menyimpulkan bahwa narasi tentang uang Rp 900 Milyar di Bunker Istana Ferdy Sambo yang disita KPK dan PPATK adalah Belum Ada Bukti.
    Video itu sendiri tidak berisi penyitaan uang Rp 900 miliar oleh KPK dan PPATK. Hingga berita ini diturunkan, belum ada bukti-bukti terbuka yang terkait dengan penemuan uang Rp 900 miliar milik Ferdy Sambo.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10499) Keliru, Foto dan Tautan yang Diklaim CCTV di Rumah Ferdy Sambo Saat Pembunuhan Brigadir J

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/08/2022

    Berita


    Kolase tiga foto yang diklaim rekaman CCTV yang memperlihatkan keterlibatan Putri Candrawati dalam kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat beredar di sosial media Facebook. 
    Gambar itu diunggah salah satu akun pada 22 Agustus 2022 dengan judul, Cctv telah ditemukan dan putri akhirnya jadi ters4ngk4, terlihat di video cctv bagaimana kronologinya cek videonya.
    Akun tersebut juga membagikan dua tautan yang diklaim merupakan  rekaman CCTV pembunuhan Brigadir J. Pada gambar yang diunggah tertulis keterangan “CCTV yang rusak berhasil Pulih!! Diseret Setelah Dibunuh. CCTV saat jasad Brigadir J dibungkus”.
    Tangkapan layar foto yang beredar di Facebook soal rekaman CCTV jasad Brigadir J
    Benarkah kolase foto dan tautan yang diklaim rekaman CCTV pembunuhan terhadap Brigadir J?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa kolase foto dan dua tautan yang dibagikan tersebut bukanlah bagian dari rekaman CCTV pembunuhan Brigadir J.
    Dua tautan yang disertakan merupakan tautan lapak jual beli kamera CCTV pada platform toko online. 
    Tempo juga memverifikasi gambar yang dibagikan tersebut dengan menggunakan tools Google Image, Tineye dan Yandex Image. Hasilnya ditemukan, gambar tersebut merupakan gabungan beberapa peristiwa yang tidak terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Putri Candrawati.
    Foto 1
    Pemeriksaan potongan foto 1
    Gambar yang memperlihatkan dua orang yang menunjuk di lantai merupakan foto dua petugas polisi yang sedang memeriksa lokasi pembunuhan wanita muda di Hotel Lotus Garden Kota Kediri pada Maret 2021. Foto tersebut merupakan bidikan jurnalis Detik.com, Andhika Dwi Saputra. 
    Foto 2
    Pemeriksaan potongan foto 2
    Untuk gambar di bagian tengah dengan lingkar merah, diketahui merupakan cuplikan gambar dari rekaman CCTV duel maut petugas kesehatan di Bulukumba pada Juli 2020. Video terkait peristiwa itu diunggah Tribun di kanal YouTube-nya pada 16 Juli 2020 dengan judul Akibat Sakit Hati Gaji 2 Tahun Tak Dibayarkan.
    Foto 3
    Pemeriksaan potongan foto 3
    Sementara gambar yang memperlihatkan empat orang berdiri, merupakan gambar dari cuplikan rekaman CCTV penganiayaan terhadap Serka Heru Santoso, Anggota Kopassus Grup II Kartosuro di Hugo's Cafe Jogjakarta pada April 2013. Beberapa potongan video ini diunggah Beritasatu di kanal YouTube-nya pada 14 Agustus 2013 dengan judul “Terdakwa Bacakan Nota Pembelaan”.
    Penetapan Putri Candrawathi Sebagai Tersangka
    Dikutip dari TEMPO, penetapan Putri Candrawathi sebagai tersangka dilakukan setelah penyidik melaksanakan pemeriksaan secara mendalam, dengan cara saintifik dan juga sesudah dilakukan gelar perkara. Penetapan Putri sebagai tersangka diumumkan Mabes Polri pada Jumat, 19 Agustus 2022
    Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan, istri Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti, yakni keterangan saksi dan bukti elektronik berupa CCTV yang ada di rumah pribadi di Jalan Saguling 3 dan CCTV di dekat TKP.
    “DVR yang diperoleh dari pos satpam inilah yang menjadi bagian circumstantial evidence atau barang bukti tidak langsung yang menjadi petunjuk PC ada di lokasi sejak di Saguling sampai Duren Tiga,” kata Andi Rian.
    Berdasarkan bukti ini Putri diketahui ikut melakukan kegiatan atau menjadi bagian dari perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir Yosua. Putri Candrawathi lalu disangkakan Pasal 340 subsider 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP, sama seperti yang dikenakan empat tersangka sebelumnya, termasuk sang suami Ferdy Sambo.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan fakta, kolase gambar dan tautan diklaim rekaman CCTV di rumah Ferdy Sambo saat pembunuhan Brigadir Joshua, adalah keliru. 
    Gambar tersebut diketahui merupakan gabungan beberapa peristiwa yang tidak terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Putri Candrawati. Dua tautan yang dibagikan pun bukanlah merupakan rekaman CCTV pembunuhan Brigadir J, melainkan lapak jual beli kamera CCTV pada platform toko online.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10498) Keliru, Artikel Seekor Ular Melahap Senapan AK-47

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/08/2022

    Berita


    Sebuah artikel tentang seekor ular melahap senjata senapan AK-47 beredar di internet. 
    Artikel yang tayang pada 25 Maret 2022 dan diberi judul “Unik, Potret Seekor Ular Ketika Salah Memilih Mangsa” itu menceritakan ada seekor ular di Hutan Sambisa, yang terletak di bagian utara pulau di Taman Nasional Cekungan Chad, melahap senjata AK-47 yang tergeletak.
    Ular itu berjenis ular tunxiang yaitu ular berbisa yang dapat menelan hewan yang jauh lebih besar dari dirinya di dunia nyata. Foto tersebut diklaim diambil seorang fotografer bernama Su dan membagikan foto di mana tubuh ular membentuk lekukan seperti senapan.  
    Tangkapan layar sebuah blog yang memuat artikel seekor ular memakan senjata senapan AK-47
    Benarkah foto dan narasi seekor ular memakan senjata senapan AK-47 tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa foto tersebut ular dengan lekukan senapan AK-47 itu adalah karya seni yang dibuat seniman politik Rusia Vasily Slonov. 
    Mula-mula Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi foto pada artikel dengan reverse image milik Yandex dan Tineye. Tempo mendapatkan fakta bahwa seniman politik Rusia Vasily Slonov, membuat karya seni tersebut pada 2019.
    Benda mirip ular yang dibentuk mirip senapan itu dibuat dengan bahan karet dan diberi nama "Python-AK”. Karya seninya kemudian dipublikasikan situs pengumpul karya seni Artsy.net
    Dikutip dari The Siberian Times, Vasily Slonov dikenal sebagai seniman yang banyak menarik kontroversial. Beberapa rangkaian karyanya berdasarkan Sochi dengan poster-posternya bahkan mengarah pada pemecatan direktur sebuah museum besar.
     Sumber: Artsy.net
    Dia juga membuat pemukul lalat bergambar wajah tokoh politik, termasuk Vladimir Putin, Barack Obama, Adolf Hitler dan Vladimir Lenin.
    Foto seniman asal Rusia ini tengah mengasah kapak raksasa di kediamannya di Krasnoyarsk, Rusia juga sempat ramai. Kapak-kapak yang Slonov buat dengan dihiasi tokoh politik Rusia seperti Mikhail Prokhorov dan Vladimir Putin ini akan dipamerkan di Siberia.
    Tempo menemukan kisah keliru tentang karya seni “Python-AK” itu telah menyebar di internet sejak 2019.

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta artikel yang disertai foto diklaim merupakan peristiwa seekor ular melahap senjata senapan AK-47, Keliru. 
    Benda mirip ular dengan lekukan tubuh seperti senapan merupakan karya seni yang dibuat seniman politik rusia Vasily Slonov.  Karya seni ini dibuat pada 2019 berbahan karet dan diberi nama "Python-AK."  

    Rujukan

  • (GFD-2022-10497) Keliru, Cara Mengobati Vertigo dan Sakit Kepala dengan Menutup Lubang Hidung

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 25/08/2022

    Berita


    Sebuah unggahan mengklaim cara mengobati vertigo dan sakit kepala hanya dengan menutup lubang hidung. Unggahan itu beredar di Facebook sejak 12 Agustus 2022. 
    Dalam narasi tersebut, beberapa langkah yang diklaim dapat mengobati sakit kepala antara lain adalah menutup lubang hidung sebelah kanan, lalu bernapas melalui hidung sebelah kiri selama t menit. Dalam 5 menit, sakit kepala akan sembuh. 
    “Jika merasa lelah, lakukan sebaliknya. Tutup lubang hidung sebelah KIRI dan bernafaslah melalui hidung sebelah kanan. Tak lama kemudian, Anda akan merasakan segar kembali,” tulis narasi lainnya.
    Hingga artikel ini ditulis, unggahannya telah mendapatkan respon 61 kali dibagikan.
    Tangkapan layar sebuah foto yang beredar di Facebook soal cara mudah mengobati vertigo dengan menutup lubang hidung.
    Lantas benarkah mengobati vertigo cukup dengan menutup lubang hidung?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, menutup hidung tidak bisa menyembuhkan vertigo.
    Dikutip dari Healthline, vertigo adalah pusing yang menciptakan perasaan palsu bahwa Anda atau lingkungan Anda berputar atau bergerak. Kondisinya bisa terasa mirip dengan mabuk perjalanan, tapi tidak sama dengan pusing.
    Vertigo sendiri ada dua jenis. Menurut Healthline, dua jenis itu yakni vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer adalah jenis vertigo yang paling umum. Ini terjadi sebagai akibat dari masalah di telinga bagian dalam, atau saraf vestibular, yang mengontrol keseimbangan.
    Sedangkan vertigo sentral terjadi sebagai akibat dari masalah di otak. Ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang berbeda, termasuk karena pukulan, tumor otak, migrain, cedera otak traumatis, infeksi dan sklerosis ganda.
    Menurut dokter Spesialis Anestesi di Rumah Sakit Umum Daerah Halmahera Tengah, dr Fitria, untuk meredakan penyakit vertigo, biasanya dokter akan menyarankan agar pasien untuk tidak banyak bergerak, berbaring, rileks, dan memperbanyak minum air putih. 
    “Tidak benar kalau menutup lubang hidung lalu bisa menyembuhkan sakit vertigo. Setahu saya belum ada kasus seperti itu. Kalaupun gejala vertigo yang dialami tidak hilang, biasanya ada  obat kayak, antibiotik, antihistamin, Prochlorperazine dan Benzodiazepines. Tapi semua obat itu harus pakai resep dan anjuran dokter,” kata Fitria saat dihubungi Tempo, Selasa, 23 Agustus 2022.
    Ilustrasi Vertigo. shutterstock.com
    Dilansir dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala vertigo yaitu :
    Namun penyembuhan vertigo juga membutuhkan operasi jika ditemukan tumor otak atau cedera kepala.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaaan, klaim cara mengobati vertigo cukup dengan menutup lubang hidung adalah keliru. 
    Secara medis ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk meredakan gejala vertigo seperti berbaring diam, rilex, tidak banyak bergerak, dan memperbanyak minum air putih. Bahkan untuk kasus vertigo tertentu seperti karena adanya tumor otak atau cedera kepala, perlu ditangani melalui operasi.

    Rujukan