(GFD-2022-10496) Keliru, Tangkapan Layar Berita Berjudul Opung Luhut Sudah Turun Tangan Soal Kasus Brigadir J
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 25/08/2022
Berita
Sebuah akun Instagram mengunggah tangkapan layar berita berjudul Opung Luhut Sudah Turun Tangan Soal Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo Cs Gak Bakalan Tenang.
Dalam narasi yang disertakan, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan perintah kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto untuk tidak ragu dalam mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.
Sejak dipublikasikan pada Kamis, 11 Agustus 2022, unggahan ini sudah mendapat 2 ribuan komentar dan 36 ribu tanggapan.
Sebuah akun Instagram membagikan tangkapan layar yang diklaim sebagai pemberitaan media massa soal Luhut Binsar Pandjaitan dan kasus pembunuhan Brigadir J
Apakah benar Luhut turun tangan dalam kasus pembunuhan Brigadir J?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa tangkapan layar berita tersebut tidak berisi pernyataan Luhut tentang kasus penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Untuk memverifikasi gambar di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusurinya menggunakan Google Reverse Image, Yandex Images, dan Google Search.
Sumber: Kompas.com
Hasilnya, Tempo menemukan foto tersebut adalah hasil jepretan fotografer ANTARA, Akbar Nugroho Gumay yang dimuat ulang oleh beberapa media termasuk Kompas.com. Konteks dalam foto itu, saat Luhut Pandjaitan sedang memberikan paparan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Parlemen, Kamis, 9 Juni 2022. Rapat tersebut membahas RKA K/L dalam RAPBN TA 2023 dan rencana kerja K/L Tahun 2023.
Tangkapan berita yang diambil oleh akun Instagram tersebut identik dengan berita dari situs Warta Ekonomi berjudul, Anggota DPR Ciut Sama Luhut: Dari Awal Sudah Injek Gas Kenceng Banget.
Oleh akun Bataksolidaritas, keterangan waktu dalam tangkapan layar ditutup, sedangkan judulnya telah disunting menjadi Opung Luhut Sudah Turun Tangan Soal Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo Cs Gak Bakalan Tenang.
Gambar kiri adalah judul pemberitaan asli yang diubah menjadi gambar kanan
TEMPO menemukan, pernyataan Luhut yang sebenarnya adalah meminta Bareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto untuk tidak ragu menindak pelaku-pelaku yang sengaja menaikan harga obat-obatan untuk Covid-19 selama masa pandemi.
Tempo telah membantah informasi keliru mengenai campur tangan Luhut pada kasus penembakan Brigadir J, seperti dimuat dalam artikel ini. Pernyataan Luhut Pandjaitan aslinya adalah meminta Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menindak pelaku-pelaku yang sengaja menaikan harga obat-obatan untuk Covid-19 selama masa pandemi.
"Saya tak ada urusan dengan dia, nggak ada urusan beking-bekingan, pokoknya sampai ke akar-akarnya kita cabut saja. Kita back up Kemenkes karena ini urusan kemanusiaan," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Sabtu, 3 Juli 2021.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, tangkapan layar berita berjudul Opung Luhut Sudah Turun Tangan Soal Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo Cs Gak Bakalan Tenang adalah Keliru.
Tangkapan layar tersebut telah melalui suntingan dari berita aslinya. Juga tidak ada pernyataan Luhut terkait penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/ChHhBaDpGMl/
- https://nasional.kompas.com/image/2022/06/09/15575761/pesan-anggota-dpr-ke-luhut-jangan-kurang-senyum?page=1
- https://nasional.kompas.com/image/2022/06/09/15575761/pesan-anggota-dpr-ke-luhut-jangan-kurang-senyum?page=1
- https://wartaekonomi.co.id/read420520/anggota-dpr-ciut-sama-luhut-dari-awal-sudah-injek-gas-kenceng-banget
- https://www.instagram.com/p/ChHhBaDpGMl/
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1867/keliru-luhut-binsar-pandjaitan-gandeng-jenderal-andika-memburu-jenderal-di-belakang-ferdy-sambo
- https://www.youtube.com/watch?v=dKWCU8nIz0Y
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2022-10495) Keliru, Militer Indonesia Pasang 200 Rudal di Selat Malaka yang Diarahkan ke Kuala Lumpur
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 25/08/2022
Berita
Sebuah video berjudul “Mengerikan Rudal TNI Keluar Semua” beredar di media sosial disertai narasi bahwa militer Indonesia telah memasang 200 rudal jarak jauh berbagai varian di sekitar Selat Malaka yang diarahkan ke Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur.
Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 26 Juli 2022. Berikut narasinya:
“Saat ini, militer Indonesia telah memasang 200 rudal jarak jauh berbagai varian di sekitar selat malaka yang diarahkan ke Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur. Adapun target utama antara lain, gedung parlemen, pusat pemerintahan Ahmad Badawi, menara petronas, serta beberapa objek vital lainnya…”
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat lebih dari 1000 komentar.
Tangkapan layar video yang beredar di Facebook mengenai rudal TNI dikeluarkan menghadap Selat Malaka
Apa benar ini video militer Indonesia telah memasang 200 rudal di Selat Malaka yang diarahkan ke Kuala Lumpur?
Hasil Cek Fakta
Video di atas merupakan hasil suntingan dari sejumlah klip latihan militer TNI. Sama sekali tidak memperlihatkan adanya 200 rudal yang di arahkan ke Kuala Lumpur, Malaysia. Hingga artikel ini diturunkan, Indonesia dan Malaysia tidak terlibat dalam kontak senjata atau pengerahan militer.
Sebaliknya, kedua negara tetap menjalin kerja sama, seperti pengiriman kembali tenaga kerja Indonesia ke Malaysia per 1 Agustus.
Untuk memverifikasi isi video di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya, jejak digital video ditelusuri dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.
Video Pertama
Pada bagian awal video yang memperlihatkan Letjen TNI Agus Kriswanto, identik dengan video yang pernah diunggah ke YouTube oleh kanal Garuda NET. pada 10 September 2017 dengan judul, “GARUDA - Latihan Puncak Antar Kecabangan TNI AD 2017.”
Fragmen video yang identik terdapat pada menit ke 1:49.
Gambar kanan adalah sumber video tangkapan layar gambar kiri. (Sumber: NET. TV)
Video Kedua
Selanjutnya, fragmen yang identik juga terdapat pada video yang pernah diunggah kanal Cumimif Channel pada 11 September 2018 dengan judul, “Latihan Menembak Meriam 155 mm Caesar 2018,, Yonarmed 9/2/1 Kostrad.”
Tepatnya, saat sejumlah prajurit tengah berada disekitar peluncur rudal yang dapat dilihat pada menit 0:40
Gambar kanan adalah sumber video tangkapan layar gambar kiri. (Sumber: akun YouTube Cumimif Channel)
Video Ketiga
Fragmen video lainnya juga identik dengan video yang pernah diunggah ke YouTube oleh kanal Garuda.NET. pada 20 Oktober 2018 dengan judul, “GARUDA - Batalyon Artileri Medan 12.”
Beberapa fragmen yang identik di antaranya terlihat pada menit ke 5:37 dan menit ke 5:54.
Gambar kanan adalah sumber video tangkapan layar gambar kiri. (Sumber: NET. TV)
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim militer Indonesia telah memasang 200 rudal di Selat Malaka yang diarahkan ke Kuala Lumpur adalah keliru.
Video di atas merupakan hasil suntingan dari sejumlah klip latihan militer TNI. Sama sekali tidak memperlihatkan adanya 200 rudal yang diarahkan ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Rujukan
(GFD-2022-10494) Menyesatkan, Soekarno Meminjamkan 57 Ribu Ton Emas ke John F. Kennedy
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 25/08/2022
Berita
Sebuah akun Facebook mengunggah video yang membahas presiden RI pertama, Soekarno, yang meminjamkan 57 ribu ton emas kepada presiden ke-35 Amerika Serikat, John F. Kennedy.
Video berjudul Hutang Triliun Dolar Amerika Serikat ke Indonesia ini menarasikan:
Percaya atau tidak, sejak dahulu sampai hari ini harusnya hidup bergelimang harta. Bukan karena Indonesia punya banyak hal, namun kita punya piutang besar sekali dari negara-negara di dunia, khususnya Amerika Serikat. Sejak zaman penjajahan tidak terhitung jumlah harta nenek moyang yang diboyong keluar.
Dinarasikan juga, salah satu harta yang dimiliki Indonesia adalah 57 ribu ton emas yang konon dipinjam oleh Amerika kepada Indonesia. Presiden Amerika Serikat John F Kennedy meminta belas kasih Presiden Sukarno untuk meminjam harta ini untuk pembangunan Amerika. Sukarno pun menyetujuinya dalam perjanjian Green Hilton Memorial Agreement.
Video berdurasi 7:59 menit ini diunggah tanggal 7 Agustus 2022. Sampai tulisan ini dibuat mendapat 11 ribu tanda suku, 1.800 komentar dan disaksikan 500 ribu pengguna Facebook.
Tangkapan layar video yang beredar di Facebook tentang klaim piutang Indonesia dari Amerika Serikat yang tertuang dalam Green Hilton Memorial Agreement.
Apakah Amerika Serikat benar-benar berhutang triliun Dolar Amerika Serikat ke Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan fakta menunjukan cerita tentang harta peninggalan era Presiden Soekarno muncul dengan berbagai versi. Cerita-cerita ini muncul dengan klaim-klaim yang sulit untuk dibuktikan dan dipertanggungjawabkan. Dalam beberapa kasus, cerita seperti ini berkaitan dengan penipuan. Belum ada fakta dan penelitian sejarah yang kredibel terkait hal ini.
Untuk verifikasi narasi video ini, Tempo menonton video sampai selesai dan memeriksa sumber klaimnya. Klaim tersebut dibandingkan dengan sumber resmi pemerintah Indonesia dan pemberitaan media kredibel.
Tempo juga menelusuri fragmen video dengan Yandex, Fake News Debunker by InVid, dan Google Images.
Fakta 1: 57 ribu ton emas dalam perjanjian Green Hilton Memorial Agreement
Mengenai perjanjian Green Hilton Memorial Agreement tersebut, beredar di berbagai situs, di antaranya bibliotecapleyades.net, blog-blog, YouTube, dan Facebook. Cerita dan klaim-klaim yang bertebaran di internet tersebut, dibukukan oleh Safari ANS pada tahun 2014 dengan judul Harta Amanah Soekarno dan diterbitkan oleh Phoenix Publishing.
Safari ANS mengklaim pada sinopsis buku ini, ia menuliskan berdasarkan investigasi selama belasan tahun. Ia menyebutkan bahwa saatnya bangsa Indonesia mengakui keberadaan aset tersebut yang bermuara pada The Green Hilton Memorial Agreement. Perjanjian ini juga diklaim ditandatangani oleh Soekarno dan John F. Kennedy pada Kamis, 14 November 1963 pukul 16.00 waktu Washington DC.
Namun, keaslian dokumen itu diragukan. Dikutip dari Detik, sejarawan dari LIPI Asvi Warman pernah meminta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melakukan uji terhadap dokumen itu lantaran dua hal.
Pertama, Asvi menyoroti cap stempel yang dipakai Presiden Indonesia. Seharusnya, cap itu bergambar padi, kapas, dan bintang. Namun dalam dokumen The Green Hilton Memorial Agreement, cap stempel Presiden Indonesia malah bergambar Garuda Pancasila.
Kedua, AS tidak pernah menyinggung perjanjian The Green Hilton Memorial Agreement dalam dokumen yang telah dirilis untuk publik.
Dilansir YKPP 65, Aswi mengatakan, setelah 1965 Presiden Soekarno jatuh miskin dan kondisinya memprihatinkan.
“Pasca 1965, Soekarno sudah miskin tidak ada uang pensiun. Bung Karno membutuhkan uang lalu Sidarto menjumpai mantan kepala rumah tangga dapatlah USD 10 ribu yang dikirim ke Wisma Yaso. Uang itu dititip ke Megawati di kaleng biskuit supaya nggak ketahuan. Kalau dia kaya, kenapa harus minta-minta uang itu,” jelas Asvi.
Soekarno, kata Aswi, untuk mengobati dirinya saja sulit karena tak ada uang. Bahkan untuk merawat gigi, Bung Karno membayar dokter Heng Kian dengan sebuah pulpen cinderamata dari negara lain.
Klaim Safari ANS berikutnya, dalam buku tersebut ia mengatakan bahwa The Green Hilton Memorial Agreement yang ditandatangani Soekarno dan John F. Kennedy pada Kamis, 14 November 1963 pukul 16.00 waktu Washington DC.
Dari catatan sejarah, pada 14 November 1963, posisi John F Kennedy di Amerika Serikat. Catatan John F. Kennedy Presidential Library And Museum, John F Kennedy menyebutkan bahwa ia berada di Auditorium Departemen Luar Negeri Washington DC sedang menjawab pertanyaan wartawan tentang penangkapan Universitas Yale Frederick C. Barghoorn di Moskwa karena menjadi mata-mata. Termasuk menjawab pertanyaan soal isu Vietnam, soal Kongres AS yang menolak program bantuan internasional, legislasi yang tertunda, serta isu pengakuan Honduras dan Republik Dominika.
Kemudian dilansir The American Presidency Project pada pukul 15.15, Kennedy berpidato di Elkton Maryland untuk meresmikan peresmian jalan tol baru di Delaware dan Maryland. Kemudian terbang ke New York untuk menghadiri Kongres Organisasi Industri (AFL-CIO) diadakan di Americana Hotel di New York City tanggal 15 November 1963.
Berdasarkan catatan di atas pada tanggal 14 November 1963, tidak ada pertemuan antara Soekarno dan John F. Kennedy.
Fakta 2: Pertemuan Presiden Kennedy dan Presiden Soekarno
Foto karya Abbie Alpheus Rowe pada 24 April 1961, pukul 09.30 di Andrews Air Force Base, Maryland, Amerika Serikat. (Sumber: John F. Kennedy Presidential Library And Museum)
Pada menit ke 2:18, video ini menampilkan fragmen foto hitam putih Presiden Soekarno dan Presiden Kennedy. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa foto ini merupakan karya fotografer Gedung Putih, Abbie Alpheus Rowe tanggal 24 April 1961, pukul 09.30 am di Andrews Air Force Base, Maryland, Amerika Serikat.
Dilansir John F. Kennedy Presidential Library And Museum, pada tanggal 24 April 1961, Presiden John F. Kennedy menyambut Presiden Indonesia Ahmed Sukarno di Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Maryland. Petugas protokol Departemen Luar Negeri Clement E (kiri) dan Menteri Luar Negeri Chester Bowles (kanan) turut mendampingi Kennedy.
Dilansir Kompas.com, dalam buku Indonesia Melawan Amerika: Konflik Perang Dingin 1953-1963 (2008) karya Baskara T Wardaya dikisahkan, pertemuan Kennedy dan Soekarno terkait dengan Irian Barat. Kala itu, Irian Barat diperebutkan Indonesia dan Belanda.
Kennedy menanyakan mengenai pentingnya Irian Barat bagi Indonesia. Menurut Kennedy, orang yang tinggal di wilayah tersebut adalah ras Melanesia. Belanda juga memiliki keuangan yang lebih untuk mengelola wilayah tersebut.
"Mengapa Anda menginginkan Irian Barat?" kata Kennedy. Soekarno menjawab, Irian Barat merupakan wilayah Indonesia dan harus kembali jadi bagian Indonesia.
Fakta 3: Penandatangan Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement Disaksikan Banyak Orang
Sumber: Nationaal Archief
Pada menit ke 3:39, video ini menampilkan fragmen foto hitam putih. Berdasarkan pencarian Tempo, foto identik dengan foto karya Bilsen, Joop van/Anefo diambil tanggal 12 Desember 1949 di Amsterdam.
Dilansir, Nationaal Archief Belanda, Perdana Menteri Dress berpidato di hadapan Ratu Belanda Ratu Juliana dan Wakil Presiden Republik Indonesia Mohammad Hatta di Istana Dam, Amsterdam. Dalam foto ini tampak Perdana Menteri Dr Willem Drees (kanan, berdiri), Ratu Juliana, Moh Hatta, dan Menteri Urusan Kolonial J.A Sassen (kiri).
Sumber: Nationaal Archief
Pada hari itu, Ratu Juliana menandatangani penyerahan kedaulatan Hindia Belanda kepada Indonesia. Wakil Presiden Hatta dan Perdana Menteri Dress juga menandatangani perjanjian tersebut. Penyerahan kedaulatan yang didahului oleh Konferensi Meja Bundar (KMB).
Kasus Penipuan terkait Harta Amanah Soekarno
Dilansir Detik.com, ada 10 kasus penipuan berkedok pencairan Harta Amanah Soekarno. Motif penipuan ini sama, korban diceritakan tentang harta peninggalan Soekarno dan Raja-raja Nusantara.
Caranya, pelaku penipuan memperlihatkan dokumen yang dianggap sebagai bukti keberadaan harta tersebut. Dokumen tersebut dibuat sedemikian rupa agar terlihat kuno. Sebagai ahli waris, masyarakat dapat mencairkan dan mengambil harta tersebut dengan syarat menyetorkan sejumlah uang.
Pelaku penipuan ini tidak hanya orang Indonesia, tapi juga warga negara asing bernama James Lindon Graham.
Dilansir media New Zealand Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa narasi Soekarno meminjamkan 57 ribu ton emas ke John F. Kennedy adalah Menyesatkan.
Sejauh ini dokumen asli keberadaan Green Hilton Memorial Agreement yang berisi peminjaman 57 ribu ton emas dari Soekarno ke John F. Kennedy masih diragukan.
Foto pertemuan antara John Kennedy dan Soekarno seperti termuat dalam video itu adalah pertemuan pada 1961 dan keduanya membahas masalah Irian Barat.
Sedangkan foto yang diklaim bagian dari perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah foto tahun 1949.
Rujukan
- https://fb.watch/e-Ysz-MZRN/
- https://www.bibliotecapleyades.net/sociopolitica/sociopol_globalbanking167.htm
- https://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/48741
- https://news.detik.com/berita/d-4879908/asal-mula-hoax-harta-sukarno-di-swiss
- https://ypkp1965.org/blog/2017/03/18/harta-amanah-soekarno-nyata-atau-mitos/
- https://www.jfklibrary.org/archives/other-resources/john-f-kennedy-press-conferences/news-conference-64
- https://www.presidency.ucsb.edu/documents/remarks-the-dedication-the-delaware-maryland-turnpike
- https://www.jfklibrary.org/asset-viewer/archives/JFKWHP/1961/Month%2004/Day%2024/JFKWHP-1961-04-24-A
- https://internasional.kompas.com/read/2019/03/20/17180681/saat-soekarno-bertemu-john-f-kennedy-bicarakan-irian-barat-hingga?page=all
- https://www.nationaalarchief.nl/onderzoeken/fotocollectie/a8d2e6e0-d0b4-102d-bcf8-003048976d84?searchKey=bce09aaf5b1b5c334fac46da0ec2a350
- https://news.detik.com/berita/d-5170161/paguyuban-di-garut-tambah-daftar-panjang-penipu-harta-karun-di-bank-swiss/3
- https://www.stuff.co.nz/national/crime/5705391/1-6m-Sukarno-fraudster-jailed
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2022-10493) Keliru, Selain Brigadir J, Ada Mayat Misterius yang Disekap Ferdy Sambo
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 24/08/2022
Berita
Sebuah video yang dibagikan lewat YouTube diberi judul Korban Bukan Hanya Brigadir J, 1 Mayat Misterius Ditemukan disekap (Miris) yang berkaitan dengan kasus Irjen Ferdy Sambo.
Di dalam video itu terlihat Polisi sedang di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam), Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, melakukan pra rekonstruksi. Lalu muncul dua petinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) seperti Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Agus Andrianto dan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi.
Kemudian Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia, Ahmad Taufan Damanik dan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana.
Sejak diunggah pada Senin, 21 Agustus 2022, video ini sudah ditonton 135 ribu kali, mendapat seribu tanggapan dan 333 komentar.
Tangkapan layar video yang beredar di YouTube dengan narasi ada mayat lain yang disekap Ferdy Sambo selain Brigadir J
Namun, benarkah Korban Bukan Hanya Brigadir J, 1 Mayat Misterius Ditemukan di Sekap?
Hasil Cek Fakta
Dalam video tersebut, tidak ada pembahasan tentang korban tewas yang disekap, selain tentang penembakan terhadap Brigadir J. Hingga saat ini, penyidikan Polri menunjukkan Brigadir J satu-satunya yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut dan Ferdy Sambo juga mengaku menjadi otak pembunuhan Brigadir J.
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi potongan video itu menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan sejumlah instrumen, seperti Google Reverse Image, dan Yandex Images.
Berikut ini potongan fakta-fakta atas video yang beredar:
Video 1
Pemeriksaan video 1
Video detik pertama, terlihat sejumlah Polisi di rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan, Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 11 Agustus 2022. Saat itu, Polisi melakukan pra rekonstruksi kasus penembakan Brigadir J.
Situs Medcom.id memberitakan, Kepolisian menjaga ketat lokasi prarekonstruksi dengan memasang garis polisi berwarna kuning di kediamanan Ferdy Sambo. Mobil tim Inafis terparkir sekitar 50 meter dari rumah Ferdy Sambo.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan prarekonstruksi melibatkan sejumlah unsur. Prarekonstruksi diharapkan dapat mengungkap kasus penembakan ini secara utuh.
Video 2
Pemeriksaan video 2
Pada detik ke-8, Agus Andrianto sedang memberikan keterangan dalam konferensi pers pada Rabu, 10 Agustus 2022 terkait tewasnya Brigadir J. Potongan gambar ini sudah terbit di media Jawa Pos dengan judul Kabareskrim: Ada 5 Sidik Jari dan DNA di Lokasi Penembakan Brigadir J.
Agus mengatakan, saat Brigadir J tewas, terdapat 5 sidik jari dan DNA di lokasi kejadian. Jejak sidik jari dan DNA itu milik Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, Bharada Richard Eliezer, Brigadir Kepala Ricky Rizal dan Kuat.
Agus menuturkan, temuan ini menjadi pijakan awal bagi Timsus melakukan penyidikan. Sebab, keluarga Brigadir J baru membuat laporan polisi pada 18 Juli 2022.
Video 3
Pemeriksaan video 3
Pada detik ke-40, Taufan Damanik terlihat saat membeberkan hasil pemeriksaan Komnas HAM terhadap beberapa pelaku pembunuhan Brigadir J, termasuk Ferdy Sambo. Video ini sebelumnya sudah tayang di kanal YouTube Narasi Newsroom pada Kamis, 18 Agustus 2022 dengan judul Pengakuan Ferdy Sambo Habisi Brigadir Yosua.
Saat wawancara, Taufan mengatakan bahwa Ferdy Sambo mengakui menjadi otak pembunuhan Brigadir J. Ia juga mendapatkan informasi jika Bharada E melihat Ferdy Sambo melakukan penembakan pada Brigadir J.
Video 4
Pemeriksaan video 4
Kemudian muncul video Ketut Sumedana pada menit ke-1:38. Dalam video itu Ketut menyampaikan sudah menerima berkas perkara empat tersangka pembunuhan Brigadir J, yaitu Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer (RE), Brigadir Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma'ruf (KM) pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Video ini sudah tayang di kanal YouTube Harian Kompas berjudul Berkas Perkara Empat Tersangka Pembunuh Brigadir J Telah Diterima Kejagung.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, klaim Korban Bukan Hanya Brigadir J, 1 Mayat Misterius Ditemukan di Sekap, adalah keliru. Pasalnya isi video tersebut tidak ada membahas tentang penemuan mayat dan penyekapan.
Sampai sekarang, media-media yang kredibel di Indonesia memberitakan hanya Brigadir J yang tewas dalam peristiwa penembakan yang dilakukan Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.
Sambo pun mengakui ia menjadi otak pembunuhan atau penembakan Brigadir J dan yang merancang Obstruction of Justice. Misalnya, mengubah TKP, menghilangkan beberapa barang bukti seperti decoder CCTV, termasuk mengkondisikan supaya orang-orang yang menjadi saksi kunci memberikan keterangan sesuai skenario yang dibuatnya.
Rujukan
- https://youtu.be/NvDAwpCy4a8
- https://www.medcom.id/nasional/hukum/wkB20jvk-ungkap-kasus-penembakan-brigadir-j-polisi-gelar-prarekonstruksi-di-rumah-dinas-ferdy-sambo
- https://www.jawapos.com/nasional/hukum-kriminal/10/08/2022/kabareskrim-ada-5-sidik-jari-dan-dna-di-lokasi-penembakan-brigadir-j/
- https://www.youtube.com/watch?v=gjb9CcK-EKU
- https://www.youtube.com/watch?v=OWzDNLzbUXQ
- https://nasional.tempo.co/read/1621916/ferdy-sambo-mengaku-begini-kronologi-pembunuhan-brigadir-j-terbaru
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 3606/5642