(GFD-2022-10504) Benar, Video Bocah 7 Tahun Menangis saat Bersaksi Memenjarakan Ibunya
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/08/2022
Berita
Video yang memperlihatkan seorang bocah tengah memberikan kesaksian di persidangan yang memberatkan ibunya sendiri dalam kasus pembunuhan anak.
Di Instagram, video tersebut dibagikan akun ini pada 20 Agustus 2022 dengan judul 'Tangisan bocah berumur 7 tahun ketika harus bersaksi menjarakan ibunya sendiri'.
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 725 komentar.
Tangkapan layar video yang beredar di Instagram tentang anak berumur 7 tahun yang bersaksi memenjarakan ibunya.
Apa benar ini video tangis bocah 7 tahun saat bersaksi memenjarakan ibunya?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran jejak digital dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.
Hasilnya, bocah dalam video tersebut menangis di ruang sidang saat memberikan kesaksian bahwa ibunya telah membunuh adiknya.
AJ, baru berusia tujuh tahun saat memberikan kesaksian di persidangan. Bocah laki-laki itu menggambar untuk mengilustrasikan saat dia mengatakan ibunya menggendong saudara perempuannya di bawah air di kolam mereka.
Dilansir dari thesun.co.uk, kesaksian AJ tentang bagaimana dia melihat ibunya menenggelamkan saudara perempuannya telah memicu perdebatan delapan tahun tentang apakah anak itu benar-benar dibunuh.
Amanda Lewis, 35, dihukum karena menenggelamkan putrinya Adrianna, 7, di kolam renang di rumah mereka. Dia dipenjara seumur hidup pada Februari 2008. Dalam adegan-adegan yang menghantui, AJ menunjukkan kepada pengadilan gambar ibunya yang membunuh Adrianna. Ketika jaksa bertanya kepada anak laki-laki itu apa gambarnya, dia menjawab: “Itu ibuku. Membunuh adikku.”
Ketika Adrianna Hutto tenggelam, polisi mengira itu adalah kecelakaan tragis tetapi segera adik laki-lakinya mengungkapkan bagaimana ibunya, Amanda, dengan sengaja menenggelamkan gadis kecil itu.
Seperti dikutip dari mirror.co.uk, pada awalnya kematian Adrianna Hutto yang berusia tujuh tahun hanyalah sebuah tragedi mengerikan yang membuat keluarganya hancur. Anak itu tenggelam di kolam renang di luar rumah keluarga.
Ibunya, Amanda Lewis mengatakan dia telah membersihkan serangga dari kolam, terpeleset, jatuh dan tenggelam. Adik laki-lakinya AJ telah mencoba menyelamatkannya tetapi tidak bisa dan berteriak minta tolong.
Amanda, yang saat itu berusia 27 tahun, berlari mendekat dan menemukan putrinya Adrianna mengambang tertelungkup dan menyeretnya keluar.
Dia mencoba memberinya bantuan nafas. Saat menelepon layanan darurat dan rekaman panggilan itu mengungkapkan suaranya yang putus asa meminta bantuan.
Pada awalnya, Departemen Sheriff dan penyelidik kejahatan tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa insiden itu hanyalah kecelakaan tragis.
Tetapi kurang dari satu jam kemudian, putra Amanda yang berusia enam tahun, AJ, mulai menceritakan kisah yang lebih menyeramkan, yakni sebuah kisah yang mengarah ke pengadilan pembunuhan anak di mana dia menjadi saksi kunci melawan ibunya.
Sumber: ABCnews
“AJ Hutto adalah saksi kunci dalam kasus tragis yang memisahkan keluarganya dan menempatkan nasib ibunya, Amanda Lewis, di tangan mungilnya,” seperti dikutip dari abcnews.com pada 3 November 2010.
Kesaksian dimulai dengan momen yang mengejutkan; A.J. sempat tidak mengenali ibunya sendiri, yang duduk tepat di depannya.
Awalnya dia memberi tahu pengacara pembelanya, Smith, bahwa ibunya tidak berada di ruang sidang tetapi di penjara. Kemudian, Basford, jaksa penuntut, menunjukkan Lewis kepada A.J., yang akhirnya mengenalinya.
Kemudian anak itu menangis tersedu-sedu. "Itu sangat emosional, bahkan bagi saya. Saya merasa menyesal harus membuatnya melalui ini," kata Basford.
Sekali AJ mendapatkan kembali ketenangannya, dia mengarahkan jarinya langsung ke ibunya. Dia menjelaskan gambar yang dia buat dari TKP yang menunjukkan ibunya, dia berkata, "membunuh saudara perempuanku."
Tapi seperti dalam wawancara polisi, AJ menceritakan kisah yang membingungkan di mimbar.
Dia tidak bisa menentukan di mana dia berada selama kejahatan itu. Suatu ketika, katanya, Adrianna tenggelam di luar kolam. Belakangan, dia mengaku tidak tahu bagaimana Adrianna bisa tenggelam. Dia bahkan bersaksi bahwa Adrianna menyelinap masuk sendiri, membersihkan serangga dari kolam.
Pengacara Lewis Phil Patterson mengatakan AJ jelas merupakan saksi yang tidak kompeten. "Setiap kali AJ ditanya apa yang terjadi, dia memberikan jawaban yang berbeda, setiap saat," katanya.
Tapi Basford mengatakan A.J. membuat 27 pernyataan tentang hari tenggelam yang dikonfirmasi. Dan, katanya, dia bukan satu-satunya saksi yang meragukan Lewis.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan video bocah di ruang sidang dengan klaim bahwa ia menangis saat memberikan kesaksian yang memenjarakan ibunya adalah benar.
Bocah tersebut adalah AJ yang saat itu masih berusia 7 tahun. Ia menjadi saksi kunci atas kasus ibunya, Amanda Lewis, yang didakwa telah membunuh saudara perempuan AJ. Atas kesaksian AJ, Amanda dipenjara seumur hidup pada Februari 2008.
Di ruang sidang, AJ sempat tidak mengenali ibunya yang berada tepat di depannya. Begitu diberi tahu, ia kemudian menangis tersedu-sedu.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/ChdswosA2-A/?ig_rid=1aca49fb-8f7c-43c0-a09b-e65f89e7dcc3
- https://www.thesun.co.uk/news/1198366/chilling-moment-a-hushed-court-hears-boy-7-tell-of-moment-his-mum-drowned-his-sister-in-front-of-him/
- https://www.mirror.co.uk/news/real-life-stories/mum-drowned-seven-year-old-7897689
- https://abcnews.go.com/US/florida-murder-amanda-lewis-fate-hinged-year-olds/story?id=12045745
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2022-10503) Keliru, Ferdy Sambo Tak Terima Hukuman Mati dan Mengamuk Saat Sidang
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/08/2022
Berita
Sebuah akun Facebook membagikan kolase video tentang Ferdy Sambo yang tidak menerima hukuman mati dan mengamuk saat sidang berdurasi 8 menit dan 4 detik. Di dalamnya terdapat Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan petinggi Polri lainnya.
Lalu, ada potongan video Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Choirul Anam dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Habiburokhman saat berada di ruang rapat. Kemudian ada juga kolase foto mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Pada video dan foto itu, pemilik akun ini memberinya judul, Tak Mau Dihukum Mati, Ferdy Sambo Ngamuk Saat Sidang Hingga Nekat Lakukan Ini. Video ini diunggah pada Jumat, 26 Agustus 2022, dan sampai hari Minggu, 28 Agustus 2022 sudah ditonton sebanyak 2 juta kali, mendapat 27 ribu tanggapan, dan 4 ribuan komentar.
Tangkapan layar video yang beredar di Facebok dengan judul "Tak Mau Dihukum Mati, Ferdy Sambo Ngamuk Saat Sidang Hingga Nekat Lakukan Ini"
Namun, benarkah Ferdy Sambo tidak mau menerima hukuman mati dan mengamuk saat sidang?
Hasil Cek Fakta
Kolase video dan foto di akun Facebook tersebut berisi tentang Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sedang menyampaikan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI dan dengan Komnas HAM. Kasus Ferdy Sambo sendiri belum memasuki tahap persidangan, sehingga belum ada vonis terhadap para pelaku pembunuhan.
Untuk memverifikasi klaim hukuman mati di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan beberapa tools, seperti Reverse Image Search, Yandex, dan Google Search.
Video 1
Pemeriksaan potongan video 1
Pada video detik pertama dan diulang dalam menit-menit berikutnya, terlihat Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Potongan video ini merupakan momen saat Listyo mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu, 24 Agustus 2022.
Dilansir dari Tempo, Komisi III DPR mengundang Listyo dalam rapat dengar pendapat soal kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Di sana dia mengungkapkan, bahwa tim khusus bentukannya telah menetapkan lima orang tersangka, yaitu Ferdy Sambo, Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Brigadir Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.
Selain itu, tim inspektorat khusus bentukan Kapolri juga telah memeriksa 97 anggotanya terkait dengan pelanggaran kode etik dalam penanganan kasus Brigadir J. Dari jumlah itu, 35 orang di antaranya diduga melakukan pelanggaran.
Video 2
Pemeriksaan potongan video 2
Detik ke-51, muncul Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia, Choirul Anam. Pada saat itu, dikutip dari Tribunnews, Anam memaparkan hasil temuan mereka terkait kasus kematian Brigadir J dalam rapat dengan pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022.
Ia mengatakan pihaknya memiliki foto yang menunjukkan Brigadir J meninggal dunia di dalam rumah dinas Ferdy Sambo, sesaat setelah ditembak Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.
"Kami memiliki foto di tanggal 8 Juli di TKP, pasca kejadian. Foto jenazah Brigadir J masih ada di tempatnya di TKP," kata Anam.
Video 3
Pemeriksaan potongan video 3
Potongan video berikutnya, menit ke-1:26 muncul anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Habiburokhman. Pada konteks itu, dia mempertanyakan soal pengungkapan motif pembunuhan Brigadir J dalam rapat dengan pendapat dengan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.
Video ini sebelumnya sudah tayang di Kompas TV. Di sana, Habiburokhman mengatakan dengan adanya kasus Ferdy Sambo, ini merupakan momentum untuk perbaiki citra Polri dan kembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Kepolisian.
Perkembangan Kasus Ferdy Sambo
Kasus Ferdy Sambo belum memasuki tahap persidangan di Pengadilan, sehingga belum ada vonis dari majelis hakim.
Polri sendiri baru melimpahkan berkas perkara ke tim jaksa penuntut umum pada Jumat 19 Agustus 2022. Adapun empat tersangka dalam berkas tersebut adalah Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Sementara yang baru dijalani oleh Ferdy Sambo adalah Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) dan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di TKP, yakni Kompleks Polri Duren Tiga pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Dikutip dari Tempo, KKEP memutuskan Ferdy Sambo terbukti melanggar kode etik Polri dan memberhentikannya dengan tidak hormat dari institusi Polri. Selain itu, sanksi yang dijatuhkan adalah sanksi etika, yaitu pelanggaran etika dan perbuatan tercela. Kedua sanksi administratif yaitu penempatan khusus selama 21 hari.
Hingga sidang selesai digelar, Ferdy Sambo tidak mengamuk, namun dia hanya melakukan banding atas hasil putusan sidang etik. Persidangan itu menyangkut soal kode etik Polri bukan tentang hukuman mati.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, klaim Ferdy Sambo tidak mau dihukum mati dan mengamuk saat sidang adalah keliru.
Video itu berisi tentang Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI dan dengan Komnas HAM.
Kasus Ferdy Sambo juga belum masuk persidangan sehingga belum ada vonis terhadap para pelaku pembunuhan Brigadir J.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100519602213658/videos/vb.100519602213658/489849229142062/?type=2&theater
- https://nasional.tempo.co/read/1626392/sempat-usul-penonaktifan-kapolri-benny-k-harman-klarifikasi-di-hadapan-listyo-sigit
- http://tribunnews
- https://www.kompas.tv/article/321959/habiburokhman-ingatkan-polri-jangan-sampai-gebyah-uyah-dalam-mengungkap-kasus
- https://nasional.tempo.co/read/1626935/breaking-news-hasil-sidang-etik-irjen-ferdy-sambo-diberhentikan-dengan-tidak-hormat
- https://www.youtube.com/watch?v=plvT3pH6UCU
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2022-10502) Keliru, Video Berjudul Nyali Tentara Malaysia Rontok dan Takut Serang Indonesia
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 29/08/2022
Berita
Sebuah akun Facebook mengunggah video yang berjudul Viral !! Nyali Tentara Malaysia Rontok, Ternyata Ini Penyebab Malaysia Takut Serang Indonesia.
Video tersebut memperlihatkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) sedang latihan tempur, termasuk menembakkan rudal dari sebuah tank di tengah hutan.
Selain militer Indonesia, di dalam video itu juga muncul Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Sejak diunggah pada Kamis, 11 Agustus 2022, video ini sudah tayang 373 ribu kali, 9,9 ribu tanggapan dan mendapat 843 komentar dari netizen.
Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi TNI membuat tentara Malaysia rontok
Namun benarkan nyali tentara Malaysia rontok dan takut menyerang Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Hasilnya, potongan-potongan video tersebut merupakan rangkaian latihan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan tidak ada kaitannya dengan narasi tentang nyali tentara Malaysia rontok. Kedua pimpinan negara juga tidak bicara soal tentara.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tim Cek Fakta Tempo melakukan fragmentasi terhadap potongan-potongan video itu menjadi gambar. Setelah itu, setiap gambar ditelusuri menggunakan Google Reverse Image, Google Search, dan Yandex Images.
Video 1
Pemeriksaan potongan video 1
Potongan video pada menit ke-1:09 memperlihatkan sebuah tank berlapis baja tengah menembak ke arah sasaran. Video ini salah satu dari beberapa bagian momen saat TNI AD melakukan latihan puncak Antar Kecabangan TNI AD di Puslatpur Baturaja, Sumatera Selatan pada Agustus 2017.
Tidak hanya potongan tank tersebut, sebagian besar lainnya juga merupakan bagian dari latihan TNI AD di Puslatpur Baturaja. Hanya saja tahun kegiatannya berbeda, termasuk 2018, tetapi tidak berhubungan dengan nyali tentara Malaysia rontok.
Pada latihan itu, TNI AD menunjukkan kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) yang dimiliki untuk mengetahui kemampuan, serta kolaborasi taktik antar kecabangan dalam wadah Brigade Tim Pertempuran (BTP).
Alutsista modern dan terbaru yang dimiliki TNI AD yang dilibatkan dalam Latancab 2018 ini meliputi pesawat Helly MI 35, Helly Bell 412, Tank Leopard, Meriam 155 mm Caesar, Roket Astros, serta Rudal Mistral.
Video 2
Pemeriksaan potongan video 2
Dalam video tersebut, terlihat potongan gambar Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob pada menit ke-1:42 sedang berdiri di antara dua bendera Malaysia saat menyampaikan pidato.
Dikutip dari The Borneo Post, Ismail saat itu bicara tentang Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) di New York pada 25 September 2021, melalui video yang telah direkam sebelumnya.
Ismail mengatakan, dengan meningkatnya frekuensi ancaman kesehatan global termasuk pandemi Covid-19, dunia harus bersatu sebagai keluarga dan terlibat dalam diplomasi kesehatan yang lebih efektif.
“Misi kita bersama di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini memanggil kita untuk mengakui bahwa umat manusia adalah satu keluarga besar. Kita harus memastikan kolaborasi yang lebih besar tidak hanya untuk mengakhiri pandemi ini tetapi juga pada berbagai masalah terkait kesehatan lainnya,” kata Ismail.
Video 3
Pemeriksaan potongan video 3
Pada menit ke-1:43, gambar Joko Widodo, terlihat. Potongan gambar ini banyak terbit di media kredibel, seperti di Antara dengan judul Jokowi beberkan faktor-faktor pendorong pemulihan ekonomi di 2021. Dalam konteks ini, Jokowi bicara dalam kegiatan Outlook Perekonomian Indonesia di Jakarta pada Selasa, 22 Desember 2020.
Kata Jokowi, program vaksinasi Covid-19, penerapan Undang-undang Cipta Kerja, perjanjian keringanan bea masuk produk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, hingga pendirian Investment Authority akan menjadi faktor-faktor pendorong akselerasi pemulihan ekonomi domestik pada 2021.
Video 4
Pemeriksaan potongan video 4
Pada menit ke-8:09, Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob dan Presiden RI, Joko Widodo, bertemu di Istana Negara, Jakarta pada 1 April 2022.
Dalam pertemuan ini, kedua pimpinan membahas berbagai isu, termasuk soal pekerja migran Indonesia. Dikutip dari Kompas TV, Jokowi dan Ismail menyaksikan penandatanganan yang diteken menteri dari kedua negara menteri ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, Datuk Seri Saravanan.
MoU antara lain akan mengatur penggunaan one channel system bagi seluruh proses penempatan, pemantauan dan kepulangan pekerja migran Indonesia sehingga dapat terpantau dengan baik.
Menurutnya pekerja migran Indonesia telah berkontribusi banyak bagi pembangunan ekonomi di Malaysia, sudah sewajarnya mereka mendapatkan hak dan perlindungan yang maksimal dari dua negara.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video dengan judul, Nyali tentara Malaysia rontok dan takut serang Indonesia adalah keliru.
Potongan gambar dan video di atas adalah gabungan video latihan TNI dan kedua pemimpin negara tidak membahas tentang militer. Hingga saat ini Indonesia dan Malaysia tidak terlibat konflik bersenjata.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=1112483042701465&_rdc=1&_rdr
- https://www.youtube.com/watch?v=5Kse9lBPzF8
- https://www.pengawal.id/2018/11/kasad-latihan-ancab-tni-ad-2018.html
- https://www.theborneopost.com/2021/09/25/growing-global-health-threats-call-for-effective-health-diplomacy-pm/
- https://www.antaranews.com/berita/1907888/jokowi-beberkan-faktor-faktor-pendorong-pemulihan-ekonomi-di-2021
- https://www.kompas.tv/article/275918/presiden-jokowi-terima-kunjungan-pm-malaysia-ingatkan-mou-jangan-di-atas-kertas-saja
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2022-10501) Keliru, Video Orang-orang Panik Saat Hiu Raksasa Melompat di Tepi Tanggul
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 29/08/2022
Berita
Sebuah video yang memperlihatkan orang-orang yang panik saat seekor hiu berukuran besar melompat ke udara, beredar di media sosial. Di Facebook, video tersebut dibagikan oleh akun ini pada 1 Agustus 2022.
Dalam video berdurasi delapan detik tersebut terlihat sejumlah orang yang berdiri di tepi tanggul seketika berlarian menyelamatkan diri saat seekor hiu berukuran besar melompat ke udara. Beberapa orang terjatuh akibat hempasan air.
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disukai lebih dari 2.300 akun lainnya.
Tangkapan layar video yang beredar di Facebook soal ikan hiu raksasa yang muncul dari balik gelombang laut.
Apa benar ini video orang-orang panik saat hiu raksasa melompat di tepi tanggul?
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran jejak digital dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google, Yandex dan Baidu.
Hasilnya, video tersebut merupakan hasil suntingan dari dua peristiwa berbeda yakni video aksi lompatan seekor hiu dengan video gelombang tinggi di sungai Qiantang, Cina.
Video identik yang memperlihatkan seekor hiu melompat ke udara pernah diunggah ke YouTube oleh kanal Discovery pada 13 Juli 2021 dengan judul, “ A Record Shattering Shark Breach! | Shark Week.” Menurut Discovery, video tersebut diambil saat Tim Air Jaws kembali ke Seal Rock untuk menangkap lompatan tertinggi yang pernah tercatat. Rocket Shark memegang rekor pada ketinggian 15 kaki.
Sumber: akun YouTube Discovery
Video lainnya yang memperlihatkan aksi lompatan hiu pernah diunggah ke YouTube oleh kanal yang sama pada 19 Juli 2022 dengan judul, “ Great White Shark Jumps 15 FEET Out of the Water! | Shark Week.” Aksi lompatan hiu putih dalam video ini terekam pada menit ke 1:06 hingga menit ke 1:16.
Video Hempasan Gelombang Air
Gelombang sungai Qiantang, Cina yang diunggah di Baidu
Fragmen video yang memperlihatkan suasana kepanikan orang-orang yang berdiri di tepi tanggul identik dengan fragmen yang pernah diunggah ke Baidu oleh Baijiahao pada 2 November 2021.
Fragmen ini sama sekali tidak memperlihatkan adanya seekor hiu raksasa yang melompat ke udara, melainkan gelombang yang menghantam pembatas jalan dengan tanggul tempat mereka berdiri. Hempasan gelombang tersebut melewati pembatas jalan sehingga menyebabkan beberapa orang terjatuh saat berupaya menghindar. Dari seberang, terlihat pemandangan berupa bangunan-bangunan gedung.
Desain tanggul dan pola warna pada dinding tanggul tersebut identik dengan perisitiwa serupa pada video yang diunggah ke Youtube oleh kanal BS-GOLAND pada 20 Juli 2022 dengan judul, “Tide in Qiantang River Spectacular.” Pola cat dinding pembatas tanggul yang identik terekam pada menit ke 0:07 hingga menit ke 0:11.
Video yang identik juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal ini pada 11 Oktober 2021 dengan judul, “ Qiantang River Tide.” Selain memperlihatkan tingginya gelombang, dalam video ini juga terlihat kesamaan pada desain dan pola pembatas tanggul dengan jalan yakni pada menit ke 0:08 hingga menit ke 0:11.
Gelombang Sungai Qiantang di Cina
Dilansir dari National Geographic, pada 6 Oktober 2017, lebih dari seratus ribu turis berkumpul di tepi sungai Qiantang, Cina, untuk menyaksikan pemandangan yang luar biasa: dinding air setinggi beberapa kaki yang mengalir ke hulu.
Meskipun fenomena ini mungkin terlihat seperti tsunami, sebenarnya ini adalah gelombang pasang, gelombang yang mengalir ke hulu di beberapa sungai saat air pasang mendekat. Lebih dari 80 sungai di seluruh dunia memiliki lubang pasang surut, menurut satu katalog 1988 yang dikutip secara luas.
Apa yang menciptakan lubang pasang surut? "Dua faktor utama mempengaruhi ukuran dan kekuatan lubang bor, besarnya kisaran pasang surut dan bentuk sungai di muaranya," kata Victor Miguel Ponce, seorang profesor di departemen teknik sipil dan lingkungan di San Diego State University California, dalam sebuah wawancara tahun 2005 dengan National Geographic.
Teluk Hangzhou, di mana sungai Qiantang bermuara, lebarnya lebih dari 60 mil di mulutnya, tetapi menyempit ke celah kurang dari 13 mil di mana ia bertemu dengan Qiantang. Saat air pasang memasuki teluk, mereka dialirkan ke mulut sungai, menghasilkan air pasang yang sangat besar dan terutama lubang pasang surut yang kuat.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video yang memperlihatkan video orang-orang panik saat hiu raksasa melompat di tepi tanggul adalah keliru.
Video tersebut merupakan hasil suntingan yang menggabungkan video aksi lompatan seekor hiu dengan video orang-orang yang tengah menyaksikan fenomena alam gelombang tinggi sungai Qiantang, Cina.
Rujukan
- https://www.facebook.com/aghiel123/videos/1378053842718840/
- https://www.youtube.com/watch?v=zOVoXfP5i8s
- https://www.youtube.com/watch?v=v9jH3KsKNyc
- https://baijiahao.baidu.com/s?id=1713767745255676213
- https://www.youtube.com/shorts/TEW8LSC35Jg
- https://www.youtube.com/shorts/LApxHLbCs3E
- https://www.nationalgeographic.com/science/article/tidal-bores-qiantang-china-rivers-environment-spd
- https://wa.me/6281315777057
Halaman: 3604/5642