Akun Siti Mungil mengunggah video dengan klaim Jokowi sedang marah kepada menteri kabinetnya karena demo BBM yang memanas. Dalam video yang sudah ditonton sebanyak 88k ini terdapat logo Kompas TV yang terpotong di pojok atas.
(GFD-2022-10601) [SALAH] Video Jokowi Marah Kepada Menteri karena Demo BBM
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/09/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri video tersebut identik dengan video pada kanal Youtube KompasTV berjudul “Jokowi Marahi Para Menteri Saat Sidang kabinet Paripurna, Apa Isinya?” diunggah pada 28 Juni 2020. Diketahui BBM naik per 3 September 2022, sedangkan video tersebut sudah ada sejak 2020. Lebih lanjut pada video Youtube terdapat informasi bahwa Jokowi saat itu memarahi para menteri kabinet saat rapat sidang paripurna 18 Juni 2020 karena kebijakan para menteri yang dianggap biasa-biasa saja saat pandemi.
Dengan demikian video yang diklaim Jokowi marah karena demo BBM dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah.
Dengan demikian video yang diklaim Jokowi marah karena demo BBM dapat dikategorikan sebagai konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Klaim video tersebut tidak benar. Video tersebut sudah ada sejak 2020 dan Jokowi marah bukan karena demo BBM namun marah kepada menteri kabinet yang membuat kebijakan biasa-biasa saja saat pandemi.
Klaim video tersebut tidak benar. Video tersebut sudah ada sejak 2020 dan Jokowi marah bukan karena demo BBM namun marah kepada menteri kabinet yang membuat kebijakan biasa-biasa saja saat pandemi.
Rujukan
(GFD-2022-10600) [SALAH] Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Mengikuti Acara Gay Pride di New York pada 1999
Sumber: twitter.comTanggal publish: 29/09/2022
Berita
Akun Twitter @PopuliNon menyebarluaskan foto dua pria yang berpose pada acara Gay Pride, di mana salah satu pria di foto tersebut diklaim sebagai Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Pengguna Twitter tersebut juga menambahkan informasi bahwa foto tersebut diambil di New York tahun 1999.
Cuitan yang ditulis pada 14 September tersebut telah disukai oleh 522 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang sebanyak lebih dari 300 kali.
Cuitan yang ditulis pada 14 September tersebut telah disukai oleh 522 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang sebanyak lebih dari 300 kali.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan. Foto yang asli telah beredar di Flickr, dan foto tersebut diambil oleh Thomas Hobbs. Pada foto asli, terlihat bahwa wajah pria berambut afro hitam bukanlah wajah Presiden Volodymyr Zelensky. Terlebih lagi, foto yang asli diambil saat acara Gay Pride di New York pada tahun 2006, bukan 1999.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Twitter @PopuliNon merupakan konten yang dimanipulasi.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Twitter @PopuliNon merupakan konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Hasil foto suntingan. Pada foto asli, pria berambut afro hitam memiliki wajah yang berbeda dengan Presiden Zelensky dan foto tersebut diambil di New York tahun 2006, bukan 1999.
Hasil foto suntingan. Pada foto asli, pria berambut afro hitam memiliki wajah yang berbeda dengan Presiden Zelensky dan foto tersebut diambil di New York tahun 2006, bukan 1999.
Rujukan
(GFD-2022-10599) [SALAH] “Demo tuh MUI dah jelas tertulis ada pork bone kok di cap HALAL !!”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 29/09/2022
Berita
Akun Twitter @nauralathi (twitter.com/nauralathi) mengunggah sebuah gambar yang memperlihatkan sebuah produk makanan Tonkotsu yang terdapat keterangan “PORK BONE BROTH FLAVOR” dan logo HALAL dengan narasi sebagai berikut:
“Demo tuh MUI dah jelas tertulis ada pork bone kok di cap HALAL !!”
“Demo tuh MUI dah jelas tertulis ada pork bone kok di cap HALAL !!”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, dengan adanya tulisan Nippon Asia Halal Association di logo halal yang tercantum di produk Tonkotsu tersebut, klaim bahwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) memberikan cap halal ke produk Tonkotsu vegan yang memilik rasa tulang babi merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, bukan logo halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Logo halal di produk tersebut adalah logo halal dari NAHA (Nippon Asia Halal Association), namun logo tersebut merupakan logo palsu dan NAHA sudah mengkorfirmasi bahwa mereka tidak pernah memberi label halal pada produk tersebut.
Dikutip dari situs NAHA, NAHA tidak pernah mengesahkan perusahaan tersebut sebagai halal.
“Bahkan jika produknya vegan, standar Halal kami dengan jelas menjelaskan bahwa kami tidak mengizinkan label semacam ini meskipun semua bahannya halal dan prosesnya halal. Kami sedang mencari perusahaan mana yang telah menggunakan label ini dengan tanda halal kami tanpa izin kami.” tulis NAHA di artikel berjudul “Emergency Alert : Fraudulent Use of NAHA Halal Logo” yang diterbitkan pada 19 Agustus 2022.
NAHA yang merupakan organisasi non-profit (NPO) yang dibangun pada 2013 juga meminta masyarakat memberitahu toko di manapun produk ini dijual bahwa logo halal tersebut merupakan logo palsu dan penipuan.
Faktanya, bukan logo halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Logo halal di produk tersebut adalah logo halal dari NAHA (Nippon Asia Halal Association), namun logo tersebut merupakan logo palsu dan NAHA sudah mengkorfirmasi bahwa mereka tidak pernah memberi label halal pada produk tersebut.
Dikutip dari situs NAHA, NAHA tidak pernah mengesahkan perusahaan tersebut sebagai halal.
“Bahkan jika produknya vegan, standar Halal kami dengan jelas menjelaskan bahwa kami tidak mengizinkan label semacam ini meskipun semua bahannya halal dan prosesnya halal. Kami sedang mencari perusahaan mana yang telah menggunakan label ini dengan tanda halal kami tanpa izin kami.” tulis NAHA di artikel berjudul “Emergency Alert : Fraudulent Use of NAHA Halal Logo” yang diterbitkan pada 19 Agustus 2022.
NAHA yang merupakan organisasi non-profit (NPO) yang dibangun pada 2013 juga meminta masyarakat memberitahu toko di manapun produk ini dijual bahwa logo halal tersebut merupakan logo palsu dan penipuan.
Kesimpulan
BUKAN logo halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Logo halal di produk tersebut adalah logo halal dari NAHA (Nippon Asia Halal Association), namun logo tersebut merupakan logo palsu dan NAHA sudah mengkorfirmasi bahwa mereka tidak pernah memberi label halal pada produk tersebut.
Rujukan
(GFD-2022-10598) [SALAH] Video “Gemparkan China, Akhirnya Presiden Xin Jink Dikudeta Hari Ini”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/09/2022
Berita
NARASI: “Gemparkan China, Akhirnya Presiden Xin Jink Dikudeta Hari Ini”.
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan konten hasil manipulasi, sehingga menyebabkan kesimpulan yang SALAH. Video yang dibagikan menggunakan gambar pratinjau (thumbnail) hasil SUNTINGAN. BUKAN foto Xi Jinping, FAKTA: foto yang digunakan adalah foto peristiwa penangkapan pendukung Alexei Navalny yang berdemonstrasi pada tahun 2021 lalu.
Selain itu, video berisi pembacaan beberapa artikel yang sumbernya dari beberapa media.
Sumber gambar pratinjau (thumbnail), The Independent: “Hundreds of people are thought to have been detained at protests in Russia in support of Alexei Navalny, a jailed politician and fierce critic of the Kremlin.” [2] [3]
Hasil pencarian Google Image, kata kunci: “protes navalny ratusan ditangkap” [4]
Salah satu artikel yang berkaitan dengan peristiwa, detikNews: “Moskow – Kepolisian Rusia menangkap lebih dari 1.400 demonstran dalam unjuk rasa mendukung tokoh oposisi Alexei Navalny yang kesehatannya menurun setelah mogok makan di dalam bui. Aksi mendukung Navalny digelar di belasan kota yang berbeda di Rusia.” [5]
Salah satu artikel yang dibacakan di video, SINDOnews.com: “BEIJING – Internet telah dipenuhi rumor Presiden China Xi Jinping dikudeta dan menjadi tahanan rumah. Menurut beberapa posting di media sosial tersebut, Xi Jinping telah dicopot sebagai kepala Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dan telah ditempatkan di bawah tahanan rumah.” [6]
Selain itu, video berisi pembacaan beberapa artikel yang sumbernya dari beberapa media.
Sumber gambar pratinjau (thumbnail), The Independent: “Hundreds of people are thought to have been detained at protests in Russia in support of Alexei Navalny, a jailed politician and fierce critic of the Kremlin.” [2] [3]
Hasil pencarian Google Image, kata kunci: “protes navalny ratusan ditangkap” [4]
Salah satu artikel yang berkaitan dengan peristiwa, detikNews: “Moskow – Kepolisian Rusia menangkap lebih dari 1.400 demonstran dalam unjuk rasa mendukung tokoh oposisi Alexei Navalny yang kesehatannya menurun setelah mogok makan di dalam bui. Aksi mendukung Navalny digelar di belasan kota yang berbeda di Rusia.” [5]
Salah satu artikel yang dibacakan di video, SINDOnews.com: “BEIJING – Internet telah dipenuhi rumor Presiden China Xi Jinping dikudeta dan menjadi tahanan rumah. Menurut beberapa posting di media sosial tersebut, Xi Jinping telah dicopot sebagai kepala Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dan telah ditempatkan di bawah tahanan rumah.” [6]
Kesimpulan
Menggunakan gambar pratinjau (thumbnail) hasil SUNTINGAN. BUKAN foto Xi Jinping, FAKTA: foto yang digunakan adalah foto peristiwa penangkapan pendukung Alexei Navalny yang berdemonstrasi pada tahun 2021 lalu.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.md/nb52W (arsip cadangan dengan bahasa asli, English). [2] youtube.com, hasil pencarian dengan kata kunci “Hundreds arrested in pro-Navalny protests across Russia”,
- https://bit.ly/3y0NNBW /
- https://archive.ph/AfQcc (arsip cadangan). [3] youtube.com, The Independent: “‘Hundreds arrested’ in pro-Navalny protests across Russia”,
- https://bit.ly/3EanpJE /
- https://archive.ph/W9VSE (arsip cadangan). [4] google.com,
- https://bit.ly/3rdKVht /
- https://archive.ph/ox5LW (arsip cadangan). [5] detik.com: “Rusia Tangkap 1.400 Orang dalam Aksi Demo Dukung Alexei Navalny”,
- https://bit.ly/3dOJuTs /
- https://bit.ly/3SEZztB (arsip cadangan). [6] sindonews.com: “Rumor Presiden Xi Jinping Dikudeta dan Jadi Tahanan Rumah Gemparkan China”,
- https://bit.ly/3Cjdtwn /
- https://bit.ly/3CigCfG (arsip cadangan).
Halaman: 3587/5649