KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpose salam "metal" atau tiga jari saat menghadiri HUT ke-51 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Salam "metal" itu diklaim sebagai bukti dukungan Ma'ruf kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.
Salam "metal" Ma'ruf Amin yang diklaim sebagai bentuk dukungan kepada Ganjar-Mahfud, ditemukan di akun TikTok ini, ini, dan Facebook ini.
Berikut narasi yang ditulis pengguna TikTok pada Kamis (10/1/2024):
Kiai Ma'ruf Amin sebut tiga kali kata Merdeka. Bukti memberi dukungan kepada Ganjar-Mahfud. Salam Metal (menang total).
(GFD-2024-15156) [KLARIFIKASI] Salam "Metal" Wapres Ma'ruf Bukan Dukungan untuk Ganjar-Mahfud
Sumber: kompas.comTanggal publish: 12/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Ma'ruf Amin memang berpose salam "metal" atau tiga jari usai mendapatkan potongan tumpeng pertama dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Pose tersebut menimbulkan kontroversi terkait netralitas Ma'ruf sebagai wapres.
Ma'ruf bukanlah kader PDI-P dan hadir dalam acara tersebut mewakili pemerintah. Sehingga, ia dituntut untuk bersikap netral.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, pose tiga jari merupakan bentuk keakraban dan penghargaan di tengah HUT ke-51 PDI-P.
"Terkait salam metal (tiga jari) yang ditunjukkan Wapres pada saat menghadiri HUT PDI-P, tidak seharusnya dipersepsikan Wapres mendukung pasangan capres-cawapres tertentu dalam kontestasi Pilpres saat ini," kata Masduki, Rabu (10/1/2024), dikutip dari situs resmi Wapres RI.
Masduki menjelaskan, salam "metal" sudah lama dipakai oleh PDI-P. Metal merupakan akronim dari merah total, yang merupakan warna bendera partai berlogo banteng tersebut.
Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto. Pose "metal" Ma'ruf, menurut Hasto, merupakan tanda persahabatan dengan Megawati.
"Ini kan persahabatan antara Kiai Haji Maruf Amin dan Ibu Mega ini kan sangat dalam, bahkan kedua pemimpin sering berdialog," kata Hasto, Rabu (10/1/2024) seperti diberitakan Kompas.com.
Pose tersebut menimbulkan kontroversi terkait netralitas Ma'ruf sebagai wapres.
Ma'ruf bukanlah kader PDI-P dan hadir dalam acara tersebut mewakili pemerintah. Sehingga, ia dituntut untuk bersikap netral.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, pose tiga jari merupakan bentuk keakraban dan penghargaan di tengah HUT ke-51 PDI-P.
"Terkait salam metal (tiga jari) yang ditunjukkan Wapres pada saat menghadiri HUT PDI-P, tidak seharusnya dipersepsikan Wapres mendukung pasangan capres-cawapres tertentu dalam kontestasi Pilpres saat ini," kata Masduki, Rabu (10/1/2024), dikutip dari situs resmi Wapres RI.
Masduki menjelaskan, salam "metal" sudah lama dipakai oleh PDI-P. Metal merupakan akronim dari merah total, yang merupakan warna bendera partai berlogo banteng tersebut.
Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto. Pose "metal" Ma'ruf, menurut Hasto, merupakan tanda persahabatan dengan Megawati.
"Ini kan persahabatan antara Kiai Haji Maruf Amin dan Ibu Mega ini kan sangat dalam, bahkan kedua pemimpin sering berdialog," kata Hasto, Rabu (10/1/2024) seperti diberitakan Kompas.com.
Kesimpulan
Salam "metal" Ma'ruf Amin saat HUT ke-51 PDI-P bukan dukungan untuk pasangan calon nomor urut 3, melainkan tanda persahabatan dan keakraban dengan PDI-P.
Metal merupakan akronim dari merah total, menyimbolkan warna bendera PDI-P. Juru bicara wapres memastikan netralitas Ma'ruf.
Metal merupakan akronim dari merah total, menyimbolkan warna bendera PDI-P. Juru bicara wapres memastikan netralitas Ma'ruf.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tag/cek-fakta
- https://www.tiktok.com/@kitasatu03/video/7322345253728570629
- https://www.tiktok.com/@baiqsuliasih_08/video/7322473490681023750
- https://www.facebook.com/100089164433203/videos/pcb.343910015257810/7023240724423076
- https://www.wapresri.go.id/konsisten-netral-salam-metal-wapres-wujud-hargai-hut-pdip/
- https://nasional.kompas.com/read/2024/01/10/16092661/maruf-amin-pose-3-jari-di-hut-pdi-p-hasto-persahabatan-dengan-bu-mega-sangat
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15155) [HOAKS] Mahfud MD Minta agar Jokowi Dihukum Seumur Hidup
Sumber: kompas.comTanggal publish: 12/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD meminta agar Presiden Joko Widodo dihukum seumur hidup.
Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal Mahfud MD meminta agar Jokowi dihukum seumur hidup muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).
Akun tersebut membagikan video berdurasi 8 menit 21 detik 11 Januari 2023 dengan judul:
Mahfud md meminta jokowi harus dihvkvm seumur hidup.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Mahfud MD meminta agar Jokowi dihukum seumur hidup
Namun, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal Mahfud MD meminta agar Jokowi dihukum seumur hidup muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).
Akun tersebut membagikan video berdurasi 8 menit 21 detik 11 Januari 2023 dengan judul:
Mahfud md meminta jokowi harus dihvkvm seumur hidup.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Mahfud MD meminta agar Jokowi dihukum seumur hidup
Hasil Cek Fakta
Setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi bahwa Mahfud meminta Jokowi dihukum seumur hidup.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Rmol.id ini berjudul “Jangan Kompromi, Pelaku Pemilu Curang Harus Langsung Dihukum”.
Artikel tersebut memuat pernyataan anggota Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju, Siti Zuhro, terkait peran penyelenggara pemilihan umum (pemilu) dalam memastikan proses demokrasi bebas kecurangan.
Menurut dia, ketegasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjadi kunci utama menjaga integritas demokrasi.
Sementara, salah satu klip yang menampilkan Mahfud identik dengan video di kanal YouTube tvOne ini.
Dalam video, Mahfud memaparkan pendapatnya sebagai pakar hukum tata negara terkait gugatan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut Mahfud, jika ada kecurangan yang tidak signifikan, maka tidak membatalkan hasil pemilu. Namun, kata dia, orang yang melakukan kecurangan tetap dijatuhi hukuman pidana.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Rmol.id ini berjudul “Jangan Kompromi, Pelaku Pemilu Curang Harus Langsung Dihukum”.
Artikel tersebut memuat pernyataan anggota Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju, Siti Zuhro, terkait peran penyelenggara pemilihan umum (pemilu) dalam memastikan proses demokrasi bebas kecurangan.
Menurut dia, ketegasan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjadi kunci utama menjaga integritas demokrasi.
Sementara, salah satu klip yang menampilkan Mahfud identik dengan video di kanal YouTube tvOne ini.
Dalam video, Mahfud memaparkan pendapatnya sebagai pakar hukum tata negara terkait gugatan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut Mahfud, jika ada kecurangan yang tidak signifikan, maka tidak membatalkan hasil pemilu. Namun, kata dia, orang yang melakukan kecurangan tetap dijatuhi hukuman pidana.
Kesimpulan
Narasi soal Mahfud meminta agar Jokowi dihukum seumur adalah hoaks. Judul video tidak sesuai dengan isinya.
Narator hanya membahas pernyataan Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju Siti Zuhro terkait peran penyelenggara pemilu dalam memastikan proses demokrasi yang bebas dari kecurangan.
Selain itu, terdapat klip yang menampilkan momen Mahfud memaparkan pendapatnya terkait gugatan sengketa Pilpres 2019.
Narator hanya membahas pernyataan Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju Siti Zuhro terkait peran penyelenggara pemilu dalam memastikan proses demokrasi yang bebas dari kecurangan.
Selain itu, terdapat klip yang menampilkan momen Mahfud memaparkan pendapatnya terkait gugatan sengketa Pilpres 2019.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/live/?ref=watch_permalink&v=906113040737333
- https://www.facebook.com/watch/live/?ref=watch_permalink&v=906113040737333
- https://politik.rmol.id/read/2024/01/04/604026/jangan-kompromi-pelaku-pemilu-curang-harus-langsung-dihukum
- https://www.youtube.com/watch?v=E5RGEtjGIY0
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15154) [KLARIFIKASI] 19 Imigran Gelap Myanmar Ditangkap Polres Bengkulu pada 2015, Bukan Rohingya pada 2024
Sumber: kompas.comTanggal publish: 12/01/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang menyebutkan bahwa Polres Bengkulu menangkap 19 pengungsi Rohingya.
Video menampilkan berita soal imigran gelap di Kota Bengkulu dan foto pengungsi Rohingya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan agar sesuai konteksnya.
Apalagi, misinformasi mengenai warga Rohingya banyak beredar saat ini dan menimbulkan kebencian terhadap pengungsi yang melarikan diri dari Myanmar akibat genosida dan diskriminasi itu.
Informasi soal 19 pengungsi Rohingya ditangkap Polres Bengkulu ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan TikTok ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu pengguna Facebook pada Minggu (7/1/2024):
19 Rohingya ditangkap Polres Bengkulu.
Berita yang ditampilkan dalam video diambil dari kanal YouTube BeritaSatu. Video yang disiarkan pada 17 Februari 2015 tersebut memberitakan soal 19 imigran gelap asal Myanmar di Anggut Atas, Kota Bengkulu.
Imigran tersebut masuk ke Indonesia melalui jalur laut dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, kemudian ke Bengkulu.
Dilansir Kompas.com, tujuan mereka ke Indonesia yakni untuk mencari pekerjaan.
Kendati demikian tidak ditemukan bukti atau pemberitaan bahwa imigran Myanmar tersebut berasal dari etnis Rohingya.
Adapun foto yang dipakai di akhir video bersumber dari foto Antara, 28 Desember 2018.
Foto tersebut menampilkan pengungsi Rohingya di penampungan sementara area SKB Cot Gapu, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Bengkulu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, polisi sudah melakukan patroli keberadaan pengungsi Rohingya.
Hal itu disampaikan usai Upacara Hari Bela Negara ke-75 pada 19 Desember 2023.
Sejauh ini belum ada laporan terbaru soal keberadaan pengungsi Rohingya di Bengkulu.
Video menampilkan berita soal imigran gelap di Kota Bengkulu dan foto pengungsi Rohingya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan agar sesuai konteksnya.
Apalagi, misinformasi mengenai warga Rohingya banyak beredar saat ini dan menimbulkan kebencian terhadap pengungsi yang melarikan diri dari Myanmar akibat genosida dan diskriminasi itu.
Informasi soal 19 pengungsi Rohingya ditangkap Polres Bengkulu ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan TikTok ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu pengguna Facebook pada Minggu (7/1/2024):
19 Rohingya ditangkap Polres Bengkulu.
Berita yang ditampilkan dalam video diambil dari kanal YouTube BeritaSatu. Video yang disiarkan pada 17 Februari 2015 tersebut memberitakan soal 19 imigran gelap asal Myanmar di Anggut Atas, Kota Bengkulu.
Imigran tersebut masuk ke Indonesia melalui jalur laut dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, kemudian ke Bengkulu.
Dilansir Kompas.com, tujuan mereka ke Indonesia yakni untuk mencari pekerjaan.
Kendati demikian tidak ditemukan bukti atau pemberitaan bahwa imigran Myanmar tersebut berasal dari etnis Rohingya.
Adapun foto yang dipakai di akhir video bersumber dari foto Antara, 28 Desember 2018.
Foto tersebut menampilkan pengungsi Rohingya di penampungan sementara area SKB Cot Gapu, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Bengkulu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, polisi sudah melakukan patroli keberadaan pengungsi Rohingya.
Hal itu disampaikan usai Upacara Hari Bela Negara ke-75 pada 19 Desember 2023.
Sejauh ini belum ada laporan terbaru soal keberadaan pengungsi Rohingya di Bengkulu.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Narasi soal 19 pengungsi Rohingya ditangkap Polres Bengkulu merupakan perlu diluruskan karena menyimpan informasi yang berpotensi menghadirkan narasi keliru di masyarakat.
Video yang beredar mengambil pemberitaan soal imigran gelap Myanmar tahun 2015 dan foto yang dipakai merupakan foto pengungsi Rohingya di Bireuen, Aceh pada 2018.
Sejauh ini tidak ada laporan penangkapan pengungsi Rohingya di Bengkulu.
Misinformasi ini perlu diluruskan karena ada dugaan bahwa saat ini beredar kampanye terkoordinasi untuk menyudutkan pengungsi Rohingya.
Sebelumnya, lembaga PBB yang bergerak menangani masalah pengungsi, UNHCR menyebutkan bahwa beberapa bulan terakhir memang banyak misinformasi dan disinformasi yang beredar di masyarakat terkait pengungsi Rohingya.
UNHCR menilai ada kampanye terkoordinasi dalam menyebarkan kabar bohong, sehingga masyarakat terpengaruh misinformasi yang menyebabkan hadirnya kebencian terhadap pengungsi Rohingya.
Video yang beredar mengambil pemberitaan soal imigran gelap Myanmar tahun 2015 dan foto yang dipakai merupakan foto pengungsi Rohingya di Bireuen, Aceh pada 2018.
Sejauh ini tidak ada laporan penangkapan pengungsi Rohingya di Bengkulu.
Misinformasi ini perlu diluruskan karena ada dugaan bahwa saat ini beredar kampanye terkoordinasi untuk menyudutkan pengungsi Rohingya.
Sebelumnya, lembaga PBB yang bergerak menangani masalah pengungsi, UNHCR menyebutkan bahwa beberapa bulan terakhir memang banyak misinformasi dan disinformasi yang beredar di masyarakat terkait pengungsi Rohingya.
UNHCR menilai ada kampanye terkoordinasi dalam menyebarkan kabar bohong, sehingga masyarakat terpengaruh misinformasi yang menyebabkan hadirnya kebencian terhadap pengungsi Rohingya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/906906437233283
- https://www.facebook.com/reel/1056104665729755
- https://www.tiktok.com/@barakcodam01/video/7320876170529082629?_r=1&_t=8ioKkXG9mXn
- https://www.youtube.com/watch?v=OKDXPA6bBTQ
- https://regional.kompas.com/read/2015/02/16/11342621/Ilegal.19.Warga.Myanmar.Diamankan.di.Bengkulu
- https://www.antarafoto.com/id/view/853092/pengungsi-etnis-rohingya-kabur
- https://bengkuluprov.go.id/antisipasi-kedatangan-pengungsi-rohingya-ini-langkah-gubernur-rohidin/
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15153) Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Pesta Poin BNI
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 15/01/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pendaftaran gebyar undian pesta poin PT Bank Negara Indonesia (BNI), informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 14 Januari 2024.
Klaim pendaftaran gebyar undian pesta poin BNI berupa tulisan sebagai berikut.
"*hai sobat BNI..*
*Dalam rangka merayakan Ulang tahun BNi yg ke 77,Bank BNI mengadakan Pengundian gebyar undian Poin BNI.*
*Khusus Nasabah (Bank-BNI) yang sudah Mempunyai (Mobile banking atau Sms banking Bni) ayo buruan daftar agar kamu berkesempatan menjadi pemenang Gebyar-Undian-Pesta-Poin (Bank-BNI)*
*1 Unit Rumah*
*Mobil*
*Motor*
*Emas Murni*
*Lemari Es*
*Smartphone*
*TV*
*Sepeda gunung*
*Rice cooker*
*Info lebih lanjut tentang pendaftaran (Gebyar-Undian) silakan klik menu (Daftar Sekarang) yang telah kami sediah kan* *Untuk pendaftaran gratis...*"
Tulisan tersebut menyertakan tauan "https://infoib.pics/pesta-poin/bni/?fbclid=IwAR2a284Jp0G1WF_LnY4tL42l_j66vRfy5jFVFEg0ysD__C3ta98gqsfjlhE" untuk mendaftar gebyar undian pesta poin BNI.
Tautan tersebut mengarah pada halaman situs yang menampilkan poster bertuliskan. "Pesta Poin Tahun Baru 2024
SEGERA AMBIL KUPON ANDA PASTI DAPAT HADIAH NYA
KLIK AMBIL KUPON DISINI"
Dalam poster tersebut terdapat gambar mobil dan motor.
Benarkah klaim pendaftaran gebyar undian pesta poin BNI? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran gebyar undian pesta poin BNI, penelusuran mengarah pada akun Instagram resmi BNI Kantor Cabang Medan @bnimedan, salah satu unggahan akun Instagram tersebut, pada 8 Januari 2024 mengulas tentang maraknya penipuan program berhadiah mengatasnamakan BNI.
Modus penipuan ini meminta calon korban untuk mengisi nomor telepon, nomor kartu, hingga kode CVV yang ada di website palus dengan iming-iming hadiah menarik.
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"BNI meminta masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan program undian berhadiah yang marak di media sosial belakangan ini. Terbaru, penipuan program undian berhadiah mengatasnamakan BNI banyak tersebar di media sosial dengan tagline “Gebyar Undian Berhadiah”. BNI memastikan, hal tersebut merupakan PENIPUAN.
Saat ini, BNI tidak ada program undian berhadiah. Adapun link resmi BNI yang dapat diakses untuk mengetahui program-program BNI adalah https://www.bni.co.id/id-id/beranda/promoacara/promoperbankan/articleid/21588.
Oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan program tersebut untuk mengelabui korban dengan cara membawa narasi program yang telah usai tersebut dan menyebarkan link palsu yang ditujukan untuk melakukan penipuan.
Secara teknik modus penipuan yang digunakan oleh pelaku kejahatan tersebut adalah dengan membuat akun palsu mengatasnamakan BNI di Facebook. Kemudian pelaku membuat postingan dengan narasi bahwa adanya gebyar hadiah dari BNI. Dari postingan tersebut, calon korban diarahkan untuk mengeklik website phishing.
Website phishing meminta calon korban untuk mengisi nomor handphone, kredensial kartu debit seperti nomor kartu, expired date, kode CVV, hingga total saldo di rekening. Kemudian diakhiri dengan form pengisian kode OTP. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial bagi siapa saja yang mengisinya.
Tak jarang, akun palsu mengatasnamakan BNI membuat postingan dengan mengambil konten terbaru dari akun resmi BNI kemudian menyelipkan narasi adanya gebyar hadiah yang mengarah pada website phishing. Oleh karena itu, jika menerima informasi mencurigakan, hubungi BNI Call 1500046 ya BNI Hi-Movers."
Dalam akun Instagram resmi Bank Negara Indonesia @bni46, terdapat unggahan sebagai yang mengingatkan untuk kita mewaspadai akun media sosial yang mengatasnamakan PT Bank Negara Indonesia, akun Facebook resmi PT Bank Negara Indonesia adalah 'BNI'.
Rujukan
Halaman: 3587/6763