• (GFD-2020-8258) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Campuran Air Kelapa, Jeruk Nipis, dan Garam Bisa Matikan Virus Corona Covid-19?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 03/09/2020

    Berita


    Klaim bahwa campuran air kelapa muda, jeruk nipis, dan garam bisa mematikan virus Corona Covid-19 beredar di media sosial. Menurut klaim itu, meminum campuran air satu biji kelapa muda, satu biji jeruk nipis, dan satu sendok makan garam bisa menghilangkan virus Corona dalam waktu satu jam.
    Di Facebook, klaim itu dibagikan salah satunya oleh akun Ita Yurita pada 31 Agustus 2020. Berikut ini isi unggahan akun tersebut:
    “Yth Bapak / Ibu, Mhn izin Kami Share informasi, semoga bermanfaat..??Tolong bantu dikasih tahu ke saudara² kita yg kena covid 19..Ini obat pemberian dari TUHAN yg mudah didapat yg sangat manjur..1 biji air kelapa muda 1 biji jeruk nipis diperas1 sendok makan garamSemuanya diaduk dan diminum airnya... dijamin 1 jam kemudian virusnya akan hilang....Mudah mudahan semua dalam keadaan sehat walafiat..Info dari teman yg kakaknya di kota Bau Bau Sulawesi Tenggara.. obat herbal ini sangat manjur.....Bisa di infokan ke saudara,teman atau keluarga kita terima kasih.....Indahnya Berbagi”
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Ita Yurita.
    Apa benar campuran air kelapa, jeruk nipis, dan garam bisa membunuh virus Corona Covid-19?

    Hasil Cek Fakta


    Dilansir dari Liputan6.com, farmakolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengatakan campuran air kelapa, jeruk nipis, dan garam belum terbukti secara klinis dapat mematikan virus Corona Covid-19. Zullies pun meminta masyarakat tidak mudah menerima informasi yang belum terbukti kebenarannya semacam itu. "Jika ada kabar-kabar begitu, yang belum ada buktinya, sebaiknya tidak langsung diterima," kata Zullies.
    Guru Besar Fakultas Farmasi UGM ini mengatakan menemukan obat Covid-19 bukanlah hal yang mudah, harus dilakukan penelitian mendalam untuk membuktikannya. "Jika kebetulan saja sembuh ketika minum air kelapa, ya mungkin saja. Tapi apakah bisa lebih cepat sembuh dari pada yang tidak minum? Apakah sudah ada buktinya?" tutur Zulies.
    Menurut Zullies, untuk memastikan efek suatu terapi atau obat, harus ada desain dan pembandingnya. "Jika hanya sekelompok orang yang minum air kelapa bisa sembuh, apakah sekelompok orang lain yang tidak minum juga sembuh? Ada perbedaan kecepatan sembuhnya tidak?" papar Zullies.
    Saat ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, beberapa pengujian obat Covid-19 sedang berlangsung. Namun, hingga kini, tidak ada obat yang berlisensi untuk mengobati ataupun mencegah Covid-19. Tidak ada pula bukti bahwahydroxychloroquinebisa menyembuhkan atau mencegah Covid-19.
    Menurut ahli epidemiologi, Dicky Budiman, klaim bahwa air garam dapat membunuh virus Corona pun merupakan klaim yang salah. Dia menjelaskan, ketika virus menempel pada reseptor ACE2 di tubuh manusia, virus tersebut akan masuk ke dalam sel. "Artinya, mau minum air garam atau alkohol tidak akan berpengaruh," katanya.
    Serupa dengan pernyataan WHO, Deputi Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang mengatakan, hingga saat ini, belum ada obat atau vaksin definitif untuk Covid-19. Dilansir dari Kompas.com, Rita menuturkan bahwa obat atau vaksin Covid-19 masih dalam tahap pengujian.
    Endang mengatakan, per 25 Agustus 2020, ada 31 kandidat vaksin Covid-19 yang sudah masuk tahap uji klinis. Dari puluhan kandidat tersebut, BPOM mendampingi tiga kandidat vaksin Covid-19 untuk Indonesia, yaitu yang dikerjakan oleh Bio Farma dengan Sinovac, Kimia Farma dengan G42, dan Kalbe Farma dengan Genexine.
    "Kedua produsen (Bio Farma-Sinovac dan Kimia Farma-G42) menggunakan platform inactivated virus. Kemudian, satu lagi adalah Kalbe Farma-Genexine, menggunakan platform DNA. Ini adalah ketiga vaksin yang sedang dikawal BPOM. Lainnya ada 142 yang masih dalam tahap pra-klinik dengan binatang percobaan," ujar Endang.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa campuran air kelapa, jeruk nipis, dan garam bisa membunuh virus Corona Covid-19 keliru. Menurut WHO dan BPOM, hingga kini, belum ada obat definitif untuk mengobati ataupun mencegah Covid-19. Menurut ahli epidemiologi, klaim bahwa air garam dapat membunuh virus Corona pun salah. Ketika menempel pada reseptor ACE2 di tubuh manusia, virus akan masuk ke dalam sel. Artinya, minum air garam tidak akan berpengaruh.
    ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8257) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Ahok Bakal Bubarkan Pertamina Jika dalam 7 Bulan Tak Untung?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 03/09/2020

    Berita


    Video ketika Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diwawancara beredar di media sosial. Video itu memuat teks yang berbunyi, "Viral! Sesumbar Ahok: 7 Bulan Gak Untung Gua Bubarin, Ehh Sekarang Tekor 11 Triliun." Video ini menyebar tak lama setelah Pertamina tercatat mengalami kerugian sekitar Rp 11 triliun pada semester I 2020.
    Dalam video itu, Ahok pun berkata, "Enggak ada lagi cerita APBN setor duit kepada BUMN, yang ada BUMN mesti setor duit kepada APBN dong. Masa' tiap tahun mesti disuntik. Yang enggak beres ya dibubarin atau digabung." Lalu, pewawancara bertanya, "Anda optimistis ini bisa jalan ini?" Ahok pun menanggapi, "Ya tujuh bulan juga udah mulai keliatan kok. Gue udah bilang, kalau enggak gue bubar, gue berhenti nih, gue bilang."
    Di Twitter, video itu dibagikan salah satunya oleh akun @_KingPurwa pada 26 Agustus 2020. Akun ini pun menulis, "Sekali lagi plisss jgn di RT, kesian! bikin malu soalnya, dah di depak dari 500 Fortune Global, rugi pulak!" Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah di-retweet lebih dari 4.800 kali dan disukai lebih dari 6.100 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Twitter @_KingPurwa.
    Apa benar Ahok bakal bubarkan Pertamina jika tujuh bulan tak untung?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula tim menelusuri jejak digital video itu dengan mengambil gambar tangkapan layarthumbnail-nya dan memasukkannya kereverse image toolGoogle serta Yandex. Lewat cara ini, ditemukan bahwa video itu merupakan potongan dari video Instagram Live wawancara Andy dengan Ahok.
    Hal ini terlihat dari baju yang dikenakan Ahok, berkerah dan berwarna hitam, serta bentuk lemari kayu yang berada di belakang Ahok. Suara pria yang terdengar dalam video unggahan akun @_KingPurwa pun sama dengan suara Andy. Begitu pula dengan pernyataan-pernyataan yang mereka ucapkan.
    Video itu diunggah oleh akun Instagram Kick Andy, @kickandyshow, pada 27 Juni 2020. Video berdurasi 1 jam 18 menit itu diberi judul "Apa Kabar Pak Ahok". Video tersebut juga diunggah oleh kanal YouTube Kick Andy Show pada 2 Juli 2020 dengan judul yang sama, namun dibagi menjadi empat video.
    Terkait potongan video yang viral, bahwa Ahok menyebut soal pembubaran, terdapat pada menit 58:22 video Instagram Live atau menit 12:07 video di YouTube bagian ketiga. Awalnya, pada menit 8:30 video di YouTube, Andy bertanya soal alasan Ahok menerima jabatan sebagai Komut Pertamina.
    Ahok menjelaskan panjang lebar. Dia menyatakan ingin membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam mengurangi defisit neraca berjalan. Dia juga ingin meningkatkan kinerja Pertamina di kancah global. Selain itu, mengemban jabatan tersebut menjadi portofolio baginya.
    Ahok pun menceritakan program-programnya di Pertamina. Pertama, dia menyinggung soal perubahan sistem jenjang karier di Pertamina, dengan menerapkan semacam lelang jabatan. Lalu, dia membicarakan soal tim transformer di dewan komisaris yang berisi anak-anak muda terbaik Pertamina. Berikut ini transkrip lengkap penjelasan Ahok berikutnya:
    "Kalau saya bisa membuat transformasi yang baik di Pertamina, harusnya bisa jadi model untuk seluruh BUMN. Misalnya, kita lagi buatprocurement(pengadaan) itu satu pintu, dengan harga perkiraan sendiri itu, yang online persis saya bikine-procurementdi DKI lah. Nah, kalau itu bisa diberlakukan di seluruh BUMN, dengan daya tawar kita butuh barang dengan kontrol harga seperti itu, ini bisa hemat uang banyak banget. Dan ke depan, Kementerian BUMN bisa dibubarkan kalau sudah bisago public. Rakyat memiliki, dia kontrol, untuk apa ada Kementerian BUMN? Enggak ada lagi cerita APBN setor duit kepada BUMN, yang ada BUMN mesti setor duit kepada APBN dong. Masa' tiap tahun mesti disuntik. Yang enggak beres ya dibubarin atau digabung."
    Lalu, Andy bertanya, "Anda optimistis ini bisa jalan ini?" Ahok pun menanggapi, "Ya tujuh bulan juga udah mulai keliatan kok. Gue udah bilang, kalau enggak gue bubar, gue berhenti nih, gue bilang nih."
    Lewat video yang lengkap ini, diketahui bahwa konteks pernyataan Ahok adalah soal program yang sedang ia jalankan di Pertamina, yaknie-procurement. Ahok meyakini efek dari program tersebut akan mulai terlihat dalam tujuh bulan ke depan. Jika tidak, Ahok akan "bubar" atau berhenti. Kata-kata "tujuh bulan" itu tidak merujuk pada pembubaran Pertamina jika merugi.
    Terkait pembubaran pun, Ahok tidak secara spesifik merujuk pada Pertamina. Konteksnya adalah soal BUMN di mana BUMN yang tidak beres bisa dibubarkan atau digabung dengan BUMN lain. Menurut Ahok, jikae-procurementbisa diadopsi oleh seluruh BUMN, BUMN bakal menghemat anggaran yang cukup besar. Dengan demikian, tidak akan ada lagi BUMN yang mesti mendapatkan suntikan dana dari APBN.
    Sebab Pertamina Rugi
    Dikutip dari arsip berita Tempo pada 26 Agustus 2020, Vice President Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan kerugian yang dihadapi perusahaan sepanjang semester I 2020. "Pertamina menghadapi triple shock," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers pada 24 Agustus 2020.
    Menurut Fajriyah, ketiga syok itu adalah penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri, serta pergerakan nilai tukar dolar Amerika Serikat yang berdampak pada selisih kurs yang cukup signifikan. “Pandemi Covid-19 dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina," tuturnya.
    Dengan penurunan permintaan, depresiasi rupiah, dan juga harga minyak mentah yang berfluktuasi sangat tajam, kata Fajriyah, kinerja keuangan Pertamina sangat terdampak.
    Dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Pertamina (tidak diaudit) per 30 Juni 2020, terlihat perusahaan merugi US$ 767,92 juta atau sekitar Rp 11,13 triliun. Perhitungan tersebut menggunakan asumsi kurs Rp 14.500 per dolar AS.
    Meski tercatat merugi, Pertamina mencatatkan laba operasi pada Juni 2020 sebesar US$ 443 juta dan EBITDA sebesar US$ 2,61 miliar. Hal tersebut, kata Fajriyah, menunjukkan bahwa kegiatan operasional Pertamina tetap berjalan dengan baik.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Ahok bakal bubarkan Pertamina jika tujuh bulan tak untung menyesatkan. Klaim itu dilengkapi dengan video wawancara Ahok dengan Andy F. Noya, pembawa acara Kick Andy, yang telah dipotong. Dalam video utuhnya, diketahui bahwa konteks pernyataan Ahok adalah soal program yang sedang ia jalankan di Pertamina, yakni e-procurement. Ahok meyakini efek program itu akan terlihat dalam tujuh bulan ke depan. Kata-kata "tujuh bulan" tidak merujuk pada pembubaran Pertamina jika merugi. Terkait pembubaran pun, Ahok tidak secara spesifik merujuk pada Pertamina. Konteksnya adalah soal BUMN di mana BUMN yang tidak beres bisa dibubarkan atau digabung dengan BUMN lain.
    IBRAHIM ARSYAD | ANGELINA ANJAR SAWITRI
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8256) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Mata Bocah Ini Harus Dioperasi Akibat Kecanduan Gadget?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/09/2020

    Berita


    Kisah tentang seorang bocah Thailand berusia 4 tahun yang menderita mata malas sehingga harus dioperasi akibat kecanduan gadget beredar di internet dalam beberapa hari terakhir. Kisah ini dilengkapi dengan sebuah foto bocah perempuan yang matanya tengah mendapatkan perawatan.
    Bocah itu disebut sebagai putri dari warga Bangkok pemilik akun Facebook Dachar Nuysticker Chuayduang. Dalam unggahannya di Facebook, Dachar bercerita bahwa ia telah mengenalkan gadget, terutama ponsel dan iPad, kepada putrinya sejak usianya masih 2 tahun.
    Menurut Dachar, pola asuh ini membuat putrinya kecanduan gadget. Jika tidak diizinkan bermain gadget, sang putri akan kesal, marah, hingga menjerit-jerit. Karena tidak tahan dan agar tidak mengganggu aktivitasnya, Dachar pun akhirnya memberikan gadget kepada putrinya.
    Namun kini, kondisi putrinya membuat Dachar menyesal. Sang putri divonis dokter menderita mata malas dengan satu mata miring atau juling, salah satu komplikasi paling serius dari miopi dan astigmatisme. Akibatnya, di usia yang masih begitu muda, mata putri Dachar harus dioperasi.
    Bagaimana kebenaran kisah yang menimpa bocah Thailand tersebut?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi kisah di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri jejak digital foto yang menyertai kisah tersebut denganreverse image toolSource dan Google. Hasilnya, ditemukan bahwa foto tersebut memang diunggah pertama kali oleh akun Facebook Dachar Nuysticker Chuayduang, tepatnya pada 2 November 2018. Dachar bercerita bahwa putrinya mengalami gangguan penglihatan hingga harus dioperasi akibat kecanduan gadget.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Dachar Nuysticker Chuayduang.
    Kisah ini pun dikutip oleh banyak media, baik media lokal Thailand maupun media luar. Situs media Thailand Chiang Mai News misalnya, pernah memuat kisah itu dalam artikelnya pada 4 November 2018. Terdapat pula foto-foto yang diunggah oleh Dachar dalam artikel yang berjudul "Seorang ayah mengunggah pengingat, biarkan anak berusia 4 tahun memainkan ponsel dalam waktu yang lama hingga membutuhkan operasi mata" tersebut.
    Situsparenting The Asian Parent juga pernah memuat kisah tersebut dalam artikelnya yang berjudul "Gadis Kecil Menderita Masalah Penglihatan Setelah Penggunaan Ponsel dalam Waktu Lama". The Asian Parent pun mewawancarai profesor pediatri Rawat Sichangsirikarn untuk mendapatkan penjelasan terkait gangguan penglihatan yang dialami putri Dachar.
    Menurut Sichangsirikarn, merupakan hal yang sangat serius ketika orang tua mengizinkan anak mereka yang masih kecil menggunakan teknologi seperti ponsel pintar dan tablet dalam jangka waktu yang lama. Paparan layar gadget yang berlebihan dapat berdampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental anak. Menggunakan aplikasi yang tidak dikenal dan memiliki kebebasan tanpa batas ke internet juga bisa membahayakan anak.
    Dilansir dari World of Buzz, dokter mengatakan bahwa putri Dachar mengalami kehilangan penglihatan atau mata malas, di mana mata tidak bisa bekerja secara bersamaan karena satu mata bekerja lebih efektif dibandingkan dengan yang lain. Akibatnya, dia tidak hanya memiliki gangguan penglihatan tapi juga mata yang juling.
    Setelah operasi yang berlangsung pada 31 Oktober 2018, putri Dachar akhirnya bisa menggunakan kedua matanya secara bersamaan. Namun, bocah itu tidak diperbolehkan menggunakan ponsel, iPad, dan komputer, bahkan menonton televisi. Cahaya yang dipancarkan dari alat-alat tersebut merupakan penyebab utama putri Dachar kehilangan penglihatannya.
    Dilansir dari Kompas.com, salah satu dampak buruk dari kecanduan gadget pada anak adalah mata menjadi juling. Menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet berisiko besar mengalami mata juling sementara.
    Dalam penelitian itu, dilibatkan 12 anak berusia 7-16 tahun yang menggunakan gawainya sekitar 4-8 jam setiap hari. Anak-anak itu juga memegang gawainya dengan jarak 20-30 cm dari wajahnya. Selain durasi pemakaian yang terlalu sering, jarak yang terlalu dekat dengan mata kemungkinan menjadi penyebab juling atau mata yang tidak searah.
    Terapi medis memang bisa memperbaiki gangguan mata pada sembilan anak, namun setelah mereka tidak lagi menggunakan ponsel pintar selama dua bulan. Mereka juga disarankan membatasi memakai gadget setiap 30 menit sekali dan mengatur jarak penglihatan.
    Berdasarkan arsip berita Tempo pada 15 Agustus 2018, penelitian dari Universitas Toledo Amerika Serikat mengungkapkan cahaya biru dari ponsel dapat menyebabkan kebutaan. Studi tersebut menemukan bahwa cahaya biru menimbulkan reaksi racun dalam molekul retina yang merasakan cahaya dan sinyal otak.
    Akibatnya, reaksi kimia beracun itu membunuh fotoreseptor mata dan tidak dapat dipulihkan sampai mati. Untuk menghindari masalah yang serius, sebaiknya segera selamatkan mata dari cahaya ponsel dengan beberapa cara mudah berikut:

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa mata bocah 4 tahun di Thailand tersebut harus dioperasi akibat kecanduan gadget, benar. Dokter mengatakan bahwa bocah itu mengalami mata malas, di mana mata tidak bisa bekerja secara bersamaan karena satu mata bekerja lebih efektif dibandingkan dengan yang lain. Akibatnya, dia tidak hanya memiliki gangguan penglihatan tapi juga mata yang juling. Setelah operasi pada 31 Oktober 2018, bocah itu akhirnya bisa menggunakan kedua matanya secara bersamaan. Selain itu, menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet berisiko besar mengalami mata juling sementara.
    ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8255) [Fakta atau Hoaks] Benarkah Wali Kota Surabaya Risma Dibaptis di Gereja Demi Melenggang ke DKI?

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/09/2020

    Berita


    Video yang memperlihatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tengah berada di dalam sebuah ruangan dan didoakan oleh sejumlah orang beredar di media sosial. Video itu diklaim sebagai video ketika Risma dibaptis di sebuah gereja agar bisa memimpin di DKI Jakarta.
    Di YouTube, video tersebut diunggah salah satunya oleh kanal Aktual News pada 30 Agustus 2020. Video itu diberi judul "Berita Terkini ~ Ritual Walkot Risma Untuk Melenggang Ke DKI ? | Berita Terbaru Hari Ini". Hingga artikel ini dimuat, video itu telah ditonton lebih dari 1.000 kali.
    Dalam video berdurasi 9 menit 50 detik itu, terdapat potongan video Risma saat dikelilingi oleh puluhan orang di sebuah ruangan. Risma duduk di sebuah kursi dengan sarung berwarna putih. Risma hanya menunduk saat orang-orang dalam ruangan itu mendoakannya.
    Gambar tangkapan layar unggahan kanal YouTube Aktual News.
    Apa benar Risma dibaptis demi melenggang ke DKI?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula mendengarkan secara utuh potongan video yang memperlihatkan Risma sedang didoakan tersebut. Doa itu berisi permintaan agar Risma dan Kota Surabaya selalu diberkati serta ucapan syukur karena telah diberi pemimpin seperti Risma. Berikut narasi lengkap doa tersebut:
    “Dalam nama Tuhan, hari-hari ke depan kita berdoa buat Ibu Risma tetap ditempatkan oleh Tuhan nantinya bukan hanya untuk Surabaya, tetapi kita berdoa agar Indonesia. (Video terpotong) ...Tuhan kerjakan lewat pribadi beliau. Kita tundukan kepala, kita arahkan tangan kita ke arah Ibu Risma bersama. Di hadapan hadiratmu kami bawa Ibu Wali Kota kami Surabaya. Tuhanlah yang mengangkat dan menetapkan dia menjadi Wali Kota Surabaya. Dan kepada-Mu pula kami serahkan ya Tuhan, kalau pada suatu saat di mana tanggung jawab yang dia pegang untuk Surabaya berakhir, tetapi Surabaya akan tetap diberkati oleh Tuhan sehingga lewat Ibu Risma Tuhan akan berkhidmat untuk menunjuk siapa yang menjadi pelanjutnya, untuk membina kota ini, masyarakat Surabaya, sehingga kami terus dalam satu kesatuan, tidak membedakan satu dengan yang lain, karena kami percaya dalam satu kesatuan ada sebuah kekuatan yang dahsyat yang akan terjadi atas kota ini, sehingga kota ini sungguh menjadi teladan kepada kota-kota yang lain. Bapa, terimakasih karena Engkau telah berikan Ibu Risma untuk membuka dan meneladani kami semua sehingga kami tinggal melanjutkannya. Karena itu Tuhan, wali kota selanjutnya kami juga serahkan kepada Tuhan, sesuai petunjuk beliau kami akan taat sehingga kami percaya Surabaya akan tetap terpelihara dengan baik. Terpujilah Engkau, Bapa, kekal selama-lamanya. Maka, sekarang kami bersatu memberkati Ibu Risma, saat ini di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yaitu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. berkat Allah turun atas-Nya.”
    Dalam acara tersebut, tidak ada prosesi pembaptisan dengan air seperti yang biasa dilakukan gereja. Dilansir dari situs TuhanYesus.org, pembaptisan tidak bisa dilakukan ke semua orang. Calon baptisan harus terlebih dahulu meneguhkan imannya dan mengenal Yesus. Beberapa gereja mewajibkan calon baptisan mengikuti kelas untuk pengenalan. Beberapa gereja juga mengadakan semacam wawancara untuk memastikan calon baptisan tidak main-main. Hal ini penting terutama bagi mereka yang pindah dari agama lain.
    Setelah yakin dengan iman calon baptisan, gereja akan melaksanakan pembaptisan. Biasanya, gereja memiliki waktu-waktu tertentu untuk menggelar pembaptisan. Secara garis besar, terdapat dua cara pembaptisan. Pertama, baptis selam, di mana pendeta atau pastor bersama calon baptisan masuk ke air bersama-sama, bisa di kolam atau danau. Kedua, baptis percik, di mana pendeta atau pastor memercikkan atau menumpahkan air ke atas kepala calon baptisan sembari mengucapkan berkat.
    Dikutip dari situs RubrikKristen.com, sesuai Alkitab, calon baptisan harus dibaptis dengan sarana air. Istilah baptis berasal dari katabaptizodalam bahasa Yunani yang artinya dicelupkan atau ditenggelamkan. Dengan demikian, baptisan harus menggunakan air.
    Dilansir dari situs media Jawapos.com, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febri Adhitya Prajatara pun menjelaskan, video itu merupakan video saat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri undangan silaturahmi dengan para rohaniwan se-Kota Surabaya. Risma berkesempatan menyampaikan sikap dan komitmen. Kemudian, Risma didoakan agar selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan. "Enggak ada acara lain. Apalagi itu (dibaptis), enggak benar itu,” katanya.
    Febri juga meluruskan bahwa lokasi pertemuan antara Risma dan para rohaniwan tersebut bukan di gereja, melainkan sebuah gedung di Surabaya Barat, tepatnya di kawasan Club House Graha Family. Soal waktu pelaksanaan pertemuan itu, Febri menyatakan tidak tahu secara detail, yang pasti Agustus tahun ini.
    Selain itu, Febri menunjukkan keterangan tertulis yang memuat penjelasan Ketua Panitia Silaturahmi Wali Kota Surabaya dengan Para Rohaniwan Se-Kota Surabaya Yohanita Bega. Dalam keterangannya, Yohanita mengatakan bahwa acara itu hanyalah silaturahmi dan untuk mendoakan Risma, baik saat menjabat sebagai wali kota maupun setelah tidak menjabat nanti. "Itulah inti doa kami. Dan itulah inti acara itu. Kami ingin mendoakan Ibu Wali Kota yang telah memajukan Surabaya,” ujarnya.
    Penjelasan juga diberikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya Muhammad Fikser. Dikutip dari CNN Indonesia, Fikser menjelaskan bahwa, dalam video itu, Wali Kota Surabaya  Tri Rismaharini  hanya sekedar didoakan oleh rohaniwan, tidak dibaptis. "Jadi, bukan suatu pembaptisan, itu hoaks. Ibu [Risma] sebagai wali kota diundang oleh warganya. Kebetulan yang mengundang adalah perkumpulan rohaniwan," kata Fikser.
    Menurut Fikser, kegiatan dalam video itu digelar pada 25 Agustus 2020. Kegiatan juga tidak dihelat di gereja. "Tanggal 25 Agustus kalau enggak salah. Jadi, diundang bukan di gereja, tapi seperti di tempat pertemuan, gedung gitu. Kehadiran beliau juga karena panitia menjaminphysical distancing," ujarnya.
    Dalam pertemuan itu, kata Fikser, Risma berpesan agar para tokoh agama menjaga keutuhan dan kerukunan antar umat di Surabaya. Pesan itu sama dengan yang pernah disampaikan kepada umat agama lainnya. Mengenai sikap Risma yang menduduk saat didoakan oleh rohaniwan, Fikser membantah bahwa itu adalah proses pembaptisan.
    Menurut Fikser, para rohaniwan sekadar mendoakan Risma agar diberi kesehatan. "Secara spontanitas, mereka berdiri lalu mendoakan Ibu, dengan cara agama mereka, dengan ritual mereka, untuk kesehatan Ibu supaya Ibu juga memimpin Surabaya kuat sampai akhir masa jabatan beliau. Dan ini dilakukan secara spontan, kalau Ibu langsung menghindar kan enggak mungkin," ujarnya.
    Fikser pun meminta publik tidak mengaitkan video itu dengan tuduhan yang berkaitan dengan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Ia menyebut Risma mengayomi seluruh warganya. "Yang jelas, bahwa kehadiran beliau itu sebagai seorang wali kota ke warganya, dan kebetulan warganya itu bermacam-macam suku dan agama. Janganlah ambil kesimpulan sendiri," katanya.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dibaptis di gereja demi melenggang ke DKI, keliru. Dalam video yang digunakan untuk menyebarkan klaim itu, Risma hanya didoakan oleh para rohaniwan dalam sebuah acara silaturahmi dan doa bersama, bukan dibaptis. Acara itu pun digelar di sebuah gedung pertemuan, bukan di gereja.
    ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan