• (GFD-2024-15160) [SALAH] Mantan Menteri Keuangan Pakistan, Miftah Ismail, Menyalahgunakan Dana Pinjaman IMF

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 15/01/2024

    Berita

    (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

    “Alih-alih memberikan kelegaan kepada masyarakat dengan uang yang diterima dari IMF, Pakistan sekarang justru membayar hutang ini dengan inflasi, di mana didistribusikan diantara media dan setiap anggota PDM. Miftah Ismail”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @mannan_qureshi_ (Abdul Mannan Qureshi) mengunggah foto yang menunjukkan mantan menteri keuangan Pakistan, Miftah Ismail, memberikan pernyataan terkait dana pinjaman Pakistan kepada IMF. Mannan Qureshi juga menambahkan bahwa Miftah Ismail memberikan dana pinjaman negara dari IMF untuk para media dan anggota partai PDM, alih-alih digunakan untuk membantu masyarakat. Cuitan dan foto tersebut diunggah pada 26 Desember 2023.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. AFP Fact Check menerjemahkan foto yang diunggah @mannan_qureshi_, yang menunjukkan pernyataan Miftah Ismail dalam Bahasa Urdu. Melansir dari artikel AFP, pernyataan tersebut berbunyi sebagai berikut:

    “The loan taken from the International Monetary Fund (IMF) was not used to give relief to the masses but it was distributed among the media and every member of the Pakistan Democratic Movement (PDM)”.

    Pernyataan di foto tersebut sejalan dengan klaim yang diberikan @mannan_qureshi_ di cuitannya. Namun, Miftah Ismail sendiri juga memberikan klarifikasi melalui cuitan pribadi nya yang mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar dan beliau tidak pernah berkata demikian. Klarifikasi tersebut telah dilihat hampir 300,000 kali.

    Selain itu, setelah dilakukan pencarian di Google terkait pernyataan Ismail Miftah tersebut, hasilnya banyak menunjukkan artikel debunk dan tidak ada berita valid yang mendukung pernyataan Ismail Miftah mengenai penggunaan dana pinjaman IMF yang dibagikan ke media dan PDM.

    Lebih lanjut, foto Miftah Ismail yang dipakai @mannan_qureshi_ pada cuitannya diambil dari salah satu artikel berita Dawn yang berjudul “Miftah Ismail says PTI laying ‘landmines’ for next govt” dan tidak ada hubungannya dengan distribusi dana pinjaman dari IMF.

    Dengan demikian, informasi yang diberikan @mannan_qureshi_ merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Tidak ada bukti resmi atau video yang menunjukkan Miftah Ismail mengatakan hal demikian.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15159) [SALAH] Wabah Pneumonia di Cina Baru-Baru Ini adalah Varian Baru COVID-19

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 15/01/2024

    Berita

    (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

    “Putaran baru wabah pneumonia di banyak tempat di Tiongkok sebenarnya adalah varian dari virus Corona baru yang disebarkan oleh Partai Komunis Tiongkok.

    Baru-baru ini, gelombang baru pneumonia merebak di Beijing, Shanghai, Shandong dan tempat-tempat lain, dan jumlah anak-anak yang menderita ‘paru-paru putih’ pun melonjak. Pejabat PKT mengatakan bahwa pneumonia mikoplasma telah memasuki periode insiden tinggi. Beberapa dokter secara pribadi mengungkapkan bahwa apa yang disebut pneumonia mikoplasma sebenarnya adalah varian dari virus corona baru yang dikeluarkan oleh PKT. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di banyak tempat di PKT juga telah merilis informasi bahwa kejadian penyakit menular pernafasan telah meningkat secara keseluruhan akhir-akhir ini. Beberapa kota telah mengaktifkan tempat penampungan Fangcang karena kekurangan obat-obatan, tetapi mengharuskan keluarga pasien untuk tidak mengungkapkan kata ‘kabin Fangcang’ dan mengganti namanya menjadi bangsal bertekanan negatif”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter bercentang biru @Anpo_Star menyebarkan informasi bahwa wabah pneumonia yang baru-baru ini terjadi di Cina adalah varian COVID baru yang sengaja disebarkan oleh Partai Komunis Tiongkok. Informasi tersebut dilengkapi dengan foto X-Ray paru-paru yang diklaim sebagai foto milik salah satu warga Cina yang terkena “pneumonia” tersebut. Cuitan dan foto tersebut diunggah pada 6 November 2023.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Melansir dari artikel AFP, seorang profesor dari School of Biomedical Science di Universitas Hong Kong bernama Jin Dongyan menyatakan bahwa kasus pneumonia mycoplasma yang baru-baru ini tinggi di Cina merupakan pneumonia pada umumnya, yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumonia. Profesor Dongyan juga menegaskan bahwa Mycoplasma pneumonia adalah bakteri, sementara penyebab Covid-19 adalah virus SARS-CoV-2.

    Informasi serupa juga pernah dibahas oleh factcheck.org dengan judul “Respiratory Illnesses in Children in China Not So ‘Mysterious’”.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @Anpo_Star merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Banyaknya kasus pneumonia di Cina baru-baru ini tidak ada hubungannya dengan COVID-19, karena kedua penyakit tersebut disebabkan oleh mikroorganisme yang berbeda.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15158) [SALAH] Vaksin COVID mRNA menyebabkan VAIDS (Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome)

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 15/01/2024

    Berita

    (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

    “Ilmuwan Universitas Cambridge memperingatkan: ¼ penerima vaksin Covid mRNA mengembangkan Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome (VAIDS) 25% orang yang divaksin sekarang menderita VAIDS, Ilmuwan Cambridge memperingatkan!”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @Dicky6427 mengunggah foto anak kecil yang sedang divaksin, dan di bawahnya terdapat tulisan bahwa 25% orang yang divaksin telah menderita VAIDS. Di foto tersebut juga ditulis bahwa para ilmuwan dari Universitas Cambridge yang meneliti hal tersebut. Cuitan dan foto tersebut diunggah pada 10 Desember 2023.

    Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Media kesehatan bernama Healthline, di salah satu artikelnya menyatakan bahwa VAIDS bukan sebuah kondisi yang nyata. Melansir dari artikel Healthline, tidak ada istilah VAIDS dalam dunia medis.

    Reuters juga pernah membahas informasi serupa. Dalam salah satu artikelnya terdapat informasi bahwa vaksin tidak menyebabkan ‘immunodeficiency’ atau penurunan sistem imun. Pernyataan tersebut diberikan oleh Donna Fiber, kepala Divisi Ilmu Bedah dan Profesor Mikrobiologi & Imunologi Universitas Columbia kepada tim Reuters.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan @Dicky6427 merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Istilah ‘VAIDS’ tidak pernah ada, dan vaksin COVID tidak ada hubungannya dengan penurunan imun tubuh penerimanya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15157) [KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Ekspresi Prabowo Saat Anies dan Ganjar Beri Skor Rendah untuk Kemenhan

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 12/01/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial muncul video yang diklaim menampilkan ekspresi calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto ketika capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo memberikan skor rendah terkait kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan). 
    Seperti diketahui, dalam debat capres pada Minggu (7/1/2024), Ganjar memberikan skor 5 dari 10 soal kinerja Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo. Sementara, Anies hanya memberikan skor 11 dari 100.
    Setelah ditelusuri, video yang diklaim sebagai ekspresi sedih Prabowo saat Ganjar dan Anies beri skor rendah terhadap kinerja Kemenhan keliru dan salah konteks. 
    Video yang diklaim menampilkan ekspresi Prabowo yang dinarasikan sedang sedih ketika Anies dan Ganjar memberikan skor rendah terhadap kinerja Kemenhan muncul media sosial, salah satunya dibagikan akun TikTok ini (arsip) dan Facebook ini (arsip)
    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Prabowo menggelengkan kepala dan menyimak pernyataan dari capres lainnya dalam debat capres Minggu (7/1/2024). 
    Kemudian, dalam video terdapat suara Anies dan Ganjar yang sedang menyampaikan penilainnya terhadap kinerja Kemenhan. Video tersebut diberi keterangan demikian:
    Momen Prabowo Menahan tangis saat debar capresYa allah berilah kesempatan pak Prabowo agar beliau mnjadi orang nomer 1 di Indonesia
    Akun Facebook Tangkapan layar TikTok narasi yang mengeklaim menampilkan ekspresi Prabowo saar Anies dan Ganjat beri skor rendah terkait kinerja Kemenhan

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menonton ulang video debat capres pada Minggu (7/1/2024) di kanal YouTube KPU RI ini.  Setelah ditelusuri ekpresi wajah Prabowo dalam video yang beredar di media sosial, identik pada jam ke-2, menit ke-32 (2:32).
    Prabowo mengeluarkan ekspresi tersebut ketika Anies Baswedan menyinggung soal kesejahteraan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Menurut Anies, lebih dari separo anggota TNI saat ini tidak memiliki rumah dinas. 
    Sehingga dapat dipastikan, ekspresi Prabowo tersebut tidak terkait dengan momen ketika Anies dan Ganjar memberi skor rendah terkait kinerja Kemenhan. 
    Sementara itu momen Anies dan Ganjar memberikan skor rendah terhadap kinerja Kemenhan bisa dilihat mulai dari jam ke-2, menit ke-21 sampai jam ke-2 menit ke-25. 
    Saat itu Anies bertanya kepada Ganjar terkait skor kinerja Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo .Ganjar menjawab bahwa ia memberikan skor 5 dari 10. 
    Ganjar lantas bertanya balik ke Anies berapa skor yang ia berikan untuk Kemenhan. Anies mengatakan bahwa ia memberikan skor di bawah 5, yakni 11 dari 100. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan ekspresi Prabowo ketika Anies dan Ganjar memberikan skor rendah terhadap kinerja Kemenhan salah konteks.
    Dalam video utuhnya, ekspresi itu dikeluarkan Prabowo ketika Anies menyinggung soal kesejahteraan TNI yang lebih dari separonya tidak memiliki rumah dinas.
    Dengan demikian, video itu dibuat seakan-akan ekspresi sedih Prabowo muncul setelah Anies dan Ganjar memberi skor rendah untuk kinerja Kemenhan.

    Rujukan