• (GFD-2023-13848) [SALAH] Jokowi Lantik Anies Baswedan Menjadi Ketua KPK

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 20/10/2023

    Berita

    “GEGER SORE INI || JOKOWI LANTIK LANGSUNG ANIES JADI KETUA KPK, DISIARKAN LANGSUNG DARI ISTANA”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube Kabar News mengunggah video dengan klaim Presiden Joko Widodo melantik Anies Baswedan sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anies ditunjuk langsung oleh Presiden Jokowi untuk menggantikan Firli Bahuri. Klaim ini didukung dengan foto pratinjau yang menampilkan Presiden Jokowi dan Anies Baswedan dalam suasana pelantikan di Istana Negara.

    Namun setelah ditelusuri, gambar pratinjau pada video tersebut merupakan hasil suntingan atau manipulasi. Foto aslinya dapat dilihat di laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, pada berita dengan judul “Lantik 7 Gubernur, Presiden Jokowi: Jangan Hanya di Belakang Meja, Turun ke Lapangan”. Berita ini diunggah pada 12 Februari 2016.

    Selain itu, narasi yang dibacakan juga tidak menjelaskan mengenai klaim yang disebutkan pada video. Narasi tersebut justru identik dengan artikel milik Suara.com dengan judul “Jokowi Terima Pengunduran Diri Syahrul Yasin Limpo dari Kursi Menteri Pertanian, Diganti Arief Prasetyo Adi”, dan artikel yang diunggah Narasi dengan judul “Mentan Resmi Mengundurkan Diri, Syahrul Yasin Limpo Diganti Kepala Bapanas”.

    Kedua artikel ini menginformasikan pengunduran diri Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK. Sebagai penggantinya, Jokowi langsung menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Mentan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Gambar pratinjau, cuplikan video, dan narasi yang dibacakan dalam video tidak saling berkaitan dengan klaim Presiden Jokowi melantik Anies Baswedan menjadi Ketua KPK.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13847) [SALAH] Usir Nyamuk Menggunakan Gelombang Ultrasonik 20.000 Hz

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 20/10/2023

    Berita

    “ngusir nyamuk pake baygon :x:
    ngusir nyamuk pake autan :x:
    ngusir nyamuk pake GELOMBANG SUARA ULTRASONIC 20000 HZ 8 JAM NONSTOP :white_check_mark:”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @cenauparty membagikan cuitan yang mengklaim bahwa gelombang ultrasonik 20.000 Hz dapat digunakan untuk mengusir nyamuk. Cuitan tersebut juga melampirkan tangkapan layar video yang diunggah di Youtube dengan judul “Gelombang Suara Ultrasonic 20000 Hz Pengusir Nyamuk 8 Jam Nonstop”.

    Dikutip dari Kompas, pakar entomologi UGM Hari Purwanto mengatakan, cara mengusir nyamuk dengan suara ultrasonik hingga saat ini tidak memiliki bukti ilmiah.

    Hal serupa juga dikatakan oleh ahli entomologi medis di London School of Hygiene and Tropical Medicine, James Logan melalui laman Live Mint. James mengatakan suara ultrasonik dimaksudkan untuk meniru kepakan sayap predator alami nyamuk, seperti capung yang mungkin dihindari oleh nyamuk betina. Teori lainnya menyebutkan bahwa suara ultrasonik meniru frekuensi nyamuk jantan sehingga nyamuk betina yang sudah pernah kawin akan menghindarnya.

    Namun James menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa perangkat dengan suara frekuensi tinggi bisa mengusir nyamuk.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Informasi menyesatkan. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa suara berfrekuensi tinggi dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13846) CEK FAKTA: Klaim TNI Dikirim ke Palestina untuk Berperang

    Sumber: https://twitter.com/HelmiYahya1611/status/1714225624808890792
    Tanggal publish: 20/10/2023

    Berita

    Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim TNI dikirim ke Palestina untuk berperang melawan Israel. Postingan itu telah menjadi perbincangan sejak pekan lalu. Salah satu akun mengunggahnya di Facebook pada tanggal 13 Oktober 2023. Dalam postingannya, terdapat video yang menunjukkan TNI sedang melakukan apel, dan sejumlah truk militer diparkir di antaranya. Video tersebut disertai narasi sebagai berikut:

    Pasukan khusus Indonesia tiba di Palestina.
    Allahu Akbar  BRAVO INDONESIKU TNI INDONESIA TELAH TIBA DI PALESTINA."

    Hasil Cek Fakta

    CEK FAKTA

    Cek Fakta TIMES Indonesia telah menelusuri klaim ini. Berdasarkan penelusuran, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono membantah kebenarannya.

    “Video tersebut adalah video pemberangkatan Batalyon 712 Satgas Pamtas RI-PNG dan pasukan TNI penjaga perdamaian di Lebanon,” ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

    Menurut Julius, penugasan prajurit TNI ke berbagai negara yang sedang berkonflik adalah sebagai penjaga perdamaian di bawah payung PBB. Pengiriman pasukan itu dilakukan sesuai Pembukaan UUD 45, yaitu ikut serta dalam ketertiban dunia.

    Eks Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) menjelaskan, terkait dua video tersebut sebenarnya memang ada pengerahan prajurit. Namun, narasi dalam video tidak tepat. Pasalnya, tidak ada prajurit TNI yang dikirim ke Palestina.

    “Video yang diunggah adalah video keberangkatan Yonif Raider 712/Wiratama di Dermaga Bitung Sulawesi Utara, saat akan berangkat tugas pengamanan perbatasan RI-PNG pada bulan November 2022 dengan jumlah 450 prajurit, dan Satgas Perdamaian Unifil dibawah PBB yang bertugas di Lebanon beberapa tahun yang lalu,” ucap Julius.

    Kesimpulan

    Kesimpulan

    Cek Fakta TIMES Indonesia mengimbau masyarakat untuk mempercayai akun-akun resmi TNI dan menegaskan bahwa klaim pengiriman TNI ke Palestina untuk berperang melawan Israel adalah tidak benar. Informasi video yang beredar tanpa konteks termasuk kategori konten menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2023-13845) [SALAH] “KETUA KPK DITANGKAP AKIBAT KORUPSI 300 TRILIUN”

    Sumber: FACEBOOK.COM
    Tanggal publish: 20/10/2023

    Berita

    G3GER PAGI INI — KETUA KPK DIAM∆NKAN AP4RAT, T£RBUKTI K0RUP$I 300 TRILIUN UANG NEGARA

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan video di media sosial Facebook dengan nama pengguna “NewsEra2024” unggahan video tersebut bernarasi bahwa ketua KPK ditahan akibat korupsi 300 triliun.

    Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.

    Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari kompas.com dengan judul artikel “Ada Desakan Pimpinan KPK Mundur, Mahfud: Biarkan Saja, Nanti Disikapi KPK”.

    Salah satu klip pada awal video yang menampilkan sosok Mahfud MD yang sedang melakukan wawancara, video tersebut identik dengan video yang diunggah kanal Youtube Kompas.com dengan judul video “Kata Mahfud soal Pimpinan KPK Didesak Mundur”.

    Dengan demikian, klaim narasi yang menyebut ketua KPK ditahan akibat korupsi 300 triliun adalah salah dan masuk kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan, tidak ditemukan informasi kredibel terkait ketua KPK ditangkap karna korupsi 300 triliun.

    Rujukan