• (GFD-2023-13374) Cek Fakta: Hoaks Video Jokowi Panggil Rocky Gerung ke Istana

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 23/08/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Presiden Jokowi memanggil Rocky Gerung ke Istana untuk mengklarifikasi ucapannya beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 15 Agustus 2023.
    Video berdurasi 10 menit 36 detik itu menampilkan gambar thumbnail Presiden Jokowi yang tengah berjalan bersama putranya, Kaesang Pangarep dan Rocky Gerung. Video itu juga tertulis narasi sebagai berikut.
    BREAKING NEWS
    JOKOWI UNDANG ROCKY GERUNG KE ISTANA
    KLARIFIKASI UCAPAN B*J*NG*N T*L*L LANGSUNG DILAKUKAN
    "J0K0W! P4NGG!L R0CKY GERVNG KE !ST4N4 VNTVTK D!M!NT4! KL4R!F!K4S! S04L VC4P4N B*J*NG*N T*L*L!" tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 86 ribu kali ditonton dan mendapat 393 komentar dari warganet.
    Benarkah video yang diklaim Jokowi memanggil Rocky Gerung ke Istana untuk mengklarifikasi ucapannya? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Presiden Jokowi memanggil Rocky Gerung ke Istana untuk mengklarifikasi ucapannya. Penelusuran mula-mula dilakukan dengan mengunggah gambar thumbnail dari video tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya terdapat foto identik di artikel berjudul "10 Gaya Sederhana Kaesang Pangarep, Gak Jaim Meski Anak Presiden" yang dimuat situs idntimes.com pada 22 November 2017.
    Dalam foto itu, terlihat Jokowi sedang berjalan sambil berbincang dengan Kaesang Pangarep, namun tidak ada sosok Rocky Gerung.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Penelusuran juga dilakukan dengan melihat video itu secara menyeluruh. Dalam video itu tidak ada informasi tentang Jokowi memanggil Rocky Gerung ke Istana.
    Sebagian besar klip menampilkan momen ketika Rocky Gerung diwawancarai soal pernyataannya yang dianggap menghina Jokowi.
    Klip tersebut identik dengan video berjudul "Gamblang! Rocky Gerung Jelaskan soal Kritikan yang Berbuntut Dugaan Penghinaan | Fakta" yang dimuat channel YouTube tvOneNews pada 14 Agustus 2023 lalu.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim Presiden Jokowi memanggil Rocky Gerung ke Istana untuk mengklarifikasi ucapannya ternyata tidak benar alias hoaks.
    Faktanya, tidak ada informasi valid yang mendukung klaim tersebut. Gambar thumbnail dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi digital.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13373) [SALAH] Jokowi Ancam Penjarakan Pejabat Negara Jika Berani Dukung Anies Baswedan

    Sumber: YOUTUBE
    Tanggal publish: 23/08/2023

    Berita

    “GEMPAR!! JKW NGAMUK ANC4M P3NJ4R4K4N SELURUH PEJABAT NEGARA JIKA BERANI DUKUNG ANIES JADI PRESIDEN!”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube Rahasia Politik mengunggah video dengan klaim Presiden Joko Widodo ngamuk dan ancam seluruh pejabat negara jika berani mendukung Anies Baswedan pada Pemilu 2024.

    Namun setelah menonton keseluruhan video, tidak ada informasi yang mendukung klaim yang beredar tersebut. Cuplikan pada video tersebut merupakan gabungan dari video-video yang tidak berkaitan. Selain itu, narasi yang dibacakan dalam video justru identik dengan artikel yang diunggah Rakyat Sulsel dengan judul “Sudirman Said Bongkar Pejabat Negara Hingga Pimpinan Partai Jegal Anies Nyapres” dan artikel CNN Indonesia dengan judul “Koalisi Perubahan Mulai Susun Struktur Tim Pemenangan Anies.”

    Artikel tersebut membahas juru bicara bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, Sudirman Said, mengklaim ada pejabat negara bergantian mendatangi PKS. Sudirman menyebut pejabat tersebut ingin PKS keluar dari KPP sehingga Anies tidak dapat maju pada Pilpres 2024.

    Sedangkan artikel milik CNN Indonesia berisi informasi tentang Sudirman Said yang menyatakan KPP mulai menyusun struktur tim pemenangan nasional untuk Anies Baswedan. Sudirman menuturkan koalisi juga tengah merumuskan visi misi Anies sebagai calon presiden sambil menyiapkan berkas administrasi pendaftaran.

    Dikutip dari Detik, saat ini PKS masih tergabung dalam KPP bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Tidak ada informasi ancaman Jokowi terhadap pejabat negara yang mendukung Anies Baswedan. Narasi dalam artikel berisi tentang Sudirman Said yang mengklaim pejabat negara datangi PKS untuk gagalkan Anies Baswedan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13372) [SALAH] Jokowi Temui dan Tawarkan Putranya Jadi Cawapres Anies Baswedan

    Sumber: YOUTUBE
    Tanggal publish: 23/08/2023

    Berita

    “Tak punya malu !! Jkw temui & tawarkan putranya jadi cawapres anies”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube NEGARA POLITIK mengunggah video dengan klaim Presiden Joko WIdodo tiba-tiba mendatangi Anies Baswedan dan menawarkan putranya untuk menjadi cawapres untuk mendampinginya di Pilpres 2024. Klaim ini didukung oleh gambar pratinjau yang menampilkan momen kebersamaan Jokowi, Anies Baswedan, dan Gibran Rakabuming Raka.

    Namun setelah ditelusuri, foto yang terdapat pada gambar pratinjau video tersebut merupakan hasil manipulasi. Faktanya foto tersebut bukan merupakan momen pertemuan Jokowi dengan Anies untuk menawarkan Gibran sebagai cawapres. Dikutip dari VOA Indonesia, foto tersebut diambil pada pertemuan Presiden Jokowi dengan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada saat masih menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pertemuan itu dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, Rabu 25 Oktober 2017.

    Selain itu, narasi yang dibacakan dalam video tidak memiliki kaitan dengan klaim yang beredar. Setelah dilakukan penelusuran, tidak ada artikel yang identik dengan narasi tersebut.

    Sebelumnya, klaim Presiden Jokowi menawarkan Gibran sebagai cawapres Anies sudah pernah beredar. Namun dikutip dari Mamagini, klaim tersebut adalah informasi bohong. Presiden Jokowi tidak pernah melakukan pertemuan dengan Anies untuk menawarkan Gibran sebagai cawapres.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Informasi yang salah. Presiden Joko Widodo tidak pernah melakukan pertemuan dengan Anies Baswedan untuk menawarkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13371) [SALAH] Ganjar Pranowo Akhiri Hidup dengan Cara Mengenaskan

    Sumber: YOUTUBE
    Tanggal publish: 23/08/2023

    Berita

    "JAZAD GANJAR SEGERA DIMANDIKAN:bangbang:ANIES TURUT BERDUKA, TERNYATA GEGARA INI GANJAR MENGAKHIRI HIDUPNYA.”

    Hasil Cek Fakta

    Kanal Youtube REDAKSI TV mengunggah video dengan klaim Ganjar Pranowo mengakhiri hidup dengan cara yang mengenaskan. Dalam judul video disebutkan bahwa saat ini jenazah Ganjar akan segera dimandikan. Selain itu, pada gambar pratinjau video tampak Anies Baswedan yang sedang berada di samping jenazah berwajah Ganjar.

    Faktanya, foto yang ditampilkan dalam gambar pratinjau merupakan hasil manipulasi. Foto aslinya dapat dilihat pada artikel yang dunggah Malay News dengan judul “Anies Pimpin Doa Yasin saat Melayat Ibunda Ketua PMI”. Pada foto aslinya, wajah jenazah diburamkan. Namun kemudian disunting menjadi wajah Ganjar Pranowo.

    Narasi yang dibacakan dalam video pun tidak memiliki kaitan dengan klaim yang beredar. Narator hanya membacakan ulang artikel Tempo dengan judul “Bendera PDIP Dibakar Kader HMI saat Aksi Bela Rocky Gerung: Dipolisikan PDIP, Dikritik Mahfud MD”.

    Pada artikel yang diunggah 9 Agustus 2023 tersebut membahas tentang peristiwa pembakaran bendera PDIP oleh kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Peristiwa itu bermula dari aksi unjuk rasa membela Rocky Gerung di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 4 Agustus 2023. Aktivis demokrasi itu dilaporkan oleh sejumlah kelompok relawan Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta Badan Bantuan Hukum PDIP kepada Bareskrim imbas pernyataannya yang dianggap menghina presiden.

    Sebelumnya beredar video Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi sebagai bajingan yang tolol. Pernyataan itu viral di media sosial dan dinilai sebagai bentuk penghinaan terhadap sosok presiden.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.

    Informasi salah. Gambar pratinjau merupakan hasil manipulasi. Sedangkan narasi dalam video menjelaskan peristiwa pembakaran bendera PDIP oleh kader HMI.

    Rujukan