• (GFD-2023-12718) [SALAH] Diet Gula, Mengonsumsi Minyak Kelapa, dan Minum Air Lemon Panas Akan Melawan Sel Kanker

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/05/2023

    Berita

    “Dokter Gupta berkata: Tidak seorang pun boleh mati karena kanker;

    (1). Langkah pertama adalah menghentikan konsumsi semua gula, ketika tidak ada gula dalam tubuh, sel kanker akan mati secara alami.

    (2). Langkah kedua, segelas jus lemon dicampur dengan segelas air panas dan sel kanker akan berkurang setelah kurang lebih 1 bulan, minum jus lemon panas dapat mencegah kanker. Jangan tambahkan gula. Jus lemon panas lebih bermanfaat daripada jus lemon dingin. Hasil penelitian yang dilakukan di University of Maryland, obat alami 1000 kali lebih baik dari bahan kimia.

    (3). Langkah ketiga untuk mengurangi resiko kanker jika digunakan 3 sendok makan minyak kelapa organik pada pagi dan malam hari.”

    Hasil Cek Fakta

    Postingan di Facebook membagikan informasi terkait cara untuk mematikan sel kanker dalam tubuh dengan diet gula serta mengonsumsi minyak kelapa dan mengonsumsi air lemon panas.

    Setelah ditelusuri klaim tersebut salah, faktanya tidak ada bukti yang kredibel bahwa cara tersebut dapat mematikan sel kanker dalam tubuh. Dilansir dari Cancer Research UK, mematikan sel kanker tidak sesederhana dengan diet gula, justru dapat berakibat fatal karena semua sel sehat dalam tubuh manusia juga membutuhkan glukosa.

    Selain itu, dilansir dari AFP Cancer Council Australia juga mengatakan bahwa tidak ada bukti adanya hubungan antara konsumsi gula dan meningkatnya risiko kanker jenis apa pun, sebab gula bukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Kemudian ahli onkologi klinis Dr. AJ Hilmy menyebut bahwa air lemon panas dapat melawan kanker adalah tidak benar.

    Dengan demikian, diet gula, mengonsumsi minyak kelapa, dan minum air lemon panas akan mematikan sel kanker adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Faktanya pakar kanker menyebut tidak ada bukti dengan mengurangi konsumsi gula, mengonsumsi minyak kelapa dan minum air lemon panas dapat mencegah kanker, klaim tersebut keliru dan dapat berakibat fatal. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12717) [SALAH] Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kebutaan Dalam Jangka Panjang

    Sumber: twitter
    Tanggal publish: 30/05/2023

    Berita

    “BREAKING: COVID-19 Vaccine Can Cause Blindness

    A group of scientists recently conducted a study that investigated a potential link between COVID-19 vaccines and a type of eye condition known as retinal vascular occlusion.

    This condition occurs when blood vessels in the eye become blocked, leading to potential vision loss. The study was published in the journal Nature.

    The scientists analyzed a cohort of individuals who had received the COVID-19 vaccine and compared them to those who had not. They discovered that the risk of retinal vascular occlusion was higher in those who had been vaccinated compared to those who had not.

    The risk was found to be highest in the first few weeks after vaccination but could last for up to 12 weeks.

    Furthermore, the incidence of retinal vascular occlusion was significantly higher in those who received the vaccine after 2 years, with an overall hazard ratio of 2.19. This means that vaccinated persons are 2 times more likely to be inflicted with blindness.”

    Terjemahan:

    “BREAKING: Vaksin COVID-19 Bisa Menyebabkan Kebutaan

    Sekelompok ilmuwan baru-baru ini melakukan penelitian yang menyelidiki hubungan potensial antara vaksin COVID-19 dan sejenis kondisi mata yang dikenal sebagai oklusi vaskular retina.

    Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di mata tersumbat, yang menyebabkan potensi kehilangan penglihatan. Studi ini dipublikasikan di jurnal Nature.

    Para ilmuwan menganalisis sekelompok orang yang telah menerima vaksin COVID-19 dan membandingkannya dengan mereka yang tidak. Mereka menemukan bahwa risiko oklusi vaskular retina lebih tinggi pada mereka yang telah divaksinasi dibandingkan dengan mereka yang tidak.

    Risiko ditemukan paling tinggi dalam beberapa minggu pertama setelah vaksinasi tetapi dapat bertahan hingga 12 minggu.

    Selanjutnya, kejadian oklusi vaskular retina secara signifikan lebih tinggi pada mereka yang menerima vaksin setelah 2 tahun, dengan rasio hazard keseluruhan 2,19. Artinya, orang yang divaksinasi 2 kali lebih mungkin terkena kebutaan”

    Hasil Cek Fakta

    Cuitan di Twitter membagikan informasi terkait penelitian terbaru yang meneliti hubungan antara Vaksin Covid-19 dengan Oklusi Vaskular Retina (RVO), sebuah kondisi di mana gumpalan darah menyumbat vena retina yang dapat menyebabkan kebutaan secara permanen. Dalam cuitan tersebut menyebut bahwa kondisi tersebut akan dialami lebih tinggi pada mereka yang telah menerima vaksin setelah 2 tahun.

    Setelah ditelusuri klaim tersebut menyesatkan dan tidak mendasar pada hasil penelitian terbaru yang dibagikan. Faktanya hasil pengujian hubungan antara dua variabel penelitian yakni risiko Oklusi Vaskular Retina (RVO) dan pasca Vaksin Covid-19 memiliki hubungan yang rendah. Seperti yang dilansir dari AFP yang juga mengutip dari artikel jurnal penelitian tersebut bahwa kecilnya hubungan definitif antara keduanya disebabkan oleh bukti yang terbatas dan frekuensi penyakit yang rendah.

    Dalam pembahasan artikel jurnal penelitian tersebut menyebut bahwa vaksinasi masih disarankan untuk melindungi dari Covid-19, karena kejadian oklusi vaskular retina masih sangat rendah. Menurut Rishi Singh, president of Cleveland Clinic Martin North and South hospitals penelitian tersebut justru dapat meyakinkan masyarakat untuk divaksinasi karena gagal menunjukkan bahwa vaksin menyebabkan kondisi retina. Melalui AFP Rishi Singh menyebut orang yang terinfeksi Covid-19 terbukti sebaliknya akan lebih berisiko terkena Oklusi Vaskular Retina (RVO) berdasarkan hasil studi pada tahun 2022 (arsip studi: https://perma.cc/59HE-YTSB).

    Dengan demikian, vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kebutaan dalam jangka panjang adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Faktanya artikel jurnal dalam penelitian yang menjadi dasar dari klaim ini menyebut bahwa bukti yang terbatas dan frekuensi penyakit yang rendah telah memperkecil hubungan definitif antara Vaksin Covid-19 dengan Oklusi Vaskular Retina (RVO). Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12716) [SALAH] TVRI Siarkan Dokter Terawan Penemuan Metode Penyembuhan Mata dalam 7 Hari

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/05/2023

    Berita

    “Berita : Mengumumkan obat untuk 9 dari 10 penyakit mata, tanpa operasi, dilakukan dirumah, dalam 7 hari”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Arta Budi Iwan memposting sebuah informasi yang mengklaim Dokter terawan menemukan metode penyembuhan penyakit mata dalam waktu 7 hari. Dalam postingan tersebut tampak tampilan reporter dengan logo TVRI, foto Dokter Terawan dan seseorang yang sedang diperiksa matanya. Postingan tersebut diunggah pada 22 Mei 2023.

    Setelah ditelusuri menggunakan mesin pencari Yandex ditemukan fakta bahwa gambar dengan tampilan 3 reporter bukan dari televisi TVRI melainkan TV 3Plus News. Lebih lanjut melansir dari Liputan6.com Dokter Terawan mengatakan informasi mengenai penemuan metode penyembuhan penyakit mata tersebut hoaks. Dokter Terawan juga menginformasikan bahwa dirinya tidak memiliki akun media sosial. Jika dilihat postingan tersebut merupakan iklan terselubung.

    Dengan demikian TVRI menyiarkan informasi Dokter Terawan menemukan metode penyembuhan penyakit mata tidak benar. Gambar pada postingan merupakan hasil suntingan, gambar tersebut tangkapan layar televisi 3Plus News bukan TVRI, sedangkan klaim Dokter Terawan yang menemukan metode penyembuhan mata dalam 7 hari dibatah langsung oleh Dokter Terawan sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Gambar pada postingan merupakan hasil suntingan dan klaim tidak benar. Faktanya, gambar tersebut tangkapan layar televisi 3Plus News bukan TVRI. Klaim Dokter Terawan yang menemukan metode penyembuhan mata dalam 7 hari dibantah langsung oleh Dokter Terawan.
    Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-12715) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Jusuf Kalla Terlibat Korupsi BTS Tower

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 30/05/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapatkan klaim video Jusuf Kalla terlibat korupsi tower, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 Mei 2023.
    Unggahan video Jusuf Kalla terlibat korupsi tower diberi judul.
    "Jvsuf Ka11a Terl1bat K0rupsi B-ts T0wer - Kej4gung T3mukan 2 Tri1iun S4at Penggled4han".
    Video tersebut diawali dengan rangkaian foto yang menampilkan Jusuf Kalla mengenakan baju lengan putih dan rompi dikawal oleh sejumlah orang mengenakan seragam coklat.
    Selain itu juga terdapat foto sejumlah orang berseragam yang sama sedang menunjukkan tumpukan uang.
    Video tersebut diawal dengan narasi suara sebagai berikut.
    "Wah...wah...wah, Kejaksaan geledah rumah kerabat JK karena terlibat korupsi pengadaan tower yang diduga ikut nikmati 2 triliun lebih
    Lantara proyek belum rampung Kejagung menemukan penembahan 3 ribu set tower di luar kontrak adendum PLN dengan kontraktor
    Untuk mengumpulkan bukti penyelidik gedung bundar telah menggeledah tiga tempat, yakni kantor Bukaka, rumah dan apartemen milik seseorang inisial SH","
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Jvsuf Ka11a Terl1bat K0rupsi B-ts T0wer - Kej4gung T3mukan 2… Lihat selengkapnyaJvsuf Ka11a Terl1bat K0rupsi B-ts T0wer - Kej4gung T3mukan 2 Tri1iun S4at Penggled4han"
    Benarkah klaim video Jusuf Kalla terlibat korupsi BTS tower? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Jusuf Kalla terlibat korupsi BTS tower, dengan menjadikan narasi dalam video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Search.
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Kejagung Geledah Perusahaan Milik Keluarga Jusuf Kalla..." yang dimuat situs rm.id.
    Dalam artikel tersebut terdapat tulisan yang identik dengan narasi, yaitu pada paragraf 12 dan 13.
    "Kejagung menemukan penambahan 3.000 set tower di luar kontrak dan addendum antara PLN dengan kontraktor.
    Untuk mengumpulkan bukti, penyidik Gedung Bundar telah menggeledah tiga tempat. Yakni kantor Bukaka, rumah serta apartemen milik seseorang berinisial SH.
    Dalam penggeledahan ini, penyidik memperoleh dokumen dan barang elektronik yang ada hubungan perkara.
    Selanjutnya, penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap 12 saksi pada pekan ini. Hari Senin (25/7), penyidik memeriksa tiga orang. Yakni, MD selaku General Manager Pusmankom PLN Kantor Pusat tahun 2017-2022. C selaku Kepala Divisi SCM PLN Kantor Pusat Tahun 2016. Kemudian, NI selaku Kepala Divisi SCM PLN Kantor Pusat Tahun 2021.
    “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan,” tutup Sumedana.".Sumber:
    https://rm.id/baca-berita/nasional/133926/usut-proyek-tower-pln-rp-22-triliun-kejagung-geledah-perusahaan-milik-keluarga-jusuf-kalla

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video Jusuf Kalla terlibat korupsi BTS tower tidak benar.
    Narasi dalam video tersebut terkait tentang dugaan korupsi pengadaan tower transmisi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun 2016. Dalam artikel asli tidak penyebutkan Jusuf Kalla terlibat korupsi.