(GFD-2022-11287) Keliru, Video Australia Serahkan Diri ke Indonesia
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/12/2022
Berita
Sebuah akun di Facebook mengunggah video berdurasi 10 menit 5 detik dengan judul "Angkat tangan lawan NKRI!! Australia akhirnya serahkan diri ke Indonesia".
Video yang dibagikan pada 28 Desember 2022 tersebut memperlihatkan wawancara Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan masa yang turun ke jalan dengan membawa atribut berupa bendera dan poster-poster berbagai macam tulisan. Hingga artikel ini ditulis sudah mendapat 9,4 ribu suka, 789 ribu komentar dan ditonton hingga 408 ribu kali.
Narator video mengatakan invasi Indonesia ke Australia menyebabkan demonstrasi semakin memanas. Beberapa ribu orang berkumpul dengan membawa bendera Indonesia dan Australia di depan kantor pemerintahan di Canberra meminta agar perang Indonesia-Australia dihentikan.
Benarkah klaim video tersebut?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo menemukan demonstrasi warga Australia di Kedutaan Besar RI di Darwin, Australia tidak terkait dengan perang Indonesia-Australia.
Untuk membuktikannya, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video menjadi beberapa gambar tangkapan layar, lalu memverifikasinya dengan menggunakan tools Yandex Image, mesin pencarian Google dan YouTube. Berikut ini adalah fakta-faktanya:
Video 1
Potongan video Perdana Menteri Anthony Albanese ini muncul di awal video pada detik ke-4. Anthony Albanese dilantik sebagai Perdana Menteri Australia dari Partai Buruh kiri-tengah.
Albanese menggulingkan koalisi konservatif pendahulu Scott Morrison pada pemilihan 2022. Koalisi tersebut telah berkuasa di bawah tiga perdana menteri selama sembilan tahun.Video ini pernah diunggah oleh akun Zee News English pada 24 Mei 2022 berjudul "Who is the new PM of Australia". Video identik terlihat mulai menit ke-1:35.
Video 2
Potongan video ini muncul pertama kali pada detik ke-10. Video yang sama pernah diunggah oleh kanal Youtube Guardian News pada 22 Agustus 2021 berjudul "Thousands protest against Melbourne's lockdown restrictions".
Warga Melbourne melakukan demonstrasi sebagai bentuk protes diberlakukannya lockdown terhadap kota tersebut. Ribuan orang berkumpul di jalan-jalan menyebabkan lebih dari 200 penangkapan dan setidaknya sembilan petugas polisi dirawat di rumah sakit.
Video 3
Potongan video ini juga muncul di detik ke-39. Video identik terdapat pada kanal YouTube Sky News Australia di detik ke-19. Dari keterangan video, ribuan pengunjuk rasa turun ke CBD Melbourne dalam demonstrasi menentang undang-undang pandemi pemerintah Victoria.
Ada dua aksi unjuk rasa yang sedang berlangsung, dengan gerakan yang lebih besar melibatkan lebih dari 1.000 orang, yang berbaris di Jalan Bourke menuju Gedung Parlemen.
Video 4
Potongan video ini muncul pada detik ke-51 hingga ke-54. Video yang sama pernah terlihat di detik ke-15 pada kanal YouTube Wion yang diunggah tanggal 22 September 2022 dengan judul "Australia: Thousands protest against day of mourning for Queen Elizabeth II".
Di Australia, lebih dari seribu orang menggelar protes menentang Hari Berkabung Nasional untuk Ratu Elizabeth II. Orang-orang di Sydney dan Melbourne berkumpul dan menyerukan lebih banyak hak masyarakat adat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan Tempo di atas, video yang diklaim Australia akhirnya menyerahkan diri ke Indonesia adalah keliru.
Narasi dan potongan video yang dirangkum tidak terkait dengan judul di atas.
Rujukan
(GFD-2022-11286) Menyesatkan, Klaim Kebohongan Covid-19 Karena Mendadak Hilang di Berbagai Negara Termasuk Indonesia
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 30/12/2022
Berita
Sebuah akun di Facebook mengunggah video dari TVOne pada 23 Desember dengan narasi bahwa pandemi Covid-19 adalah kebohongan yang mendunia. “Ternyata virusnya ngeprank. Bagaimana kabar yang sudah divaksin? Prank yang mendunia,” tulis pemilik video.
Video TVOne itu menayangkan wawancara dengan mantan Menteri Kesehatan Fadilah Supari tentang Covid-19 yang mendadak hilang di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Peneliti di Indonesia dinilai tidak langsung melakukan kajian atau penelitian soal keanehan ini. Berbeda dengan Jepang, memerintahkan para ahli untuk meneliti kenapa Virus Covid-19 bisa lenyap.
Benarkah bahwa pandemi Covid-19 adalah kebohongan yang mendunia karena mendadak lenyap di beberapa negara?
Hasil Cek Fakta
Tayangan wawancara TVOne dengan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari itu terjadi pada 28 November 2021, seperti yang ditayangkan di YouTube TVOne. Dalam tayangan tersebut, Siti Fadilah memang menyatakan bahwa Covid-19 mendadak lenyap di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Namun klaim tersebut harus diuji kembali, termasuk klaim yang menyatakan bahwa pandemi Covid-19 adalah kebohongan. Pertama, pandemi Covid-19 adalah nyata, berdasarkan jumlah mereka yang terinfeksi dan kematian yang disebabkan oleh virus tersebut.
Statistik kasus COvid-19 hingga hari ini. Sumber: Google
Data yang dihimpun oleh Google berdasarkan dari Our World in Data, The New York Times, Johns Hopkins University, Wikipedia, menunjukkan hingga hari ini jumlah kasus Covid-19 telah menginfeksi 658.808.226 orang dengan kematian 6.684.245 orang secara global. Setiap hari selalu ada penambahan kasus baru yang ditunjukkan dengan grafik di sebelah tersebut.
Klaim bahwa Covid-19 tiba-tiba lenyap pada November 2021, sebagaimana pernyataan Siti Fadilah Supari juga tidak sesuai dengan data kasus yang muncul. Dari data per 1-30 November menunjukkan setiap hari masih ada ratusan ribu orang secara global yang terinfeksi Covid-19. Situasi yang sama juga terjadi di Indonesia. Dua grafik di bawah ini menunjukkan hal tersebut:
Data kasus Covid-19 seluruh dunia pada 1-30 November 2021
Lalu, benarkah Covid-19 benar-benar lenyap di Jepang pada November 2021? Berdasarkan data yang tersedia, kasus Covid-19 baru tetap muncul di Jepang selama November 2021, meski ada tren penurunan di tiap pekan. Namun saat ini Jepang sedang menghadapi lonjakan Covid-19. Tempo tidak menemukan informasi dari sumber kredibel bahwa para ahli di Jepang meneliti mengapa Covid-19 tiba-tiba lenyap.
Data kasus Covid-19 di Jepang
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, unggahan yang diklaim bahwa Covid-19 hanya kebohongan karena mendadak hilang di beberapa negara, termasuk di Indonesia dan Jepang adalah menyesatkan.
Data-data justru menunjukkan bahwa setiap hari masih ada kasus infeksi Covid-19 baru, bahkan beberapa negara seperti Jepang sedang menghadapi lonjakan infeksi.
Rujukan
(GFD-2022-11285) [SALAH] MATA NAJWA SIARKAN TERAWAN AGUS PUTRANTO TERIMA PENGHARGAAN SOLUSI DIABETES
Sumber: FacebookTanggal publish: 30/12/2022
Berita
PENDERITA DIABETES🩸💉🍫
‼BACA LEBIH CEPAT‼
SOLUSI UNTUK MASALAH DIABETES TELAH DITEMUKAN DI INDONESIA👇👇👇
DOKTER INDONESIA TERIMA PENGHARGAAN PENYELAMATAN JIWA
SOLISI UNTUK MASALAH DIABETES DI INDONESIA TELAH DITEMUKAN (Dalam video)
‼BACA LEBIH CEPAT‼
SOLUSI UNTUK MASALAH DIABETES TELAH DITEMUKAN DI INDONESIA👇👇👇
DOKTER INDONESIA TERIMA PENGHARGAAN PENYELAMATAN JIWA
SOLISI UNTUK MASALAH DIABETES DI INDONESIA TELAH DITEMUKAN (Dalam video)
Hasil Cek Fakta
Akun facebook Improve favourite mengunggah video berdurasi 15 detik yang menampilkan presenter program Narasi TV Najwa Shihab beserta foto mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang sedang memegang sebuah penghargaan.
Dalam video tersebut terdapat narator yang mengatakan "Ini menakjubkan, dokter indonesia terima penghargaan penyelamatan jiwa. Solusi untuk masalah diabetes di Indonesia telah ditemukan. Pemilik apotek khawatir tentang pendapatan mereka. Orang dengan diabetes baca ini sekarang".
Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut adalah video editan dari potongan video Najwa Shihab yang digabung dengan gambar Terawan yang sedang memegang penghargaan Lifetime Achievement Award dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid).
Video potongan Najwa Shihab tersebut identik dengan video yang diupload pada akun youtube Najwa Shihab yang berjudul "EKSKLUSIF: Kesaksian Laskar FPI dalam Rombongan Rizieq Syihab (Part 1) | Mata Najwa" dan video tersebut sama sekali tidak membahas tentang solusi permasalahan diabetes di Indonesia apalagi terkait dokter Terawan Agus Putranto.
Berdasarkan penjelasan diatas klaim bahwa Mata Najwa siarkan Terawan Agus Putranto terima penghargaan solusi diabetes tidak terbukti dan termasuk dalam konten yang dimanipulasi.
Dalam video tersebut terdapat narator yang mengatakan "Ini menakjubkan, dokter indonesia terima penghargaan penyelamatan jiwa. Solusi untuk masalah diabetes di Indonesia telah ditemukan. Pemilik apotek khawatir tentang pendapatan mereka. Orang dengan diabetes baca ini sekarang".
Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut adalah video editan dari potongan video Najwa Shihab yang digabung dengan gambar Terawan yang sedang memegang penghargaan Lifetime Achievement Award dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid).
Video potongan Najwa Shihab tersebut identik dengan video yang diupload pada akun youtube Najwa Shihab yang berjudul "EKSKLUSIF: Kesaksian Laskar FPI dalam Rombongan Rizieq Syihab (Part 1) | Mata Najwa" dan video tersebut sama sekali tidak membahas tentang solusi permasalahan diabetes di Indonesia apalagi terkait dokter Terawan Agus Putranto.
Berdasarkan penjelasan diatas klaim bahwa Mata Najwa siarkan Terawan Agus Putranto terima penghargaan solusi diabetes tidak terbukti dan termasuk dalam konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya video tersebut adalah video editan dari potongan video Najwa Shihab yang digabung dengan gambar Terawan yang sedang memegang penghargaan.
Faktanya video tersebut adalah video editan dari potongan video Najwa Shihab yang digabung dengan gambar Terawan yang sedang memegang penghargaan.
Rujukan
- https://www.youtube.com/watch?v=nCePxEJvRUs&ab_channel=NajwaShihab
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/2095/keliru-program-mata-najwa-siarkan-terawan-agus-putranto-terima-penghargaan-soal-diabetes
- https://www.antaranews.com/berita/3327741/hoaks-mata-najwa-siarkan-penghargaan-solusi-diabetes-terawan
- https://daerah.sindonews.com/artikel/jateng/7129/dokter-terawan-raih-lifetime-achievement-award-dari-leprid
(GFD-2022-11284) Cek Fakta: Tidak Benar Video Bima Arya Peringatkan Bendungan Katulampa Siaga 1 pada Desember 2022
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 30/12/2022
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video Walikota Bogor, Bima Arya memperingatkan Bendungan Katulampa Bogor siaga 1 pada 28 Desember 2022. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 28 Desember 2022.
Dalam postingannya terdapat video berdurasi 30 detik dengan narasi:
"Info 28 Des 2022, Bendungan Katulampa Bogor Siaga 1. Update hari ini siap siaga lur..waspada banjir"
Akun itu menambahkan narasi, "Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak, Bogor, mengakibatkan tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung meningkat jadi 80 sentimeter. Petugas Bendung Katulampa, Bogor, mengeluarkan status siaga 1"
Lalu benarkah postingan video Walikota Bogor, Bima Arya memperingatkan Bendungan Katulampa Bogor siaga 1 pada 28 Desember 2022?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa video tersebut memang diunggah oleh Walikota Bogor Bima Arya. Namun video itu diunggah pada 5 Februari 2018.
Bima Arya juga pernah membuat klarifikasi pada tahun 2019 ketika video yang sama banyak diedarkan.
"Hari ini beredar video rekaman Suara saya mengingatkan warga Bogor dan Jakarta kondisi bendungan Katulampa yang bisa menyebabkan banjir, itu hoaks," ujar Bima seperti dilansir website Jabar Saber Hoaks.
"Ini rekaman 5 Februari 2018. Saya sampaikan ini rekaman lama, ini hoaks kondisi Katulampa saat ini masih aman terkendali ketinggian 40 sentimeter. Jadi saya sampaikan ini tidak benar tapi tetap waspada," tutur Bima menambahkan.
Kesimpulan
Postingan video Walikota Bogor, Bima Arya memperingatkan Bendungan Katulampa Bogor siaga 1 pada 28 Desember 2022. Faktanya video itu diunggah pada 5 Februari 2018.
Rujukan
Halaman: 3498/5729