• (GFD-2023-11924) [SALAH] “BARADHA E LANGSUNG NAIK PANGKAT DAN DIBERI HADIAH OLEH KAPOLRI LISTYO SIGIT”

    Sumber: FB
    Tanggal publish: 27/02/2023

    Berita

    BARADA E, LANGSUNG NAIK PANGKAT KAPOLRI LISTYO SIGIT BERIKAN PENGHARGAAN INI–

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook dengan nama pengguna “Karpet Merah” mengunggah video yang mana judul dan thumbnail video tersebut mengklaim bahwa Baradha E naik pangkat dan mendapat hadiah dari Kapolres Listyo Sigit.

    Setelah melakukan penelusuran, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan, video tersebut lebih banyak menampilkan ibu Bharada E yang diwawancarai Kompas TV.

    Melansir dari Kompas.com, Putusan sidang KKEP, menyatakan bahwa Bharada E diberikan sanksi etika dan administratif. Tidak ada kenaikan pangkat dalam putusan tersebut.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Baradha E naik pangkat dan mendapat hadiah dari Kapolres Listyo Sigit adalah salah dengan kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan. Faktanya, setelah melakukan penelusuran thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11923) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Patahan Kerak Bumi Terbentuk Usai Gempa di Hatay Turki

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 27/02/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim patahan kerak bumi terbentuk usai gempa mengguncang Hatay, Turki beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Februari 2023.
    Video berdurasi 8 detik itu memperlihatkan daratan yang terpisahkan oleh sebuah kanal. Sekilas memang terlihat daratan tampak terbelah.
    Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa lokasi tersebut merupakan patahan kerak bumi yang terbentuk usai gempa mengguncang Hatay Turki.
    "Fresh video of the breaking of the earth's crust after the earthquake in Hatay (Turkey)," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons oleh warganet.
    Benarkah dalam video itu merupakan patahan kerak bumi yang terbentuk usai gempa mengguncang Hatay, Turki? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim patahan kerak bumi terbentuk usai gempa mengguncang Hatay, Turki. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "video of the breaking of the earth's crust after the earthquake in Hatay (Turkey)" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Fact Check: Video claiming that recent earthquake led to chasm in the earth’s crust in Turkey is false" yang dimuat situs telugupost.com pada 24 Februari 2023.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video yang diklaim pecahnya kerak bumi di Hatay, Turki, adalah salah. Lokasi yang ada dalam video tersebut adalah di China dan bukan Turki.
    Masih menurut laporan tersebut, video identik ternyata ditemukan di situs video China seperti Zhihu dan bilbili.
    Video serupa juga pernah dipublikasikan di saluran YouTube bernama 亼亼影视 dengan judul "《平陆县大沟壑》整个平原上划出一道长约10公里的鸿沟,究竟是什分为二” pada 4 November 2022.
    Pada video itu diberi keterangan sebagai berikut: Jurang Besar di Kabupaten Pinglu. Sebuah jurang sepanjang sekitar 10 kilometer tergambar di seluruh dataran. Kekuatan apa yang membaginya menjadi dua bagian?

    Kesimpulan


    Video yang diklaim patahan kerak bumi terbentuk usai gempa mengguncang Hatay, Turki ternyata tidak benar. Faktanya, lokasi yang ada dalam video tersebut adalah di China dan bukan Turki. Video itu juga tidak ada kaitannya dengan gempa yang mengguncang Turki pada Februari 2023.
     

    Rujukan

  • (GFD-2023-11922) [SALAH] Tentara Bayaran Australia Ditangkap TNI

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 24/02/2023

    Berita

    Pada 11 Februari 2023, channel YouTube DUNIA BERITA (https://www.youtube.com/@duniaberita2029) mengunggah video dengan klaim bahwa seorang tentara bayaran Australia dari Inggris bernama Shaun Pinner ditangkap militer Indonesia setelah bertempur bersama pasukan Australia. Dalam narasi disebutkan bahwa Pinner yang akan dieksekusi oleh militer Indonesia sempat meminta untuk segera dipulangkan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran dari beberapa artikel referensi, diketahui bahwa Shaun Pinner merupakan seorang warga Inggris yang berjuang untuk Angkatan Darat Ukraina dan telah ditangkap oleh pasukan pemberontak pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk (DPR). Pinner ditangkap selama pengepungan Mariupol dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan tinggi di DPR.

    Selain Pinner, terdapat pula dua orang lainnya yang juga ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, yakni Aiden Aslin yang berasal dari Inggris dan Brahim Saaudun yang berasal dari Maroko. Ketiganya dinyatakan bersalah atas kejahatan perang dan melanggar tiga pasal dalam Undang-Undang Kriminal DPR, yakni aktivitas tentara bayaran (mercenarism) dan perampasan atau penahanan kekuasaan secara paksa.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh channel YouTube DUNIA BERITA merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Setelah dilakukan penelusuran dari beberapa artikel referensi, diketahui bahwa Shaun Pinner merupakan seorang warga Inggris yang berjuang untuk Angkatan Darat Ukraina dan telah ditangkap oleh pasukan pemberontak pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk (DPR). Pinner ditangkap selama pengepungan Mariupol dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan tinggi di DPR.

    Selain Pinner, terdapat pula dua orang lainnya yang juga ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, yakni Aiden Aslin yang berasal dari Inggris dan Brahim Saaudun yang berasal dari Maroko. Ketiganya dinyatakan bersalah atas kejahatan perang dan melanggar tiga pasal dalam Undang-Undang Kriminal DPR, yakni aktivitas tentara bayaran (mercenarism) dan perampasan atau penahanan kekuasaan secara paksa.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh channel YouTube DUNIA BERITA merupakan konten yang menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11921) [SALAH] Indonesia Ambil Alih Wilayah China

    Sumber: Youtube
    Tanggal publish: 24/02/2023

    Berita

    Channel YouTube KABAR HARIAN (https://www.youtube.com/@kabarharian4810) pada 19 Februari 2023 mengunggah video dengan klaim bahwa Bendera Merah Putih kembali berkibar bebas di atas kota Guangxi, China, setelah pasukan Jerman mundur dari wilayah tersebut. Dalam narasi disebutkan bahwa wilayah Guangxi merupakan wilayah perang antara TNI dan sekutu melawan pasukan China-Jerman.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, faktanya narasi yang dibacakan dalam unggahan tersebut merupakan hasil suntingan dari beberapa sumber yang berbeda.

    Pada narasi yang menyebutkan bahwa Indonesia mengusir duta besar dan menurunkan hubungan diplomatik dengan China merupakan hasil suntingan dari artikel milik tempo.co id (https://www.tempo.co/) yang telah diunggah pada 10 Januari 2023. Dalam artikel yang berjudul “Delegasi Jerman dan Lithuania di Taiwan, Cina Gelar Manuver Militer” tertulis bahwa China-lah yang mengusir duta besar dan menurunkan hubungan diplomatik dengan Lituania, bukan Indonesia yang mengusir duta besar China seperti yang dinarasikan pada video.

    Selain itu, narasi yang menyebutkan bahwa pemindahan pasukan TNI ke Guangxi telah selesai pada pagi hari merupakan hasil suntingan dari artikel milik voi.id (https://voi.id/). Dalam artikel asli berjudul “Kementerian Pertahanan Rusia: Penarikan Tentara Selesai Jam 5 Pagi, Tidak Ada Peralatan dan Persenjataan Tertinggal” yang telah diunggah pada 11 November 2022, tertulis bahwa pasukan Rusia-lah yang telah dipindahkan ke tepi timur Dnipro, bukan pasukan TNI yang dipindahkan ke Guangxi.

    Kesimpulan

    Unggahan video dengan klaim bahwa Bendera Merah Putih kembali berkibar di Kota Guangxi setelah TNI berhasil melawan pasukan China dan Jerman adalah konten yang dimanipulasi. Faktanya, narasi yang dibacakan dalam video tersebut diambil dari beberapa sumber yang berbeda.

    Rujukan