(GFD-2023-12780) Cek Fakta: Tidak Benar Video Orang Pingsan Usai Terima Telepon Sambil Minum Air
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 05/06/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim seseorang pingsan setelah menerima telepon sambil meminum air. Postingan tersebut beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 April 2022.
Dalam postingannya terdapat video yang menggambarkan seseorang tak sadarkan diri setelah menerima telepon sambil minum air. Video tersebut disertai narasi:
"Jika Anda berbicara di telepon saat telepon sedang diisi, ingatlah untuk tidak minum air, itu akan mengalirkan listrik ke dalam hati Anda, Ingat ingat."
Akun itu menambahkan narasi "Jangan lakukan seperti ini ya.Terima panggilan telpon, Sambil cas hp.. ga sadar minum air kesetrum."
Belakangan ini video tersebut juga kembali viral dibagikan di aplikasi percakapan dengan narasi "Jangan minum air sambil telpon di Hp.
Berbicara di Hp sambil minum air berarti mengisi daya listrik, dan menghantarkan listrik ke Jantung. Bisa langsung mati mendadak ditempat itu juga."
Lalu benarkah postingan video yang mengklaim seseorang pingsan setelah menerima telepon sambil meminum air?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari salah satu lembaga pemeriksa fakta India, Newschecker.in berjudul "Viral Video Of Man Getting Electrocuted While Talking On Phone Plugged To The Charger Is Scripted" yang tayang pada 27 Desember 2021.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video itu pernah diunggah oleh atlet bulutangkis India, Jwala Gutta. Dalam unggahannya Gutta memberikan narasi:
"Hati-hati, terima kasih sudah menonton namun video ini hanya drama dan parodi. Video pendek ini hanya untuk hiburan dan edukasi saja."
Newschecker menambahkan video serupa juga diunggah di akun Youtube, Music Life Creation yang juga kerap mengunggah video parodi serupa.
Selain itu juga terdapat artikel dari pemeriksa fakta India yang lain, Boom berjudul "Video Of Man Being Electrocuted While Using His Phone Is Scripted" yang diunggah pada 26 Desember 2021.
Boom menjelaskan video dengan latar lokasi dan musik beberapa kali ditemukan dan merupakan video terskenario. Video itu dibuat hanya untuk mendapatkan penonton.
Kesimpulan
Postingan video yang mengklaim seseorang pingsan setelah menerima telepon sambil meminum air adalah tidak benar. Faktanya video tersebut merupakan video parodi dan terskenario.
Rujukan
(GFD-2023-12779) Cek Fakta: Tidak Benar Pemberian Dana BPJS Kesehatan Rp 100 Juta oleh Bank Indonesia Lewat SMS
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 05/06/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS berupa tulisan sebagai berikut.
"Selamat Anda mendapatkan bantuan dari kantor BPJS Pusat dengan menduduki urutan penerima DANA BANTUAN yang urutan ke-7 untuk keterangan lebih lanjut silakan kunjungi link resmi kantor BPJS Pusat :tinyurl.com/real-bansosbpjs-pusat" Setelah tautan alamat situs tersebut diklik mengarah pada halaman sebuh situs yang terdapat tulisan sebagai berikut.
"PEMERINTAH RI MENGELUARKANDANA BANTUAN BPJS UNTUK MASYARAKATDI SELURUH INDONESIA
Dirut BPJS Kesehatan Prof. Dr. Fahmi Idris, M.KesDirut BPJS Kesehatan Prof. Dr. dr. Fahmi Idris, M.Kes menyampaikan bahwa pada Rapat Terbatas 16 Maret lalu, telah memutuskan program pemberian BANTUAN BPJS KESEHATAN akan diganti dengan uang tunai 100 juta, yang akan disalurkan melalui bank indonesia.pemberitahuan melalui VIA SMS atau PESAN SINGGAT"
Pada bagian bawah situs tersebut penerima pesan diarahkan untuk mengubungi sebuah nomor ponsel.
Benarkan klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS, dalam artikel berjudul "Waspada Hoaks Pemberian Bantuan Uang dari BPJS Kesehatan" yang dimuat situs Liputan6.com,
BPJS Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tidak percaya terhadap informasi pemberian bantuan uang jutaan rupiah. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan adalah hoaks alias berita bohong.
"Jika anda pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan waspadalah itu hoaks alias berita bohong," kata Ali, dikutip dari video yang diunggah akun instagram resmi BPJS Kesehatan @ bpjskesehatan_ri.
Menurutnya BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut.
"Informasi seputar kesehatan bisa anda akses di website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube di aplikasi mobile JKN," tuturnya.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan dan membiasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum membagikan pada orang lain.
"Anda juga dapat menghubungi call center BPJS Kesehatan di nomor 1500 400 jika membutuhkan informasi melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang anda terima," imbuhnya.
Dalam video yang diunggah akun instagram resmi BPJS Kesehatan @ bpjskesehatan_ri, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan adalah hoaks alias berita bohong.
"Jika anda pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan waspadalah itu hoaks alias berita bohong," kata Ali.
Menurutnya BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut.
"Informasi seputar kesehatan bisa anda akses di website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube di aplikasi mobile JKN," tuturnya.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan dan membiasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum membagikan pada orang lain.
"Anda juga dapat menghubungi call center BPJS Kesehatan di nomor 1500 400 jika membutuhkan informasi melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang anda terima," imbuhnya.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pemberian bantuan BPJS Kesehatan Rp 100 juta oleh Bank Indonesia lewat SMS tidak benar.
BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut.
Rujukan
(GFD-2023-12778) Cek Fakta: Tidak Benar Video Jalan di Indonesia Mendidih Akibat Cuaca Panas
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 04/06/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video jalan di Indonesia mendidih akibat cuaca panas, informasi tersebut diunggah pada 13 Mei 2023.
Klaim video jalan di Indonesia mendidih akibat cuaca panas menampilkan seorang memegang kamera sedang merekam jalan dengan aspal yang mengeluarkan asap dan buih air.
Dalam video tersebut terlihat kemacetan kendaraan dan beberapa orang yang sedang melihat peristiwa aspal yang mengeluarkan asap dan buih air pada beberapa titik.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Merebus air aspal di jalan raya di indonesia. Cuaca yang sangat panas."
Benarkah klaim video jalan di Indonesia mendidih akibat cuaca panas? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video jalan di Indonesia mendidih akibat cuaca panas, dengan menangkap layar klaim video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Images.
Penelusuran mengarah pada sejumlah unggahan salah satunya akun Twitter @WayneTechSPFX.
Akun Twitter tersebut mengunggah video yang identik dengan klaim, video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Earth. Tunnels. Underground intel:
Targets:
#Veracruz | #Mexico
Veracruz city officials and residents are reporting that hot water or some type of liquid bubbling up inside the streets.".
Penelusuran Dilanjutkan
Keterangan tersebut dijadikan petunjuk untuk melanjutkan penelusuran menggunakan Google Search dengan kata kunci 'the hot street of the city of Veracruz'.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Fact Check: Video From Ecuador Fictitiously Shared As Impact Of An Active Volcano Near Mexico City" yang dimuat situs newsmobile.in, pada 30 Mei 2023.
Situs newsmobile.in menyeburkan peristiwa dalam video tersebut menunjukkan kerusakan jembatan layang Pedro Menéndez Gilbert yang berlokasi di Guayaquil, Ekuador, disebabkan kebakaran sebuah gudang yang terletak di bawah jembatan, pada terjadi pada 27 April 2023.
Video tersebut berasal dari Ecuavisa, sebuah saluran berita Ekuador, meliput acara tersebut dan menampilkan cuplikan air mendidih yang serupa, yang diambil dari perspektif berbeda.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video jalan di Indonesia mendidih akibat cuaca panas tidak benar.
Peristiwa dalam video tersebut menunjukkan kerusakan jembatan layang Pedro Menéndez Gilbert yang berlokasi di Guayaquil, Ekuador, disebabkan kebakaran sebuah gudang yang terletak di bawah jembatan.
Rujukan
- https://newsmobile.in/articles/2023/05/30/fact-check-video-from-ecuador-shared-as-el-popo-volcano-causing-street-water-to-boil-in-mexico/
- https://twitter.com/ecuadorprensaec/status/1651609137480859651?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1651609137480859651%7Ctwgr%5E26e4a49c96a42fecc9daad45447e6bf69c710320%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=
- https%3A%2F%2Fnewsmobile.in%2Farticles%2F2023%2F05%2F30%2Ffact-check-video-from-ecuador-shared-as-el-popo-volcano-causing-street-water-to-boil-in-mexico%2F
(GFD-2023-12777) Cek Fakta: Hoaks Foto Baliho Bertuliskan PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 03/06/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan foto baliho yang mengklaim PDIP tidak membutuhkan suara umat Islam. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 9 Mei 2023.
Dalam postingannya terdapat foto sebuah baliho dengan tulisan:
"PDIP tidak butuh suara umat Islam, KETUM pdi-p megawati soekarno putri"
Lalu postingan tersebut juga terdapat narasi, "muslim silahkan berfikir lebih cerdas. Viralkan...dari kesombongan ketua umum pdi.p"
Akun itu juga menambahkan narasi "PDIP tidak butuh suara Umat Islam#PDIP #TIDAK #BUTUH #SUARA #UMAT #ISLAM"
Lalu benarkah postingan foto baliho yang mengklaim PDIP tidak membutuhkan suara umat Islam?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel dari Turnbackhoax.id berjudul "[DISINFORMASI] “Billboard Bertuliskan PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam" yang tayang pada 19 Desember 2017.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa foto baliho yang tersebar merupakan hasil editan. Baliho itu sebenarnya bertuliskan "Pesan Istri kepada Sang Suami : Wahai suamiku….. Carilah rezeki yang HALAL saja. Aku dan anak-anakmu rela Lapar dengan yang sedikit tapi halal, daripada kenyang, namun dibakar API NERAKA."
Baliho itu diketahui berada di Kota Padang. Hoaks baliho itu sendiri sudah muncul sejak tahun 2017.
Dilansir dari artikel Liputan6.com berjudul "Polisi Tangkap Pemilik Situs Penyebar Hoax tentang PDIP" yang tayang pada 30 Desember 2017, pelaku penyebaran hoaks itu sudah ditangkap.
"Kami meringkus satu orang pelaku hate speech atau ujaran kebencian atas posting-an di akun Facebook di daerah Ciparay, Jawa Barat, kemarin malam," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya, Jakarta, Kamis (21/12/2017).
RS ditangkap di rumahnya di kawasan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 20 Desember 2017 malam. Penangkapan tersebut dilakukan setelah tim patroli siber mendapati konten bernuansa ujaran kebencian di akun Facebook RS.
"Jadi RS ini setelah diselidiki oleh anggota, dia menulis status yang benada kebencian kepada salah satu parpol yang ada di Indonesia," kata Argo.
Saat ini, wanita tersebut masih diperiksa secara intensif oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Akibat perbuatannya itu, RS dijerat Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Kesimpulan
Postingan foto baliho yang mengklaim PDIP tidak membutuhkan suara umat Islam adalah hoaks. Faktanya foto baliho tersebut merupakan hasil suntingan.
Rujukan
Halaman: 3485/6085