• (GFD-2020-8377) Ini Bukan Video Pemilik Toko yang Bunuh Diri di Roxy Mas karena Dagangannya Sepi Akibat Covid-19

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 16/11/2020

    Berita


    KLAIM
    Video yang diklaim sebagai video pemilik toko yang bunuh diri di Roxy Mas, Jakarta, viral di media sosial. Menurut klaim itu, pemilik toko merupakan suami-istri. Mereka bunuh diri karena dagangannya sepi dan hutangnya menumpuk akibat pandemi Covid-19.
    Di Facebook, video tersebut diunggah salah satunya oleh akun Aryaibrahim2204, tepatnya pada 13 November 2020. Akun ini menulis narasi, "Di Roxy Mas Jkt, bos toko bunuh diri loncat dari atas yg cowok dulu, menyusul bininya...katanya frustasi,...dagang sepi....hutang banyak ga bisa bayar....dampak covid 19.”
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Aryaibrahim2204.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, video itu bukan video pemilik toko yang bunuh diri di Roxy Mas, Jakarta, karena dagangannya sepi akibat pandemi Covid-19. Peristiwa dalam video ini terjadi di Bandung, Jawa Barat, pada 2017, sebelum munculnya Covid-19. Dua orang yang bunuh diri dalam video itu pun bukan suami-istri. Keduanya berjenis kelamin perempuan dan merupakan kakak-adik.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengantoolInVID. Selanjutnya, gambar-gambar tersebut ditelusuri jejak digitalnya denganreverse image toolGoogle. Hasilnya, ditemukan video serupa yang pernah diunggah ke YouTube oleh kanal 24 TV pada 25 Juli 2017 dengan judul “2 Perempuan Kak Beradik Lompat dari Apartemen di Bandung”.
    Tempo kemudian menelusuri pemberitaan terkait dua perempuan kakak-adik yang bunuh diri di sebuah apartemen di Bandung tersebut. Menurut laporan di kanal YouTube CNN Indonesia, kakak-adik itu tewas setelah melompat dari lantai 5 sebuah apartemen di kawasan Cicadas, Bandung, pada 24 Juli 2017. Depresi diduga kuat menjadi penyebab kedua perempuan tersebut memilih mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.
    Dilansir dari Kompas.com, polisi telah mengidentifikasi dua perempuan yang bunuh diri dengan melompat dari lantai 5 Apartemen Gateway, Jalan Ahmad Yani, Bandung, pada 24 Juli 2017 tersebut. Keduanya merupakan kakak-adik. Sang kakak berinisial EP, 34 tahun, dan adiknya, ESP, 28 tahun. Keduanya diduga kuat mengalami depresi berkepanjangan.
    "Menurut keterangan kakak kedua korban, Rionald Parubak, EP dan ESP mengalami gangguan psikis selama delapan tahun," kata Kepala Polsek Cibeunying Kidul, Bandung, Komisaris Anton Purwantoro di lokasi kejadian pada 24 Juli 2017.
    Dikutip dari Detik.com, Anton menjelaskan bahwa kedua korban tinggal bersama seorang keponakannya di Apartemen Gateway tersebut sejak 2015. Saat kejadian, kata dia, hanya ada para korban, di mana pintu kamar mereka dikunci dari dalam. Menurut kakak kedua korban, Rionald Parubak, 39 tahun, EP dan ESP tidak bekerja. Sehari-hari, mereka mengurus keponakannya yang masih bersekolah.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas adalah "video pemilik toko yang bunuh diri di Roxy Mas, Jakarta, karena dagangannya sepi akibat pandemi Covid-19" keliru. Peristiwa dalam video itu terjadi di Bandung, Jawa Barat, pada 2017, sebelum munculnya Covid-19. Dua orang yang bunuh diri dalam video itu pun bukan suami-istri. Keduanya berjenis kelamin perempuan dan merupakan kakak-adik.
    ZAINAL ISHAQ
    Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, hubungi Yayasan Pulih (021-78842580).
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id.

    Rujukan

  • (GFD-2020-8376) Tidak Benar Mike Tyson Siap Bayar 10 Juta Dolar untuk Pria yang Nikahi Putrinya

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 16/11/2020

    Berita


    KLAIM
    Klaim bahwa petinju legendaris Mike Tyson siap membayar US$ 10 juta untuk pria yang menikahi putrinya yang bernama Mitchell beredar di media sosial. Klaim ini dilengkapi dengan sebuah foto yang memperlihatkan Tyson sedang memeluk seorang remaja perempuan.
    Di Instagram, foto beserta klaim itu dibagikan salah satunya oleh akun @beritaudunia_, tepatnya pada 10 November 2020. Akun ini pun menulis sebagai berikut:
    “Setelah menjadi terkenal, Tyson disukai oleh banyak wanita cantik, dengan tiga pernikahan dan punya banyak anak. Di antara mereka, Mitchell adalah anak perempuan tertua. Anak perempuan tertua telah mencapai usia menikah, dan pernikahan putrinya selalu jadi keprihatinan Tyson. Untuk menemukan pacar Mitchell putrinya, Tyson mengusulkan 1 juta dolar untuk pernikahan putrinya. Selama pria itu menikahi putrinya dan langgeng terus dia bisa mengambil 10 juta dolar lagi.”
    Hingga artikel ini dimuat, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 8 ribu kali dan dikomentasi lebih dari 400 kali.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Instagram @beritaudunia_.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri jejak digital foto dalam unggahan akun @beritaudunia_ denganreverse image toolSource dan Google. Penelusuran ini mengarah pada sejumlah pemberitaan yang menyatakan bahwa klaim "Mike Tyson siap bayar US$ 10 juta untuk pria yang menikahi putrinya yang bernama Mitchell" telah dibantah oleh Tyson. Mantan juara tinju dunia tersebut juga tidak memiliki putri yang bernama Mitchell.
    Foto tersebut pernah diunggah oleh situs penyedia foto Getty Images pada 8 Maret 2013. Foto tersebut diabadikan oleh fotografer Gregg DeGuire saat Mike Tyson dan putrinya, Mikey Tyson, tiba di acara pembukaan "Mike Tyson - Undisputed Truth" di Pantages Theater, Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 8 Maret 2013.
    Foto yang identik juga ditemukan di situs penyedia foto Shutter Stock dengan keterangan bahwa, dalam foto itu, Mike Tyson dan Mikey Lorna Tyson sedang berada di acara pembukaan "Mike Tyson: Undisputed Truth" di Pantages, Hollywood, California.
    Terkait klaim bahwa "Mike Tyson siap bayar US$ 10 juta untuk pria yang menikahi putrinya yang bernama Mitchell", klaim tersebut telah beredar di internet sejak awal 2020.
    Dikutip dari The Guardian, Mike Tyson telah menyatakan bahwa berita itu palsu. Ia mengaku tak senang dengan beredarnya informasi yang merusak semacam itu. Ia pun meminta semua pihak menghapus unggahan yang memuat klaim tersebut, atau ia bakal mengambil tindakan terhadap mereka.
    Salah satu situs yang memuat klaim keliru tersebut adalah Maravipost.com. Pada 26 Februari 2020, situs ini memuat artikel yang berjudul “Mike Tyson gives out US$10millions to any man to marry his daughter”. Foto dan narasi yang dimuat oleh situs itu identik dengan foto dan narasi dalam unggahan akun beritaudunia_.
    Pada 28 Februari 2020, Maravipost.com pun memuat artikel yang berjudul "Mike Tyson Refutes Reporting About Giving Daughter Away For $10 Million", usai artikel sebelumnya mendapat bantahan dari seseorang bernama Gary yang menyatakan berbicara atas nama Mike Tyson.
    “Gary menyatakan bahwa kami telah mengunggah artikel palsu serta memfitnah Mike Tyson dan putrinya. Tidak ada kebenaran dalam cerita ini, dan kami disarankan untuk segera menghapus artikel itu, atau tindakan lebih lanjut akan diambil,” demikian penjelasan Maravipost.com.
    Klaim bahwa "Mike Tyson siap bayar US$ 10 juta dolar untuk pria yang menikahi putrinya yang bernama Mitchell" juga telah disanggah oleh organisasi cek fakta Check Your Fact. Mereka tidak menemukan media kredibel yang melaporkan bahwa Tyson menawarkan US$ 10 juta kepada para pria untuk menikahi putrinya.
    Juru bicara Tyson, Joann Mignano, tidak hanya menyatakan bahwa klaim itu "salah", tapi juga mengkonfirmasi bahwa Tyson tidak memiliki anak perempuan yang bernama Mitchell. “Sama sekali tidak ada kebenaran dalam cerita ini,” kata Mignano.
    Menurut laporan The New York Times, Tyson memiliki enam anak biologis dari tiga wanita yang berbeda. Dari enam anak biologis itu, Tyson punya tiga anak perempuan yang masih hidup, yakni Mikey, Rayna, dan Milan. Dilansir dari ABC News, anak perempuan keempat, Exodus, meninggal dalam kecelakaan pada 2009 ketika berusia 4 tahun.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta tempo, klaim bahwa "Mike Tyson siap bayar US$ 10 juta untuk pria yang menikahi putrinya" keliru. Petinju legendaris itu telah menyatakan bahwa berita tersebut palsu. Tyson pun tidak memiliki anak perempuan yang bernama Mitchell.
    ZAINAL ISHAQ
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8375) Relawan Prancis yang Mualaf Sophie Petronin Tak Pernah Kirim Pesan tentang Islam ke Macron

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 13/11/2020

    Berita


    KLAIM
    Klaim bahwa Sophie Petronin mengirim pesan bernada kritik kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron viral di media sosial. Petronin disebut sebagai misionaris asal Prancis yang mualaf setelah ditawan oleh kelompok Islam di Mali, Afrika Barat.
    Klaim ini beredar di tengah pro-kontra terkait pernyataan Macron yang merespons kasus pemenggalan guru Prancis Samuel Paty. Paty dianggap melecehkan Islam karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad milik Charlie Hebdo kepada murid-muridnya.
    Pesan dari Petronin itu terdiri dari lima paragraf. Secara garis besar, pesan tersebut berisi kritik tentang bagaimana Macron memperlakukan Islam. “Tidak ada yang pernah melecehkan saya secara verbal atau fisik, dan mereka tidak menghina agama saya, Yesus, atau Perawan Damai seperti yang Anda lakukan terhadap Nabi Muhammad SAW.”
    Di Facebook, klaim tentang Petronin itu diunggah oleh halaman Ceramah Ust Adi Hidayat pada 9 November 2020. Klaim tersebut disertai dengan video kepulangan Petronin ke Prancis. Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah dibagikan lebih dari 2.700 kali.
    Klaim itu juga dimuat oleh situs Warta-berita.com pada 31 Oktober 2020 dalam artikelnya yang berjudul "Ini Isi Pesan Buat Macros dari Misionaris Prancis yang Muallaf Setelah Ditawan 'Teroris' Mali". Namun, dalam artikel itu, tidak tercantum sumber tulisan tersebut.
    Gambar tangkapan layar unggahan halaman Facebook Ceramah Ust Adi Hidayat.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi unggahan tersebut, Tim CekFakta Tempo membandingkan narasi dari unggahan itu dengan informasi dari berbagai pemberitaan media. Menurut laporan BBC dan France24, Sophie Petronin memang disandera di Mali oleh pemberontak Tuareg yang didukung oleh kelompok Islam pada Desember 2016. Ia dibebaskan pada 8 Oktober 2020, bersama mantan pemimpin oposisi Mali Soumaila Cisse dan dua warga Italia, setelah pemerintah Mali melepaskan lebih dari 100 tawanan jihadis.
    Namun, Petronin bukan seorang misionaris. Ia adalah pekerja sosial yang fokus dalam membantu anak yatim dan anak kekurangan gizi. Dia menjalankan program dari Asosiasi Amal Swiss untuk Gao sejak 2004. Dia juga merupakan seorang ahli penyakit cacing Guinea yang ditemukan menyebar melalui air yang terkontaminasi di Mali Utara.
    Berdasarkan laporan kantor berita Turki Anadolu Agency dan media Cristianity Today, Sophie Petronin memang telah masuk Islam dan menyebut dirinya sebagai Mariam. Hal itu dinyatakan oleh Petronin setelah ia dibebaskan, seperti dikutip dari surat kabar harian Prancis Le Point.
    “My greatest joy today is knowing that my assistant was able to continue working without me. For Mali, I will pray, implore Allah's blessings and mercy, because I am a Muslim. You say Sophie, but you have Mariam in front of you," katanya.
    Meskipun Petronin mualaf, perempuan berusia 75 tahun tersebut tidak pernah mengirimkan pesan kepada Presiden Emmanuel Macron. Hal ini disampaikan oleh Sebastien Chadaud-Petronin, putra Sophie Petronin, kepada organisasi pemeriksa fakta Prancis CheckNews. "Tidak ada surat yang ditujukan kepada Tuan Macron dari Sophie Petronin," ujarnya.
    CheckNews mendokumentasikan bahwa surat yang diklaim dikirim oleh Sophie itu mulanya beredar dalam bahasa Arab di Facebook pada 19 Oktober 2020. Kemudian, surat itu beredar semakin luas setelah dikutip oleh sejumlah situs dan media Arab. Pada 23 Oktober, surat tersebut pun dibagikan oleh media Mesir Al Hiwar. Surat ini juga ditemukan dalam versi online surat kabar Aljazair, El-Khabar, pada 26 Oktober. Akhirnya, surat palsu itu beredar dalam bahasa Prancis.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa relawan Prancis yang mualaf, Sophie Petronin, mengirim pesan tentang Islam kepada Presiden Emmanuel Macron, keliru. Perempuan berusia 75 tahun yang disandera di Mali, Afrika Barat, pada 2016 dan telah dibebaskan pada Oktober 2020 itu tidak pernah mengirim pesan terkait Islam yang bernada kritik kepada Macron. Hal ini telah dikonfirmasi oleh putra Petronin, Sebastien Chadaud-Petronin.
    IKA NINGTYAS
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2020-8374) Tidak Benar Ini Video Lantunan Selawat Nissa Sabyan di Amerika yang Bikin Juri Menangis

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 13/11/2020

    Berita


    KLAIM
    Video yang diklaim memperlihatkan penampilan Nissa Sabyan di sebuah ajang pencarian bakat di Amerika Serikat viral di Facebook. Klaim itu juga menyebut lantunan selawat yang dibawakan oleh Nissa dalam ajang tersebut membuat para juri menangis.
    Dalam video berdurasi sekitar 4 menit itu, Nissa menyanyikan lagu "Deen Assalam". Di sela-sela penampilan Nissa, terselip cuplikan-cuplikan yang memperlihatkan penyanyi Cheryl, produser Simon Cowell, dan presenter Nick Grimshaw tercengang, lalu menitikkan air mata.
    Akun yang membagikan video beserta klaim itu adalah akun Su An Par Az, tepatnya pada 20 September 2020. Akun ini menulis, "Semua Orang Di Sana Menangis Mendengarnya-Su An Par Az." Hingga artikel ini dimuat, unggahan itu telah mendapatkan 79 ribu reaksi dan 2 ribu komentar.
    Gambar tangkapan layar unggahan akun Facebook Su An Par Az.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, video tersebut adalah hasil suntingan yang menggabungkan dua video yang berbeda. Video Nissa Sabyan yang menyanyikan lagu "Deen Assalam" itu diambil dari acara televisi NET pada 29 Mei 2018. Sementara video yang memperlihatkan Cheryl, Simon Cowel, dan Nick Grimshaw yang terpukau diambil dari ajang pencarian bakat X Factor UK edisi 30 Agustus 2015.
    Untuk memeriksa klaim dalam unggahan akun Su An Par Az, Tempo mula-mula memfragmentasi video itu menjadi sejumlah gambar dengantool InVID. Lalu, gambar-gambar itu ditelusuri denganreverse image tool Google. Hasil penelusuran mengarah pada video di YouTube berjudul “X Factor contestant Josh Daniels makes judges cry” yang diunggah oleh kanal Etoro 2015 pada 2 September 2015.
    Tempo kemudian melakukan penelusuran lanjutan di YouTube dan menemukan video aslinya di kanal The X Factor UK yang diunggah pada 30 Agustus 2015. Video ini menampilkan ekspresi tiga juri The X Factor UK saat itu, Simon Cowell, Cheryl, dan Nick Grimshaw yang terpukau dan menitikkan air mata karena penampilan Josh Daniel, kontestan berusia 21 tahun yang menyanyikan lagu "Jealous" milik Labrinth.
    Cuplikan yang menampilkan ketiga juri dalam video di kanal The X Factor UK itu sama dengan cuplikan yang terdapat dalam video unggahan akun Su An Par Az. Kesamaan terlihat dari pakaian yang dikenakan ketiga juri itu, ekspresi mereka, serta wajah para penonton di belakang mereka.
    Pakaian dan ekspresi para juri The X Factor UK yang terlihat dalam video unggahan akun Su An Par Az (atas) sama dengan yang terlihat dalam video The X Factor UK edisi Agustus 2015 (bawah).
    Terkait video Nissa Sabyan, Tempo menelusurinya lewat petunjuk logo NET.Z yang sebagian terlihat di sisi atas kanan video unggahan akun Su An Par Az. Lewat penelusuran di YouTube, Tempo menemukan bahwa video itu adalah video penampilan Nissa di acara Rising Star Net.Z yang ditayangkan oleh stasiun televisi NET pada 29 Mei 2018.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa video di atas merupakan video lantunan selawat Nissa Syaban di sebuah ajang pencarian bakat di Amerika yang membuat para juri menangis, keliru. Video ini adalah hasil suntingan yang menggabungkan dua video yang berbeda. Video yang memperlihatkan Cheryl, Simon Cowell, dan Nick Grimshaw diambil dari tayangan The X Factor UK pada 30 Agustus 2015. Adapun video yang memperlihatkan Nissa yang sedang menyanyikan lagu "Deen Assalam" berasal dari tayangan NET pada 29 Mei 2018.
    IKA NINGTYAS
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan