(GFD-2023-11554) [SALAH] Video Kapal Malaysia Nekat Masuk ke Indonesia
Sumber: FacebookTanggal publish: 19/01/2023
Berita
Akun Facebook Indonesia Ku (https://web.facebook.com/profile.php?id=100089233776344) pada 10 Januari 2023 mengunggah video yang mengklaim bahwa TNI telah menembak kapal Malaysia yang nekat memasuki wilayah Indonesia. Pada akhir video ditampilkan pula wawancara dengan Josia S. Sembiring selaku Pengawas Perikanan dari PSDKP Belawan yang menuturkan bahwa petugas kapal pengawas menembaki dua kapal berbendera Malaysia pada saat terdeteksi melakukan kegiatan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dokumen serta menggunakan alat tangkap yang dilarang berupa trawl.
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, terdapat ketidaksesuaian antara subjek yang tertulis pada judul dengan subjek yang ditampilkan pada video. Faktanya, bukan TNI-lah yang menembak kapal Malaysia, melainkan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) yang merupakan salah satu unit kerja dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dilansir dari laman website KKP RI (https://kkp.go.id/), dalam menjalankan tugasnya, Ditjen PSDKP melakukan operasi pengawasan di laut, baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan institusi penegak hukum seperti TNI-AL.
Selain itu, unggahan tersebut juga berisi potongan-potongan video dari dua peristiwa yang berbeda.
Pertama, peristiwa ketika kapal patroli KKP RI dikejar oleh kapal patroli Malaysia pada 9 April 2019 di Perairan Belawan, Sumatera Utara. Pada peristiwa tersebut, kapal patroli Malaysia ikut menghalangi penangkapan kapal ikan berbendera Malaysia yang masuk ke wilayah Indonesia. Selain itu, terdapat pula helikopter milik Malaysia yang ikut serta berputar-putar untuk mengintimidasi kapal patroli Indonesia.
Kedua, peristiwa penangkapan kapal asing berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara pada 15 Juli 2020. Dalam video asli milik Ditjen PSDKP (https://www.youtube.com/@DitjenPSDKP) yang diunggah pada 25 Oktober 2021 lalu, terlihat dua kapal pengawas KKP melakukan pengejaran terhadap dua kapal Vietnam yang melarikan diri usai mencuri ikan di perairan Natuna dengan menggunakan paitrawl atau trawl yang ditarik oleh dua kapal sekaligus.
Selain itu, unggahan tersebut juga berisi potongan-potongan video dari dua peristiwa yang berbeda.
Pertama, peristiwa ketika kapal patroli KKP RI dikejar oleh kapal patroli Malaysia pada 9 April 2019 di Perairan Belawan, Sumatera Utara. Pada peristiwa tersebut, kapal patroli Malaysia ikut menghalangi penangkapan kapal ikan berbendera Malaysia yang masuk ke wilayah Indonesia. Selain itu, terdapat pula helikopter milik Malaysia yang ikut serta berputar-putar untuk mengintimidasi kapal patroli Indonesia.
Kedua, peristiwa penangkapan kapal asing berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara pada 15 Juli 2020. Dalam video asli milik Ditjen PSDKP (https://www.youtube.com/@DitjenPSDKP) yang diunggah pada 25 Oktober 2021 lalu, terlihat dua kapal pengawas KKP melakukan pengejaran terhadap dua kapal Vietnam yang melarikan diri usai mencuri ikan di perairan Natuna dengan menggunakan paitrawl atau trawl yang ditarik oleh dua kapal sekaligus.
Kesimpulan
Unggahan video dengan klaim bahwa TNI menembak kapal Malaysia yang nekat memasuki wilayah Indonesia adalah konten yang menyesatkan. Faktanya, bukan TNI yang melakukan penembakan terhadap kapal Malaysia. Selain itu, unggahan tersebut juga berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.
Rujukan
- http–
- https://kkp.go.id/artikel/1495-faq-pengawasan-sumber-daya-kelautan-dan-perikanan-psdkp –
- https://www.youtube.com/watch?v=3Nh5EKpl5LM –
- https://kkp.go.id/djpsdkp/artikel/10012-kronologi-penangkapan-kapal-ikan-berbendera-malaysia-di-wpp-nri-571-selat-malaka –
- https://www.youtube.com/watch?v=x4895tizHEk –
- https://kkp.go.id/artikel/21965-perjuangan-petugas-kkp-menangkap-2-kapal-asing-pencuri-ikan-di-natuna
(GFD-2023-11553) [SALAH] Iriana Jokowi Marah Besar Tak Terima Kehormatan Presiden Dilecehkan
Sumber: YoutubeTanggal publish: 25/01/2023
Berita
Akun Youtube Politik Nusantara pada tanggal 24 Januari 2023 mengunggah sebuah video dengan klaim bahwa Iriana Jokowi marah karena kehormatan Presiden yang juga suaminya dilecehkan. Namun narasi dan video dalam unggahan tersebut justru malah membahas Dokter Tifa.
Dalam unggahan video tersebut narator menuturkan bahwa Dokter Tifa hanya berpura-pura membela Jokowi soal ucapan Cak Nun. Dokter Tifa dikenal sebagai dokter yang kontroversial. Ia sering membagikan cuitannya di akun Twitter miliknya. Salah satu cuitan kontroversialnya yaitu tentang ijazah Jokowi. Namun, sekarang cuitan tersebut telah dihapus.
Dalam unggahan video tersebut narator menuturkan bahwa Dokter Tifa hanya berpura-pura membela Jokowi soal ucapan Cak Nun. Dokter Tifa dikenal sebagai dokter yang kontroversial. Ia sering membagikan cuitannya di akun Twitter miliknya. Salah satu cuitan kontroversialnya yaitu tentang ijazah Jokowi. Namun, sekarang cuitan tersebut telah dihapus.
Hasil Cek Fakta
Dikutip dari suara.com, cuitan dr.Tifa tentang Jokowi berbunyi “Soal ijazah ini sama ruwetnya dengan soal mobil ESEMKA. Seruwet kisah hidup orang yang diceritakan Bambang Tri,” cuitnya. Dilanjutkan dengan “”Apakah UGM tidak tahu, pemilik ijazah ini kelak bakal jadi Presiden ya?”.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara isi dengan judul video. Dalam thumbnail dan judul video sendiri, akun Politik Nusantara berisi marahnya Ibu Iriana tak terima kehormatan suaminya dilecehkan. Sedangkan dalam isi dan narasi pada unggahan tersebut sama sekali tidak menampilkan kemarahan Ibu Iriana. Bahkan saat Ibu Iriana dihina sekalipun, ia nampak menenangkan kedua anaknya Gibran dan Kaesang untuk bersabar.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara isi dengan judul video. Dalam thumbnail dan judul video sendiri, akun Politik Nusantara berisi marahnya Ibu Iriana tak terima kehormatan suaminya dilecehkan. Sedangkan dalam isi dan narasi pada unggahan tersebut sama sekali tidak menampilkan kemarahan Ibu Iriana. Bahkan saat Ibu Iriana dihina sekalipun, ia nampak menenangkan kedua anaknya Gibran dan Kaesang untuk bersabar.
Kesimpulan
Unggahan video dengan klaim bahwa Ibu Iriana Jokowi marah besar karena kehormatan sang Presiden dilecehkan adalah konten yang tidak benar. Faktanya Ibu Iriana Jokowi tidak pernah nampak mengomentari ataupun merespon haters yang melecehkan Presiden Jokowi dan keluarga.
Rujukan
(GFD-2023-11552) Cek Fakta: Tidak Benar Bill Gates Bakal Memasukkan Vaksin Covid-19 dalam Makanan untuk Paksa Orang yang Tidak Mau Divaksinasi
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 25/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bill Gates akan memasukkan vaksin covid-19 m-RNA melalui makanan untuk memaksa orang yang tidak mau divaksinasi. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 20 Januari 2023.
Berikut isi postingannya:
"Bill Gates berjanji untuk memompa mRNA ke dalam persediaan makanan untuk "memaksa" yang tidak divaksinasi.
Saat elit globalis terus merasa semakin sulit membuat umat manusia tunduk pada vaksin Covid dan penguat yang tak ada habisnya, mereka harus menemukan cara baru yang licik untuk memaksakan vaksin mereka pada kita.
Alih-alih mengakui bahwa umat manusia telah menyadari kebenaran tentang vaksin Covid-19 eksperimental yang menghancurkan, Bill Gates, yang bukan seorang dokter, berlipat ganda dan mengambil tanggung jawab untuk memvaksinasi dunia secara diam-diam.Lawan sensor."
Lalu benarkah postingan mengklaim Bill Gates akan memasukkan vaksin covid-19 m-RNA melalui makanan untuk memaksa orang yang tidak mau divaksinasi?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan memasukkan kata kunci "Bill Gates food vaccines fact check" di mesin pencarian Google. Hasilnya ada beberapa artikel yang membantah klaim tersebut.
Salah satunya dari AFP Fact Check yang diunggah dalam artikel berjudul "Tweet suggesting vaccines in food is fabricated" pada 24 Januari 2023.
Dalam artikel tersebut Juru Bicara Bill dan Melinda Gates Foundation memberikan pernyataannya. "Klaim itu tidak benar," ujarnya.
AFP Fact Check juga menyebut saat ini belum ada vaksin yang bisa dimasukkan dalam makanan di AS. CDC hanya merekomendasikan vaksin rotavirus yang diberikan secara oral.
Semua vaksin covd-19 juga hanya diberikan melalui suntikan di AS hingga saat ini.
Selain itu ada juga artikel dari Reuters Fact Check berjudul "Fact Check-Fabricated Bill Gates tweet encouraging leaking of vaccines into food supplies shared online" yang tayang pada 18 Januari 2023.
Dalam artikel tersebut Reuters tidak menemukan pernyataan resmi Bill Gates terkait vaksin yang akan dimasukkan ke makanan. Postingan Twitter yang diklaim dari Bill Gates merupakan editan dari website Newspunch yang beberapa klaim mengunggah klaim konspirasi.
Kesimpulan
Postingan mengklaim Bill Gates akan memasukkan vaksin covid- 19 m-RNA melalui makanan untuk memaksa orang yang tidak mau divaksinasi adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2023-11551) Menyesatkan, Klaim Para Ilmuwan Amerika Buka Suara Soal Efek Buruk Vaksin Covid-19
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 25/01/2023
Berita
Sebuah akun di Instagram mengunggah sebuah video yang diklaim menampilkan ilmuwan Amerika yang berbicara mengenai efek samping vaksin Covid-19.
Pertemuan yang diklaim bagian dari Global Covid-19 Summit itu digelar 11 Mei 2022, diikuti oleh 17.000 dokter dan ilmuwan medis. Salah satu ilmuwan yang hadir di antaranya adalah Dr. Robert Malone, yang disebut sebagai penemu teknologi mRNA di balik vaksin Pfizer dan Moderna.
Dikutip dari laman Global Covid-19 Summit, pertemuan itu sendiri mendeklarasikan 10 hal yang beberapa di antaranya berisi desakan untuk menghentikan vaksin Covid-19, mencabut status darurat nasional, masker tidak memberikan perlindungan yang efektif, dan vaksin Covid-19 menyembunyikan informasi keamanan.
“Keputusan bencana ini datang dengan mengorbankan orang yang tidak bersalah, yang terpaksa menderita kerusakan kesehatan dan kematian yang disebabkan oleh sengaja menahan perawatan kritis dan sensitif waktu, atau sebagai akibat dari suntikan terapi genetik paksa, yang tidak aman dan tidak efektif”.
Benarkah klaim-klaim dalam deklarasi Global Covid Summit?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo menggunakan berbagai sumber artikel dari organisasi pemeriksa fakta maupun media kredibel lainnya untuk memverifikasi beberapa klaim dari deklarasi Global Covid-19 Summit.
Klaim 1: Dr. Robert Malone, penemu teknologi mRNA di balik vaksin Pfizer dan Moderna
Dr. Robert Malone memang mendapatkan gelar medis dari Northwestern University pada tahun 1991 dengan spesialisasi imunologi berdasarkan lisensinya di Maryland Board of Physicians. Malone juga pernah mengajar patologi di University of California, Davis, dan University of Maryland.
Namun, klaim bahwa Malone adalah penemu teknologi mRNA di balik vaksin Pfizer dan Moderna adalah tidak akurat. Dilansir New York Times, Kepala Neurologi Anak di Connecticut Children's Medical Center, Dr. Gyula Acsadi mengatakan, keterlibatan Dr. Malone dan lima orang lainnya pada tahun 1990 hanya menulis makalah bahwa menyuntikkan RNA ke otot dapat menghasilkan protein.
Selain itu, Dr. Alastair McAlpine, seorang dokter penyakit menular anak yang berbasis di Vancouver, British Columbia mengatakan, vaksin adalah hasil dari ratusan ilmuwan di seluruh dunia yang bersama-sama bergabung membuat vaksin tersebut. ”Itu bukan ciptaan satu individu atau temuan dari satu orang,” kata Alastair McAlpine.
Robert Malone dalam beberapa kali pernyataannya tentang Covid-19 memuat klaim yang tidak akurat. Dilansir dari organisasi pemeriksa fakta di Amerika Serikat, Politifact, Malone mempromosikan beberapa klaim palsu dan menyesatkan tentang vaksin dan pandemi COVID-19, salah satunya sebagai penemu vaksin mRNA. Kemampuannya untuk berbicara dan fasih menggunakan istilah ilmiah memberinya daya tarik yang besar bagi audiens anti-vaksin.
Akun Malone pernah dilarang oleh Twitter karena melanggar kebijakan misinformasi platform mengenai COVID-19. YouTube juga menghapus video wawancara kontroversial yang dia lakukan dengan pembawa acara podcast Spotify Joe Rogan.
Pada 6 Januari 2022, Cek Fakta Tempo pernah memverifikasi sejumlah pernyataan Malone yang dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap vaksin Covid-19. Dia menyatakan bahwa bahwa vaksin mRNA merusak otak, jantung, dan sistem reproduksi, serta vaksin untuk anak-anak tidak bermanfaat.
Klaim 2: Vaksin Covid 19 membahayakan kesehatan dan menyebabkan kematian karena tidak aman dan tidak efektif. Vaksin COVID-19 akan membuat SARS-CoV-2 lebih berbahaya karena mekanisme yang disebut peningkatan ketergantungan antibodi (ADE).
Dilansir Health Feedback, Antibody-dependent enhancement (ADE) adalah mekanisme yang terjadi ketika antibodi tidak memblokir infeksi oleh virus, tetapi malah meningkatkan kemampuannya untuk menginfeksi sel, yang mengakibatkan penyakit menjadi lebih parah.
Berdasarkan hasil penelitian, vaksin Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda menyebabkan penyakit yang lebih parah dalam penelitian pada hewan, uji klinis, atau peluncuran vaksinasi. Sebaliknya, semua vaksin COVID-19 yang disetujui FDA sangat efektif dalam mencegah penyakit parah.
Dilansir AP, Chris Beyrer, seorang profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, mengatakan klaim tersebut menyesatkan. Beyrer mengatakan "buktinya sangat jelas” bahwa vaksin, bersama dengan penguat vaksin, efektif melawan omicron dalam mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian.”
Klaim 3: Masker tidak memberikan perlindungan yang efektif
Dikutip dari laman The Johns Hopkins Medicine, masker tetap dapat mencegah penyebaran Covid-10 karena virus corona dapat menyebar melalui tetesan dan partikel yang dilepaskan ke udara saat berbicara, bernyanyi, batuk, atau bersin. Sehingga masker sangat membantu untuk mencegah penyebaran virus di tempat umum dalam ruangan yang ramai, terutama yang berisi campuran individu yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan memilih masker yang pas sangat penting dan memakainya secara konsisten serta benar sangat dianjurkan. Akan tetapi seseorang perlu mengetahui cara aman menggunakan masker seperti mencuci tangan, menggunakannya secara tepat menutup tanpa celah, dan nyaman saat dipakai dalam waktu lama.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video dengan klaim 17 ribu dokter dan ilmuwan membuka suara terkait efek buruk vaksin saat Global Covid-19 Summit adalah menyesatkan.
Vaksin Covid 19, beserta penguat vaksin (booster), efektif mencegah penyakit serius, rawat inap, dan kematian yang disebabkan virus corona (SARS-CoV-2).
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/Cm-O-7FDH5O/
- https://www.nytimes.com/2022/04/03/technology/robert-malone-covid.html
- https://www.politifact.com/article/2022/jan/06/who-robert-malone-joe-rogans-guest-was-vaccine-sci/
- https://archive.fo/MEXJC
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1611/keliru-pernyataan-robert-malone-soal-vaksin-mrna-untuk-covid-19-belum-diuji-secara-memadai-dan-vaksinasi-anak-tidak-bermanfaat
- https://healthfeedback.org/claimreview/covid-19-vaccines-effectively-prevent-severe-disease-havent-shown-signs-of-antibody-dependent-enhancement-as-claimed-by-robert-malone/
- https://www.fda.gov/emergency-preparedness-and-response/coronavirus-disease-2019-covid-19/covid-19-vaccines
- https://apnews.com/article/fact-checking-909559662864
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/coronavirus/coronavirus-face-masks-what-you-need-to-know
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 3483/5780