Beredar akun WhatsApp mengatasnamakan Pj Gubernur Bali dengan nomor +62 822 4007 8887. Akun WhatsApp tersebut menggunakan foto profil Sang Made Mahendra Jaya memakai pakaian dinas saat dilantik di Jakarta pada Selasa (5/9/2023). Selain itu akun tersebut juga meminta sejumlah uang.
(GFD-2023-13649) [SALAH] Akun WhatsApp Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya Meminta Uang
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 22/09/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Faktanya, dilansir dari merdeka.com, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menegaskan bahwa nomor yang beredar adalah nomor palsu. ia menghimbau kepada semua jajaran khususnya di Pemprov Bali dan masyarakat Bali untuk tidak menanggapi pesan yang mengatasnamakan pejabat di lingkungan Pemprov Bali.
Dapat disimpulkan akun WhatsApp mengatasnamakan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya +62 822 4007 8887 adalah palsu dan masuk kategori konten tiruan.
Dapat disimpulkan akun WhatsApp mengatasnamakan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya +62 822 4007 8887 adalah palsu dan masuk kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rahmah an.
Akun palsu. Sekda Bali, Dewa Made Indra mengimbau untuk tidak menanggapi nomor palsu tersebut.
Akun palsu. Sekda Bali, Dewa Made Indra mengimbau untuk tidak menanggapi nomor palsu tersebut.
Rujukan
(GFD-2023-13648) [SALAH] Akun WhatsApp Kepala Dinas Sosial Kota Blitar Sad Sasmintarti +62 82228173519
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 22/09/2023
Berita
Beredar akun WhatsApp Kepala Dinas Sosial Kota Blitar Sad Sasmintarti bernomor +62 822 28173519. Akun WhatsApp tersebut menawarkan bantuan donasi kepada TPQ di Kota Blitar.
NARASI:
“Akun WhatsApp Kepala Dinas Sosial Kota Blitar Sad Sasmintarti +62 82228173519
NARASI:
“Akun WhatsApp Kepala Dinas Sosial Kota Blitar Sad Sasmintarti +62 82228173519
Hasil Cek Fakta
Pemkot Blitar mengonfirmasi bahwa nomor tersebut bukan milik Kepala Dinas Sosial, Sad Sasmintarti. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan melakukan konfirmasi melalui media sosial Pemkot Blitar atau Dinas Sosial
Berdasarkan hasil penelusuran akun WhatsApp Kepala Dinas Sosial Kota Blitar Sad Sasmintarti bernomor +62 822 28173519 adalah palsu dan masuk kategori konten tiruan.
Berdasarkan hasil penelusuran akun WhatsApp Kepala Dinas Sosial Kota Blitar Sad Sasmintarti bernomor +62 822 28173519 adalah palsu dan masuk kategori konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rahmah an.
Pemkot Blitar mengonfirmasi bahwa nomor tersebut bukan milik Kepala Dinsos Sad Sasmintarti.
Pemkot Blitar mengonfirmasi bahwa nomor tersebut bukan milik Kepala Dinsos Sad Sasmintarti.
Rujukan
(GFD-2023-13647) [SALAH] Lowongan Kerja Paruh Waktu di Kalbe
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 22/09/2023
Berita
Beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang menawarkan pekerjaan paruh waktu di Kalbe yang bisa dikerjakan dari rumah, dengan gaji sebesar Rp118.000-Rp300.000. Yang mana hanya perlu menyelesaikan tugas untuk mendapatkan Rp30.000 ribu dan menyetor sebesar Rp70.000 untuk menjadi anggota.
NARASI:
Kalbe saat ini sedang merekrut tim paruh waktu online di Indonesia, selama Anda memiliki ponsel, Anda dapat menghasilkan setidaknya Rp 118.000-Rp 300.000 sehari. Saat ini, Anda hanya perlu menyelesaikan tugas untuk mendapatkan Rp30.000 dan menyetor Rp70.000 untuk menjadi anggota. Dan dapatkan pekerjaan yang stabil dan dapatkan keuntungan jangka Panjang [Anda dapat menarik penghasilan saat menjadi anggota]
NARASI:
Kalbe saat ini sedang merekrut tim paruh waktu online di Indonesia, selama Anda memiliki ponsel, Anda dapat menghasilkan setidaknya Rp 118.000-Rp 300.000 sehari. Saat ini, Anda hanya perlu menyelesaikan tugas untuk mendapatkan Rp30.000 dan menyetor Rp70.000 untuk menjadi anggota. Dan dapatkan pekerjaan yang stabil dan dapatkan keuntungan jangka Panjang [Anda dapat menarik penghasilan saat menjadi anggota]
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut merupakan bentuk phishing yang sering muncul berulang kali dengan motif yang berbeda dan mengatasnamakan perusahaan. Kalbe melalui akun Instagram resminya @lifeatkalbe mengklarifikasi bahwa proses rekrutmen karyawan Kalbe tidak pernah memungut biaya.
Jika para insan Kalbe menemukan pesan serupa yang mengatasnamakan Kalbe, diharap tidak membuka tautan yang dibagikan atau segera melapor ke corp.comm@kalbe.co.id.
Dengan demikian, informasi yang sering beredar terkait lowongan kerja paruh waktu di Kalbe merupakan salah satu phishing, sehingga masuk ke dalam kategori konten palsu.
Jika para insan Kalbe menemukan pesan serupa yang mengatasnamakan Kalbe, diharap tidak membuka tautan yang dibagikan atau segera melapor ke corp.comm@kalbe.co.id.
Dengan demikian, informasi yang sering beredar terkait lowongan kerja paruh waktu di Kalbe merupakan salah satu phishing, sehingga masuk ke dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rahmah an.
Kalbe dalam proses rekrutmen tidak pernah memungut biaya kepada kandidat karyawan.
Kalbe dalam proses rekrutmen tidak pernah memungut biaya kepada kandidat karyawan.
Rujukan
(GFD-2023-13646) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Foto Ini Anies Baswedan Beribadah di Vihara
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 26/09/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara, informasi tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook, pada 13 September 2023.
Unggahan klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara menampilkan seorang lelaki mengenakan rompi berbaju putih dengan wajah ditutupi masker sedang memegang benda berbentuk lidi.
Dalam foto tersebut terdapat tulisan.
"KETIKA ANIS DI BAPTIS MENJADI YOHANES & KETIKA ANIS SEMBAHYANG DI WIHARA< BINGUNG..> YG MN AGAMA ANIS, DEMI JABATAN RELA JUAL AKIDAH KEMANA2".
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"ANIS BAS EDAN LAGI SEMBAHYANG MEMEGANG HIO DI KELENTENG."
Benarkah klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara, dengan menangkap layar foto tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada sejumlah situs, salah satunya artikel berjudul "Bakar Dupa di Vihara, Anies Dikecam Netizen, Lieus Sungkharisma: Itu Bukan Sembahyang" yang dimuat situs fajar.co.id.
Situs tersebut memuat foto yang identik dengan klaim.
Situs fajar.co.id menyebutkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikecam warganet lantaran dirinya terekam kamera sedang memasang dupa atau hio di Vihara Dharma Jaya Toasebio Jakarta Barat pada Ahad 5 September 2021 lalu.
Sikap Anies Baswedan itu dicibiri lantaran netizen menganggap Anies Baswedan disebut melakukan berbagai cara demi Pilpres 2024 hingga bertentangan dengan akidah Islam.
Menanggapi itu tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma mengatakan, Anies Baswedan melakukan itu bukan untuk menyembah atau sembahyang. Anies datang dan berkunjung ke Vihara dengan kapasitas sebagai Gubernur.
“Bukan baru kali ini Anies datang ke vihara atau rumah ibadah agama lain. Sebelumnya dia juga pernah datang ke gereja dan pura. Dan Anies tidak datang untuk beribadah, tapi dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jakarta yang penduduknya terdiri dari berbagai suku dan agama,” kata Lieus kepada wartawan, Selasa (7/9/2021).
Kunjungan Anies ke Vihara sebagai bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta, karena pengurus Vihara selama ini kerap membantu dalam menyukseskan vaksinasi di Jakarta.
Lieus menegaskan, dalam ritual agama di vihara (klenteng), ada tiga unsur utama yang harus dipenuhi untuk bisa disebut sembahyang. Yakni pembakaran dupa, kertas emas, dan lilin. Ketiga ritual itu wajib dilakukan dalam sembahyang di vihara maupun klenteng.
Kata Lieus, Anies tak melakukan ketiga hal itu, hanya membakar dan memasang dupa (hio) lalu memberi hormat.
Sumber:
https://fajar.co.id/2021/09/07/bakar-dupa-di-vihara-anies-dikecam-netizen-lieus-sungkharisma-itu-bukan-sembahyang/
Kesimpulan
Hasil Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto Anies Baswedan beribadah di vihara tidak benar.
Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma mengatakan, Anies Baswedan melakukan itu bukan untuk menyembah atau sembahyang. Anies datang dan berkunjung ke Vihara dengan kapasitas sebagai Gubernur saat foto tersebut diambil.
Lieus menegaskan, dalam ritual agama di vihara (klenteng), ada tiga unsur utama yang harus dipenuhi untuk bisa disebut sembahyang. Yakni pembakaran dupa, kertas emas, dan lilin. Ketiga ritual itu wajib dilakukan dalam sembahyang di vihara maupun klenteng.
Anies tak melakukan ketiga hal itu, hanya membakar dan memasang dupa (hio) lalu memberi hormat.
Halaman: 3483/6297