• (GFD-2024-16431) [HOAKS] Gedung Bawaslu RI Dibakar Pengunjuk Rasa Terkait Pemilu 2024

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 29/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan di media sosial yang mengeklaim, gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Jakarta Pusat, dibakar.

    Peristiwa itu dikaitkan dengan pengunjuk rasa yang melayangkan protes kepada penyelenggara Pemilu 2024.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi soal gedung Bawaslu RI dibakar dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini (arsip), dan ini (arsip).

    Akun tersebut membagikan video sebuah bangunan dilalap api. Video tersebut diberi keterangan demikian:

    innalillahi

    ALLAHUAKBAR 100XGedung Bawaslu dibakarMobil plat merah dibakarDiskualifikasi Pragib

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut gedung Bawaslu dibakar

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search dan menemukan video serupa di kanal YouTube ini.

    Berdasarkan judul video, bangunan yang terbakar adalah pos polisi di depan kantor Bawaslu RI. Video itu diunggah pada 23 Mei 2019.

    Dilansir Antara, pos polisi di depan gedung Bawaslu dibakar ketika kerusuhan demonstrasi menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pada 22 Mei. 

    Kejadian tersebut bermula sekitar pukul 20.15 WIB ketika massa di perempatan Bawaslu dan Mandiri Tower mulai melakukan provokasi.

    Mereka melempar batu, botol petasan, dan molotov ke arah aparat keamanan.

    Dilansir dari Kompas.com, demo penolakan hasil Pilpres 2019 awalnya berjalan damai, namun terjadi kerusuhan yang mengakibatkan sembilan orang tewas.

    Sementara itu, dikutip dari Detik.com, salah satu area di gedung Bawaslu sempat terbakar saat kerusuhan terjadi. Api diduga berasal dari molotov yang dilempar demonstran.

    "Lantai 2 terbakar, dinding saja yang rusak, dinding yang pinggir menghadap gedung Jaya yang ke arah Tanah Abang," ujar anggota Bawaslu Rahmat Bagja, pada Kamis (23/5/2019).

    Video kebakaran di gedung Bawaslu beredar di media sosial dan grup WhatsApp.

    Bagja mengatakan, peristiwa ini terjadi antara pukul 23.00-24.00 WIB saat terjadi kerusuhan massa pengunjuk rasa yang dipukul mundur polisi dari depan gedung Bawaslu.

    Menurut dia, lantai yang sempat terbakar merupakan tempat pimpinan Bawaslu berkantor. Bagja menambahkan, tidak ada dokumen penting yang rusak maupun kerusakan berarti akibat peristiwa itu.

    Kesimpulan

    Narasi soal gedung Bawaslu RI dibakar adalah hoaks. Video bangunan yang terbakar merupakan pos polisi di depan gedung Bawaslu saat kerusuhan pada 22 Mei 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16430) [KLARIFIKASI] Brasil Tidak Memutus Hubungan Diplomatik dengan Israel

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 29/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi bahwa Brasil telah memutus hubungan diplomatik dengan Israel dan menarik duta besarnya.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan.

    Narasi soal Brasil telah memutus hubungan diplomatik dengan Israel dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut salah satu narasi yang dibagikan:

    Brasil Menarik Pulang Duta Besarnya untuk Israel Usai Komentar Presiden Brasil Dikecam

    Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva telah menarik duta besarnya untuk Israel, Federico Mayer hari Selasa (20/2/2024).

    Pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel ini dilakukan setelah Presiden Brasil, Lula membandingkan invasi militer yang dilakukan Israel di Gaza dengan Holocaust.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri pemberitaan di media internasional mengenai hubungan diplomatik Brasil dan Israel.

    Dilansir Al Jazeera, hubungan kedua negara memanas setelah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menuding Israel melakukan genosida di Gaza, Palestina.

    Tak hanya itu, Lula juga membandingkan tindakan Israel dengan pemusnahan etnis Yahud oleh pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler.

    "Apa yang terjadi di Jalur Gaza terhadap rakyat Palestina belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Sebenarnya hal itu pernah terjadi: ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi," kata Lula, pada 18 Februari 2024.

    Ucapan Lula direspons keras oleh Presiden Israel Benjamin Netanyahu, yang mengatakan bahwa Presiden Brasil itu "melewati batas".

    Kemudian, pada 19 Februari 2024, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa Lula tidak lagi diterima di Israel sampai ia menarik ucapannya.

    "Kami tidak akan melupakan atau memaafkan. Ini adalah serangan anti-Semit yang serius. Atas nama saya dan nama warga Israel, sampaikan kepada Presiden Lula bahwa dia adalah persona non grata di Israel sampai dia menarik ucapannya," kata Katz kepada duta besar Brasil di Israel.

    Brasil membalas dengan memanggil Duta Besar Israel untuk Brasil, Daniel Zonshinem, untuk dimintai keterangan dan menarik Duta Besar Brasil untuk Israel, Frederico Meyer.

    Kendati demikian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Brasil mengatakan kepada AFP bahwa kedua negara belum memutus hubungan diplomatik.

    "Kami telah menarik duta besar kami, namun hal ini tidak berarti berakhirnya seluruh hubungan diplomatik antara Israel dan Brasil," kata jubir Kemenlu Brasil, Selasa (27/2/2024).

    Ia menambahkan, Kedutaan Besar Brasil di Tel Aviv masih dibuka.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal Brasil memutus hubungan diplomatik dengan Israel tidak benar.

    Hubungan kedua negara memang memanas setelah Presiden Lula da Silva menyamakan tindakan Israel di Palestina dengan kekejaman Hitler.

    Brasil telah menarik duta besarnya dari Israel. Namun, jubir Kemenlu Brasil mengatakan, hal itu tidak berarti kedua negara memutus hubungan diplomatik.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16429) Cek Fakta: Tidak Benar Registrasi Promo Hadiah Gelegar Rejeki BNI

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 01/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim registrasi promo hadiah gelegar rejeki BNI, informasi tersebut dibagikan salah satu akun Facebook, pada 28 Februari 2024.
    Klaim registrasi promo hadiah gelegar rejeki BNI berupa tulisan sebagai berikut.
    "Promo Terbaru 2024 BNI
    Khusus nasabah Bank BNI yang sudah aktif Mobile Bangking
    Gelegar Rejeki BNI untuk kamu pengguna aktif dari Bank BNI. Silahkan daftar promo Gelegar Rejeki BNI dan raih hadiah secara langsung seperti
    Hadiah Utama • 1 Unit Rumah • 5 Unit Motor Scopy • 1 Unit Mobil Alphard • 3 Tiket Wisata Ke Singapura • 4 Unit TV 50 Inch
    Ayo daftar agar kamu berkesempatan mendapatkan hadiah dari BNI dalam rangka Gelegar Rejeki BNI
    klaim registrasi promo hadiah glegar rejeki BNI"
    Dalam unggahan tersebut terdapat tautan registrasi sebagai berikut.
    "https://promo-hadiah-2024.l-my.com/bank.bni/?fbclid=IwAR2ssB5FtFkUh-I6cYyK9LoTN8dWFRfrsm5Xcj0zp8DRtqsid0Rzy8sqvOo".
    Jika tautan di klik mengarah pada halaman situs yang mengarahkan kita untuk mengisi identitas seperti nomor telepon.
    Benarkah klaim registrasi promo hadiah gelegar rejeki BNI? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim registrasi promo hadiah gelegar rejeki BNI dengan mengunjungi saluran komunikasi resmi BNI, melalui unggahan akun Instagram resminya @bni46 munggah peringatan agar masyarakat mewaspadai penipuan lewat program undian berhadiah mengatasnamakan BNI yang sedang marak.
    Modus penipuan ini meminta calon korban untuk mengisi nomor telepon, nomor kartu, hingga kode CVV yang ada di website palsu dengan iming-iming hadiah menarik.
    BNI pun memberikan keterangan pada unggahan tersebut sebagai berikut.
    "BNI meminta masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan program undian berhadiah yang marak di media sosial belakangan ini. Terbaru, penipuan program undian berhadiah mengatasnamakan BNI banyak tersebar di media sosial dengan tagline “Gebyar Undian Berhadiah”. BNI memastikan, hal tersebut merupakan PENIPUAN.
    *Saat ini, BNI tidak ada program undian berhadiah*. Adapun link resmi BNI yang dapat diakses untuk mengetahui program-program BNI adalah https://www.bni.co.id/id-id/beranda/promoacara/promoperbankan/articleid/21588.
    Oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan program tersebut untuk mengelabui korban dengan cara membawa narasi program yang telah usai tersebut dan menyebarkan link palsu yang ditujukan untuk melakukan penipuan.
    Secara teknik modus penipuan yang digunakan oleh pelaku kejahatan tersebut adalah dengan membuat akun palsu mengatasnamakan BNI di Facebook. Kemudian pelaku membuat postingan dengan narasi bahwa adanya gebyar hadiah dari BNI. Dari postingan tersebut, calon korban diarahkan untuk mengeklik website phishing.
    Website phishing meminta calon korban untuk mengisi nomor handphone, kredensial kartu debit seperti nomor kartu, expired date, kode CVV, hingga total saldo di rekening. Kemudian diakhiri dengan form pengisian kode OTP. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial bagi siapa saja yang mengisinya.
    Tak jarang, akun palsu mengatasnamakan BNI membuat postingan dengan mengambil konten terbaru dari akun resmi BNI kemudian menyelipkan narasi adanya gebyar hadiah yang mengarah pada website phishing. Oleh karena itu, jika menerima informasi mencurigakan, hubungi BNI Call 1500046 ya."

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim registrasi promo hadiah gelegar rejeki BNI tidak benar.
    BNI meminta masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan program undian berhadiah yang marak di media sosial belakangan ini. Terbaru, penipuan program undian berhadiah mengatasnamakan BNI banyak tersebar di media sosial dengan tagline “Gebyar Undian Berhadiah”. BNI memastikan, hal tersebut merupakan penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16428) [KLARIFIKASI] Konten Satire soal RSJ Khusus Pendukung Prabowo

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 29/02/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beberapa akun Facebook mengunggah foto gedung Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Khusus Pendukung Prabowo.

    Narasi dalam unggahan itu dikaitkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, di mana Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden nomor urut 2.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Foto gedung RSJ Khusus Pendukung Prabowo ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Salah satu akun menuliskan narasi bernada satire.

    "RSJ ini khusus yg teriak2 pilpres sekali putaran, dan utk yg teriak2 'prabowo presiden'. RSJ nya dalam tahap pembangunan..," tulis pemilik akun tersebut, pada Sabtu, 27 Januari 2024.

    akun Facebook Tangkapan layar konten satire di sebuah akun Facebook, 12 Februari 2024, soal foto gedung RSJ khusus pendukung Prabowo.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk menelusuri jejak digital foto yang beredar.

    Hasil pencarian Google Lens mengarahkan ke situs blog Bmswebid yang menampilkan foto dengan kualitas lebih baik.

    Tampak foto menampilkan gedung Instalasi Gawat Darurat RSUD Banyumas.

    Foto gedung tersebut dari sudut pandang lainnya dapat dilihat di kumpulan foto Google di sini, di sini, dan di sini.

    Tidak terdapat tulisan "RSJ Khusus Pendukung Prabowo" pada bagian depan gedung. Foto yang beredar disebarkan dengan narasi bernada satire terhadap pendukung Prabowo.

    Kesimpulan

    Foto gedung Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Khusus Pendukung Prabowo merupakan hasil manipulasi. Konten tersebut disebarkan dengan narasi bernada satire.

    Foto aslinya merupakan gedung Instalasi Gawat Darurat RSUD Banyumas.

    Rujukan