(GFD-2023-11356) Cek Fakta: Tidak Benar Video Warga Cianjur Rayakan Penangkapan Bupati Herman Suherman terkait Korupsi Bantuan Korban Gempa
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 05/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim warga Cianjur merayakan penangkapan terhadap Bupati Cianjur, Herman Suherman terkait kasus korupsi dana bantuan korban gempa beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 30 Desember 2022.
Dalam video tersebut, ratusan warga terlihat memenuhi sebuah lapangan. Pada klip selanjutnya, puluhan warga juga sedang makan bersama di lapangan tersebut.
Selain itu, puluhan warga juga terlihat memenuhi teras rumah dinas bupati Cianjur. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar warga Cianjur merayakan penangkapan Bupati Cianjur, Herman Suherman terkait kasus korupsi dana bantuan korban gempa.
"ALHAMDULILLAH WARGA CIANJUR GEMBIRA DITENGAH MUSIBAH YG MENIMPA DAERAHNYA.
WARGA BERSUKA CITA SEJENAK MAKAN BERSAMA SETELAH BUPATI CIANJUR DARI KADER PDIP DITANGKAP KRN KORUPSI MENGELAPKAN DANA BANSOS & BANTUAN SOSIAL LAINNYA TUK KORBAN CIANJUR.
KOK TEGA2 YA ... BUPATI DARI PDIP KORUPSI BANTUAN TUK WARGA YG KESUSAHAN ..
😡😡," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 32 kali ditonton dan mendapat 12 respons dari warganet.
Benarkah dalam video itu warga Cianjur merayakan penangkapan terhadap Bupati Cianjur, Herman Suherman terkait kasus korupsi dana bantuan korban gempa? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim warga Cianjur merayakan penangkapan terhadap Bupati Cianjur, Herman Suherman terkait kasus korupsi dana bantuan korban gempa.
Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "bupati cianjur ditangkap kpk" di kolom pencarian situs berbagi video YouTube.
Hasilnya ditemukan video serupa yang diunggah channel YouTube KOMPASTV pada 15 Desember 2018. Video tersebut berjudul "Warga Rayakan Penangkapan Bupati Cianjur oleh KPK".
Berikut gambar tangkapan layarnya:
Video tersebut merupakan respons warga Cianjur terkait penangkapan Bupati Cianjur periode 2016-2021, Irvan Rivano Muchtar.
Irvan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada 12 Desember 2018. Ketika itu, Irvan diduga terlihat kasus suap anggaran pendidikan di kawasan Cianjur.
Sementara, Herman Suherman yang menjabat Bupati Cianjur saat ini memang dilaporkan ke KPK atas dugaan penyelewengan bantuan asing untuk korban gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur.
Informasi ini dikutip dari situs Liputan6.com berjudul "Bupati Cianjur Herman Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Penyelewengan Dana Bantuan Bencana".
Liputan6.com, Jakarta - Bupati Cianjur Herman Suherman dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, 16 Desember 2022. Herman Suherman diduga menyelewengkan bantuan asing untuk gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur belum lama ini.
Perwakilan dari Acsenahumanis Respon Foundation (ARF) usai membuat laporan menyebut bantuan yang diberikan oleh Emirates Red Crescent berupa 2 ribu lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu bertenaga solar, serta batre carge untuk tenda.
"Bupati memotong SOP yang sudah dibuat BNPB, serta me-repacking bantuan menjadi berbeda," jelas ARF dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).
Mereka menduga, Herman memanfaatkan jabatannya sebagai Bupati Cianjur untuk kepentingannya dan tidak menyalurkan bantuan sebagaimana semestinya.
"Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan partai dan dijual ke pasar. Artinya Bupati menggunakan wewenangnya untuk memangkas distribusi bantuan, serta mengemas bantuan tersebut dengan bentuk lain dan menjual ke pasar," kata perwakilan ARF itu.
Pelapor yang tidak diketahui namanya ini khawatir Bupati Herman juga melakukan penyelewengan lainnya terhadap bantuan kemanusiaan akibat Gempa Cianjur yang terjadi 21 November 2022 tersebut.
"Ini baru bantuan (logistik), belum dana bantuan internasional yang diduga juga ada penyelewengan," ujar dia soal laporannya ke KPK.
Kecurigaan penyelewengan logistik bermula saat bantuan tersebut diturunkan di gudang atau tempat penyimpanan lain yang bukan seharusnya. Selain itu, hal yang membuat pihaknya semakin yakin adalah saat mencoba mencari titik lokasi gudang lain sebagaimana petunjuk dari BPBD.
"Bantuan yang tadinya ditempatkan gudang penunjukan di pindahkan ke ruko-ruko dan masyarakat dapat langsung mengambil bantuan tanpa prosedur SOP, dan pemindahan bantuan dari gudang BNPB ke ruko," bebernya.
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan soal adanya laporan dugaan pelanggaran pidana yang dilakukan oleh Bupati Herman.
"Setelah kami cek benar ada pengaduan dimaksud," ujar Ali ketika dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (26/12/2022).
Namun, Ali tidak dapat membeberkan identitas pelapor maupun materi laporan. "Pelapor maupun materinya tentu tidak bisa kami sampaikan ke publik," lanjut dia.
Ali memastikan pihaknya tidak akan tinggal diam jika benar ada dugaan penyelewenangan bantuan bencana alam.
Menurut dia, KPK segera menindaklanjuti laporan tersebut. Pertama, KPK akan menelaah laporan itu dan melakukan verifikasi.
"Segera kami tindaklanjuti dengan telaah dan verifikasi untuk memastikan syarat kelengkapan laporan pengaduan. Kami juga lakukan pengayaan informasi terkait hal tersebut," ujar Ali.
Kesimpulan
Video yang diklaim warga Cianjur merayakan penangkapan terhadap Bupati Cianjur, Herman Suherman terkait kasus korupsi dana bantuan korban gempa ternyata tidak benar.
Faktanya, video tersebut merupakan reaksi warga atas penangkapan Irvan Rivano Muchtar, Bupati Cianjur periode 2016-2021. Irvan ditangkap KPK pada 12 Desember 2018 terkait kasus dugaan suap anggaran pendidikan di kawasan Cianjur.
Rujukan
(GFD-2023-11355) Cek Fakta: Tidak Benar BMKG Keluarkan Informasi Potensi Tsunami pasca Gempa Jayapura 3 Januari 2023
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 05/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim info dari BMKG potensi tsunami pasca gempa Jayapura pada 3 Januari 2023. Kabar tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 3 Januari 2023.
Berikut klaim info dari BMKG potensi tsunami pasca gempa Jayapura 3 Januari 2023.
"Info dari BMKG
Malam ini s/d pagi nnti kemungkinan besar Ada goncangan besar lagi akibat Gempa tektonik yg akan terjadi lgi di wilayah laut jayapura.
Hasil penyelidikan Dan olah data dari beberapa laut di sekitar jayapura masih terjadi air pasang yg belum normal Dan suhu air laut yg sedikit panas, Dan utk mlm ini air laut terlihat sangat tenang tanpa Ada gelombang.
Info dari PLN klu malam ini Ada terjadi goncangan lgi akan terjadi pemadaman listrik di seluruh kota jayapura utk mengantisipasi timbulnya korban2 akibat kosleting listrik.
Info dari kepolisian Apabila mlm ini Ada goncangan besar yg berpotensi Gelombang TSUNAMI maka akan Ada bunyi ALARM utk seluruh masyarakat kota jayapura yg bertempat tinggal di daerah2 pesisir pantai utk segera melakukan Evakuasi.
Demikian info ini utk tetap waspada."
Benarkah klaim info dari BMKG potensi tsunami pasca gempa Jayapura 3 Januari 2023? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim info dari BMKG potensi tsunami pasca gempa Jayapura 3 Januari 2023, dalam tulisan berjudul "GEMPA BUMI TEKTONIK M 4,9 MENGGUNCANG KOTA JAYAPURA , PAPUA TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI" yang dimuat situs resmi BBMKG Wilayah 5 Jayapura, balai5.jayapura.bmkg.go.id.
Dalam situs tersebut Kepala Balai Besar MKG Wilayah V Yustus Rumakiek, menyebutkan, hari Senin, 2 Januari 2023, pukul 03:24:33 WIT, wilayah Kota Jayapura diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini berkekuatan M=4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.53 LS dan 140.74 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 14 km arah Timur Laut Kota Jayapura, Papua pada kedalaman 10 km.
Jenis dan Mekanisme Gempa Bumi:Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal diduga diakibatkan oleh aktivitas sesar lokal yang melintasi Jayapura.
Dampak Gempa Bumi:Gempa bumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI dan guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Kota dan Kabupaten Jayapura IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ). Hingga saat ini terdapat ada nya laporan kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Gempa Bumi Susulan: Hingga pukul 19:18 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 80 kejadian gempa bumi susulan ( aftershock ), 9 (sembilan) kejadian gempabumi diantaranya dirasakan dengan M4.1 pukul 03.31.29 WIT, M4.4 pukul 03.51.23 WIT, M3.1 pukul 06:43:43 WIT, M3.3 pukul 06:56:08 WIT, M3.6 pukul 08:59:32 WIT, M3.3 pukul 09:46:55, M2.6 pukul 15:56:44 WIT, M3.5 pukul 16:55:09 WIT dan M3.5 pukul 19:14:46 WIT.
Yustus merekomendasi masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa bumi, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa bumi yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Akun resmi Instagram BMKG Papua @infobmkgpapua mengunggah informasi yang membantah kabar potensi tsunami pasca gempa Jayapura 3 Januari 2023. Informasi tersebut berupa tangkapan layar keterangan tertulis yang diberi keterangan sebagai berikut.
"[PRESS RELEASE]Informasi terkait hoax tsunami di Jayapura dan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tidak semua gempa bumi dapat memicu tsunami."
Berikut isi keterangan tertulis tersebut.
"PRESS RELEASE KLARIFIKAS! HOAX TSUNAM! Di PANTAI JAYAPURA
Berkaitan dengan informasi yang beredar di masyarakat tentang isu tsunami yang akan terjadi di pantai Jayapura akibat gempa bumi yang terjadi, dengan ini BMKG menyampakan hal-hal berikut:
1. Hasil monitoring BMKG untuk gempa dari tanggal 2 - 4 Januari 2023 hingga pukul 16.00 WIT di wilayah Jayapura, gempa bumi teramati terbesar memiliki magnitudo M5.2, tidak berpotensi tsunami.
2. Tsunami adalah peristwa terjangan air laut ke daratan yang diakibatkan oleh gempa bumi, letusan gunung api, jatuhnya benda langit ke luut, serta longsoran dasar laut.
3. Untuk kejadian tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi, herus memenuhi beberapa syarat, di antaranya:
a. gempa bumi terjadi di laut.
b. kekuatan gempa bumi (magnitudo) lebih dari M6.5.
c. jenis patahan berupa patahan naik (reverse fault).
d. kedalaman gempa bumi dangkal, kurang dari 30 km.
4. BMKG selalu melakukan pengamatan gempa bumi dan tsunami secera terus menerus 24 jam sehari, 7 hari seminggu melalui stasiun-stasiun pengamatan gempa bumi yang terseber di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Jayapura. Hasil pengamatan gempa bumi dan tsunami yeng berdampak kepada masyarakat secepatnya disampaikan kepade masyarakat untuk keperluan mitigasi
5. Masyarakat yeng berada di sekitar pesisir pantai, jika merasakan gempa bumi dengan guncangan yang kuat dengan durasi lama lebih dari 10 detik, diimbau untuk segera menjauh dan pantai menuju ke lokasi yang lebih tinggi.
6. Dlimbau kepada masyarakat untuk mengikuti perkembangan terkait gempa bumi di wilayah Kota Jeyapura melalui sosial media BMKG Papua (Instagram dan Twitter @infoBMKGPapua) dan cermat dalam menerima informasi.
7. Masyarakat dimohon tidak terpancing dengan informasi hoax dari sumber tidak kredibel serta dimohon mengikuti arahan dari pihak berwenang."
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim info dari BMKG potensi tsunami pasca gempa Jayapura 3 Januari 2023 tidak benar.
Hasil monitoring BMKG untuk gempa dari tanggal 2 - 4 Januari 2023 hingga pukul 16.00 WIT di wilayah Jayapura, gempa bumi teramati terbesar memiliki magnitudo M5.2, tidak berpotensi tsunami.
Rujukan
(GFD-2023-11354) Menyesatkan, Klaim Negara-Negara Barat Siap Gulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 05/01/2023
Berita
Sebuah video berisi klaim bahwa negara-negara barat bersiap menggulingkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky beredar di Facebook pada 24 Desember 2022. Video berdurasi 6 menit 41 detik itu berisi gabungan video kunjungan Dubes Uni Eropa, Ursula von der Leyen, pidato Zelensky dan kunjungan Zelensky ke wilayah Kharkiv, di Ukraina Timur.
Hingga artikel ini ditulis, video tersebut disukai 1.000 warganet dan sudah ditonton 45 ribu kali. Narator di video mengatakan negara-negara barat tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk mendepak Volodymyr Zelensky dari posisi Presiden Ukraina. Disebutkan pula bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Moskow ingin mengakhiri perang di Ukraina.
Pernyataan Putin tersebut muncul sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Benarkah klaim video tersebut?
Hasil Cek Fakta
Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan tidak ada pemberitaan dari media kredibel yang menyebut tentang upaya menggulingkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky oleh negara-negara Barat. Video yang diunggah tersebut tidak terkait dengan narasi penggulingan Zelensky.
Sebaliknya, sejumlah negara masih memberikan dukungan ke Ukraina setelah Rusia menginvasi sejak Februari 2022. Amerika Serikat misalnya telah menjadi sekutu Ukraina yang paling penting dalam perang. Dikutip dari BBC, AS memberikan $50 miliar (£41 miliar) bantuan kemanusiaan, keuangan, dan keamanan - jauh lebih banyak daripada negara lain mana pun.
Bahkan pada 21 Desember lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, menjadi perjalanan luar negeri pertama Zelensky setelah invasi Rusia. Foto-foto pertemuan keduanya bisa diakses salah satunya melalui Forbes.
Demikian juga dengan Eropa, yang telah menyetujui melanjutkan dukungan ke Ukraina. Dikutip dari situs media Kyiv Independen, Parlemen Eropa menyetujui paket bantuan keuangan makro sebesar 18 miliar Euro untuk Ukraina pada 14 Desember, setelah mencapai kesepakatan dengan Hungaria untuk membatalkan hak vetonya. Paket dukungan 18 miliar euro bertujuan untuk membantu Ukraina membayar layanan publik yang penting, menjaga stabilitas ekonomi makro, dan memulihkan infrastruktur penting yang dihancurkan oleh serangan Rusia.
Sementara itu, untuk memverifikasi video, Tempo menelusurinya dengan menggunakan Yandex Search Image, mesin pencarian Google, dan YouTube. Berikut ini fakta-faktanya:
Video 1
Fragmen 1
Bagian video di mana terdapat pernyataan Volodymyr Zelensky, adalah terkait kepulangannya dari wilayah Donetsk, benteng Bakhmut mereka. Ia ada di sana untuk mendukung para pejuang memberikan penghargaan negara dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada mereka. Video ini pernah dimuat oleh akun berbahasa Rusia MitraUA pada 20 Desember 2022.
Video 2
Fragmen 2
Gambar ini adalah saat Zelensky mengunjungi Izium, tiga bulan lalu. Video ini pernah diunggah oleh akun YouTube QuotidianoNazionale berjudul “Ucraina, visita a sorpresa di Zelensky a Izium” pada 14 September 2022. Dalam keterangan video disebutkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan kunjungan mendadak ke Izium, kota yang direbut kembali secara strategis di wilayah Kharkiv, di timur Ukraina. Ini tentang kunjungan pertama presiden Ukraina ke wilayah yang direbut kembali oleh Rusia berkat serangan balasan di hari-hari terakhir ini.
Video 3
Fragmen 3
Potongan video ini muncul pada detik ke-57. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menerima Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk melakukan pembicaraan di Kyiv pada Kamis, 15 September 2022. Von der Leyen mengatakan pembicaraan itu mencakup upaya membuat ekonomi dan rakyat lebih dekat. Sementara Ukraina mencapai kemajuan ke arah menjadi anggota Uni Eropa.
Video identik pernah diunggah akun YouTube Kompas.com, 16 September 2022 dengan judul "Saat Putin Bertemu Xi, Zelensky Terima Kunjungan Von der Leyen".
Video 4
Fragmen 4
Potongan video ini terlihat pada menit ke-4:10. Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di depan para pejabat militer Rusia. Putin berterima kasih kepada warga yang peduli dengan motivasi murni membantu front sebanyak yang mereka bisa. Video ini diunggah oleh kanal UP TO DATE berbahasa Rusia pada 24 Desember 2022.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, video dengan klaim bahwa negara-negara barat bersiap menggulingkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky adalah menyesatkan.
Isi video tidak terkait dengan penggulingan Presiden Ukraina. Selain itu juga tidak ada pemberitaan tentang rencana negara-negara Barat menggulingkan Zelensky. Sebaliknya Amerika Serikat dan Eropa melanjutkan dukungan untuk Ukraina.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=661442959098342
- https://www.bbc.com/news/world-europe-64047058
- https://www.forbes.com/sites/brianbushard/2022/12/21/in-photos-zelensky-meets-with-biden-in-dc-ahead-of-historic-speech-to-congress/?sh=12e5d15f4443
- https://kyivindependent.com/national/european-parliament-approves-18-billion-euros-aid-to-ukraine-after-deal-with-hungary
- https://www.youtube.com/watch?v=Qfj59iNVa9g
- https://www.youtube.com/watch?v=Qfj59iNVa9g
- https://www.youtube.com/watch?v=syjQSfNhmGA
- https://www.youtube.com/watch?v=_H2C06uFJrk
- https://wa.me/6281315777057
(GFD-2023-11353) Keliru, Narasi 450 Ribu Tentara Australia Tewas Terkena Ranjau TNI
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 05/01/2023
Berita
Sebuah akun Facebook membagikan video dengan klaim 450.000 tentara Australia tewas bergelimpangan terkena ranjau TNI. Di dalam video terlihat puluhan tentara sedang berjalan sambil membawa senjata dan menembakkan amunisi melalui tank-tank berlapis baja.
Narator video mengatakan “....kawan-kawan kami berhasil menerobos pertahanan Indonesia, namun yang terjadi di luar dugaan kami. Ternyata pasukan Indonesia sudah menanam ranjau di beberapa tempat di sana. Akibatnya, lebih dari 450.000 ribu kawan kami mati di Pulau Pasir terkena jebakan dari pasukan TNI hingga tak tersisa, juga 150 unit artileri kami dan peralatan militer dihancurkan.”
Sejak diunggah pada 2 Januari 2023, video tersebut disukai 5,6 ribuan pengguna Facebook, 1,2 ribuan komentar dan 244 ribu kali tayang. Benarkah 450 ribu tentara Australia tewas terkena ranjau TNI?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan tidak ada konflik militer antara Indonesia dan Australia terkait Pulau Pasir. Demikian juga tidak ada tentara Australia yang tewas apalagi dengan jumlah fantastis 450 ribu orang.
Video yang diunggah tersebut tidak ada kaitannya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memasang ranjau dan Australia menerobos pertahanan Indonesia di Pulau Pasir. Video tersebut berisi rekaman latihan militer sejumlah negara di lokasi berbeda-beda seperti Australia-Amerika, dan Amerika-Rumania.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar pakai Keyframe dan menelusurinya menggunakan Google Reserve Image dan Yandex Image Search.
Video 1
Fragmen 1
Potongan video detik ke-26 ini menampilkan pria berseragam militer sedang memberikan keterangan, sebenarnya adalah Timothy William Barrett, yang menjabat sebagai Chief of Navy. Saat itu, dia memimpin militer Australia mengikuti latihan dua tahunan Talisman Sabre bersama Amerika Serikat di Australia pada 23 Juni hingga 25 Juli 2017.
Video lengkapnya ditayangkan di kanal YouTube The U.S. Army berjudul "Exercise Talisman Saber Amphibious Assault", yang membahas latihan bersama sekutunya, Amerika Serikat. Tidak itu saja, dia juga bercerita kemampuan pasukannya yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara dalam bekerja sama mempraktikkan semua latihan dengan baik.
Jadi, potongan video Barrett yang diunggah bukan tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menanam ranjau di beberapa tempat mengakibatkan 450.000 ribu pasukan Australia mati di Pulau Pasir. Melainkan video aslinya soal latihan militer Australia dan Amerika Serikat pada 2017.
Video 2
Fragmen 2
Pada menit ke-3:04, puluhan tentara tampak berjalan di tengah alang-alang sambil membidik sesuatu menggunakan senjatanya. Ini merupakan angkatan laut U.S. dengan Black Sea Rotational Force melakukan serangan peleton selama Latihan Platinum Lynx di Kamp Pelatihan Babadag, Rumania.
Video ini sebelumnya sudah tayang di akun YouTube AiirSource Military berjudul Platoon Attack – U.S. Marines Black Sea Rotational Force pada 29 Oktober 2016. Di sana dijelaskan, latihan Platinum Lynx 16.5 memungkinkan Marinir dari unit di seluruh dunia untuk berlatih bersama negara-negara mitra di wilayah Laut Hitam, Balkan, dan Kaukasus untuk meningkatkan kemampuan militer profesional kolektif dan meningkatkan stabilitas regional.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, narasi 450 ribu tentara Australia tewas terkena ranjau TNI, adalah keliru.
Video yang diunggah tersebut tidak ada hubungannya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memasang ranjau, dan Australia menerobos pertahanan Indonesia. Tetapi, video tersebut sebenarnya tentang beberapa negara yang menggelar latihan militer di lokasi berbeda-beda, seperti Australia-Amerika, dan Amerika-Rumania.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=1570167236829395
- https://www.c7f.navy.mil/Media/News/Display/Article/1253774/exercise-talisman-saber-highlights-enduring-us-and-australia-alliance/
- https://www.youtube.com/watch?v=6hpfCfvSQXI&t=98s
- https://www.youtube.com/watch?v=VzClG9WOW7w
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 3481/5729