• (GFD-2023-11992) [SALAH] TANGIS SBY PECAH SEKETIKA !! MENDENGAR HARRY T UNGKAP PERAN YANG SEBENARNYA !!

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 03/03/2023

    Berita

    Akun Facebook Lavolda mengunggah video dengan tumbnail liputan dari BBC NEWS yang berjudul: “TANGIS S-BY PECAH SEKETIKA !! MENDENGAR HARRY T UNGKAP PERAN YANG SEBENARNYA !!” pada tanggal 15 Februari 2023 pukul 18:40. Postingan tersebut disertai keterangan unggahan dengan narasi: “MEN3GANGKAN !! T4NGIS ESBY P3CAH SEK3TIKA..MEMD3NGAR HARRY T UNGK4P PERAN YANG SEB3NARNYA !!”. Video menarasikan bahwa Harry Tanoe dan Antasari adalah saksi SBY melakukan abuse of power.

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran menunjukkan bahwa video merupakan hasil editan dari beberapa video yang tidak ada kaitannya dengan narasi yang disampaikan. Video pertama yang dicuplik adalah video pernyataan dari Antasari Azhar, mantan ketua KPK soal pihak Cikeas yang pernah mengutus pemilik MNC Media Hary Tanoesoedibjo. Antasari meminta Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono untuk jujur atas kasus yang pernah membuat dirinya ditahan selama 8 tahun. Video tersebut diunggah oleh KOMPAS TV pada tanggal 14 Februari 2017 dengan judul “Antasari Azhar: Saya Mohon SBY Jujur”.

    Video kedua yang dicuplik adalah video yang diunggah KOMPASTV pada tanggal 14 Februari 2017 yang meliput Susilo Bambang Yudhoyono saat menanggapi ucapan Antasari Azhar. Hal ini berkaitan dengan pernyataan Antasari yang menyebutkan adanya keterlibatan mantan orang satu di Indonesia terhadap kasus hukum yang menjeratnya. Menurut SBY, apa yang dialaminya kali ini sama seperti kala dirinya mencalonkan diri menjadi presiden.

    Kesimpulan

    Konten yang dimanipulasi. Video merupakan gabungan video pernyataan Antasari Azhar yang meminta SBY jujur atas kasus yang membuatnya dipenjara selama delapan tahun dan pernyataan dari SBY yang menanggapi pernyataan Antasari Ashar. Video tersebut digabung dan diberi narasi yang tidak sesuai.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11991) Belum Ada Bukti, Rebusan Biji Kopi Hijau Menyembuhkan Asam urat, Hipertensi, Obesitas, dan Diabetes

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/03/2023

    Berita


    Sebuah akun di Facebook mengunggah foto dengan narasi bahwa rebusan biji kopi hijau dapat menyembuhkan asam urat, hipertensi, obesitas, dan diabetes. Foto pendukung memperlihatkan biji kopi hijau direbus dalam sebuah panci. Air rebusan tersebut berwarna hijau muda. 
    Pengunggah menuliskan “Luuuurrrr. Jika ada tetangga atau saudara yg punya asam urat, asam lambung. kolestrol, vertigo, darah tinggi,ambeien, kesemutan, keputihan,,diabetes, haid tdk lancar, menurunkan BB. Suruh cobain rebusan ini ngeeh....Alhamdulillah sudah banyak yg cocok..????. Mauuu????”.

    Benarkah klaim yang mengatakan rebusan biji kopi dapat menurunkan asam urat dan penyakit lainnya?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo  memverifikasi klaim ini menggunakan berbagai sumber jurnal penelitian dari organisasi pemeriksa fakta maupun media kredibel.
    Berdasarkan penelusuran Tempo, belum menemukan hasil riset yang menggunakan metode rebusan biji kopi untuk menurunkan resiko penyakit seperti yang disebutkan dalam klaim di atas. 
    Tempo menemukan ada riset terkait konsumsi biji kopi hijau dengan menurunnya resiko asam urat, hipertensi, obesitas, dan beberapa penyakit kardiovaskular. Namun riset yang pernah dilakukan dianggap belum cukup memvalidasi hubungan antara konsumsi biji kopi hijau dengan menurunnya resiko asam urat. 
    Berdasarkan penelitian, semua sampel kopi hijau memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi dibandingkan kopi yang disangrai. 
    Klaim: Meminum air rebusan biji kopi hijau dapat menurunkan menyembuhkan asam urat (gout).
    Fakta: Dilansir Arthritis.org, Elinor Mody, MD, direktur Program Penyakit Ortopedi dan Sendi Wanita di Rumah Sakit Brigham Boston, mengatakan “ada teori bahwa komponen kopi, asam klorogenat, antioksidan, sebenarnya bisa menjadi alasan kopi dikaitkan dengan insiden asam urat yang lebih rendah”.
    Teori tersebut mengatakan bahwa asam klorogenat dan antioksidan lainnya dapat membantu mengurangi kadar hormon insulin dalam darah. Tingkat insulin dan asam urat (bahan kimia yang memicu asam urat) sangat erat kaitannya. Ketika kadar insulin rendah, asam urat juga cenderung lebih rendah.
    Dilansir National Library of Medicine, dari 11 penelitian yang di-review, ditemukan bahwa ada relasi antara asupan kopi dengan menurunnya kadar asam urat. Namun penelitian ini belum signifikan secara statistik untuk menyimpulkan bahwa asupan kopi mengurangi risiko asam urat. Perlu penelitian yang lebih terkontrol dengan sampel dan populasi yang signifikan untuk membuktikannya.
    Klaim 2: Meminum air rebusan biji kopi hijau dapat menurunkan resiko hipertensi dan obesitas
    Fakta: Dalam riset percontohan yang dilakukan R. Revuelta-Iniesta dan E. A. S. Al-Dujaili dari Department of Dietetics, Nutrition and Biological Sciences, Queen Margaret University, UK ditemukan bahwa konsumsi kopi hijau menurunkan tekanan darah dan mempengaruhi berat badan. Penelitian ini dilakukan pada individu sehat dengan menggunakan kopi hijau dan hitam.
    Hipotesis riset ini adalah asupan kopi, terutama green coffee (GC), mungkin memiliki peran dalam pengurangan faktor risiko kardiovaskular (CVD) dan mungkin CVD dalam jangka panjang. 
    Namun para peneliti mengatakan perlu penelitian lebih lanjut menggunakan sampel individu hipertensi dan kelebihan berat badan berlebih (obesitas), serta periode intervensi yang lebih lama. Hal ini diperlukan untuk mengklarifikasi apakah GC memiliki peran pencegahan atau terapeutik dalam penyakit kardiovaskular, salah satunya hipertensi.
    Klaim 3: Meminum air rebusan biji kopi hijau dapat menurunkan risiko diabetes
    Fakta: Dilansir ACS, penelitian yang dilakukan oleh Joe Vinson, Ph.D. dari Department of Chemistry The University of Scranton pada tahun 2013, ditemukan bukti baru bahwa zat alami dalam biji kopi hijau membantu mengontrol kadar gula darah.
    “Semua dosis ekstrak kopi hijau menghasilkan penurunan gula darah yang signifikan dibandingkan dengan tantangan glukosa kosong yang asli. Glukosa darah maksimum terjadi pada 30 menit dan 24 persen lebih rendah dari aslinya dengan 400 mg ekstrak kopi hijau dan glukosa darah pada 120 menit 31 persen lebih rendah” kata Vinson dalam National Meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) tahun 2013.
    Riset yang dilakukan peneliti dari Departemen Kesehatan Masyarakat, Universitas Federal Negara Bagian Rio de Janeiro yang dirilis Researchgate tahun 2009 menemukan bahwa konsumsi biji kopi hijau memberikan stabilitas glukosa darah pada kasus diabetes melitus.
    Dalam uji fitokimia ekstrak biji hijau Kopi Arabika yang dilakukan Peneliti Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, kandungan flavonoid dan asam klorogenat pada biji kopi arabika memiliki efek antihiperglikemik. Ada pengaruh ekstrak air biji kopi hijau Aceh Gayo terhadap penurunan kadar FGB pada mencit hiperglikemik. Diabetes mellitus adalah kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang dapat menyebabkan komplikasi multiorgan.
    Dilansir DMS Journal, Dalam beberapa  penelitian ditemukan bahwa ekstrak kopi hijau (GCE) berpengaruh pada konsentrasi glukosa darah puasa (FBG) atau hiperglikemia yang merupakan indikator resiko diabetes. 
    Namun, yang perlu diperhatikan, efek dan relevansi klinis dari efek ini tidak diketahui. Uji coba yang lebih mendalam dengan durasi intervensi yang lebih lama sangat penting untuk menentukan kemanjuran dan keamanan GCE sebagai suplemen penurun glukosa.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan klaim “Rebusan biji kopi hijau dapat menyembuhkan asam urat, hipertensi, obesitas, dan diabetes” adalah belum ada bukti.
    Walaupun dalam banyak penelitian dan uji coba suplemen ekstrak kopi hijau (GCE) mampu menurunkan resiko asam urat, hipertensi, obesitas, dan diabetes, belum ada kesimpulan atas kemanjuran GCE.
    Para peneliti mengatakan bahwa penelitian-penelitian ini belum signifikan secara statistik untuk menyimpulkan ekstrak kopi hijau (GCE) mampu menurunkan risiko asam urat, hipertensi, obesitas, dan diabetes. Perlu penelitian yang lebih terkontrol dengan sampel dan populasi yang signifikan untuk membuktikannya.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11990) Belum Ada Bukti, Rebusan Biji Kopi Hijau Menyembuhkan Asam urat, Hipertensi, Obesitas, dan Diabetes

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/03/2023

    Berita


    Sebuah akun di Facebook mengunggah foto dengan narasi bahwa rebusan biji kopi hijau dapat menyembuhkan asam urat, hipertensi, obesitas, dan diabetes. Foto pendukung memperlihatkan biji kopi hijau direbus dalam sebuah panci. Air rebusan tersebut berwarna hijau muda. 
    Pengunggah menuliskan “Luuuurrrr. Jika ada tetangga atau saudara yg punya asam urat, asam lambung. kolestrol, vertigo, darah tinggi,ambeien, kesemutan, keputihan,,diabetes, haid tdk lancar, menurunkan BB. Suruh cobain rebusan ini ngeeh....Alhamdulillah sudah banyak yg cocok..????. Mauuu????”.

    Benarkah klaim yang mengatakan rebusan biji kopi dapat menurunkan asam urat dan penyakit lainnya?

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fakta Tempo  memverifikasi klaim ini menggunakan berbagai sumber jurnal penelitian dari organisasi pemeriksa fakta maupun media kredibel.
    Berdasarkan penelusuran Tempo, belum menemukan hasil riset yang menggunakan metode rebusan biji kopi untuk menurunkan resiko penyakit seperti yang disebutkan dalam klaim di atas. 
    Tempo menemukan ada riset terkait konsumsi biji kopi hijau dengan menurunnya resiko asam urat, hipertensi, obesitas, dan beberapa penyakit kardiovaskular. Namun riset yang pernah dilakukan dianggap belum cukup memvalidasi hubungan antara konsumsi biji kopi hijau dengan menurunnya resiko asam urat. 
    Berdasarkan penelitian, semua sampel kopi hijau memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi dibandingkan kopi yang disangrai. 
    Klaim: Meminum air rebusan biji kopi hijau dapat menurunkan menyembuhkan asam urat (gout).
    Fakta: Dilansir Arthritis.org, Elinor Mody, MD, direktur Program Penyakit Ortopedi dan Sendi Wanita di Rumah Sakit Brigham Boston, mengatakan “Ada teori bahwa komponen kopi, asam klorogenat, antioksidan, sebenarnya bisa menjadi alasan kopi dikaitkan dengan insiden asam urat yang lebih rendah”.
    Teori tersebut mengatakan, asam klorogenat dan antioksidan lainnya dapat membantu mengurangi kadar hormon insulin dalam darah. Tingkat insulin dan asam urat (bahan kimia yang memicu asam urat) sangat erat kaitannya. Ketika kadar insulin rendah, asam urat juga cenderung lebih rendah.
    Dilansir National Library of Medicine, dari 11 penelitian yang di-review, ditemukan bahwa ada relasi antara asupan kopi dengan menurunnya kadar asam urat. Namun penelitian ini belum signifikan secara statistik untuk menyimpulkan bahwa asupan kopi mengurangi risiko asam urat. Perlu penelitian yang lebih terkontrol dengan sampel dan populasi yang signifikan untuk membuktikannya.
    Klaim 2: Meminum air rebusan biji kopi hijau dapat menurunkan risiko hipertensi dan obesitas
    Fakta: Dalam riset percontohan yang dilakukan R. Revuelta-Iniesta dan E. A. S. Al-Dujaili dari Department of Dietetics, Nutrition and Biological Sciences, Queen Margaret University, UK ditemukan bahwa konsumsi kopi hijau menurunkan tekanan darah dan mempengaruhi berat badan. Penelitian ini dilakukan pada individu sehat dengan menggunakan kopi hijau dan hitam.
    Hipotesis riset ini adalah asupan kopi, terutama green coffee (GC), mungkin memiliki peran dalam pengurangan faktor risiko kardiovaskular (CVD) dan mungkin CVD dalam jangka panjang. 
    Namun para peneliti mengatakan perlu penelitian lebih lanjut menggunakan sampel individu hipertensi dan kelebihan berat badan berlebih (obesitas), serta periode intervensi yang lebih lama. Hal ini diperlukan untuk mengklarifikasi apakah GC memiliki peran pencegahan atau terapeutik dalam penyakit kardiovaskular, salah satunya hipertensi.
    Klaim 3: Meminum air rebusan biji kopi hijau dapat menurunkan risiko diabetes
    Fakta: Dilansir ACS, penelitian yang dilakukan oleh Joe Vinson, Ph.D. dari Department of Chemistry The University of Scranton pada tahun 2013, ditemukan bukti baru bahwa zat alami dalam biji kopi hijau membantu mengontrol kadar gula darah.
    “Semua dosis ekstrak kopi hijau menghasilkan penurunan gula darah yang signifikan dibandingkan dengan tantangan glukosa kosong yang asli. Glukosa darah maksimum terjadi pada 30 menit dan 24 persen lebih rendah dari aslinya dengan 400 mg ekstrak kopi hijau dan glukosa darah pada 120 menit 31 persen lebih rendah” kata Vinson dalam National Meeting & Exposition of the American Chemical Society (ACS) tahun 2013.
    Riset yang dilakukan peneliti dari Departemen Kesehatan Masyarakat, Universitas Federal Negara Bagian Rio de Janeiro yang dirilis Researchgate tahun 2009 menemukan bahwa konsumsi biji kopi hijau memberikan stabilitas glukosa darah pada kasus diabetes melitus.
    Dalam uji fitokimia ekstrak biji hijau Kopi Arabika yang dilakukan Peneliti Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, kandungan flavonoid dan asam klorogenat pada biji kopi arabika memiliki efek antihiperglikemik. Ada pengaruh ekstrak air biji kopi hijau Aceh Gayo terhadap penurunan kadar FGB pada mencit hiperglikemik. Diabetes mellitus adalah kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang dapat menyebabkan komplikasi multiorgan.
    Dilansir DMS Journal, Dalam beberapa  penelitian ditemukan bahwa ekstrak kopi hijau (GCE) berpengaruh pada konsentrasi glukosa darah puasa (FBG) atau hiperglikemia yang merupakan indikator resiko diabetes. 
    Namun, yang perlu diperhatikan, efek dan relevansi klinis dari efek ini tidak diketahui. Uji coba yang lebih mendalam dengan durasi intervensi yang lebih lama sangat penting untuk menentukan kemanjuran dan keamanan GCE sebagai suplemen penurun glukosa.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan klaim “Rebusan biji kopi hijau dapat menyembuhkan asam urat, hipertensi, obesitas, dan diabetes” adalah belum ada bukti.
    Walaupun dalam banyak penelitian dan uji coba suplemen ekstrak kopi hijau (GCE) mampu menurunkan resiko asam urat, hipertensi, obesitas, dan diabetes, belum ada kesimpulan atas kemanjuran GCE.
    Para peneliti mengatakan bahwa penelitian-penelitian ini belum signifikan secara statistik untuk menyimpulkan ekstrak kopi hijau (GCE) mampu menurunkan risiko asam urat, hipertensi, obesitas, dan diabetes. Perlu penelitian yang lebih terkontrol dengan sampel dan populasi yang signifikan untuk membuktikannya.

    Rujukan

  • (GFD-2023-11989) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Sri Mulyani Bereaksi 45 Ribu Pegawai Pajak Terjerat Kasus Serius

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 02/03/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video reaksi Sri Mulyani 45 ribu pegawai pajak terjerat kasus serius. Klaim tersebut berupa video yang diunggah pada 28 Februari 2022.
    Klaim video reaksi Sri Mulyani 45 ribu pegawai pajak terjerat kasus serius berupa video berjudul "45 Ribu Pegawai Pajak Terjerat K4sus Serius, Sri Mulyani Langsung Bereaksi!!!"
    Dalam video tersebut membahas tentang narasi suara sebagai berikut.
    "Sri Mulayani mengakui 13 ribu pegawai Kementerian Keuangan belum melapor harta kekayaan, ultimatum keras langsung terlontar".
    Kemudian video dilanjutkan dengan menampilkan Sri Mulyani yang memberi pernyataan sebagai berikut.
    "Saya sudah menginstruksikan kepada inspektorat jenderal untuk melakukan pemeriksaan harta kekayaan. Dalam hal ini kewajaran dari harta RAT. Tanggal 23 Februari yang lalu Inspektorat Jenderal telah melakukan pemeriksaan yang bersangkutan."
    Video kemudian menampilkan mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu II Rafael Alun Trisambodo (RAT), orang tua Mario Dandy Satrio terlibat kasus penganiayaan.
    Video juga menampilkan Mario Dandy Satrio tersangka penganiaya David Ozora atau David sedang melakukan aksinya mengendari motor gede (moge).
    Kemudian dilanjutkan dengan narasi sebagai berikut.
    "Menteri Keuangan Sri mulyani mengakui 13 ribu lebih pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan belum melapor LHKPN, untuk tahun 2022 hingga saat ini terdapat sejumlah 18.306 pegawai yang sudah melapor dan 13.885 orang yang belum melapor, dia menjelaskan lingkungan Kementerian Keuangan tidak semua diwajibkan yang melapor, adapun jumlah wajib lapor sekitar 30 ribu hingga 33 ribu pegawai.
    Adapun jumlah wajib lapor sekitar 30 ribu hingga 33 ribu pegawai. Jumlah itu mencakup JPT Madya (eselon I), Pratama (eselon II), dan staf khusus.
    Kemudian, para pejabat pengadaan dan bendahara, pemeriksa bea cukai, AR, penilai pajak, pemeriksa pajak, pelelang, widyaiswara, hakim pengadilan pajak, serta pejabat eselon III dan IV serta pelaksana di unit tertentu.
    Adapun pegawai lainnya yang tidak diwajibkan melaporkan LHKPN, tetap melaporkan harta kekayaannya melalui Aplikasi Laporan Pajak dan Harta Kekayaan (Alpha), suatu aplikasi pelaporan di internal Kemenkeu."
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "45 Ribu Pegawai Pajak Terjerat K4sus Serius, Sri Mulyani Langsung Bereaksi!!!"
    Benarkah klaim video Sri Mulyani bereaksi 45 ribu pegawai pajak terjerat kasus serius? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Sri Mulyani bereaksi 45 ribu pegawai pajak terjerat kasus serius, dengan menjadikan pernyataan Sri Mulyani dalam video tersebut untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Search.
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Dasar Pencopotan Pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo oleh Sri Mulyani"  yang dimuat situs Liputan6.com, pada 24 Februari 2023. 
    Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencopot Rafael Alun Trisambodo (RAT) dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan, pasca anaknya Mario Dandy Satriyo (20) melakukan penganiayaan terhadap David (17) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    Sebelumnya, Sri Mulyani telah menginstruksikan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan untuk melakukan pemeriksaan harta kekayaan dari saudara RAT. Kemudian pada tanggal 23 Februari yang lalu Inspektorat Jenderal melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan.
    Penelusuran juga mengarah pada video berjudul  "Konferensi Pers Penanganan Internal Sdr. RAT" yang diunggah akun YouTube resmi Kementerian Keuangan Ministry of Finance Republic of Indonesia, tampilan video tersebut identik dengan klaim video yang menampilkan Sri Mulyani.
    Video yang diunggah akun YouTube Ministry of Finance Republic of Indonesia membahas tentang pencopotan Rafael Alun Trisambodo (RAT) dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan, serta penegakan integritas Kementerian Keuangan.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com,  klaim video Sri Mulyani bereaksi 45 ribu pegawai pajak terjerat kasus serius tidak benar.
    Pernyataan Sri Mulyani dalam klaim video tersebut terkait dengan pencopotan Rafael Alun Trisambodo (RAT) dari jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan.
     

    Rujukan