(GFD-2022-10684) [SALAH] Petir Menyambar Candi Borobudur
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 13/10/2022
Berita
Beredar sebuah postingan video oleh akun TikTok “wiji_aja_jangan_yadi” pada 11 Oktober 2022. Postingan tersebut memperlihatkan kilatan petir yang menyambar Candi Borobudur dengan narasi sebagai berikut:
NARASI:
Pertanda apa ini gaes?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, petir tersebut tidak menyambar pada Candi Borobudur. Dilansir dari detik.com, Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Wiwit Kasiyati mengaku kaget dengan adanya berita tersebut. Kekagetannya karena di grup tidak ada kejadian tersebut.
“Kami pun kaget, kemarin ada berita tersebut. Semalam baru menghadiri acara yang di Aksobya, teman-teman satpam pun juga di grup menyatakan nggak ada, nggak nyamber,” kata Wiwit saat dihubungi, Selasa (11/10/2022).
Disebutnya, Candi Borobudur sudah dipasang penangkal petir. Penangkal petir tersebut dipasang di atas stupa induk Candi Borobudur.
“Ada penangkal petirnya. Kalau kena (Candi Borobudur) nggak benar, tapi kalau memang ada petir malam Minggu, kalau memang benar ya itu posisinya jauh di belakang candi. Kalau dilihat dari ini dia (perekam video) ngambil gambar dari concourse sekitar situ. Jadi itu ada di belakang candi, nggak tahu di desa mana kejadiannya,” tuturnya.
Dengan demikian, Candi Borobudur yang tersambar petir adalah salah, petir tersebut menyambar wilayah lain yang lokasinya berada di belakang candi, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
“Kami pun kaget, kemarin ada berita tersebut. Semalam baru menghadiri acara yang di Aksobya, teman-teman satpam pun juga di grup menyatakan nggak ada, nggak nyamber,” kata Wiwit saat dihubungi, Selasa (11/10/2022).
Disebutnya, Candi Borobudur sudah dipasang penangkal petir. Penangkal petir tersebut dipasang di atas stupa induk Candi Borobudur.
“Ada penangkal petirnya. Kalau kena (Candi Borobudur) nggak benar, tapi kalau memang ada petir malam Minggu, kalau memang benar ya itu posisinya jauh di belakang candi. Kalau dilihat dari ini dia (perekam video) ngambil gambar dari concourse sekitar situ. Jadi itu ada di belakang candi, nggak tahu di desa mana kejadiannya,” tuturnya.
Dengan demikian, Candi Borobudur yang tersambar petir adalah salah, petir tersebut menyambar wilayah lain yang lokasinya berada di belakang candi, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan
Tidak menyambar Candi Borbobudur, melainkan wilayah lain yang berlokasi di belakang Candi, serta tidak terdapat kerusakan. Candi Borobudur sudah dipasang penangkal petir di atas stupa induk Candi Borobudur.
Tidak menyambar Candi Borbobudur, melainkan wilayah lain yang berlokasi di belakang Candi, serta tidak terdapat kerusakan. Candi Borobudur sudah dipasang penangkal petir di atas stupa induk Candi Borobudur.
Rujukan
(GFD-2022-10683) [SALAH] Seorang Jenazah Di Kediri Jawa Timur Tidak Ada Rombongan Tetangga Yang Mau Melayat
Sumber: twitter.comTanggal publish: 13/10/2022
Berita
Beredar sebuah informasi di Twitter pada 21 Sep 2022 berupa video mengenai seorang jenazah yang diklaim tidak ada warga yang mau mengantarkan ke kuburan sehingga jenazah tersebut harus diantarkan para perangkat desa di daerah Kediri, Jawa Timur.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, kejadian tersebut terjadi di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Peristiwa sesungguhnya ialah terdapat warga desa Kedak yang bernama Supartono meninggal dunia. Karena hampir seluruh pihak keluarga Supartono mengalami keterbatasan ekonomi dan kesehatan (keterbelakangan mental) membuat perangkat desa turun tangan untuk membantu pemakaman. Meskipun begitu banyak juga warga desa atau tetangga ikut melayat almarhum. Tidak hanya itu, banyak tetangga juga ikut membantu proses pemakaman, mulai dari memandikan jenazah dan menguburkan.
“Kebetulan saya juga tetangganya. Saat mendengar beliau meninggal, saya langsung mengajak perangkat desa untuk pemakaman. Karena tidak mungkin keluarga melakukannya, karena keterbatasan tadi,” ujar Kepala Desa Kedak Sunarti.
Dengan demikian, klaim Seorang Jenazah Di Kediri Jawa Timur Tidak Ada Rombongan Tetangga Yang Mau Melayat merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
“Kebetulan saya juga tetangganya. Saat mendengar beliau meninggal, saya langsung mengajak perangkat desa untuk pemakaman. Karena tidak mungkin keluarga melakukannya, karena keterbatasan tadi,” ujar Kepala Desa Kedak Sunarti.
Dengan demikian, klaim Seorang Jenazah Di Kediri Jawa Timur Tidak Ada Rombongan Tetangga Yang Mau Melayat merupakan hoaks dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.
Klaim tersebut salah, faktanya banyak warga desa atau tetangga ikut melayat almarhum. Tidak hanya itu, banyak tetangga juga ikut membantu proses pemakaman, mulai dari memandikan jenazah dan menguburkan
Klaim tersebut salah, faktanya banyak warga desa atau tetangga ikut melayat almarhum. Tidak hanya itu, banyak tetangga juga ikut membantu proses pemakaman, mulai dari memandikan jenazah dan menguburkan
Rujukan
(GFD-2022-10682) [SALAH] Jokowi Lulusan Jurusan Ngibul
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/10/2022
Berita
Sebuah akun Facebook bernama “Squarpant Hack” mengunggah sebuah foto Ijazah milik Jokowi yang disebutkan dalam foto tersebut merupakan lulusan dari jurusan ngibul.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah menelusuri terkait kebenaran hal ini, ditemukan fakta yang menyatakan bahwa Ir Joko Widodo merupakan alumni prodi S1 fakultas kehutanan Universitas gadjah Mada angkatan tahun 1980. Kemudian insinyur Joko Widodo dinyatakan lulus dari UGM tahun 1985.
“Yang bersangkutan benar-benar lulusan fakultas kehutanan UGM,” ujar Rektor UGM Prof Dr Ova Emilia, Selasa (11/10/2022).
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai Jokowi Lulusan Jurusan Ngibul merupakan hoaks kategori Parodi.
“Yang bersangkutan benar-benar lulusan fakultas kehutanan UGM,” ujar Rektor UGM Prof Dr Ova Emilia, Selasa (11/10/2022).
Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai Jokowi Lulusan Jurusan Ngibul merupakan hoaks kategori Parodi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.
Informasi tersebut merupakan informasi hoaks. Faktanya, Joko Widodo adalah alumni prodi S1 fakultas kehutanan Universitas Gadjah Mada angkatan tahun 1980.
Informasi tersebut merupakan informasi hoaks. Faktanya, Joko Widodo adalah alumni prodi S1 fakultas kehutanan Universitas Gadjah Mada angkatan tahun 1980.
Rujukan
(GFD-2022-10681) [SALAH] Lukas Enembe Meninggal Dunia
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/10/2022
Berita
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook, video yang menampilkan Lukas Enembe yang sedang berada di rumah sakit dengan disertai narasi bahwa nyawa Lukas sudah tidak tertolong.
Hasil Cek Fakta
Melansir Kompas.com, sampai saat ini belum ada informasi kredibel yang menyebutkan Lukas Enembe meninggal. Selain itu, isi video dalam unggahan yang beredar tersebut tidak ditemukan adanya informasi bahwa Gubernur Papua telah meninggal. Video tersebut justru membahas kasus korupsi yang menjerat Lukas Enembe.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang menyatakan bahwa Lukas Enemba Meninggal Dunia merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang menyatakan bahwa Lukas Enemba Meninggal Dunia merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.
Sampai saat ini tidak informasi kredibel yang menunjukkan Enembe telah meninggal. Dalam video yang beredar pun tidak ditemukan informasi tersebut.
Sampai saat ini tidak informasi kredibel yang menunjukkan Enembe telah meninggal. Dalam video yang beredar pun tidak ditemukan informasi tersebut.
Rujukan
Halaman: 3479/5562