NARASI: “Tebak Gambar :
Dari sepatu yang dipakai oleh para Ibu dan Bapak Pejabat ini, dimanakah masing2 sepatu yang sebelahnya lagi?
A. Ketinggalan Dirumah
B. Belinya Emang Satuan
C. Disumbangkan
D. (Mau Jawab Sendiri di Komen)”.
(GFD-2023-11966) [SALAH] Foto “Dari sepatu yang dipakai oleh para Ibu dan Bapak Pejabat ini, dimanakah masing2 sepatu yang sebelahnya lagi?”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 28/02/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan konten hasil SUNTINGAN yang menyebabkan kesimpulan yang SALAH, FAKTA: di foto ASLI yang mengenakan Sepatu beda warna sebelah hanya Menlu Retno Marsudi.
Foto ASLI yang dipublikasikan sebelumnya pada 10 Nov 2021, smindrawati di Instagram: “Suasana mendung di Istana Bogor. Hujan turun rintik-rintik. Bersama Mendikbudristek @nadiemmakarim Menlu @retno_marsudi dan Mensesneg Pak Pratikno bersiap mendampingi Presiden @jokowi menerima tamu PM Malaysia The Right Honourable Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob, beserta Menlu Malaysia The Honourable Dato’ Saifuddin Abdullah, Menteri Keuangan The Honourable Tengku Zafrul Tengku
Abdul Aziz, dan rombongan. Bogor, 10 November 2021″ (foto ke 4)
kumparanWOMAN pada 14 Nov 2021: “Menlu Retno Marsudi pakai sepatu beda warna saat berkunjung ke Istana Bogor. Foto: Instagram/@smindrawati”
Liputan6.com pada 21 Feb 2023: “Penampilan 4 Menteri Saat Sambut PM Malaysia, Menlu Retno Marsudi Pakai Sepatu Beda Warna. (dok.Instagram @smindrawati/https://www.instagram.com/p/CWFsi-RJbSb/Henry)”
Foto ASLI yang dipublikasikan sebelumnya pada 10 Nov 2021, smindrawati di Instagram: “Suasana mendung di Istana Bogor. Hujan turun rintik-rintik. Bersama Mendikbudristek @nadiemmakarim Menlu @retno_marsudi dan Mensesneg Pak Pratikno bersiap mendampingi Presiden @jokowi menerima tamu PM Malaysia The Right Honourable Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob, beserta Menlu Malaysia The Honourable Dato’ Saifuddin Abdullah, Menteri Keuangan The Honourable Tengku Zafrul Tengku
Abdul Aziz, dan rombongan. Bogor, 10 November 2021″ (foto ke 4)
kumparanWOMAN pada 14 Nov 2021: “Menlu Retno Marsudi pakai sepatu beda warna saat berkunjung ke Istana Bogor. Foto: Instagram/@smindrawati”
Liputan6.com pada 21 Feb 2023: “Penampilan 4 Menteri Saat Sambut PM Malaysia, Menlu Retno Marsudi Pakai Sepatu Beda Warna. (dok.Instagram @smindrawati/https://www.instagram.com/p/CWFsi-RJbSb/Henry)”
Kesimpulan
Hasil SUNTINGAN, FAKTA: di foto ASLI yang mengenakan Sepatu beda warna sebelah hanya Menlu Retno Marsudi.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.ph/iCp3w (arsip cadangan). [2] instagram.com,
- https://bit.ly/3lXZLJp /
- https://archive.ph/gZ3fz (arsip cadangan). [3] kumparan.com: “Deretan Gaya Nyentrik Menlu Retno Marsudi Pakai Sepatu Beda Warna Sebelah”,
- http://bit.ly/41uQ4Ct /
- https://archive.ph/5av7o (arsip cadangan). [4] liputan6.com: “Tak Hanya Sepatu, Gaya Fesyen Menlu Retno Marsudi Juga Bikin Salah Fokus”,
- http://bit.ly/3ZkoF53 /
- https://archive.ph/gMg2E (arsip cadangan).
(GFD-2023-11965) [SALAH] Tawaran kerja sampingan
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 28/02/2023
Berita
Beredar sebuah pesan berantai WhatsApp yang menawarkan pekerjaan sampingan yang bisa dikerjakan dari rumah, dengan narasi sebagai berikut.
NARASI:
Nice to meet you. My name is Nina and from MALAYSIA and INDONESIA Marketing Clutch Ltd. My HR Head let me contact this number and I just want to share some work from home freelance job information for you. Are you interested?
NARASI:
Nice to meet you. My name is Nina and from MALAYSIA and INDONESIA Marketing Clutch Ltd. My HR Head let me contact this number and I just want to share some work from home freelance job information for you. Are you interested?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut merupakan bentuk phishing yang sering muncul berulang kali dengan motif yang berbeda dan mengatasnamakan perusahaan.
Phishing seperti ini bahkan pernah beredar di Taiwan yang menghantui para pekerja di sana. Dilansir dari Indosuara.com penipuan tersebut dilakukan melalui internet dengan tawaran kerja jangka pendek tetapi memiliki upah yang besar.
Dengan demikian, informasi yang sering beredar terkait tawaran kerja paruh waktu merupakan salah satu phishing, sehingga masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Phishing seperti ini bahkan pernah beredar di Taiwan yang menghantui para pekerja di sana. Dilansir dari Indosuara.com penipuan tersebut dilakukan melalui internet dengan tawaran kerja jangka pendek tetapi memiliki upah yang besar.
Dengan demikian, informasi yang sering beredar terkait tawaran kerja paruh waktu merupakan salah satu phishing, sehingga masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Informasi tersebut merupakan bentuk phishing yang mengatas namakan perusahaan dengan gaji yang tinggi.
Informasi tersebut merupakan bentuk phishing yang mengatas namakan perusahaan dengan gaji yang tinggi.
Rujukan
(GFD-2023-11964) [SALAH] Charge card bisa mengisi baterai smartphone dengan cepat
Sumber: facebook.comTanggal publish: 28/02/2023
Berita
Beredar sebuah video oleh akun Facebook Spill Gadget yang memperlihatkan sebuah alat pengisi daya baterai smartphone dalam bentuk kartu.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, kartu tersebut tidak bisa digunakan untuk mengisi daya baterai smartphone.
Video asi tersebut diambil dari akun YouTube GadgetIn yang berduasi 26 menit yang berisi kumpulan ulasan barang aneh. Video yang beredar pada akun Facebook tersebut hanya menampilkan sebagian durasi saja.
Jika disaksikan secara keseluruhan mulai dari durasi 0:40 – 4:03, David yang mengulas barang tersebut menjelaskan pada akhir video bahwa hal tersebut hanya merupakan trik sulap saja, belum terdapat kartu yang bisa mengisi daya baterai hingga saat ini. David juga menghimbau kepada penonton untuk berhati-hati terhadap penipuan kecanggihan barang.
Dengan demikian, charge card yang bisa mengisi daya baterai smartphone adalah tidak benar, sehingga masuk ke dalam kategori konten dimanipulasi.
Video asi tersebut diambil dari akun YouTube GadgetIn yang berduasi 26 menit yang berisi kumpulan ulasan barang aneh. Video yang beredar pada akun Facebook tersebut hanya menampilkan sebagian durasi saja.
Jika disaksikan secara keseluruhan mulai dari durasi 0:40 – 4:03, David yang mengulas barang tersebut menjelaskan pada akhir video bahwa hal tersebut hanya merupakan trik sulap saja, belum terdapat kartu yang bisa mengisi daya baterai hingga saat ini. David juga menghimbau kepada penonton untuk berhati-hati terhadap penipuan kecanggihan barang.
Dengan demikian, charge card yang bisa mengisi daya baterai smartphone adalah tidak benar, sehingga masuk ke dalam kategori konten dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.
Video tersebut merupakan potongan dari akun YouTube GadgetIn, yang menyebutkan pada akhir ulasan bahwa hal tersebut hanyalah trik sulap semata.
Video tersebut merupakan potongan dari akun YouTube GadgetIn, yang menyebutkan pada akhir ulasan bahwa hal tersebut hanyalah trik sulap semata.
Rujukan
(GFD-2023-11963) [SALAH] SEPATU MATA-MATA PERANG DUNIA II
Sumber: FacebookTanggal publish: 28/02/2023
Berita
Ini adalah sepatu yang dipakai mata-mata sekutu selama perang dunia II untuk menyesatkan jerman dan mengarahkan mereka kearah yang berlawanan .
Asli bingung tentara jerman klo begini ceritanya.
#ZPUDYK
berita hoax di perang dunia 1
propoganda di perang dunia 1
Asli bingung tentara jerman klo begini ceritanya.
#ZPUDYK
berita hoax di perang dunia 1
propoganda di perang dunia 1
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook bernama Preno Anggara membagikan sebuah foto sepasang sepatu berwarna kuning dengan narasi yang mengklaim bahwa sepatu tersebut dipakai oleh mata-mata sekutu selama Perang Dunia II untuk menyesatkan Jerman dan mengarahkannya ke arah yang berlawanan.
Melansir Kompas.com, beberapa pemeriksa fakta telah menelusuri soal sepatu tersebut. Salah satunya Snopes pada artikelnya yang tayang pada 19 Maret 2022 dengan judul “No, These Shoes Weren’t Worn by Spies To Foil Spy Hunters”. Museum mata-mata Internasional di Washington DC, Amerika Serikat (AS) membantah bahwa itu adalah sepatu mata-mata. Seorang staf ahli museum bernama Aliza Bran menjelaskan bahwa warna, bahan, dan desain tidak mungkin digunakan sebagai sepatu mata-mata.
Foto yang identik dengan klaim tersebut juga ditemukan di situs Fake History Hunter pada artikelnya berjudul “NOT WWII spy shoes.” yang tayang pada 19 Maret 2022.
Blog yang secara khusus menulis soal pelurusan sejarah itu berhasil menelusuri keberadaan sepatu aslinya, yakni di Museum Sepatu Hauenstein di Jerman. Dia mengetahuinya melalui pengikut twitternya bernama Krystel Contreras yang mengirim detail foto sepatu unik tersebut. Terdapat penjelasan dari pihak museum melalui deskripsi yang dipasang di samping sepatu.
Sepatu itu disebut dibuat oleh seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan impor sepatu Herr Wolf. Dia merasa muak dan bosan dengan pelanggan yang selalu mengeluh dan selalu bertanya soal koleksi terbaru. Hingga akhirnya, Wolf dengan lelucon isengnya membuat sepatu dengan hak di alas bagian depan. Tidak disebutkan sama sekali bahwa sepatu tersebut merupakan sepatu mata-mata yang digunakan pada Perang Dunia II.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa sepatu pada foto tersebut adalah sepatu yang digunakan mata-mata Perang Dunia II tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Melansir Kompas.com, beberapa pemeriksa fakta telah menelusuri soal sepatu tersebut. Salah satunya Snopes pada artikelnya yang tayang pada 19 Maret 2022 dengan judul “No, These Shoes Weren’t Worn by Spies To Foil Spy Hunters”. Museum mata-mata Internasional di Washington DC, Amerika Serikat (AS) membantah bahwa itu adalah sepatu mata-mata. Seorang staf ahli museum bernama Aliza Bran menjelaskan bahwa warna, bahan, dan desain tidak mungkin digunakan sebagai sepatu mata-mata.
Foto yang identik dengan klaim tersebut juga ditemukan di situs Fake History Hunter pada artikelnya berjudul “NOT WWII spy shoes.” yang tayang pada 19 Maret 2022.
Blog yang secara khusus menulis soal pelurusan sejarah itu berhasil menelusuri keberadaan sepatu aslinya, yakni di Museum Sepatu Hauenstein di Jerman. Dia mengetahuinya melalui pengikut twitternya bernama Krystel Contreras yang mengirim detail foto sepatu unik tersebut. Terdapat penjelasan dari pihak museum melalui deskripsi yang dipasang di samping sepatu.
Sepatu itu disebut dibuat oleh seseorang yang bekerja di sebuah perusahaan impor sepatu Herr Wolf. Dia merasa muak dan bosan dengan pelanggan yang selalu mengeluh dan selalu bertanya soal koleksi terbaru. Hingga akhirnya, Wolf dengan lelucon isengnya membuat sepatu dengan hak di alas bagian depan. Tidak disebutkan sama sekali bahwa sepatu tersebut merupakan sepatu mata-mata yang digunakan pada Perang Dunia II.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa sepatu pada foto tersebut adalah sepatu yang digunakan mata-mata Perang Dunia II tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Faktanya sepatu tersebut adalah buatan seorang pekerja di sebuah perusahaan impor sepatu Herr Wolf sebagai bentuk lelucon. Sepatu tesebut disimpan di Museum Sepatu Hauenstein Jerman dan sepatu tersebut tidak dipakai oleh pada Perang Dunia II.
Faktanya sepatu tersebut adalah buatan seorang pekerja di sebuah perusahaan impor sepatu Herr Wolf sebagai bentuk lelucon. Sepatu tesebut disimpan di Museum Sepatu Hauenstein Jerman dan sepatu tersebut tidak dipakai oleh pada Perang Dunia II.
Rujukan
Halaman: 3482/5881