• (GFD-2024-16437) [SALAH] Demo Senayan Membara

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 03/03/2024

    Berita

    Senayan membara
    Reformasi jilid 2 sudah dimulai Jokowi dipaksa turun
    Rakyat menuntun demokrasi dipulihkan lagi

    Hasil Cek Fakta

    Akun twitter Tiktok @cintacayanglon mengunggah video yang menyatakan bahwa adanya demo di Senayan pada 28 Februari 2024 yang bertuliskan, 

    "Senayan membara
    Reformasi jilid 2 sudah dimulai Jokowi dipaksa turun
    Rakyat menuntun demokrasi dipulihkan lagi"

    Setelah dilakukan penelusuran, video dan narasi yang diunggah oleh akun tersebut identik dengan video Kompas TV dengan judul "TERKINI - Memanas, Polisi Lepaskan Water Canon ke Demonstran di Depan Gedung DPR RI," video tersebut telah diunggah oleh Kompas TV 4 tahun yang lalu. Tepatnya pada tanggal 24 September 2019.

    Pada video asli memberitakan demo mengenai Omnibus Law yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di depan gedung DPR RI. Saat itu kepolisian mulai memukul mundur para demonstran menggunakan water canon untuk mencegah konsentrasi massa di depan Gedung DPR RI.

    Dengan begitu video tersebut tidak ada kaitannya dengan demo menuntut Jokowi turun.

    Kesimpulan

    Video tersebut merupakan video demo Omnibus Law pada tahun 2019 di depan gedung DPR RI Jakarta.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16435) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Puan Maharani Bacakan Hak Angket Kecurangan Pemilu dan Pemakzulan Presiden

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 03/03/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Ketua DPR RI, Puan Maharani membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Februari 2024.
    Video tersebut berjudul "GEGER SORE INI || PUAN BACAKAN PUTUSAN HAK ANGKET BERISI CEGAH KECURANGAN HINGGA PEMAKZULAN PRESIDEN".
    Thumbnail dalam video tersebut memperlihatkan Puan Maharani tengah memimpin sidang paripurna. Puan terlihat duduk di kursi pimpinan sidang didampingi pimpinan parlemen lainnya.
    Terdapat juga narasi dalam video tersebut berisi klaim bahwa putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden telah dibacakan Puan Maharani.
    "BERITA TERBARU
    PUTUSAN HAK ANGKET DIBACAKAN ATAS DESAKAN WARGA AKHIRNYA PUAN SETUJU LAKUKAN HAK ANGKET," demikian narasi dalam video tersebut.
    "Kalo peristiwa 98 jilid 2 terjadi maka TNI POLRI pasti bela mahasiswa dan rakyat daripada bela satu orang..." tulis salah satu akun Facebook.
    Benarkah dalam video tersebut Puan Maharani membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Ketua DPR RI, Puan Maharani membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden.
    Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar thumbnail video tersebut ke situs Google Images. Hasilnya, terdapat gambar identik dalam berjudul "Sidang Tahunan MPR Tahun 2020" yang dimuat situs beritasatu.com pada 14 Agustus 2020.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Penelusuran juga dilakukan dengan melihat secara utuh video tersebut. Dalam video, tidak ada peristiwa atau pernyataan Puan Maharani yang membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden.
    Narator dalam video justru membacakan beberapa artikel dari media online. Pertama yaitu artikel dari berjudul "Hak Angket Kecurangan Pemilu Menanti Sikap PDIP" yang dimuat situs metrotvnews.com pada 26 Februari 2024 lalu.
    Selanjutnya yaitu artikel berjudul "Kesiapan PDIP Ajukan Hak Angket, Ini Keyakinan Adian Napitupulu hingga Yasonna Laoly" yang dimuat situs tempo.co pada 25 Februari 2024 lalu. Terakhir yaitu artikel berjudul "Hak Angket dan Deretan Komentar Para Politikus" yang dimuat situs tempo.co pada 27 Februari 2024 lalu.
     
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim Ketua DPR RI, Puan Maharani membacakan putusan hak angket kecurangan Pemilu dan pemakzulan presiden ternyata tidak benar. Faktanya, dalam video tersebut tidak ada informasi apa pun yang menunjukkan Ketua DPR Puan Maharani telah membacakan hak angket.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16434) [HOAKS] Ormas Bubarkan Demo Pendukung Paslon 1 dan 3

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 01/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi soal organisasi masyarakat (ormas) yang dipimpin Rosario de Marshal alias Hercules membubarkan unjuk rasa.

    Demonstrasi itu digelar pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 1 dan 3.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi soal Hercules dan kelompoknya membubarkan unjuk rasa pendukung paslon 01 dan 03 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Klaim itu disertai tangkapan layar sebuah video yang dibubuhi teks sebagai berikut:

    Hercules dan pasukannya membubarkan dan membabat abis pendemo 01 dan 03,,,Mereka pada takut dan lari kocar kacir melihat preman penguasa Tanah Abang yg garang itu.

    Dalam tangkapan layar tersebut, tampak Hercules berjalan bersama kelompoknya dan mereka memakai seragam hitam serta baret merah.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri tangkapan layar itu menggunakan metode reverse image search dengan Google Lens.

    Hasilnya, gambar serupa ditemukan pada unggahan video di TikTok, pada 10 Februari 2024.

    Namun, video itu tidak dibubuhi teks apa pun. Berikut takarir (caption) yang dicantumkan:

    Seorang gangster Hercules dan team sdah sampai di GBK #sekaliputaran #tetapprabowo #prabowogibranpilihanrakyat #prabowogibranpresidenri2024 #tiktok #trend #gemoy #fyp #foryou #majubersamarakyat

    Pada 10 Februari 2024, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menggelar kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

    Berdasarkan video di akun Youtube ini, Hercules hadir dalam kampanye akbar Prabowo-Gibran.

    Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya itu menyatakan siap mengantarkan Prabowo-Gibran menang satu putaran.

    Hercules menegaskan, anggota GRIB Jaya solid dan satu komando mendukung Prabowo-Gibran. Menurut dia, jika ada anggota yang mendukung paslon lain akan langsung dipecat.

    Kesimpulan

    Narasi soal Hercules dan kelompoknya membubarkan unjuk rasa pendukung paslon 01 dan 03 adalah hoaks.

    Tangkapan layar yang dibagikan berasal dari video Hercules dan kelompoknya menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran di Stadion Utama GBK, pada 10 Februari 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16433) [HOAKS] Video Xi Jinping Minta Jokowi Serahkan Tanah di Kalimantan sebagai Jaminan

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 01/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video disertai narasi bahwa Presiden China Xi Jinping meminta Presiden Joko Widodo menyerahkan tanah di Kalimantan sebagai jaminan utang.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks. Video pidato Xi Jinping disebarkan dengan konteks yang keliru.

    Narasi soal Xi Jinping meminta Jokowi menyerahkan tanah di Kalimantan sebagai jaminan utang dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video Xi Jinping berpidato dalam bahasa Mandarin. Dalam video terdapat takarir demikian:

    DALAM KUNJUNGAN INI SAYA INGIN MEMINTA PRESIDEN JOKO WIDODO MENGEMBALIKAN UTANG NEGARANYA KEPADA CHINA. DALAM WAKTU YANG SUDAH DISEPAKATI DALAM NOTA KESEPAKATAN YANG SUDAH KITA BUAT BERSAMA DALAM PERJANJIAN INVESTASI CHINA KEPADA INDONESIA. DALAM PEMENANGAN JOKOWI DODO PADA PEMILU KEMARIN SERTA MODAL PEMBANGUNAN INFRASTRUTUR.

    Vidoe tersebut diberikan keterangan demikian:

    PRESIDEN CHINA MEMINTA MEPADA BPK JOKOWI MENYERAHKAN TANAH KALIMANTAN SEBAGAI JAMINAN ASTAGFIRULLAH !!

    Haus Kekuasaan...Kalimantan Di Gadaikan..!!Para Penyembah Jokowi..!!Para Pemuja 02..!!Silahkan Simak Baik baik..!!

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Xi Jinping meminta tanah di Kalimantan kepada Jokowi sebagai jaminan utang

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video pidato Xi Jinping identik dengan video di kanal YouTube Berita Satu ini.

    Dalam video tersebut, Xi Jinping berpidato di depan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 2013, ketika Indonesia dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Saat berpidato, Xi Jinping mempromosikan hubungan bilateral serta konsep pembangunan China yang damai.

    Berdasarkan takarir pada konten video itu, Xi Jinping mengatakan demikian:

    Selama kunjungan ini saya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan mengangkat hubungan bilateral ke kemitraan strategis yang komprehensif dalam upaya melanjutkan pengembangan hubungan mendalam. Masyarakat Indonesia mengatakan, adalah mudah untuk membuat uang, tetapi sulit mendapatkan teman-teman. Hubungan kami membuktikan itu.

    Setelah tsunami, Pemerintah China mengaktifkan sistem tanggap darurat dan segera mengumumkan untuk memberikan bantuan kepada negara-negara yang terkena tsunami termasuk Indonesia. Itu adalah bantuan luar negeri terbesar sejak berdirinya Republik Rakyat China.

    Kesimpulan

    Narasi bahwa Xi Jinping meminta Jokowi menyerahkan tanah di Kalimantan sebagai jaminan utang merupakan hoaks.

    Video pidato Xi Jinping di depan anggota DPR RI pada 2013 disebarkan dengan konteks yang keliru.

    Dalam pidatonya, Xi Jinping menyampaikan soal kemitraan strategis Indonesia dan China yang komprehensif dalam upaya melanjutkan pengembangan hubungan bilateral.

    Rujukan