• (GFD-2021-8757) Keliru, Vaksin Nusantara Ampuh Hancurkan Semua Jenis Virus Corona dengan Efikasi 100 persen

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 13/09/2021

    Berita


    Tangkapan layar pesan berantai di aplikasi WhatsApp berisi klaim bahwa vaksin Nusantara ampuh 100 persen hancurkan semua jenis virus Corona, beredar di Facebook, pada 6 September 2021. 
    Dalam tangkapan layar itu, pesan yang tertulis, memuat informasi yang diklaim berasal dari mantan Menkes Siti Fadilah Supari dengan isi: “ Vaksin Nusantara dengan teknologi dendritik diklaim ampuh 100 persen hancurkan semua jenis virus Corona (alpha, beta, delta, delta plus, lambda & jenis virus lainnya).
    Isi pesan berikutnya memuat klaim bahwa tingkat efikasi dan efektivitas sebesar 100 persen, serta diklaim aman bagi yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), anak dan ibu hamil. 
    Tangkapan layar unggahan pesan berantai berisi klaim Vaksin Nusantara ampuh hancurkan semua jenis Virus Corona dengan efikasi 100 persen

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo kepada sejumlah ahli, menunjukkan, bahwa klaim tersebut tidak memiliki basis ilmiah sesuai prosedur pembuatan vaksin. 
    Menurut ahli Biologi Molekuler Ahmad Utomo, vaksin Nusantara belum melakukan uji klinis tahap 3. Sehingga klaim bahwa vaksin Nusantara dapat ampuh hancurkan semua jenis virus Corona dengan efikasi dan efektivitas 100 persen tidak memiliki rujukan data ilmiah. 
    “Itu omong kosong karena sama sekali tidak ada bukti uji klinis tahap 3,” kata dia kepada Tempo, Senin 13 September 2021.Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof Hindra Irawan Satari, juga menjelaskan bahwa uji klinis vaksin Nusantara hanya pada tahap 1 yang hanya menjangkau puluhan orang. Vaksin tersebut belum sampai pada uji klinis fase 2 yang melibatkan seratus orang dan fase 3 terhadap ribuan orang.
    “Jadi terlalu dini klaim tersebut,” kata dia.Hindra juga mengingatkan, hasil uji klinis setiap fase harus dipublikasikan di jurnal terpandang. Hingga saat ini dia belum mengetahui publikasi atas klaim bahwa vaksin Nusantara ampun 100 persen melawan semua virus Corona, dan aman bagi mereka yang memiliki komorbid, anak dan ibu hamil. Tahap Pembuatan Vaksin
    Pengembangan vaksin baru membutuhkan sejumlah tahapan kesepakatan internasional. Dikutip dari Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit Amerika Serikat, CDC, tahapan pengembangan vaksin baru adalah tahap eksplorasi, tahap pra-klinis, perkembangan klinis, peninjauan dan persetujuan peraturan, manufaktur dan kontrol kualitas.
    Dalam tahapan klinis atau uji coba pada manusia memuat sejumlah fase. Selama Fase I, sekelompok kecil orang menerima vaksin percobaan. Pada Fase II, studi klinis diperluas dan vaksin diberikan kepada orang-orang yang memiliki karakteristik (seperti usia dan kesehatan fisik) yang serupa dengan mereka yang menjadi sasaran vaksin baru tersebut. 
    Pada Fase III, vaksin diberikan kepada ribuan orang dan diuji kemanjuran dan keamanannya. Banyak vaksin menjalani studi formal Fase IV yang sedang berlangsung setelah vaksin disetujui dan dilisensikan. Uji klinis vaksin Nusantara
    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada April 2021, tidak meloloskan hasil uji klinis fase 1 vaksin Nusantara karena tidak sesuai prosedur. Pertama, uji klinis tahap satu Vaksin Nusantara di RS Kariadi berjalan tanpa pengawasan Komite Etik. Padahal, menurut Kepala BPOM Penny Lukito, komite etik di lokasi penelitian harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan uji klinik dan subjek penelitian.
    BPOM menemukan bahwa dari data baseline imunogenitas yang diserahkan, semua subjek yang diuji klinis ternyata sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Padahal seharusnya subjek yang diuji belum terpapar.
    Hasil dari uji klinis fase 1 terkait keamanan, efektivitas atau kemampuan potensi imunogenitas untuk meningkatkan antibodi juga belum meyakinkan. Sehingga penelitian vaksin ini memang belum bisa melangkah untuk fase selanjutnya. Selain itu, vaksin Nusantara tidak melalui tahap pra-klinis atau uji pada hewan.Setelah polemik vaksin Nusantara, Kementerian Kesehatan bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI Angkatan Darat, menandatangani nota kesepahaman atau MoU pada April lalu. Kesepakatan itu terkait vaksin Nusantara dapat diakses oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas.  
    Dalam siaran pers Kementerian Kesehatan 28 Agustus 2021, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi,  menegaskan bahwa vaksin Nusantara tidak dapat dikomersialkan lantaran autologus atau bersifat individual.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa vaksin Nusantara ampuh hancurkan semua jenis virus Corona dengan efektivitas dan efikasi 100 persen adalahkeliru. Vaksin Nusantara belum menjalani uji klinis tahap 3 yang dilakukan terhadap ribuan orang untuk mengetahui tingkat keamanan dan efikasi.
    Sel dendritik yang menjadi basis vaksin Nusantara bersifat autologus artinya dari materi yang digunakan dari diri kita sendiri dan untuk diri kita sendiri, sehingga tidak bisa digunakan untuk orang lain.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2021-8756) Keliru, Informasi Penjualan Vaksin Seharga Rp 1 juta di Situs PeduliLindungi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/09/2021

    Berita


    Tangkapan layar mirip platform Peduli Lindungi, beredar di Whatsapp, Kamis 9 September 2021. Dalam gambar tersebut memuat pengumuman jual-beli vaksin seharga Rp 1 juta melalui rumah sakit. 
    Pengumuman itu selengkapnya berisi:
    Pasokan vaksin Covid19 sudah diatur, dengan dana sebesar 1000000 rupiah dan bisa langsung membuat janji untuk sukses dan mengatur inokulasi rumah sakit terdekat dalam waktu sepuluh hari. 
    Di bawah pengumuman tersebut, menyertakan nomor rekening atas nama Nurmainah.

    Hasil Cek Fakta


    Dari verifikasi Tempo menunjukkan, gambar tangkapan layar yang beredar di Whatsapp tersebut, bukan platform Peduli Lindungi milik Pemerintah Indonesia. 
    Dalam gambar tangkapan layar terlihat tautan url bertuliskan: pedulilindungia.com. Sedangkan platform PeduliLindungi yang dikelola Kementerian Kesehatan RI, beralamat di: pedulilindungi.id
    Perbedaan dengan platform asli tersebut, situs palsu memuat huruf “a” setelah kata “lindungi” dan alamat situs menggunakan .com
    Saat memeriksa platform asli PeduliLindungi, Tempo tidak menemukan pengumuman terkait penjualan vaksin seharga Rp 1 juta. 
    Perbedaan alamat URL mengenai dua platform tersebut bisa dilihat dalam gambar 
    berikut:
     Kiri adalah situs palsu dengan memakai nama yang mirip platform PeduliLindungi milik Pemerintah Indonesia. Bandingkan alamat URL dan tampilan depan dengan platform aslinya di gambar kanan.
    Saat dicek menggunakan domainbigdata dan who.is, dua tools untuk melacak keberadaan sebuah website, terlihat bahwa situs pedulilindungia.com baru dibuat pada 27 Agustus 2021 dan beralamat di California, Amerika Serikat. 
    Tangkapan layar informasi dan domain situs Pedulilindungi.com yang dicek tim Cek Fakta Tempo
     Tangkapan layar informasi dan domain situs Pedulilindungi.com
    Juru bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, mengatakan situs yang menggunakan atribut, logo, gambar, dan tampilan menyerupai situs PeduliLindungi.id itu merupakan situs palsu. “Bukan situs yang digunakan pemerintah untuk melakukan penanganan pandemi Covid-19,” ujar Dedy dalam keterangannya, Kamis, 9 September 2021.
    Dedy mengatakan, seluruh isi dan informasi dalam situs pedulilindugia.com tidak berhubungan dengan situs PeduliLindungi.id dan upaya pemerintah menangani Covid-19 dalam bentuk apapun.
    Menurut Dedy, pemerintah menggunakan aplikasi Pedulilindungi untuk melakukan upaya surveilans kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kominfo Nomor 171 Tahun 2020 tentang Penetapan Aplikasi Pedulilindungi Dalam Rangka Pelaksanaan Surveilans Kesehatan Penanganan Covid-19 beserta perubahannya.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas informasi penjualan vaksin seharga Rp 1 juta di situs PeduliLindungi adalah keliru. Gambar tangkapan layar yang memuat informasi tersebut menggunakan situs palsu dengan nama mirip platform PeduliLindungi.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2021-8755) Keliru, Klaim Makam Mustafa Kemal Ataturk Mengeluarkan Bau Busuk

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/09/2021

    Berita


    Sebuah video vlog seorang Warga Negara Indonesia yang menyebut makam mantan Presiden Turki, Mustafa Kemal Ataturk, mengeluarkan aroma tidak sedap beredar di media sosial. Video berdurasi 8 menit 28 detik itu dibagikan dengan narasi bahwa kuburan Mustafa Kemal bau busuk.
    Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 28 Agustus 2021. Akun ini pun menuliskan narasi, “Orang ini Menyaksikan langsung dekat jen4zah makam orang ini.”
    “Ampun. Perlu air. Lengket di leher euy. Bau-baunya tuh bau buntang ya. Tapi apa ane sendiri yang cium atau gimana. Ini apa idung saya yang salah ya. Saya udah cium bau bangkai nih. Merinding saya jadinya. Baunya itu mirip, saya pernah ikut mengebumikan jenazah di Saudi Arabia, di sana kan kuburannya kuburan sementara smua tuh, jadi dari batu bata yang gak di plaster. Jadi, antara satu kuburan dengan kuburan lain itu masih ada lobang angin untuk masuk. Jadi bau, aromanya keluar dari situ bikin saya mual dan ini juga seperti itu,” kata pria dalam video tersebut.
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 2.500 kali dan mendapat lebih dari 3.400 komentar. Apa benar makam Mustafa Kemal Attaturk mengeluarkan bau busuk?
     Tangkapan layar unggahan dengan klaim Makam Mustafa Kemal Ataturk Mengeluarkan Bau Busuk

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula menghubungi Yan Ainaya Al Choiroh, seorang mahasiswa asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Turki. Yan memastikan tidak ada bau busuk yang keluar dari makam Mustafa Kemal Ataturk.
    Yan mengaku sudah dua tahun berada Turki. Terakhir kali ia mengunjungi museum makam Mustafa Kemal Ataturk pada 29 Agustus 2021.
    “Selama berada disekeliling makam saya tidak mencium aroma apapun,” kata Yan kepada Tempo, Rabu, 8 September 2021.
    Pengakuan serupa juga disampaikan seorang pengunjung asal Indonesia melalui video yang diunggah ke Youtube oleh kanal Faisal Nasution pada 15 April 2020 dengan judul, “Makam Mustafa kemal Attaturk Bau?? | Komplek Makam Mustafa kemal Attaturk.”
    “Kata orang bau kuburannya. Eh tidak bau yah. Karena ini udara terbuka yah. kita tidak bisa mencium ada bau bau yah karena udaranya terbuka. Jadi kalau udara terbuka gini kita gak bisa mencium ada yang bau ada yang apa,” kata perekam video tersebut pada menit ke 2:55 hingga menit ke 3:22.
    Kesaksian bahwa makam Mustafa Kemal tidak mengeluarkan bau busuk juga pernah disampaikan sepasang pengunjung asal Indonesia lainnya yang terekam dalam video yang diunggah ke Youtube oleh kanal setiahadikunto Channel pada 12 Februari 2021 dengan judul, “UNSENSOR NGERI!!!! LIAT MAKAM MUSTOFA KEMAL ATATURK JASAD YANG TIDAK DI TERIMA BUMI.”
    Pengakuan keduanya terekam dalam video tepatnya pada menit 16:15 hingga menit 16:18.
    “Ih katanya bau,” kata pria dalam video tersebut. “Sebenarnya nggak,” timpal perempuan di sampingnya.
    “Tadi nggak karena kita pake masker kali yah. Trus ininya kebuka semua. Itu ngaruh juga,” ujar pria dalam video itu menjelaskan.
    Dikutip dari situs ktb.gov.tr, Mustafa Kemal Ataturk meninggal pada tanggal 10 November 1938 pukul 09.05 pagi, di Istanbul, Istana Dolmabahce. Ia meninggal karena penyakit liver yang dideritanya.
    Ia dimakamkan dengan upacara pemakaman di tempat peristirahatan sementara di Museum Etnografi di Ankara pada 21 November 1938. Setelah pembangunan Anitkabir (Makam Atatürk) ia dibawa ke tempat peristirahatan permanennya dengan upacara akbar pada 10 November 1953.
    Makam Mustaa Kemal Ataturk berdimensi 75 x 52 x 17 m. Memiliki denah persegi panjang dan dikelilingi oleh 8 kolom di depan dan dekat fasad, dan 14 kolom di samping, masing-masing setinggi 14,40 meter.
    Di sebelah kiri, pidato Atatürk kepada Pemuda Turki dan di sebelah kanan fasad mausoleum, pidato yang dia buat pada kesempatan HUT ke-10 Republik Turki, tertulis. Huruf-huruf relief batunya disepuh emas.
    Mayat Atatürk dimakamkan di tanah di lantai dasar mausoleum. Ruang makam terletak tepat di bawah batu makam simbolis yang ditempatkan di lantai pertama mausoleum.
    Ini memiliki denah segi delapan dalam gaya arsitektur Seljuk dan Ottoman, dan langit-langit piramidalnya dihiasi dengan mosaik dalam pola geometris. Lantai dan dinding dilapisi dengan marmer merah, hitam dan putih.
    Di tengah ruang makam adalah sarkofagus marmer yang diposisikan ke arah selatan, ke arah Mekah. Cangkir kuningan berisi tanah dari semua provinsi dan dari Republik Turki Siprus Utara ditempatkan di sekitar sarkofagus marmer.
    Dilansir dari BBC, Mustafa Kemal Atatürk lahir pada tahun 1881 di Salonika (sekarang Thessaloniki) yang saat itu merupakan Kekaisaran Ottoman. Ayahnya adalah seorang pejabat kecil dan kemudian menjadi pedagang kayu. Ketika Atatürk berusia 12 tahun, ia dikirim ke sekolah militer dan kemudian ke akademi militer di Istanbul, lulus pada tahun 1905.
    Pada tahun 1911, ia bertugas melawan Italia di Libya dan kemudian di Perang Balkan (1912 - 1913). Dia membuat reputasi militernya memukul mundur invasi Sekutu di Dardanelles pada tahun 1915.
    Pada Mei 1919, Atatürk memulai revolusi nasionalis di Anatolia, mengorganisir perlawanan terhadap penyelesaian damai yang diberlakukan di Turki oleh Sekutu yang menang. Ini terutama difokuskan untuk melawan upaya Yunani untuk merebut Smirna dan daerah pedalamannya. Kemenangan atas Yunani memungkinkan dia untuk mengamankan revisi penyelesaian damai dalam Perjanjian Lausanne.
    Pada tahun 1921, Atatürk mendirikan pemerintahan sementara di Ankara. Tahun berikutnya Kesultanan Utsmaniyah secara resmi dihapuskan dan, pada tahun 1923, Turki menjadi republik sekuler dengan Atatürk sebagai presidennya. Dia mendirikan rezim partai tunggal yang berlangsung hampir tanpa gangguan sampai 1945.
    Dia meluncurkan program reformasi sosial dan politik revolusioner untuk memodernisasi Turki. Reformasi ini termasuk emansipasi wanita, penghapusan semua institusi Islam dan pengenalan kode hukum Barat, pakaian, kalender dan alfabet, menggantikan tulisan Arab dengan yang Latin. Di luar negeri ia menerapkan kebijakan netralitas, menjalin hubungan persahabatan dengan tetangga Turki.
    Pada tahun 1935, ketika nama keluarga diperkenalkan di Turki, ia diberi nama Atatürk, yang berarti 'Bapak Turki'. Ia meninggal pada 10 November 1938.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim bahwa makam Mustafa Kemal Ataturk mengeluarkan bau busuk, keliru. Jenazah Mustafa Kemal Atatürk dimakamkan di tanah. Tepatnya di lantai dasar mausoleum. Ruang makam terletak tepat di bawah batu makam simbolis yang ditempatkan di lantai pertama mausoleum. Sejumlah pengunjung makam Mustafa Kemal Ataturk asal Indonesia mengaku tidak mencium bau busuk saat berada di dalam museum tersebut.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2021-8754) Sesat, Unggahan Video Cina Buka Kantor Polisi di Indonesia

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/09/2021

    Berita


    Sebuah video pendek “Heboh China Buka Kantor Polisi” beredar di Facebook dan Youtube. Video itu memuat berita dari TVOne dengan judul yang sama. Di Facebook video tersebut diunggah pada 1 September 2021. 
    Video TVOne tersebut memuat seremonial pembukaan kantor yang dihadiri oleh kepolisian Indonesia dan Cina. Terlihat juga plakat kerja sama dua institusi bernama Kantor Polisi Bersama.Video ini viral di Facebook hingga mendapatkan lebih dari 6 ribu komentar dan telah ditonton 658 ribu kali.  
    Di Youtube, video tersebut dimuat pada 6 September 2021 dengan judul Heboh! Ternyata China Buka Kantor Polisi di Indonesia

    Hasil Cek Fakta


    Hasil penelusuran Tempo menunjukkan bahwa peristiwa dalam video itu terjadi pada 2018. Tempo menelusuri video tersebut melalui akun TVOne di Youtube dengan memasukkan judul "Heboh Cina Buka Kantor Polisi". Hasilnya, video yang beredar di Facebook dan Youtube berdurasi 1:22 menit adalah hasil potongan dari video asli yang berdurasi 12:19.
    TVOne memuat video itu dalam program talk show Apa Kabar Indonesia Malam edisi 13 Juli 2018.  Talk show itu menghadirkan Juru Bicara Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Slamet Pribadi.
     Berita mengenai Cina membuka kantor polisi di Indonesia dalam video tersebut, bermula dari unggahan warganet yang kemudian menjadi viral. Warganet tersebut membagikan tujuh buah foto. Salah satunya, foto plakat Kantor Polisi Bersama, Kapolres Ketapang, AKBP Sunario berjabat tangan dengan perwakilan Biro Keamanan Publik Republik Rakyat Tiongkok Provinsi Jiangsu Resor Suzhou.
    Dalam talk show tersebut, Slamet Pribadi menjelaskan, bahwa peristiwa itu masih diselidiki oleh Mabes Polri. Sebab seharusnya kerja sama dengan pemerintah luar negeri lain harus melalui pemerintah pusat.  
    Dikutip dari Tempo.co, Kapolres Ketapang Ajun Komisaris Besar Sunario saat itu, membantah adanya kantor polisi bersama antara Polres Ketapang dengan perwakilan Biro Keamanan Publik RRT (Republik Rakyat Tiongkok) Provinsi Jiangsu Resor Suzho. Menurut Sunario dalam keterangan tertulisnya di Pontianak mengatakan tidak benar bahwa kantor polisi bersama tersebut sudah diresmikan dan plakat juga sudah di pasang di kantor bersama.
    "Plakat yang viral di media sosial, hanya sebuah tanda perkenalan pertemuan antara polisi RRT dengan Polres Ketapang. Tulisan kantor bersama adalah bahasa kantor itu menjadi tempat pertemuan bersama. Tidak benar akan ada kantor polisi RRT di Ketapang," kata Sunario dalam rilisnya Jumat, 13 Juli 2018. 
    Sunario menjelaskan, saat ini plakat sudah diamankan di Polres Ketapang, karena dikhawatirkan bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Ia menambahkan memang benar pada Kamis, 12 Juli 2018 ada kunjungan dari kepolisian Suzho ke PT BSM yang ada di Ketapang, dan mereka juga mengajak Polres Ketapang untuk bersama-sama ke perusahaan tersebut.
    Rupanya, apapun penjelasan, Sunario tetap dianggap bersalah. Sebagai Kapolres ia harus bertanggung jawab. Akibat peristiwa tersebut, Sunario diberhentikan dari jabatannya. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan pencopotan Kapolres Ketapang dan langsung dimutasi sebagai perwira menengah di Polda Kalimantan Barat.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, unggahan video berjudul heboh Cina buka kantor polisi adalah menyesatkan. Video dalam peristiwa itu terjadi pada Juli 2018, bukan 2021. Saat itu kepolisian Suzho berkunjung ke PT BSM  di Kabupaten Ketapang. Mereka mengajak Polres Ketapang untuk bersama-sama ke perusahaan tersebut. Kapolres Ketapang saat itu membantah adanya kantor bersama. Foto plakat yang beredar dianggap sebagai tempat pertemuan bersama. Meski begitu, Mabes Polri kemudian mencopot Kapolres Ketapang, tidak lama setelah peristiwa tersebut.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan