• (GFD-2022-10956) [SALAH] Putin Tidak Hadir ke KTT G20 karena Parade Angkatan Laut

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 15/11/2022

    Berita

    “Mungkin ini yang bikin Mr Putin ga jadi datang. Sudah ada yang unjuk kekuatan di perairan selatan Bali”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter dengan nama pengguna “GuthengSamsi” mengunggah sebuah video yang menunjukkan parade yang dilakukan oleh pasukan angkatan laut. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa parade tersebut merupakan alasan Vladimir Putin tidak menghadiri KTT G20 di Bali pada tanggal 15 hingga 16 November mendatang.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut tidak berkaitan dengan KTT G20 di Bali pada 15 hingga 16 November mendatang. Video tersebut merupakan video parade Angkatan Laut Amerika Serikat dan telah diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “anton_leonardes” pada tahun 2021 lalu.

    Selain itu, melansir dari Kompas.com, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menjelaskan bahwa Putin tidak dapat menghadiri KTT G20 di Bali karena jadwal yang mengharuskan Putin untuk tetap berada di Rusia. Pemerintah Rusia sendiri akan mengirimkan Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov, sebagai perwakilan dalam KTT G20.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “GuthengSamsi” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Video tersebut tidak berkaitan dengan KTT G20 di Bali pada 15 hingga 16 November mendatang. Video tersebut merupakan video parade Angkatan Laut Amerika Serikat dan telah diunggah sejak tahun 2021 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10955) [SALAH] Video Fenomena Air Terjun dari Langit di Bekasi

    Sumber: TIKTOK
    Tanggal publish: 15/11/2022

    Berita

    Astaga... ini tanda apa ya.. Seram air terjun lgs dari langit Bekasi. Fenomena apa ini

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video yang memperlihatkan guyuran air hujan di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, beredar di aplikasi TikTok. Dalam video tersebut, seorang pria mengatakan bahwa fenomena tersebut adalah air terjun yang turun langsung dari langit.

    Informasi tersebut adalah informasi yang salah. Dikutip dari okezone.com, Kapolsek Cikarang Timur, AKP Bambang Krisnadi mengatakan, pihaknya telah memastikan kembali di lokasi yang viral di media sosial itu. Pihaknya memastikan kembali setelah hujan turun.

    Setelah ditelusuri, ternyata hujan yang turun seperti air terjun itu akibat pipa paralon pembuangan air yang bertepatan pintu gerbang Stadion Wibawa Mukti yang patah. Hal tersebut yang membuat limpasan air hujan langsung jatuh dan mengakibatkan air turun secara deras seperti air terjun.

    Kesimpulan

    Fenomena air terjun dari langit yang tersebar di media sosial TikTok adalah informasi yang salah. Faktanya, kejadian tersebut terjadi karena adanya kerusakan pada pipa paralon pembuangan air.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10954) Cek Fakta: Tidak Benar Presiden Jokowi Tolak Malaysia Jadi Anggota Penuh G20

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 15/11/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim Presiden Jokowi menolak Malaysia sebagai anggota penuh G20. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 10 November 2022.
    Dalam postingannya terdapat video berjudul "Jokowi Dodo Tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20"
    Video itu juga disertai narasi "Jokowi tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20, jangan remehkan Indonesia"
    Lalu benarkah postingan video yang mengklaim Jokowi menolak Malaysia menjadi anggota G20?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan penjelasan dari laman Kemenkeu.go.id. Di sana dijelaskan bawah G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. G20 merupakan representasi lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
    Pada mulanya G20 merupakan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, namun KTT G20 juga dihadiri oleh Kepala Negara sejak 2008 dan pada 2010 dibentuk pembahasan mengenai sektor pembangunan.
    Adapun anggota G20 saat ini terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
    Pada pertemuan perdana, Indonesia hadir sebagai perwakilan dari kelompok negara berkembang, kawasan Asia Tenggara, dunia Islam. Dalam tahap pemulihan krisis itu, Indonesia dinilai memiliki ukuran dan potensi ekonomi yang besar di kawasan Asia Tenggara, yang disebut sebagai emerging economy.
    G20 tidak memiliki Sekretariat permanen. Dalam proses dan sistem kerjanya, G20 memiliki tuan rumah (Presidensi) yang ditetapkan secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya.
    Guna memastikan seluruh pertemuan G20 lancar setiap tahun, Presidensi tahun berjalan beserta presidensi sebelum dan presidensi selanjutnya (disebut Troika) secara intensif melakukan koordinasi kesinambungan agenda prioritas G20.
    Dilansir dari Kumparan, ada 3 faktor utama yang membuat suatu negara bisa bergabung sebagai G20, yaitu: nilai PDB, angka perdagangan internasional, dan populasi penduduknya. Nilai PDB Malaysia hanya sekitar USD 356 miliar, sementara jumlah populasi penduduk sekitar 33 juta jiwa.
    Sementara dari laman resmi Bank Dunia, worldbank.org, Indonesia saat ini menempati posisi ke-16 berdasarkan PDB. PDB Indonesia mencapai 1.058 triliun dolar AS dan jumlah penduduknya mencapai 273,5 juta jiwa.

    Kesimpulan


    Postingan video yang mengklaim Jokowi menolak Malaysia menjadi anggota G20 adalah tidak benar. Faktanya G20 atau Group of Twenty beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia Malaysia tidak masuk dalam kriteria tersebut, bukan karena ditolak Jokowi.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10953) Cek Fakta: Hoaks Set Top Box Bisa Baca Data Orang yang Sudah Divaksin

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 15/11/2022

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang set top box (STB) yang dibagikan gratis oleh pemerintah bisa membaca data orang yang sudah divaksin beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 November 2022.
    Akun Facebook tersebut mengunggah gambar berisi narasi bahwa set top box yang dibagikan gratis oleh pemerintah dapat membaca data orang yang sudah divaksin.
    "Vaksin gratis... set top box pun ada yg gratis.. Ternyata oh, ternyata...
    Didalamnya ada rangkaian Bluetooth Low Energy Device untuk membaca data orang2 yg sudah divaksin! Hadeuh..." demikian narasi dalam gambar tersebut.
    "Tunggu hasilnya sambil ngopi mazse...☕," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 7 kali direspons warganet dan mendapat 27 komentar dari warganet.
    Benarkah set top box yang dibagikan gratis oleh pemerintah dapat membaca data orang yang sudah divaksin? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim set top box yang dibagikan gratis oleh pemerintah dapat membaca data orang yang sudah divaksin. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "set top box baca data orang divaksin" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Awas Hoaks! Set Top Box Dibuat untuk Baca Data" yang dimuat situs kominfo.go.id pada 11 November 2022.
    Jakarta Pusat, Kominfo - Beredar di media sosial, sebuah unggahan berisi informasi yang mengaitkan Set Top Box (STB) yang terpasang pada TV analog dengan data vaksin.
    Konon narasi itu menyebutkan dalam STB terdapat rangkaian Bluetooth Low Energy Device yang digunakan untuk membaca data orang-orang yang sudah divaksin.
    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim bahwa STB terkait dengan data vaksin tidaklah berdasar.
    Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan bahwa kebijakan migrasi TV analog ke digital sesuai dengan rancangan aturan teknis Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Swasta (LPS), dan Lembaga Penyiaran Komunitas.
    "Adapun migrasi TV analog ke digital ini menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan dan inefisiensi pada penyiaran analog," ungkap Menteri Kominfo.
    Lebih lanjut, Menteri Johnny menegaskan, optimalisasi dan efisiensi yang paling konkret dalam dunia penyiaran adalah jika satu kanal siaran dapat diisi dengan jumlah siaran yang lebih banyak.
    "Penggunaan set top box membuat jumlah konten semakin banyak dan kualitas gambar yang semakin baik," pungkasnya.
    Penelusuran selanjutnya dilakukan dengan memasukkan kata kunci "fungsi set top box" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai fungsi dari set top box.
    Satu di antaranya artikel berjudul "Apa Itu Set Top Box atau STB? Perangkat untuk Nonton Siaran TV Digital" yang dimuat situs liputan6.com pada 2 November 2022.
    Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan melakukan Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV analog pada hari ini, Rabu (2/11/2022), dengan hitung mundur tengah malam nanti.
    Bagi yang tidak memiliki perangkat TV digital, masyarakat tidak perlu membeli TV baru karena TV analog bisa menyiarkan siaran TV digital dengan bantuan Set Top Box (STB).
    STB bisa dibeli melalui toko online atau langsung datang ke toko fisik terdekat dengan harga di kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribuan.
    Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bahkan telah menyiapkan STB gratis bagi masyarakat miskin.
    Lantas, apa itu Set Top Box Atau STB?
    Sebagai informasi, Set Top Box (STB) adalah alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, yang dapat ditampilkan di TV analog biasa.
    STB ini sudah mendukung Digital Video Broadcasting-Second Generation Terrestrial atau DVB-T2. STB tidak memerlukan antena parabola dalam menerima sinyal digital, dan cukup menggunakan antena TV biasa atau UHF.
    STB dibutuhkan jika kamu ingin "mengubah" perangkat TV analog yang belum bisa menerima sinyal digital, agar tetap bisa menikmati siaran TV digital.
    Namun, jika perangkat TV sudah memiliki fitur untuk menangkap siaran digital, di mana biasanya Smart TV zaman sekarang sudah bisa, maka kamu tidak membutuhkan STB.
     

    Kesimpulan


    Klaim set top box yang dibagikan gratis oleh pemerintah dapat membaca data orang yang sudah divaksin adalah hoaks. Faktanya, set top box merupakan perangkat yang digunakan untuk menangkap siaran televisi digital.
     

    Rujukan