• (GFD-2024-16763) [HOAKS] Nata de Coco Terbuat dari Plastik

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 18/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video berisi imbauan untuk berhati-hati terhadap produk nata de coco sintetis yang terbuat dari plastik.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Video soal nata de coco dari plastik ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Dalam video, seorang pria mengambil nata de coco dalam kemasan plastik.

    Pria tersebut mengambil satu buah nata de coco, mengeringkannya dengan tisu, lalu berusaha menghancurkannya dengan tangan.

    Karena kesulitan dihancurkan dengan tangan, pria tersebut menyimpulkan bahwa nata de coco tersebut sintetis dan terbuat dari plastik

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (16/3/2024):

    WARNING

    Nata De Coco adalah makanan yang paling sering di jumpai di bulan ramadhan, namun ibu-ibu atau bapak-bapak yang sering beli Nata de Coco di Supermarket atau tempat lain, agar sekiranya sebelum membeli memperhatikan makanan yang mau dibeli.

    Karena sekarang banyak makanan terbuat dari sintetis/plastik yang menyerupai makanan yang asli.Tolong di SHARE agar tidak ada lagi korban, Karena ini demi keselamatan kita bersama.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (16/3/2024), soal nata de coco terbuat dari plastik.

    Hasil Cek Fakta

    Produk nata de coco yang ditampilkan dalam video merupakan minuman nata de coco siap santap merk Yeko rasa cocopandan.

    Produk yang dibuat oleh PT Menacoco Sari tersebut telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    Isu nata de coco mengandung plastik merupakan hoaks lama yang beredar sejak 2019.

    BPOM telah melakukan pengawasan selama lima tahun terhadap produk nata de coco dan tidak ada satu produk pun yang mengandung plastik.

    "Hasil uji sampling Badan POM tahun 2019 menyatakan 100 persen produk nata de coco memenuhi syarat," kata Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Rendah dan Sedang Badan POM, Ema Setyawati, dikutip dari situs BPOM.

    Nata de coco merupakan pangan olahan berbahan baku air kelapa, yang proses pembuatannya menghasilkan serat selulosa.

    Serat selulosa mampu mengikat air tetapi tidak mudah larut. Serat inilah yang membuat tekstur nata de coco kenyal tetapi kesat jika kering.

    Meskipun tidak mudah hancur saat diperas dengan tangan, ketika dikonsumsi serat selulosa baik untuk pencernaan.

    Kesimpulan

    Narasi soal nata de coco terbuat dari plastik merupakan hoaks.

    Nata de coco terbuat dari air kelapa yang proses pembuatannya menghasilkan serat selulosa yang membuat teksturnya kenyal, tetapi kesat saat kering.

    BPOM memastikan produk nata de coco di Indonesia tidak ada yang mengandung plastik.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16762) [HOAKS] Undian Berhadiah Mengatasnamakan BJB Syariah

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 18/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar informasi mengenai undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Jabar Banten Syariah atau BJB Syariah.

    BJB Syariah disebut mengadakan undian berhadiah mobil, sepeda motor, televisi, ponsel, dan paket wisata.

    Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi undian berhadiah mengatasnamakan BJB Syariah dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Minggu (17/3/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Khusus Nasabah Bank Bjb Syariah

    GEBYAR UNDIAN GRAND PRIZE TABUNGAN Berhadiah dari Bank Bjb Syariah # Hadir lagi, Ayo buruan Daftar agar memenangkan Grand Prize Seperti:

    - Grand Prize Mobil-1 Unit Mobil Alphard-1 Unit Mobil CR-V Turbo

    -1 Unit Mobil HR-V CVT-1 Unit Mobil Xpander-1 Unit Mobil Fortuner

    -1 Unit Mobil BR-V-1 Unit Mobil BRIO-1 Unit Mobil BMW

    -10 Unit Motor Scopy-8 Unit Motor Xmax-10 Unit TV Led 50 in

    -20 Unit Smarphone promax14-10 Paket wisata Singapura-10 Paket Umroh Gratis

    Masih banyak keuntungan lainnya... info lebih lanjut tentang pendaftaran ( GEBYAR UNDIAN GRAND PRIZE BANK BJB SYARIAH) silakan klik menu ( Daftar ) yang kami sediakan.

    Narasi itu disertai poster yang memuat foto Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Jawa Barat, Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa tautan dalam informasi undian berhadiah tersebut, dan menemukan bahwa tautan itu tidak mengarah ke situs resmi BJB Syariah.

    Adapun, situs resmi BJB Syariah dapat diakses melalui https://www.bjbsyariah.co.id/.

    Selain itu, tidak ditemukan informasi undian berhadiah mobil, sepeda motor, TV, ponsel, dan paket wisata di akun Facebook resmi BJB Syariah.

    Poster undian berhadiah yang dibagikan adalah hasil manipulasi digital dari poster asli yang diunggah akun Facebook resmi BJB Syariah pada 26 April 2021.

    Poster asli berisi ucapan selamat kepada Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan, yang terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung periode 2021-2026.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi undian berhadiah mengatasnamakan BJB Syariah adalah hoaks.

    Tautan yang dibagikan tidak mengarah ke situs resmi BJB Syariah. Selain itu, tidak ditemukan informasi undian berhadiah di akun Facebook resmi BJB Syariah.

    Poster undian berhadiah yang dibagikan adalah hasil manipulasi digital dari poster asli yang diunggah akun Facebook resmi BJB Syariah pada 26 April 2021.

    Poster asli berisi ucapan selamat kepada Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan, yang terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung periode 2021-2026.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16761) [HOAKS] Video Sekelompok Preman Mendatangi Masjid

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 16/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video sekelompok pemuda mendatangi bangunan mirip masjid, kemudian berbicara dengan mikrofon di depan mimbar.

    Narasi yang disertakan dalam unggahan video itu, sekelompok pemuda tersebut diklaim sebagai kelompok preman yang melecehkan tempat ibadah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Video sekelompok preman mendatangi masjid ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan Instagram ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 29 Februari 2024:

    Dimana menteri agamanya.....masjid tempat ibadah umat Islam sedang di lecehkan oleh para preman....VIRAL KAN

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 29 Februari 2024, soal sekelompok preman mendatangi masjid.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video untuk menelusuri jejak digitalnya. Metode ini biasa disebut reverse image search.

    Hasil penelusuran melalui Google Lens mengarahkan ke unggahan akun Instagram @palembangkaget, 2 Maret 2024.

    Akun tersebut menjelaskan bahwa video merupakan kegiatan teater santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Istiqlaliyah Cilongok, Tangerang, Banten.

    Kegiatan teater tersebut bukan dilakukan di bagian masjid ponpes, melainkan ruang majelis mirip aula.

    Berdasarkan kumpulan foto di Google Maps, tampak aula yang dimaksud dijadikan tempat pertemuan.

    Situs Jatman Online menulis profil Ponpes Al Istiqlaliyah, menyertakan informasi bahwa ponpes tersebut memiliki fasilitas aula.

    Sebagai informasi kegiatan teater sering dilakukan oleh para santri Ponpes Al Istiqlaliyah.

    Sejumlah video di YouTube mendokumentasikan kegiatan teater saat acara perpisahan di Ponpes Al Istiqlaliyah, seperti yang diunggah kanal ini, ini, dan ini.

    Kesimpulan

    Video kegiatan teater santri Ponpes Al Istiqlaliyah Cilongok, Tangerang, Banten disebarkan dengan konteks keliru.

    Mereka bukanlah kelompok preman yang mendatangi masjid, melainkan santri yang melakukan kegiatan teater dalam acara perpisahan di aula ponpes.

    Rujukan

  • (GFD-2024-16760) [HOAKS] Nomor Urut pada Surat Suara Pilpres 2024 Ditukar

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 16/03/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan surat suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan nomor urut yang berbeda dengan surat suara resmi yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Pada nomor urut 2 tertera pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sementara nomor 3 yakni pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Narasi yang beredar di media sosial menyebutkan nomor urut tersebut sengaja ditukar. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi suara tersebut hoaks.

    Informasi nomor urut pada surat suara Pilpres 2024 yang sengaja ditukar disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Dua dari akun-akun tersebut menyertakan video yang menampilkan surat suara Pilpres 2024.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 3 Februari 2024:

    Jangan keliru, sejak kpn pak ganjar sama pak Prabowo tukeran nomor, harus jeli

    akun Facebook Tangkapan layar konten manipulasi di sebuah akun Facebook, 7 Februari 2024, soal nomor urut pada surat suara Pilpres 2024 yang sengaja ditukar.

    Hasil Cek Fakta

    Surat suara yang beredar bukanlah surat suara resmi yang dikeluarkan oleh KPU.

    Dikutip dari Kompas.com, desain surat suara Pilpres 2024 menampilkan pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

    Foto paslon tersebut mengenakan peci hitam dengan setelan jas. Keduanya mengangkat tangan seperti menyapa.

    Kemudian nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mengenakan kemeja biru langit dan tidak berpeci.

    Sementara nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengenakan setelan monokrom. Ganjar memakai kemeja hitam dan Mahfud mengenakan kemeja putih dengan peci hitam.

    Sebelumnya, beredar pula sebaran surat suara dengan nomor urut berbeda seperti yang telah ditetapkan KPU.

    Tim Cek Fakta Kompas.com melabeli unggahan tersebut sebagai hoaks.

    Surat suara dengan nomor urut yang tertukar kemungkinan besar merupakan hasil suntingan atau manipulasi.

    Kesimpulan

    Narasi nomor urut pada surat suara Pilpres 2024 yang sengaja ditukar merupakan hoaks.

    Surat suara Pilpres 2024 menampilkan pasangan Ganjar-Mahfud nomor urut 2 dan Prabowo-Gibran nomor urut 3 merupakan hasil suntingan.

    Surat suara yang beredar bukanlah surat suara resmi yang dikeluarkan KPU.

    Rujukan