Sebuah video yang diklaim kawasan Padang Bulan, Medan turun salju beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 Mei 2022.
Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan seorang pengendara merekam suasana jalan yang tertutup benda mirip salju. Si pengendara menyebut bahwa salju tengah turun di Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara.
"Salju di Padang Bulan," ucap si pengendara.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa salju turun di Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara.
"Subananaallah kuasa allah yg terjdi di medan ini y loksh di Padang bulan ber tubi tubi bencna alan yg di beri kan banjir rob di semarang jawa tengah mari la kta ber do'a buat negara ini agar tdk ad lgi bencna alam ini wahai saudra ku sklian dan ber pikir fositif aj jngn yg aneh," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan salah satu akun Facebook telah 52 ribu kali dibagikan dan mendapat 96 komentar warganet.
(GFD-2022-9902) [SALAH] Video Padang Bulan Medan Turun Salju
Sumber: FacebookTanggal publish: 01/06/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara turun salju. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "padang bulan salju" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "BERITA FOTO Bak Dunia Salju, Ruas Jalan Jamin Ginting Padangbulan Berbusa" yang dimuat situs medan.tribunnews.com pada 22 Oktober 2019 lalu.
Liputan6.com juga menemukan artikel yang menjelaskan sebagian jalanan di Padang Bulan, Medan tertutup benda mirip salju. Artikel tersebut berjudul "Jalan Jamin Ginting Medan Dipenuhi Busa, dari Mana?" yang dimuat situs detik.com pada 22 Oktober 2019 lalu.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa benda putih mirip salju yang menutupi sebagian jalanan adalah busa. Menurut pengakuan salah satu tukang becak bernama Gurning, busa itu muncul karena ada deterjen yang jatuh dari mobil. Hujan yang turun juga membuat busa bertambah banyak dan menutupi jalan.
"Setelah hujan sekitar jam 3 tadi busanya muncul. Ada sabun jatuh dari mobil. Datang hujan berbusalah semua," jelas Gurning saat ditemui di lokasi.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "BERITA FOTO Bak Dunia Salju, Ruas Jalan Jamin Ginting Padangbulan Berbusa" yang dimuat situs medan.tribunnews.com pada 22 Oktober 2019 lalu.
Liputan6.com juga menemukan artikel yang menjelaskan sebagian jalanan di Padang Bulan, Medan tertutup benda mirip salju. Artikel tersebut berjudul "Jalan Jamin Ginting Medan Dipenuhi Busa, dari Mana?" yang dimuat situs detik.com pada 22 Oktober 2019 lalu.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa benda putih mirip salju yang menutupi sebagian jalanan adalah busa. Menurut pengakuan salah satu tukang becak bernama Gurning, busa itu muncul karena ada deterjen yang jatuh dari mobil. Hujan yang turun juga membuat busa bertambah banyak dan menutupi jalan.
"Setelah hujan sekitar jam 3 tadi busanya muncul. Ada sabun jatuh dari mobil. Datang hujan berbusalah semua," jelas Gurning saat ditemui di lokasi.
Kesimpulan
Video yang diklaim Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara turun salju ternyata tidak benar. Faktanya, sebagian jalan di Padang Bulan bukan tertutup salju, melainkan busa.
Rujukan
- https://medan.tribunnews.com/2019/10/22/berita-foto-bak-dunia-salju-ruas-jalan-jamin-ginting-padangbulan-berbusa
- https://news.detik.com/berita/d-4755854/jalan-jamin-ginting-medan-dipenuhi-busa-dari-mana
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4972619/cek-fakta-tidak-benar-video-padang-bulan-medan-turun-salju
(GFD-2022-9901) [SALAH] Mobil Esemka Bakal Ikut Formula E Jakarta
Sumber: FacebookTanggal publish: 01/06/2022
Berita
Beredar di media sosial postingan yang menyebut mobil Esemka akan ikut dalam ajang balap Formula E Jakarta. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 24 Mei 2022.
Dalam postingannya terdapat gambar dengan tulisan "Mobil ESEMKA Kabarnya Akan Ikut Serta Dalam Ajang Bergengsi FORMULA E"
Akun itu juga menambahkan narasi "Seru.. Mobil tanpa awak akan ikut di formula E. Cebong jangan sampai ketinggalan nonton ya."
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 24 Mei 2022.
Dalam postingannya terdapat gambar dengan tulisan "Mobil ESEMKA Kabarnya Akan Ikut Serta Dalam Ajang Bergengsi FORMULA E"
Akun itu juga menambahkan narasi "Seru.. Mobil tanpa awak akan ikut di formula E. Cebong jangan sampai ketinggalan nonton ya."
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan tidak menemukan informasi yang valid terkait mobil Esemka akan ikut ajang balap Formula E Jakarta.
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com menemukan gambar yang identik dengan postingan. Gambar tersebut merupakan foto artikel dari INews.com dengan judul "Pembeli Tiket Formula E Jakarta Mayoritas dari Australia dan Jepang"
Artikel itu diposting dalam akun Facebook INews pada 20 Mei 2022 dengan narasi sebagai berikut:
"Pembeli tiket Formula E Jakarta yang akan diselenggarakan 4 Juni 2022 mayoritas warga negara asing (WNA).
Berdasarkan data panitia, warga negara Indonesia (WNI) yang membeli tiket Formula E hanya 21,2 persen, sedangkan WNA 78,8 persen.
Merujuk data, WNA yang terbanyak membeli tiket Formula E adalah WNA asal Australia dan Jepang dengan sebaran masing- masing 9,1 persen. Kemudian, diikuti WNA Filipina, India, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Italia dengan masing 6,1 persen. Berikutnya, Malaysia, Argentina, Turki, Polandia, Norwegia, Tunisia, dan Guatemala masing-masing 3 persen.Dari keseluruhan kelas tiket yang dijual, Panitia Formula E mengatakan tiket untuk kelas VIP yang dijual seharga Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000 bahkan sudah habis terjual."
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com menemukan gambar yang identik dengan postingan. Gambar tersebut merupakan foto artikel dari INews.com dengan judul "Pembeli Tiket Formula E Jakarta Mayoritas dari Australia dan Jepang"
Artikel itu diposting dalam akun Facebook INews pada 20 Mei 2022 dengan narasi sebagai berikut:
"Pembeli tiket Formula E Jakarta yang akan diselenggarakan 4 Juni 2022 mayoritas warga negara asing (WNA).
Berdasarkan data panitia, warga negara Indonesia (WNI) yang membeli tiket Formula E hanya 21,2 persen, sedangkan WNA 78,8 persen.
Merujuk data, WNA yang terbanyak membeli tiket Formula E adalah WNA asal Australia dan Jepang dengan sebaran masing- masing 9,1 persen. Kemudian, diikuti WNA Filipina, India, Britania Raya, Amerika Serikat, dan Italia dengan masing 6,1 persen. Berikutnya, Malaysia, Argentina, Turki, Polandia, Norwegia, Tunisia, dan Guatemala masing-masing 3 persen.Dari keseluruhan kelas tiket yang dijual, Panitia Formula E mengatakan tiket untuk kelas VIP yang dijual seharga Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000 bahkan sudah habis terjual."
Kesimpulan
Postingan yang menyebut mobil Esemka akan ikut dalam ajang balap Formula E Jakarta adalah hoaks. Gambar dalam postingan tersebut telah disunting.
Rujukan
(GFD-2022-9900) [SALAH] Foto Ayah Walikota Bangkok yang Terlibat dalam Pembunuhan Besar-besaran di Thailand pada 1976
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 31/05/2022
Berita
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Ayahnya dulu melayani seorang tiran. Haruskah kita menghukum putranya Chadchart?”
“Ayahnya dulu melayani seorang tiran. Haruskah kita menghukum putranya Chadchart?”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @thanaaer1 mengunggah dua foto yang menunjukkan seorang polisi memegang pistol dan wajah walikota Bangkok yang baru saja terpilih, Chadchart Sittipunt. @thanaaer1 juga menulis keterangan bahwa pria yang sedang menembak tersebut merupakan ayah kandung Chadchart Sittipunt yang terlibat dalam pembunuhan besar-besaran di Universitas Thammasat, Thailand, pada 1976.
Cuitan yang diunggah pada 10 Desember 2021 tersebut telah disukai sebanyak 534 kali dan telah dibagikan serta dikutip ulang hampir 400 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Sebuah LSM bernama the League of Liberal Thammasat for Democracy (LTTD) telah mengunggah foto yang sama persis di akun Facebook pribadinya sejak 2013. Setelah dilakukan proses penerjamahan, penjelasan foto tertulis sebagai berikut:
“Polisi di gambar ini adalah Watcharin Niamwanichkul, seorang letnal kolonel polisi yang berada di ranking terendah. Dia baru saja meninggal awal tahun ini”.
Lebih lanjut, informasi serupa pernah dibahas oleh AFP Fact Check dengan judul “Photo of Thailand’s 1976 massacre misleadingly linked to new Bangkok governor” dan mengkategorikannya sebagai misleading.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @thanaaer1 adalah konteks yang salah.
Cuitan yang diunggah pada 10 Desember 2021 tersebut telah disukai sebanyak 534 kali dan telah dibagikan serta dikutip ulang hampir 400 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Sebuah LSM bernama the League of Liberal Thammasat for Democracy (LTTD) telah mengunggah foto yang sama persis di akun Facebook pribadinya sejak 2013. Setelah dilakukan proses penerjamahan, penjelasan foto tertulis sebagai berikut:
“Polisi di gambar ini adalah Watcharin Niamwanichkul, seorang letnal kolonel polisi yang berada di ranking terendah. Dia baru saja meninggal awal tahun ini”.
Lebih lanjut, informasi serupa pernah dibahas oleh AFP Fact Check dengan judul “Photo of Thailand’s 1976 massacre misleadingly linked to new Bangkok governor” dan mengkategorikannya sebagai misleading.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @thanaaer1 adalah konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi yang salah. Pria yang terdapat di foto tersebut bukan ayah dari Walikota Bangkok, Chadchart Sittipunt, tetapi seorang Letnan Kolonel Polisi bernama Watcharin Niamvanichkul.
Informasi yang salah. Pria yang terdapat di foto tersebut bukan ayah dari Walikota Bangkok, Chadchart Sittipunt, tetapi seorang Letnan Kolonel Polisi bernama Watcharin Niamvanichkul.
Rujukan
(GFD-2022-9899) [SALAH] Vaksin Covid-19 Dapat Sebabkan AIDS Sampai Cacar Monyet
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 31/05/2022
Berita
“Did you know that the Covid19 VAXX can cause lowered immune system which allows viruses in your system to flourish, like Shingles, Smallpox, and even MONKEYPOX???
Yup, that’s right, the VAXX is the reason for VAIDS or otherwise known as Vaccine Induced AIDS will be popping up in all those who took the JAB. About 3-5 years after the first shot, of course everyone’s immune systems are different. It could be 5-10 years.
Regardless, it is time to get to know Jesus by reading the New Testament in the Bible, and then living it each day as if it were your last.”
Yup, that’s right, the VAXX is the reason for VAIDS or otherwise known as Vaccine Induced AIDS will be popping up in all those who took the JAB. About 3-5 years after the first shot, of course everyone’s immune systems are different. It could be 5-10 years.
Regardless, it is time to get to know Jesus by reading the New Testament in the Bible, and then living it each day as if it were your last.”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah narasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa vaksin Covid 19 dapat menyebabkan imunodefisiensi di dalam tubuh manusia. Dalam narasi ini disebutkan bahwa sistem imun yang melemah adalah efek VAIDS yang menjadi penyebab munculnya penyakit seperti AIDS bahkan sampai cacar monyet. Kelemahan imun ini akan terjadi sejak suntikan vaksin pertama dan dampaknya akan terlihat pada 3-5 tahun atau 5-10 tahun mendatang.
Setelah melakukan penelusuran terkait informasi ini, diketahui bahwa narasi yang beredar ini adalah hoaks. Pernyataan yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 mengandung bahaya yang dapat menimbulkan penyakit seperti AIDS sampai cacar monyet adalah pernyataan yang keliru.
Istilah VAIDS (Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrom) merupakan istilah yang sering digunakan oleh kelompok antivaksin untuk menarasikan bahaya vaksin Covid-19.
Melansir dari artikel Kompas.com, Profesor Penyakit Menular di Perelman School of Medicine University of Pennsylvania dan Direktur Medis Penn Global Medicine, Stephen Gluckman MD mengatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.
Terkait dengan AIDS, epidemilog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman menyatakan, bahwa AIDS tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19. AIDS merupakan kondisi penyakit kronis yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Sama halnya dengan cacar monyet. Dicky menyatakan bahwa virus ini telah ada pada hewan sejak lama. Adapun yang membuat seseorang terinfeksi cacar monyet adalah karena sebaran virusnya. Sebaran virus ini dimungkinkan apabila manusia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi, serta belum memasaknya dengan sempurna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan vaksin Covid-19 menyebabkan AIDS sampai cacar monyet merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Setelah melakukan penelusuran terkait informasi ini, diketahui bahwa narasi yang beredar ini adalah hoaks. Pernyataan yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 mengandung bahaya yang dapat menimbulkan penyakit seperti AIDS sampai cacar monyet adalah pernyataan yang keliru.
Istilah VAIDS (Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrom) merupakan istilah yang sering digunakan oleh kelompok antivaksin untuk menarasikan bahaya vaksin Covid-19.
Melansir dari artikel Kompas.com, Profesor Penyakit Menular di Perelman School of Medicine University of Pennsylvania dan Direktur Medis Penn Global Medicine, Stephen Gluckman MD mengatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.
Terkait dengan AIDS, epidemilog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman menyatakan, bahwa AIDS tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19. AIDS merupakan kondisi penyakit kronis yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Sama halnya dengan cacar monyet. Dicky menyatakan bahwa virus ini telah ada pada hewan sejak lama. Adapun yang membuat seseorang terinfeksi cacar monyet adalah karena sebaran virusnya. Sebaran virus ini dimungkinkan apabila manusia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi, serta belum memasaknya dengan sempurna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan vaksin Covid-19 menyebabkan AIDS sampai cacar monyet merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, penyakit AIDS atau cacar monyet tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
Faktanya, penyakit AIDS atau cacar monyet tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19.
Rujukan
Halaman: 3445/5335