• (GFD-2021-8848) [SALAH] Video Kejadian Angin Kencang yang Melanda Merak, Banten

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 21/12/2021

    Berita

    “Hati2…. Wat teman2 yg mancing malam ini….. Wil Banten jg P1000…. Dah kejadian lg nie….
    Sayangi jiwa anda…. Ingat2 di rumah ada yg menunggu mu…..”

    “Ini kejadian di merak hari ini”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video yang mengklaim bahwa terjadi angin kencang di Merak, Banten pada awal Desember 2021.

    Setelah ditelusuri, informasi tersebut salah. Faktanya, hasil penelusuran yandex dan Google reverse image search menunjukkan video tersebut merupakan kejadian angin puting beliung di Temanggung.

    Video asli dimuat dilaman Kompas TV. Akun Youtube KOMPASTV mengunggah video berjudul “Video Detik-detik Puting Beliung Terjang Belasan Rumah di Temanggung!” pada 3 Desember 2021.

    Dalam video yang diliput Kompas TV, terdapat gambar rumah-rumah yang bertebangan tertiup angin sama seperti yang ditampilkan di video yang mengklaim kejadian angin kencang di Merak, Banten.

    Dengan demikian, klaim terjadi angin kencang di Banten pada awal Desember 2021 tersebut tidak benar dan termasuk ke dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

    Informasi tersebut salah. Faktanya, hasil penelusuran yandex dan google image reverse menunjukkan video tersebut merupakan kejadian angin puting beliung di Temanggung.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8847) [SALAH] Video Rekaman Kecelakaan Helikopter Jenderal Bipin Rawat India

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 21/12/2021

    Berita

    “Salah satu jendral di india beserta keluarganya kecelakaan helikopter.”

    “Insiden Kecelakaan helikopter di tamil nadu, india menewaskan Panglima tinggi militer nya Jendral Biipin Rawat beserta 11 kru termasuk istri nya. Hanya ada satu yang selamat yakni staf DSCC varun singh”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa video tersebut merupakan rekaman kecelakaan helikopter di Tamil Nadu yang menewaskan Panglima Tinggi Militernya, Jenderal Bipin Rawat beserta 11 kru termasuk istrinya.

    Dalam video tersebut, terlihat sebuah helikopter yang sedang mengudara terbakar, mengeluarkan asap hitam, kemudian jatuh.

    Setelah ditelusuri, informasi tersebut salah. Faktanya, video dalam unggahan tersebut bukan video kecelakaan helikopter yang ditumpangi Staf Pertahanan India, Jenderal Bipin Rawat. Melansir dari Pragativadi, video sebuah helikopter terbakar di udara itu terjadi pada 2020 di Suriah.

    Helikopter Syaad Mi-17 dihantam oleh rudal yang diduga ditembakkan oleh milisi Turki dengan dukungan dari Al Qaeda di Suriah.

    Berdasarkan penelusuran, video berdurasi 1 menit 20 detik itu pertama kali diunggah oleh seorang jurnalis pada 11 Februari 2020 di Twitter.

    Terkait insiden kecelakaan helikopter yang membawa Kepala Staff Pertahanan India (CDS), Jenderal Bipin Rawat, benar terjadi. Kecelakaan tersebut terjadi di dekat Coonoor di perbukitan Nilgiri di Tamil Nadu, India, pada (8/12/2021).

    Dilansir dari BBC, helikopter tersebut ditumpangi oleh Jenderal Bipin Rawat, Istrinya, dan 11 orang lainnya. BBC menyertakan video ketika helikopter sudah jatuh ke tanah dan terbakar, tetapi tidak ada video ketika pesawat itu mengalami kebakaran saat di udara.

    Dengan demikian, video yang diklaim sebagai insiden kecelakaan helikopter yang menewaskan Jenderal Bipin Rawat di Tamil Nadu India tersebut tidak benar dan termasuk ke dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

    Infomasi tesebut salah. Faktanya, video dalam unggahan tersebut bukan video kecelakaan helikopter yang ditumpangi Staf Pertahanan India, Jenderal Bipin Rawat. Melansir dari Pragativadi, video sebuah helikopter terbakar di udara itu terjadi pada 2020 di Suriah.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8846) Cek Fakta: Tidak Benar Rayakan HUT ke-50 Kimia Farma Bagikan Rp 2 Juta

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 21/12/2021

    Berita

    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi PT Kimia Farma membagikan uang Rp 2 juta untuk merayakan HUT ke-50. Kabar tersebut beredar lewat aplikasi WhatsApp.

    Informasi Kimia Farma membagikan uang Rp 2 juta untuk merayakan HUT ke-50 berupa tautan berikut:
    https://kidneyuniverse.top/AheUIGy6/kimiafarmaapotek/?_t=1639556291756#1639556293632

    Tautan tersebut mengarah ke halaman yang memuat informasi sebagai berikut:

    "Selamat!Perayaan HUT ke-50 Kimia Farma!

    Melalui kuesioner, Anda akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan 2000000 Rupiah."

    Kimia farma bagi bagi hadiah
    Perayaan HUT ke-50 Kimia Farma!
    Perayaan HUT ke-50 Kimia Farma
    Perayaan HUT ke-50 Kimia Farmasi
    Hut ke 50 Kimia farma bagikan uang
    Kimia farma bagikan uang
    Hut ke 50 kimia farma

    Hasil Cek Fakta

    Corporate Communication PT Kimia Farma Tbk, Irwan Setiawan mengatakan informasi Kimia Farma membagikan uang Rp 2 juta untuk merayakan HUT ke-50 adalah hoaks.

    "Dapat kami sampaikan informasi tersebut hoaks," kata Irwan saat berbincang dengan Liputan6.com.

    Menurut Irwan, tautan yang disertakan pada informasi tersebut bukan situs resmi Kimia Farma.

    "Bukan situs resmi," tegasnya.

    Irwan pun membagikan foto pernyataan informasi Kimia Farma membagikan uang Rp 2 juta untuk merayakan HUT ke 50 tidak benar.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi Kimia Farma membagikan uang Rp 2 juta untuk merayakan HUT ke-50 tidak benar.

    Informasi tersebut tidak resmi berasal dari Kimia Farma.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8845) Keliru, Video Vaksin Sinovac Untuk Anak Belum Diuji Coba

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/12/2021

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan seseorang yang sedang menyampaikan informasi tentang vaksin sinovac pada anak diklaim belum dilakukan uji coba beredar di aplikasi pengiriman pesan. Pada video yang berdurasi 2 menit dan diberi narasi “blm di uji coba kok brani ksh percobaan ke ank negri..?” itu terlihat sekelompok warga dengan serius mendengarkan penyampaian tentang informasi vaksin untuk anak.
    Seorang pria dalam video itu mengatakan vaksin merk sinovac untuk anak sama sekali belum dilakukan ujicoba untuk anak-anak Indonesia. Pria itu juga terlihat menunjukan sebuah dokumen jurnal tentang keamanan vaksin pada warga. Seorang wanita dalam video itu bahkan ikut meminta warga untuk berhati-hati memberikan vaksin untuk anak.
    Lantas benarkah vaksin sinovac untuk anak-anak belum dilakukan uji coba ?
    Tangkapan layar unggahan video dengan klaim vaksin untuk anak belum pernah diuji coba.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri informasi vaksin sinovac untuk anak dari sumber kredibel. Hasilnya diketahui vaksin sinovac untuk anak adalah merupakan vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia pada 1 November 2021.
    Dikutip dari liputan6, BPOM mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac dari China untuk anak usia 6-11 tahun. Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, pihaknya sedang menunggu rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
    Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ) sendiri telah merekomendasikan pemberian imunisasi COVID- 19 Corona Vac pada anak golongan usia 6 tahun ke atas. Vaksin Corona harus diberikan secara intramuskular dengan dosis 3ug (0,5 ml) sebanyak dua kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua yaitu 4 minggu. Sebelum dan sesudah vaksinasi semua anak tetap memakai masker dengan benar, menjaga jarak,tidak berkerumun, jangan bepergian bila tidak penting.
    IDAI juga meminta pelaksanaan imunisasi harus mengikuti kebijakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan dapat dimulai setelah mempertimbangkan kesiapan petugas kesehatan, sarana, prasarana dan masyarakat. Semua anggota IDAI diimbau untuk melakukan imunisasi kejar dan imunisasi rutin untuk mencegah kejadian luar biasa penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi selain membantu meningkatkan cakupan imunisasi COVID-19 pada anak.
    Sementara Imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya. 
    Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga telah mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. Jenis vaksin yang akan digunakan untuk Vaksinasi anak usia 6-11 tahun adalah vaksin Sinovac atau vaksin jenis lainnya yang sudah ada Emergency Use Of Authorization (EUA) dari BPOM.
    Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan, mengatakan Untuk vaksin Sinovac, interval pemberian dosis 1 dan dosis 2 adalah 28 hari serta harus didahului dengan proses skrining kesehatan sesuai dengan format standar yang telah berlaku.
    Dilansir dari detik.com, menurut Cissy Kartasasmita, Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sekaligus Ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), Sebelum diberikan EUA (Emergency Use Authorization), vaksin untuk anak sebenarnya telah melewati proses pengkajian ulang mengenai imunogenisitas dan keamanannya oleh BPOM. Vaksin untuk anak ini juga sudah diuji melalui uji klinik pada tiap kelompok usia, baik 18-60 tahun, di atas 60 tahun dan juga kelompok 12-17 tahun. Setelah itu, juga telah lolos uji coba pada anak usia 3-17 tahun di China dan negara lain. “Hasilnya aman dan efektif,"kata Cissy.
    Dikutip dari reuters, Sinovac Biotech mengklaim Vaksin COVID-19 Sinovac aman dan mampu memicu respons kekebalan pada anak-anak dan remaja. Hasil awal dari uji coba tahap awal dan menengah dari uji klinis Fase I dan II yang melibatkan lebih dari 500 orang berusia antara 3-17 tahun yang menerima dua suntikan vaksin dosis sedang atau rendah, atau plasebo sebagian besar mendapatkan reaksi ringan.
    Zeng Gang, seorang peneliti di perusahaan tersebut pada konferensi akademis di Beijing , mengatakan dua anak yang mendapat dosis lebih rendah dilaporkan mengalami demam yang lebih tinggi, yang dikategorikan sebagai grade 3. Tingkat antibodi yang dipicu oleh Corona Vac Sinovac lebih tinggi daripada yang terlihat pada orang dewasa berusia 18 hingga 59 tahun dan pada orang tua dalam uji klinis sebelumnya.
    Untuk anak-anak berusia 3-11 tahun, dosis yang lebih rendah dapat menginduksi respons antibodi yang menguntungkan, dan dosis sedang bekerja dengan baik untuk mereka yang berusia 12 hingga 17 tahun.
    Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataan sementara tentang vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak dan remaja mengakui uji coba vaksin pada anak-anak usia 3 tahun telah diselesaikan untuk dua vaksin tidak aktif (Sinovac-CoronaVac dan BBIBP-CorV). Dua produk vaksin ini bahkan telah disetujui otoritas China. Meskipun produk vaksin tersebut sudah mendapatkan EUL untuk dewasa, namun belum mendapatkan WHO EUL untuk anak-anak.

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta TEMPO, video yang mengklaim vaksin merk sinovac untuk anak belum dilakukan uji cobaKeliru. Vaksin ini diketahui merupakan vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia pada 1 November 2021. Vaksin ini bahkan telah mendapatkan EUA (Emergency Use Authorization) setelah melewati proses pengkajian ulang mengenai imunogenisitas dan keamanannya.
    Perusahaan Biotech mengklaim Vaksin COVID-19 Sinovac aman dan mampu memicu respons kekebalan pada anak-anak dan remaja. Hasil awal dari uji coba tahap awal dan menengah dari uji klinis Fase I dan II yang melibatkan lebih dari 500 orang berusia antara 3-17 tahun yang menerima dua suntikan vaksin dosis sedang atau rendah, atau plasebo sebagian besar mendapatkan reaksi ringan.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan