Akun Facebook “Daffa Hafidz Ibni” mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar yang menunjukkan artikel berjudul “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp. 300.000”.
(GFD-2022-11061) [SALAH] Judul Artikel Tribunnews.com “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp. 300.000”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/11/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, judul artikel tersebut merupakan hasil suntingan. Artikel asli yang diunggah berjudul “Pengakuan Wanita Pengadang Mobil Presiden Jokowi: Spontan Saja, Ingin Berfoto”. Hal ini dilihat dari penulis yang bernama Milani Resti Dilanggi dan editor bernama Pravitri Retno Widyastuti. Selain itu ditemukan kemiripan pada gambar artikel tersebut.
Dengan demikian, Judul Artikel Tribunnews.com “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp. 300.000” tersebut hoaks dan dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.
Dengan demikian, Judul Artikel Tribunnews.com “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp. 300.000” tersebut hoaks dan dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.
Judul hasil suntingan. Faktanya, artikel asli yang diunggah berjudul “Pengakuan Wanita Pengadang Mobil Presiden Jokowi: Spontan Saja, Ingin Berfoto”.
Judul hasil suntingan. Faktanya, artikel asli yang diunggah berjudul “Pengakuan Wanita Pengadang Mobil Presiden Jokowi: Spontan Saja, Ingin Berfoto”.
Rujukan
(GFD-2022-11060) [SALAH] “Kebaktian memakai Jilbab, video sebelum Gempa terjadi di Cianjur”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 28/11/2022
Berita
NARASI: “Kampung Palalangon CIANJUR daerah Kristen 100%, Kebaktian kaum hawa nya memakai Jilbab, video sebelum Gempa terjadi di Cianjur.”
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan konten dengan menambahkan narasi yang menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN, daur ulang pelintiran yang sudah pernah disebarkan pada tahun 2017 lalu. BUKAN acara kebaktian dan TIDAK berkaitan dengan Gempa Cianjur baru-baru ini (tahun 2022), FAKTA: lagu yang dinyanyikan adalah Hymne SMAN 1 Karawang di sebuah acara reuni.
Salah satu video yang identik, Daud Saepudin Amd.si di Instagram pada 26 Desember 2017: “Hymne SMAN 1 karawang @sman1karawanghits” [2]
Sabiqa Uqda Walid Ahlisa di Facebook pada 30 Desember 2017: “Padahal kalau mereka teliti dalam mendengar lagu nya dan tahu tempat nya, itu merupakan lagu HYMNE SMA Saya yaitu SMAN 1 Karawang dan latarnya di salah satu tempat makan yg sedang mengadakan REUNI AKBAR SMANSAKA.” [3]
MOJOK.CO pada 30 Desember 2017: “Ini tentang video yang tidak viral-viral amat, tapi mungkin sebentar lagi akan viral. Diunggah pada 26 Desember 2017 oleh akun yang tampaknya bukan anonim. Dalam video tersebut, tampak puluhan orang dalam satu ruangan tengah menyanyikan lagu. Yang hadir adalah bapak-bapak dan ibu-ibu yang sebagiannya berjilbab. Jelas lagu yang dinyanyikan adalah lagu berbahasa Indonesia dan tempat pertemuan berlokasi di Indonesia. Sekilas, suasana di video memang tampak seperti acara kebaktian karena hadirinnya menyanyi sambil membaca lirik lagu di kertas dengan diiringi musik organ. Oleh si pengunggah, pada video tersebut disertakan kepsyen yang berbunyi, “IBU2 YG BERJILBAB INI APA AGAMANYA KIRA2. ADA YG TAU?”” [4]
Historia.id: “GUNUNG Halu, Cianjur, 25 Desember 2015. Suara lonceng yang berdentang dari Gereja Kristen Pasundan (GKP) Palalangon tiba-tiba berhenti di tengah hari itu. Sebagai gantinya, dari berbagai arah kampung tersebut berkumandanglah suara adzan. Situasi di hari Natal itu terkesan memang kontras, tapi bagi warga wilayah Gunung Halu hal tersebut memang sudah biasa. “Sengaja genta gereja kami hentikan, supaya saudara-saudara Muslim kami bisa fokus menjalankan shalat Jumat,” ujar Yudi Setiawan (43), koster (pembantu) di GKP Palalangon.” [5]
merdeka.com: “Di balik nuansa Islamnya yang kuat, daerah yang terkenal dengan hasil pertaniannya ini ternyata juga memiliki perkampungan Kristiani yang telah ada sejak ratusan tahun silam. Kampung tersebut adalah Kampung Kampung Palalangon yang berada di wilayah Gunung Halu dan mulai ditempati oleh masyarakat Kristen Pribumi pada masa Bupati Cianjur era Raden Prawiradiredja (1862-1910).” [6]
Salah satu video yang identik, Daud Saepudin Amd.si di Instagram pada 26 Desember 2017: “Hymne SMAN 1 karawang @sman1karawanghits” [2]
Sabiqa Uqda Walid Ahlisa di Facebook pada 30 Desember 2017: “Padahal kalau mereka teliti dalam mendengar lagu nya dan tahu tempat nya, itu merupakan lagu HYMNE SMA Saya yaitu SMAN 1 Karawang dan latarnya di salah satu tempat makan yg sedang mengadakan REUNI AKBAR SMANSAKA.” [3]
MOJOK.CO pada 30 Desember 2017: “Ini tentang video yang tidak viral-viral amat, tapi mungkin sebentar lagi akan viral. Diunggah pada 26 Desember 2017 oleh akun yang tampaknya bukan anonim. Dalam video tersebut, tampak puluhan orang dalam satu ruangan tengah menyanyikan lagu. Yang hadir adalah bapak-bapak dan ibu-ibu yang sebagiannya berjilbab. Jelas lagu yang dinyanyikan adalah lagu berbahasa Indonesia dan tempat pertemuan berlokasi di Indonesia. Sekilas, suasana di video memang tampak seperti acara kebaktian karena hadirinnya menyanyi sambil membaca lirik lagu di kertas dengan diiringi musik organ. Oleh si pengunggah, pada video tersebut disertakan kepsyen yang berbunyi, “IBU2 YG BERJILBAB INI APA AGAMANYA KIRA2. ADA YG TAU?”” [4]
Historia.id: “GUNUNG Halu, Cianjur, 25 Desember 2015. Suara lonceng yang berdentang dari Gereja Kristen Pasundan (GKP) Palalangon tiba-tiba berhenti di tengah hari itu. Sebagai gantinya, dari berbagai arah kampung tersebut berkumandanglah suara adzan. Situasi di hari Natal itu terkesan memang kontras, tapi bagi warga wilayah Gunung Halu hal tersebut memang sudah biasa. “Sengaja genta gereja kami hentikan, supaya saudara-saudara Muslim kami bisa fokus menjalankan shalat Jumat,” ujar Yudi Setiawan (43), koster (pembantu) di GKP Palalangon.” [5]
merdeka.com: “Di balik nuansa Islamnya yang kuat, daerah yang terkenal dengan hasil pertaniannya ini ternyata juga memiliki perkampungan Kristiani yang telah ada sejak ratusan tahun silam. Kampung tersebut adalah Kampung Kampung Palalangon yang berada di wilayah Gunung Halu dan mulai ditempati oleh masyarakat Kristen Pribumi pada masa Bupati Cianjur era Raden Prawiradiredja (1862-1910).” [6]
Kesimpulan
MENYESATKAN, daur ulang pelintiran yang sudah pernah disebarkan pada tahun 2017 lalu. BUKAN acara kebaktian dan TIDAK berkaitan dengan Gempa Cianjur baru-baru ini (tahun 2022), FAKTA: lagu yang dinyanyikan adalah Hymne SMAN 1 Karawang di sebuah acara reuni.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.ph/iCp3w (arsip cadangan). [2] instagram.com,
- http://bit.ly/3gHJruc /
- https://archive.ph/CNqFl (arsip cadangan). [3] facebook.com: “KLARIFIKASI MENGENAI VIDEO YANG MUNGKIN SEDANG BEREDAR MENGENAI KEBAKTIAN DENGAN PAKAIAN SEPERTI DIBAWAH INI”,
- http://bit.ly/3F7yvPI /
- https://archive.ph/hUqYn (arsip cadangan). [4] mojok.co: “Hahaha, Lagu Sesat Ini Ternyata Himne SMA N 1 Karawang”,
- http://bit.ly/3GNXucg /
- https://archive.ph/QiuSa (arsip cadangan). [5] historia.id: “Berabad Riwayat Umat Kristen di Cianjur”,
- http://bit.ly/3UdZ5en /
- https://archive.ph/Hbvnb (arsip cadangan). [6] merdeka.com: “Menilik Sejarah Kampung Palalangon Cianjur, Permukiman Kristiani Tertua di Jawa Barat”,
- http://bit.ly/3VBSQSV /
- https://archive.ph/LNmhW (arsip cadangan).
(GFD-2022-11059) [SALAH] Ilmuwan Jepang Menemukan Cara Menjadi Tembus Pandang
Sumber: twitter.comTanggal publish: 28/11/2022
Berita
Akun Twitter bernama @fastworkers6 yang memiliki hampir satu juta followers, mengunggah video yang memperlihatkan seorang wanita menggunakan kain tembus pandang yang dapat membuatnya menghilang. Pengguna Twitter tersebut juga menulis klaim bahwa alat tersebut merupakan ciptaan para ilmuwan Jepang.
Cuitan dan video yang diunggah pada 17 November tersebut telah disukai oleh 73,000 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 13,000 kali.
Cuitan dan video yang diunggah pada 17 November tersebut telah disukai oleh 73,000 orang, serta telah dibagikan dan dikutip ulang lebih dari 13,000 kali.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Hingga saat ini, belum ada teknologi yang dapat membuat seseorang tembus pandang dan menghilang. Namun, hal tersebut biasa dilakukan untuk kepentingan hiburan melalui video, di mana trik tersebut bernama “Invisibility Cloak”.
Akun YouTube “Dustin McLean” telah menjelaskan trik tersebut melalui video yang diunggah di laman pribadinya, di mana trik tersebut menggunakan green screen dan beberapa proses penyuntingan video.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan @fastworkers6 merupakan konten yang menyesatkan.
Akun YouTube “Dustin McLean” telah menjelaskan trik tersebut melalui video yang diunggah di laman pribadinya, di mana trik tersebut menggunakan green screen dan beberapa proses penyuntingan video.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan @fastworkers6 merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konten yang menyesatkan. Video yang memperlihatkan seorang wanita bisa menghilang di publik menggunakan sebuah kain merupakan trik bernama “Invisibility Cloak” yang menggunakan green screen dan proses penyuntingan video, bukan inovasi yang diciptakan ilmuwan Jepang.
Konten yang menyesatkan. Video yang memperlihatkan seorang wanita bisa menghilang di publik menggunakan sebuah kain merupakan trik bernama “Invisibility Cloak” yang menggunakan green screen dan proses penyuntingan video, bukan inovasi yang diciptakan ilmuwan Jepang.
Rujukan
(GFD-2022-11058) [SALAH] Bermain HP Di Dekat Kompor Menyebabkan Kompor Meledak
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 28/11/2022
Berita
Akun YouTube bernama “aishwa channel” mengunggah video yang memperlihatkan kompor meledak dan menyebabkan tubuh seseorang yang bermain ponsel di dekat kompor gas terbakar. Video tersebut diberi judul “Tubuh terbakar krn main hp dekat kompor gas”.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. CNN Indonesia, dalam artikelnya yang berjudul “Mengungkap Mitos Bahaya Pakai HP dekat Kompor”, menuliskan bahwa informasi tersebut telah dibantah oleh Peneliti Utama Elektromagnetik Desain LIPI, Harry Arjadi. Menurut Harry, radiasi dari ponsel tidak menyebabkan kompor meledak. Adapun penyebab kompor gas meledak salah satunya dipicu oleh kebocoran gas elpiji, bukan karena bermain ponsel di dekat kompor.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun YouTube “aishwa channel” merupakan konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun YouTube “aishwa channel” merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Konten yang menyesatkan. Tidak ada bukti yang valid yang menunjukkan bahwa bermain HP di dekat kompor dapat memicu kompor gas meledak.
Konten yang menyesatkan. Tidak ada bukti yang valid yang menunjukkan bahwa bermain HP di dekat kompor dapat memicu kompor gas meledak.
Rujukan
Halaman: 3436/5612