• (GFD-2021-8852) [SALAH] Foto “Anak pembunuh pelaku pemerkosaan terhadap ibunya”

    Sumber: Portal Daring
    Tanggal publish: 21/12/2021

    Berita

    Beredar artikel berjudul “Pergoki Ibunya Yang Cacat “Diperk0sa” Tetangga Mabuk, Anak G0r0k Kep4la Pelaku Hingga Putus” yang terbit di situs newsmedia-62[dot]online pada 16 Desember 2021. Di artikel ini terdapat foto seorang laki-laki dengan baju berwarna oranye dengan tato di dada.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto seorang laki-laki dengan baju berwarna oranye dengan tato di dada yang diklaim sebagai anak yang menggorok leher tetangganya yang mabuk dan memperkosa ibunya merupkan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, pria di foto yang dimuat di artikel berjudul “Pergoki Ibunya Yang Cacat “Diperk0sa” Tetangga Mabuk, Anak G0r0k Kep4la Pelaku Hingga Putus” itu adalah Sudirman, tersangka kasus begal saat ditangkap polisi pada tahun 2020, bukan Maulud Riyanto, pelajar SMK di Pasuruan yang nekat menusuk tetangganya karena mengaku dendam kepada korban pada tahun 2019.

    Foto yang sama, dimuat di artikel berjudul “Suka Kelabui Polisi, Aksi Sudirman Begal Bermodus Minta Diantar ke Warnet” yang terbit di situs jogja.suara.com pada Sabtu, 04 Juli 2020. Foto ini diberi keterangan “Sudirman, tersangka kasus begal saat ditangkap polisi. (Metrojambi).”Dilansir dari artikel ini, Sudirman (20), buronan kasus begal akhirnya ditangkap anggota Unit Reskrim Polsek Kotabaru.

    Penangkapan warga RT 37 Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi itu merupakan hasil pengembangan dari penangkapan dua pelaku lainnya, yakni Andes dan Bima. Kapolsek Kotabaru AKP Afrito Marbaro mengatakan, Sudirman sudah beberapa kali berurusangan dengan pihak kepolisian. Namun ia berhasil lolos dari proses hukum karena mengaku masih di bawah umur.

    Untuk penangkapan kali ini, Afrito mengatakan pihaknya tidak mau lagi kecolongan. Dari hasil pemeriksaan dan pelacakan data, diketahui jika pemuda bertato tersebut sudah berusia 20 tahun.

    Sementara itu, terkait isi artikel di situs newsmedia-62[dot]online tersebut, ditemukan berita yang identik di situs detik.com dengan judul “Pelajar yang Tusuk Tetangga Hingga Tewas Tak Pernah Coba Membunuh Sebelumnya” yang terbit pada Jumat, 20 Desember 2019.

    Di artikel ini, terdapat foto seorang laki-laki yang mengenakan baju tahanan berwarna biru dengan keterangan “Maulud Riyanto (Foto: Muhajir Arifin”. Dilansir dari artikel ini, Maulud Riyanto (18) pelajar kelas XII SMK di Gempol, Pasuruan menusuk tetangganya hingga tewas. Tindakan itu yang pertama dilakukan pelaku.

    Meski sejak lama memendam sakit hati pada korban, pelaku tak pernah melakukan tindakan kasar pada korban. Pelaku juga tak pernah melakukan percobaan pembunuhan pada korban sebelumya.

    “Sebelumya tersangka ini tak pernah melakukan percobaan penusukan atau pembunuhan pada korban. Aksi yang menyebabkan korban tewas itu yang pertama,” kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda kepada detikcom, Jumat (20/12/2019).

    Namun, ditegaskan Adrian, aksi penusukan pada 16 Desember lalu memang direncanakan sebulan sebelumnya. Selain sudah menyiapkan pisau, hari itu pelaku juga mengintai keberadaan korban.

    Riyanto sendiri mengaku menusuk korban, Yasin Fadilah (49), karena sakit hati. Sakit hati itu, kata Riyanto, karena ia diberitahu beberapa orang bahwa ibunya pernah diperkosa korban saat ia masih bocah.

    Namun, dilansir dari artikel berjudul “Pengakuan Pelajar Tusuk Tetangga hingga Tewas: Ibu Saya Pernah Diperkosa” yang terbit di situs detik.com pada 19 Desember 2019, Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda menjelaskan dugaan pemerkosaan korban terhadap ibu pelaku belum bisa dipastikan kebenarannya. Saat peristiwa terjadi, pelaku masih bocah.

    “Pelaku memang dendam karena mendengar ibunya dulu diperkosa. Tapi dia hanya mendengar, tak melihat,” terang Adrian.

    Kesimpulan

    Pria di foto yang dimuat di artikel berjudul “Pergoki Ibunya Yang Cacat “Diperk0sa” Tetangga Mabuk, Anak G0r0k Kep4la Pelaku Hingga Putus” itu adalah Sudirman, tersangka kasus begal saat ditangkap polisi pada tahun 2020 bukan Maulud Riyanto, pelajar SMK di Pasuruan yang nekat menusuk tetangganya pada tahun 2019 karena mengaku dendam kepada korban.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8851) [SALAH] Akun TikTok Inul Daratista Mengadakan Give Away

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 21/12/2021

    Berita

    Beredar sebuah akun TikTok dengan nama pengguna “inuldaratista_berbagi”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah akun TikTok dengan nama pengguna “inuldaratista_berbagi”. Akun tersebut menggunakan foto Inul Daratista sebagai foto profilnya dan mengunggah beberapa video yang menyatakan bahwa dirinya tengah mengadakan give away.

    Melalui akun Instagram resminya (https://www.instagram.com/inul.d/), Inul menegaskan bahwa akun tersebut adalah bukan miliknya. Inul hanya memiliki satu akun TikTok, yaitu akun dengan nama pengguna “inul.daratista” (https://www.tiktok.com/@inul.daratista) dan telah terverifikasi. Inul juga meminta warga untuk tidak mengikuti give away selain yang diadakan oleh akun resminya.

    Dengan demikian, akun TikTok yang mengadakan give away dengan mengatasnamakan Inul Daratista tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

    Bukan akun TikTok resmi milik Inul Daratista. Inul melalui akun Instagram resminya menegaskan bahwa akun tersebut adalah akun palsu yang mencatut namanya.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8850) [SALAH] Foto “masjid megah di dekat stadion Bayern Munchen, Allianz Arena”

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 21/12/2021

    Berita

    Akun Instagram INFORMASI DUNIA (instagram.com/arsip.dunia) pada 6 September 2021 mengunggah sebuah gambar yang terdapat foto mantan pemain klub sepakbola Bayern Munchen, Franck Ribery dan bangunan berwarna putih, juga terdapat narasi:

    “Ribery pernah meminta di buatkan muhsola kepada bayern munchen agar pemain yang beragama islam bisa melaksanakan sholat di dekat stadium, tetapi pihak bayer munchen malah membuatkan Masjid yang megah”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto masjid megah yang dibangun di dekat stadion Bayern Munchen, Allianz Arena atas dasar permintaan mantan pemain klub sepakbola Bayern Munchen, Franck Ribery merupakan konten yang menyesatkan.

    Faktanya, masjid di foto itu bukan masjid di dekat stadion Bayern Munchen, Allianz Arena. Masjid itu adalah Masjid Pusat Köln (Zentralmoschee Köln) yang dibangun organisasi muslim Turki, Diyanet Isleri Turk Islam Birligi (DITIB) di kota Koeln yang berjarak kurang lebih 569 kilometer berdasarkan Google Maps dari stadion Bayern Munchen, Allianz Arena di distrik Frottmaning.

    Foto masjid yang identik, dimuat di artikel berjudul “Suara Azan Boleh Berkumandang di Kota Koeln Setiap Hari Jumat” yang diterbitkan di situs dw.com pada 12 Oktober 2021.

    Dilansir dari artikel ini, pembangunan masjid yang dirancang arsitek Jerman Paul Boehm itu sebagian dibiayai dari sumbangan dan sisanya dari otoritas urusan agama pemerintah Turki, DITIB. Masjid itu selesai dibangun tahun 2017, dan diresmikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam kunjungannya ke Jerman pada September 2018.

    Sementara itu, dilansir dari artikel berjudul “Mencari Masjid Ribery di Allianz Arena” yang diterbitkan oleh Republika pada 26 Februari 2018, Firkah Fansuri (Wartawan Republika) yang mencoba mengunjungi masjid milik yang ramai diberitakan tidak menemukan keberadaan masjid tersebut.

    Berikut kutipan artikel berita tersebut:

    “Sesungguhnya kedatangan saya ke stadion tidak semata-mata ingin melihat rumput yang hijau di lapangan atau juga mengetahui sejarah Bayern Munchen dan trofi-trofi yang pernah diraihnya. Lebih dari itu, saya sebenarnya ingin me ngunjungi masjid milik klub yang ramai diberitakan berbagai media termasuk di Indonesia sebulan sebelum saya berangkat ke sini. Franck Ribery, salah satu pemain Muslim andalan Bayern Munchen termasuk yang mengusulkan berdirinya masjid tersebut. Dalam pemberitaan yang ramai di media massa, lokasi masjid berada di areal stadion.

    Kedatangan saya ke sini, tak hanya ingin melihat keberadaan masjid tersebut. Lebih dari itu, kami memang ingin melaksanakan shalat Zhuhur dan Ashar karena khawatir jika pulang ke hotel waktu Ashar telah habis. Apalagi di musim dingin seperti ini, waktu shalat Zhuhur dan Ashar pendek. Pukul 16.30, waktu Maghrib biasanya telah masuk.

    Setelah berkeliling stadion, masjid yang kami cari tidak juga tampak. Saya sempat bertanya ke salah satu pegawai toko merchandisekhusus Bayern Munchen di arena stadion, namun ia menggelengkan kepala tanda tak tahu. Ia mengatakan para penonton yang ingin melaksanakan shalat biasanya melaku kannya di tangga-tangga stadion. Dia menyebut di sekitar stadion tidak ada masjid.

    Tidak puas dengan jawaban pelayan tersebut kami menyisir sudut-sudut stadion untuk menemukannya. Saya berpikir karena masjid baru dibangun, mungkin pegawai toko tersebut tidak mengetahuinya.

    Setelah berkeliling, termasuk di halaman parkir sekitar stadion saya benar-benar tidak menemukan. Lebih dari tiga puluh menit saya mencarinya di luar stadion, tapi bangunan berbentuk masjid itu tidak ada wujudnya sama sekali. Karena khawatir waktu Ashar segera habis, saya memutuskan buru-buru kembali ke hotel.

    Belakangan saya baru me ngetahui, bahwa Masjid Bayern Munchen yang disebut-sebut berada di lokasi stadion adalah hoax. Lokasi masjid sesungguhnya berada di kawasan Kota Koln.”

    Kesimpulan

    Masjid di foto itu BUKAN masjid di dekat stadion Bayern Munchen, Allianz Arena. Masjid itu adalah Masjid Pusat Köln (Zentralmoschee Köln) yang dibangun organisasi muslim Turki, Diyanet Isleri Turk Islam Birligi (DITIB) di kota Koeln yang berjarak kurang lebih 569 kilometer berdasarkan Google Maps dari stadion Bayern Munchen, Allianz Arena di distrik Frottmaning.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8849) Keliru, Uang Pecahan Rp 200 Ribu Telah Beredar

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 21/12/2021

    Berita


    Sebuah unggahan yang mempertanyakan kabar tentang beredarnya uang baru pecahan Rp 200 ribu beredar di twitter.
    Akun @dwi raharjo pada 10 Desember 2021 mengunggah status mempertanyakan kebenaran kabar tersebut dengan menampilkan foto uang pecahan Rp 200 ribu. 
    Benarkah uang pecahan Rp 200 ribu telah beredar?
    Tangkapan layar unggahan foto uang pecahan Rp 200 ribu yang diklaim dterbitkan di Indonesia.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk membuktikan klaim di atas, Cek Fakta Tempo mula-mula menelusuri informasi terkait uang pecahan Rp 200 ribu yang beredar tersebut. Hasilnya ditemukan informasi tersebut merupakan informasi lawas yang sempat beredar pada 2016 dan ramai pada Agustus 2020.
    Dari hasil penelusuran ditemukan gambar uang pecahan 200 ribu sebenarnya adalah merupakan gambar voucher belanja pada salah satu toko jual beli online bukalapak.  Dalam deskripsi ditulis voucher belanja tersebut digunakan untuk voucher Polo Ralph Lauren Indonesia. Voucher bernilai seharga Rp 50.000,- sampai dengan Rp 200.000. 
    Bank Indonesia seperti dikutip dari kabarbisnis, sendiri telah memberikan klarifikasi perihal informasi di media sosial yang menyatakan adanya uang rupiah pecahan Rp200 ribu. 
    Dalam pernyataan resminya Bank Indonesia menyatakan bahwa informasi terkait uang pecahan Rp 200 ribu tersebut adalah tidak benar. Sampai saat ini Bank Indonesia hanya mengeluarkan dan mengatur nominal pecahan rupiah paling besar yaitu Rp100 ribu. Bank sentral dengan tegas menyatakan tidak mengeluarkan uang pecahan Rp200 ribu seperti gambar di atas.
    Dikutip dari detik, untuk tiap uang pecahan baru yang dikeluarkan, Bank Indonesia akan mengeluarkan pernyataan resmi di media massa dan website  www.bi.go.id.  Masyarakat dapat menemukan informasi tentang Rupiah, termasuk ciri keaslian Rupiah, di https://www.bi.go.id/id/rupiah/default.aspx.  Apabila terdapat pertanyaan, masyarakat dapat menghubungi contact center Bank Indonesia di (021)131 atau bicara@bi.go.id, pada jam kerja.

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa kabar tentang beredarnya uang baru pecahan Rp 200 ribu Keliru.  Informasi tersebut diketahui merupakan informasi lawas yang sempat beredar pada 2016 dan ramai pada Agustus 2020. Bank Indonesia dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa informasi terkait uang pecahan Rp 200 ribu tersebut adalah tidak benar. Sampai saat ini Bank Indonesia hanya mengeluarkan dan mengatur nominal pecahan rupiah paling besar yaitu Rp100 ribu. Bank sentral dengan tegas menyatakan tidak mengeluarkan uang pecahan Rp200 ribu seperti gambar di atas.
    TIM CEKFAKTA TEMPO

    Rujukan