• (GFD-2021-8881) [SALAH] Kuburan kendaraan di Jepang

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/12/2021

    Berita

    “مقبرة السيارات فى اليابان 🥺
    terjemahan:
    Pemakaman mobil di Jepang

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Best Car membagikan beberapa gambar pada 7 Desember dengan klaim kuburan mobil di Jepang. Postingan tersebut mendapatkan 45 suka, 7 komentar dan 3 kali dibagikan.
    Setelah dilakukan penulusuran dengan pencarian gambar, kedua gambar terletak di wilayah Amerika Serikat. Gambar yang pertama ditemukan dalam akun Instagram dan Facebook Aydn Büyükta, seorang fotografer dari Turki yang ia unggah pada 2017 dengan menambahkan tag lokasi di New Mexico. Sedangkan gambar kedua ditemukan dalam situs Reuters, dengan fotografer Luci Nicholson yang berlokasi di dekat Victorville, California pada 2018.
    Dengan demikian klaim yang terdapat dalam narasi gambar tersebut tidak sesuai fakta, maka dapat dikategorikan konteks yang salah.

    Kesimpulan

    BUKAN DI JEPANG. Kedua foto tersebut berlokasi di Amerika Serikat yaitu New Meksiko dan California.

    Rujukan

  • (GFD-2021-8880) Keliru, Penamaan Virus Covid-19 Varian Omicron Diambil dari Video Games Buatan Microsoft (Bill Gates) Tahun 1999

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 27/12/2021

    Berita


    Gambar tangkapan layar salah satu akun Twitter yang menyebut Omicron merupakan nama sebuah video game beredar di media sosial. Tangkapan layar tersebut dibagikan dengan narasi bahwa Omicron merupakan sebuah video game buatan Microsot (Bill Gates) pada tahun 1999.
    Di Facebook, gambar tangkapan layar tersebut diunggah akun ini pada 12 Desember 2021. Berikut narasi lengkapnya:
    “Omicron adalah nama sebuah Video Games oleh Microsoft (Bill Gates) th. 1999, tentang roh-roh jahat yang menyamar sebagai manusia dan mengambil/memanen jiwa manusia. Saya akan tinggalkan ini disini !! Supaya gak dipanen setan lewat roh roh jahatnya, jaga jiwanya (pikiran, perasaan/emosi, kehendak/keinginan/kemauan) jangan sampai mau di takut takuti dengan Omicron karena virus Omicron gak ada. Yang ada jika anda takut, anda di booster kena Omicron jiwa anda dipanen sama setan. Paham kan ???”.
    Apa benar penamaan virus Covid-19 varian Omicron diambil dari nama sebuah video game buatan Microsot (Bill Gates) pada tahun 1999?
    Tangkapan layar unggahan foto sebuah akun yang mengklaim bahwa Penamaan Virus Covid-19 Varian Omicron Diambil dari Video Games Buatan Microsoft (Bill Gates) Tahun 1999
    PEMERIKSAN FAKTA
    Untuk memveriiksi klaim di atas Tim Cek Fakta menggunakan kata kunci “Omicron Video Game” pada mesin pencari Google. Hasilnya, ditemukan sebuah video game berjudul “Omikron: The Nomad Soul” yang diproduksi perusahaan pengembang video game di Prancis bernama Quantic Dream.
    Dilansir dari situs checkyourfact.com, "Omikron: The Nomad Soul" diproduksi oleh pengembang video game asal Prancis bernaama Quantic Dream. Video game ini diterbitkan oleh Eidos Interactive. Dirilis di Microsoft Windows pada tahun 1999 dan di Dreamcast pada tahun 2000.
    "Omikron: The Nomad Soul" mengeja "omikron" secara berbeda dari nama varian virus corona, omicron.
    Di Twitter, akun resmi Quantic Dream pernah mengunggah gambar poster video game tersebut pada 1 November 2020.
    “Pada tanggal 31 Oktober 1999, Omikron: the Nomad Soul dirilis di PC. Itu adalah game #QuanticDream pertama yang pernah ada! Selamat 21!,” tulis akun tersebut.
    Kemudian pada 23 Juni 2021 kun yang sama kembali mengunggah sampul compact disk (CD) video game tersebut disertai narasi, “Guess what? Today is Omikron: The Nomad Soul's birthday! The very first Quantic Dream game was released on Dreamcast 21 years ago, after a first run on PC in October 1999.”
    Dikutip dari imdb.com, Omikron dalam video game tersebut adalah kota besar di mana orang-orang diperintah secara membabi buta oleh superkomputer kuno dan diktator komunis dengan tangan besi yang menjalankan perintah komputer. Sedikit yang orang Omikron tahu bahwa raja iblis dari lingkaran terakhir Neraka adalah kekuatan sejati di balik pemerintahan tanah mereka.
    The Nomad Soul, seorang pahlawan yang diramalkan, memasuki Omikron melalui komputernya dan terperangkap di alam paralel ini. Putus asa untuk melarikan diri kembali ke dunianya sendiri, dan untuk membantu teman-teman barunya melawan kekuatan gelap yang membimbing Omikron, Jiwa Pengembaranya melakukan apa yang harus dia lakukan untuk membebaskan Omikron selamanya.
    Penamaan Varian Covid-19
    Dilansir dari The New York Times, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai menamai varian Covid-19 dengan huruf Yunani untuk menghindari kebingungan dan stigma publik.
    Misalnya, varian yang muncul di India tidak populer dengan nama B.1.617.2. Sebaliknya, itu dikenal sebagai Delta, huruf keempat dari alfabet Yunani. Sekarang ada tujuh "varian minat" atau "varian perhatian" dan masing-masing memiliki huruf Yunani.
    Beberapa varian lain dengan huruf Yunani tidak mencapai tingkat klasifikasi tersebut, dan WHO juga melewatkan dua huruf tepat sebelum Omicron - "Nu" dan "Xi" - yang mengarah ke spekulasi tentang apakah "Xi" dihindari untuk menghormati presiden China, Xi Jinping.
    “Nu, terlalu mudah dikacaukan dengan baru,” kata seorang juru bicara WHO, Tarik Jasarevic. "Dan 'Xi' tidak digunakan karena itu adalah nama belakang yang umum."
    Dia menambahkan bahwa praktik terbaik badan tersebut untuk penamaan penyakit menyarankan untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan pelanggaran terhadap kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional atau etnis."
    WHO telah mempromosikan sistem penamaan yang sederhana dan mudah diakses, tidak seperti nama ilmiah variannya, yang sulit untuk diucapkan dan diingat, dan rentan terhadap kesalahan pelaporan,.
    Angela Rasmussen, seorang ahli virologi di Universitas Saskatchewan, mengatakan bahwa dia melakukan banyak wawancara dengan wartawan tahun ini. Sebelum sistem penamaan Yunani diumumkan banyak yang bingung dengan penjelasan tentang varian B.1.1.7 dan B.1.351. Adapun dua varian itu sekarang dikenal sebagai Alpha, yang muncul di Inggris dan Beta, yang muncul di Afrika Selatan.
    “Itu membuatnya sangat rumit untuk dibicarakan ketika Anda terus-menerus menggunakan sup alfabet dengan sebutan varian. Pada akhirnya orang-orang akhirnya menyebutnya varian Inggris atau varian Afrika Selatan,” katanya.
    Itulah alasan besar lainnya mengapa WHO pindah ke sistem penamaan Yunani. Dr. Rasmussen mengatakan: Konvensi penamaan yang lebih lama tidak adil bagi orang-orang di mana virus itu muncul. Agensi menyebut praktik menggambarkan varian berdasarkan tempat mereka terdeteksi sebagai "stigmatisasi dan diskriminatif."
    Praktik penamaan virus untuk wilayah juga secara historis menyesatkan, kata Dr. Rasmussen. Ebola, misalnya, dinamai untuk sungai yang sebenarnya jauh dari tempat virus itu muncul.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan


    Berdsarkan pemeriksaaan fakta Tempo, klaim bahwa penamaan virus Covid-19 varian Omicron diambil dari nama sebuah video game buatan Microsoft (Bill Gates) pada tahun 1999,keliru. WHO menggunakan penamaan varian Covid-19 seperti Omicron bukan didasarkan pada video game, melainkan pada alfabet Yunani demi menghindari kebingungan publik dan stigma.
    Meski sempat dirilis di Microsoft Windows pada 1999, namun video game “Omikron: The Nomad Soul" diproduksi oleh pengembang video game asal Prancis bernama Quantic Dream. Video game ini diterbitkan oleh Eidos Interactive. Video game ini juga mengeja "omikron" secara berbeda dari nama varian virus corona, omicron.
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan

  • (GFD-2021-8879) Keliru, Bill Gates Diusir Dari India karena Menyebabkan 47 ribu Anak Cacat setelah Mendapat Vaksin Polio

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 27/12/2021

    Berita


    Unggahan berisi klaim bahwa Bill Gates diusir dari India karena telah menyebabkan 47 ribu anak di India cacat permanen, beredar di Twitter, 26 Desember 2021. Salah satu akun mengunggah tangkapan layar judul artikel, 47,000 children crippled and permanently disabled in India, a direct result of Bill Gates’ polio vaccine. Terlihat bahwa artikel itu berasal dari tahun 2016. 
    Tangkapan layar artikel itu memuat foto Bill Gates memberikan vaksin pada seorang anak dan foto kedua menampakkan seorang anak yang kakinya cacat. Gambar itu disertai teks bertuliskan: Don’t forget, the Gates family was kicked out of India for this. 100% proven. 
    Akun yang mengunggah tangkapan gambar tersebut, memberikan narasi:
    “Di masa lampau, 47.000 Anak anak INDIA tumbuh kembang dengan kecacatan dan ke idiot'an. Hasil karya Vaksin nya BILL GATES.. Apa anda ingin berspekulan dengan anak anda???”
    Narasi itu beredar di tengah pro kontra vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 6-11 tahun. 
    Tangkapan layar unggahan dengan klaim keliru bahwa Bill Gates diusir dari India karena menyebabkan 47 ribu anak cacat setelah mendapat vaksin polio.

    Hasil Cek Fakta


    Klaim soal vaksin polio Bill Gates telah menyebabkan 47 ribu anak di India cacat permanen, telah beredar sejak Agustus 2020. Namun tidak ada bukti bahwa Bill Gates diusir dari India karena vaksin polionya menyebabkan 47 ribu anak di sana cacat permanen.
    Tempo menemukan bahwa artikel tersebut berasal dari blog Rangitikei Environmental Health Watch yang dipublikasikan pada 17 Mei 2016. Sementara berdasarkan sejumlah unggahan dan berita, Pemerintah India masih bekerja sama dan bertemu dengan Bill Gates.  Seperti pada 18 November 2019, Perdana Menteri India Narendra Modi mengunggah foto pertemuannya dengan Bill Gates di akun Twitter @narendramodi
    angkapan layar unggahan foto pertemuan Perdana Menteri India Narendra Modi dengan Bill Gates di akun Twitter @narendramodi, pada 18 November 2019.
    Diberitakan dalam situs pemerintah India, pertemuan itu dilakukan selama kunjungan Bill Gates dan tim selama tiga hari di India. Dalam pertemuan itu, Bill Gates memperkuat komitmen Yayasannya untuk mendukung Pemerintah India, dalam upayanya memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), dengan fokus khusus pada kesehatan, nutrisi, sanitasi, dan pertanian.
    Keduanya kembali bertemu di sela-sela KTT COP26 di Glasgow, Inggris pada 2 November 2021. Narendra Modi  menyampaikan apresiasi atas pekerjaan yang dilakukan oleh Yayasan Bill & Melinda Gates di India. Bill Gates memberi pengarahan kepada Perdana Menteri tentang kemajuan Mission Innovation. Mereka mendiskusikan cara untuk meningkatkan aktivitas di India di bawah Mission Innovation.
    Program Bill and Melinda Gates Foundation di India telah berjalan sejak 2003 dengan peluncuran Avahan, sebuah program pencegahan HIV yang diperkirakan telah mencegah 600.000 infeksi baru. Program mereka kemudian diperluas ke isu kesehatan dan gizi reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan anak; kebersihan; pembangunan pertanian; kesetaraan gender, dan inklusi keuangan digital.  
    Tempo juga mencocokkan dengan hasil pemeriksa fakta yang dibuat oleh India Today. Harian ini juga menyatakan Bill Gates tidak pernah diusir dari India karena vaksin Polio. 
    Klaim vaksin polio lumpuhkan 47 ribu anak di India
    Tempo mengutip hasil periksa fakta sejumlah organisasi asing terkait klaim ini. Menurut Full Fact, klaim tersebut diduga berasal dari makalah tahun 2012 yang berisi tentang "kelumpuhan lembek akut non-polio" (NPAFP) lebih umum di daerah India yang penyerapan vaksin polio oralnya lebih tinggi. Saat itu Yayasan Bill and Melinda Gates mendanai upaya pemberantasan vaksin polio. Makalah itu mengatakan bahwa pada tahun 2011, ada tambahan 47.500 kasus NPAFP di atas standar yakni 2 kasus per 100.000 orang yang secara umum diterima sebagai normal.
    Saat itu memang benar kasus NPAFP yang diamati meningkat pada akhir tahun 2000-an. Akan tetapi ini tidak berarti vaksin polio selalu menjadi penyebabnya. Pada tahun 2013, BBC melaporkan bahwa pejabat kesehatan masyarakat mengatakan bahwa peningkatan NPAFP dapat disebabkan oleh fakta bahwa pemantauan kasus kelumpuhan, baik yang disebabkan oleh polio atau tidak, lebih baik daripada beberapa dekade sebelumnya. Ini yang membuat jumlah kasus yang terdata menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. 
    Meskipun mungkin ada korelasi statistik antara jumlah dosis vaksinasi dan kasus NPAFP, kami tidak menemukan bukti atau teori yang menjelaskan mengapa hal ini bisa terjadi. Sebab NPAFP bisa disebabkan oleh virus dan bakteri lain selain polio.
    Perlu dicatat bahwa vaksin polio sendiri dapat mengakibatkan kasus “polio paralitik terkait vaksin” menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tetapi angkanya sangat rendah. Sekitar 1 dari 2,7 juta dosis vaksin polio oral berhubungan dengan polio paralitik.
    Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa India telah menerima sertifikat bebas polio pada 27 Maret 2014 dengan kasus polio terakhir dilaporkan di Howrah di Benggala Barat pada 13 Januari 2011. Prestasi ini setelah India gencar memvaksinasi anak melalui Program Imunisasi Pulse Polio pada 2 Oktober 1994, ketika negara tersebut menyumbang sekitar 60% dari kasus polio global.  

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan bahwa klaim Bill Gates diusir dari India karena telah menyebabkan 47 ribu anak di India cacat permanen setelah menerima vaksin polio adalah keliru. Pemerintah India masih menjalin sejumlah kerja sama dengan Yayasan Bill and Melinda Gates dan beberapa kali bertemu Bill Gates. Selain itu tidak bukti-bukti yang mendukung pemberian vaksin polio menyebabkan 47 ribu anak di India cacat permanen. Faktanya, pada 2014, India telah mendapatkan sertifikasi bebas polio berkat program imunisasi selama dua dekade.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2021-8878) [SALAH] Surat Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi ASN Tanpa Tes oleh Kemendikbud

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/12/2021

    Berita

    “IMFORMASI :
    Menteri Pendidikan dam Kebudayaan, Serta Badan Kepegawaian Negara/BKN PUSAT. Dalam Rapat Digedung DPR Komisi X Senayan Jakarta. Mnberikan Kebijakan Kepada Seluruh Seluruh Tenaga Honorer Guru. Administrasi. Dan Tenaga Penyuluh Pertanian dan Kesehatan. Yang Berumur 35 Tahun keatas. Untuk diangkat PNS TANPA TES. Untuk Lebih Jelasnya Silahkan Konfirmasi Lansung Bagian Pengadaan Dan Kepangkatan PNS BKN PUSAT JAKARTA. Drs SATYA PRATAMA S. SOS. M. Sc. No Wa: 0853-4104-6037.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Mamaca pada 22 Desember 2021 memposting gambar surat dengan kop Kementerian Pendidikan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Postingan tersebut menginformasikan ada pengakatan tenaga honorer menjadi PNS tanpa tes. Postingan tersebut juga mencatut Satya Pratama.

    Setelah ditelusuri pada akun Instagram resmi bkngoidofficial ditemukan informasi bahwa foto surat yang mencatut Kementerian Pendidikan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan nama Satya Pratama merupakan hoaks. BKN mengingatkan untuk tidak mudah percaya dengan iming-iming tanpa Tes.

    Pernyataan bahwa surat tersebut hoaks juga keluar dari Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama BKN Satya Pratama yang namanya dicatut dalam surat. Tidak ada seleksi dan pengangkatan ASN tanpa melalui tes.

    “Pada prinsipnya, seleksi dan pengangkatan ASN itu harus melalui prosedur, salah satunya ialah melalui tes,” ungkap Satya.

    Melansir dari Kompas.com, Kemendikbud Ristek menyebut surat tersebut tidak sesuai dengan Tata Naskah Dinas Kemendikbud Ristek.

    Dari beberapa informasi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi ada pengangkatan tenaga honorer menjadi ASN tanpa tes dan gambar surat pada postingan Facebook tidak benar, sehingga masuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Hal tersebut tidak benar. Faktanya pihak BKN dan Kemendikbud Ristek tidak pernah mengeluarkan informasi maupun surat tersebut.

    Rujukan