• (GFD-2022-11092) [SALAH] “VIDEO DETIK-DETIK GEMPA SUSULAN DI CIANJUR”

    Sumber: Tiktok
    Tanggal publish: 05/12/2022

    Berita

    VIDEO DETIK-DETIK GEMPA SUSULAN DI CIANJUR

    Hasil Cek Fakta

    Video CCTV yang diunggah akun Tiktok bernama OWNER,KTSM Ryan Sikumbank, video yang juga memberi keterangan gempa susulan. Situasi tersebut seolah-olah terjadi di Cianjur, tampak dari beberapa tagar yang disertakan dalam pesan tersebut.

    Keterangan gambar pada video tersebut juga menyebutkan bahwa itu adalah gempa susulan yang terjadi di Cianjur, video yang memperlihatkan sekelompok orang sedang melakukan sholat berjamaah berhamburan pergi keluar masjid saat terjadi gempa.

    Mengutip dari Jawapos.com, video serupa dan lebih lengkap serta berukuran lebar mengarahkan pada kiriman tahun 2018. Tampilan CCTV itu memperlihatkan waktu dan tanggal dalam video. Tertera di bagian pojok kanan, 28-09-2018, pukul 17.54 waktu setempat. Gambar serupa diunggah oleh portal riausky.com. Judulnya berbunyi ”Ini Video Jamaah Shalat Maghrib Berhamburan Saat Terjadi Gempa Palu”. Berita itu terbit pada 29 September 2018.

    Faktanya video gempa yang diunggah di media sosial Tiktok merupakan informasi yang menyesatkan. Isi video yang sebenarnya adalah gempa bumi di Palu bukan gempa bumi susulan yang terjadi di Cianjur.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan. Faktanya video tersebut merupakan video gempa bumi yang terjadi di daerah Palu, Sulawesi Tengah. Pada 28 September 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11091) [SALAH] Mantan Wakil Presiden Filipina Berpakaian Transparan Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Negara Mayoritas Muslim

    Sumber: FB
    Tanggal publish: 04/12/2022

    Berita

    Kamu terus mengkritik PBBM yang memakai barong…apakah kamu mengkritik ibumu yang memakai baju tembus pandang ketika dia pergi ke Timur Tengah yang merupakan negara yang sangat konservatif??

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah kabar di Twitter yang mengklaim bahwa mantan wakil presiden Filipina, Leni Robredo, mengenakan pakaian yang transparan saat kunjungan kenegaraan ke Timur Tengah, tepatnya ke Arab Saudi yang merupakan negara dengan mayoritas muslim.

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, foto mantan presiden Filipina yang mengenakan pakaian transparan saat sedang menghadiri kunjungan yang terlihat bendera Arab Saudi tersebut bukan berada di Arab Saudi, melainkan di Hotel Shangri-La Manila saat menghadiri undangan Hari Nasional Arab Saudi. Melalui AFP, pihak Robredo mengatakan bahwa selama menjadi wakil presiden ia tidak pernah berkunjung ke Arab Saudi.

    Dalam unggahan Twitter tersebut dikaitkan dengan banyaknya kritikan terhadap Presiden Filipina, Bongbong Marcos (PBBM) yang mengenakan pakaian Barong saat kunjungan kenegaraan ke KTT ASEAN di Kamboja, saat sesi foto bersama diketahui hanya Presiden Filipina yang tidak mengenakan jas formal. Foto Leni Robredo dijadikan perbandingan bahwa lawan politik PBBM juga pernah mengenakan pakaian terbuka saat kunjungan kenegaraan ke luar negeri. Diketahui, pakaian Barong merupakan pakaian khas Filipina yang terlihat sedikit transparan.

    Dengan demikian, mantan wakil presiden Filipina berpakaian transparan saat kunjungan ke Arab Saudi merupakan hoax dengan kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell
    Klaim tersebut salah, faktanya tidak ada riwayat perjalanan mantan wakil presiden Filipina, Leni Robredo, berkunjung ke Arab Saudi. Foto yang dibagikan merupakan foto lama saat kunjungan Leni Robredo menghadiri Hari Nasional Arab Saudi di Hotel Shangri-La Manila. Selengkapnya di bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11090) [SALAH] Di Jerman Orang yang Sudah Divaksin Dilarang Membeli dan Mengendarai Mobil

    Sumber: FB
    Tanggal publish: 04/12/2022

    Berita

    “Breaking: di Jerman Anda tidak lagi diperbolehkan membeli mobil jika sudah disuntikan vaksin. Tahun ini, orang yang divaksin juga akan menerima surat dari perusahaan asuransi bahwa mereka tidak lagi diasuransikan. Dan tidak diperbolehkan lagi mengendarai mobil. Ini akan menjadi kebangkitan besar di Jerman.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah kabar di Twitter yang mengklaim bahwa di Jerman orang yang sudah divaksin tidak diperbolehkan mengendarai mobil, membeli mobil, dan perusahaan asuransi akan mengirimkan surat kepada nasabahnya yang sudah divaksin bahwa perusahaan akan mengasuransikan kendaraan mereka lagi. Kabar ini beredar setelah tersebarnya hoaks bahwa pemerintah Jerman sudah menghentikan pemberian vaksinasi Covid-19 karena dianggap tidak aman dan tidak direkomendasikan kembali.

    Setelah ditelusuri, kabar tersebut salah. Faktanya, kabar tersebut merupakan kabar bohong yang tidak ada dasar kebenarannya. Melalui AFP, Martina Thöne, juru bicara Kementerian Transportasi Jerman, mengatakan tidak ada rencana untuk mengubah peraturan untuk mendapatkan SIM atau aturan berkendara lainnya bagi mereka yang sudah divaksinasi.

    Kemudian juga melalui AFP, Alexander Schnaars, juru bicara the German Automobile Association (ADAC), sebuah klub otomotif terbesar di Jerman mengatakan bahwa riwayat vaksinasi pengendara tidak menghalangi mereka untuk membeli ataupun mengendarai mobil. Selain itu, the German Insurance Federation (GDV) juga membantah bahwa akan mencabut asuransi kendaraan bagi nasabah yang sudah divaksinasi.

    Dengan demikian, di Jerman orang yang sudah divaksin dilarang mengendarai mobil merupakan hoax dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Klaim tersebut salah, faktanya Kementerian Transportasi Jerman membantah klaim tersebut. Tidak ada perubahan aturan terkait larangan untuk mengemudi bagi yang sudah divaksin, klaim tersebut tidak mendasar.

    Rujukan

  • (GFD-2022-11089) [SALAH] Presiden Perancis Mendapat Tamparan Lagi di Hadapan Publik

    Sumber: twitter
    Tanggal publish: 04/12/2022

    Berita

    “BREAKING: Macron gets another slapping from a member of the public.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di Twitter yang diklaim merupakan kejadian penamparan terhadap Presiden Perancis, Macron, yang terjadi lagi. Mengingat sempat ramai tersebar video penamparan terhadap Macron di hadapan publik menjelang pemilihan presiden pada 2021.

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, video yang dibagikan tersebut merupakan kejadian yang sama pada saat Macron mendapat tamparan dari masyarakat, hanya saja video tersebut diambil dari sudut pengambilan gambar yang berbeda. Video yang diklaim merupakan kejadian baru yang terulang lagi tersebut dipublikasi melalui channel YouTube BFMTV sejak 8 Juni 2021.

    Penelusuran melalui Google juga tidak ditemukan pemberitaan yang valid terkait kebenaran bahwa Macron mendapatkan tamparan dari masyarakat lagi, hanya menampilkan pemberitaan lama yang dipublikasi pada Juni 2021. Dilansir dari BBC, penampar Macron pada saat itu merupakan menganut politik sayap kanan yang bertentangan dengan Macron. Ia dihukum penjara selama 18 bulan, dengan penangguhan hukuman 14 bulan.

    Dengan demikian, Presiden Perancis mendapat tamparan lagi di hadapan publik merupakan hoax dengan kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Mochamad Marcell

    Klaim tersebut salah, faktanya video yang dibagikan tersebut merupakan video lama sejak Juni 2021. Kabar terkait tamparan yang diterima Presiden Perancis sempat ramai diperbincangkan pada pertengahan tahun 2021, video yang dibagikan baru-baru ini pada November 2022 merupakan kejadian yang sama, bukan kejadian yang terulang lagi.

    Rujukan