KOMPAS.com - Tersiar narasi bahwa konsumsi obat dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS.
Obat yang dikonsumsi mengakibatkan penyakit kuning, lantas menggiring pada penyakit hepatitis.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi soal konsumsi obat dapat menyebabkan hepatitis dan AIDS terdapat di akun Facebook ini dan ini.
Berikut penggalan narasi yang ditulis pada 30 Desember 2023:
AIDS itu urutannya gini . Hanya contoh aja ya :Awal hanya masuk angin..Lalu diberi obat jadi KuningSetelah Kuning dikasih obat lagi jadi HepatitisHepatitis dikasih obat lagi ya jadi Hepatitis A B C ~ Z kali.Terus obat lagi obat lagi.. Ya ujungnya AIDS..Lalu mereka sudah menyiapkan Kambing Hitamnya soal AIDS mah... Free Sex ...
Pengunggah juga menyertakan tangkapan layar twit berikut:
Mengapa Prof Luc Montagnier mengatakan vac berulang dapat menimbulkan efek yg sama dengan AIDS? Karena hanya limfosit yang menghasilkan antibodi. Dan AIDS adalah penyakit akibat menurunnya kualitas limfosit.
(GFD-2024-15138) [HOAKS] Konsumsi Obat Sebabkan Hepatitis dan AIDS
Sumber: kompas.comTanggal publish: 11/01/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
AIDS, yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV), menyerang sistem kekebalan tubuh.
Dikutip dari situs Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, HIV menular melalui cairan manusia, seperti darah, air susu ibu, semen, dan sekresi vagina.
Obat yang biasanya dianjurkan dokter, yakni obat antiretroviral (ARV), dapivirine vaginal rings, atau suntikan cabotegravir.
Tanpa perawatan, orang dengan HIV juga dapat mengembangkan penyakit lain, seperti tuberculosis, meningitis kriptokokus, infeksi bakteri parah, kanker seperti limfoma dan sarkoma Kaposi.
HIV juga dapat menyebabkan infeksi dari penyakit lain menjadi semakin parah, seperti hepatitis C, hepatitis B, dan cacar monyet.
Kendati memperparah, hepatitis tidak menyebabkan AIDS.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memaparkan, penyebab hepatitis yakni virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).
Sedangkan, penyakit kuning merupakan kondisi ketika kadar bilirubin dalam darah meningkat, menyebabkan kulit, bagian putih pada mata, dan membran mukosa menjadi berwarna kuning.
Dikutip dari situs Kemenkes, ada beberapa penyebab seseorang mengalami penyakit kuning. Infeksi hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C menjadi salah satu faktor risikonya.
Dengan demikian, konsumsi obat tidak menyebabkan AIDS, hepatitis, dan penyakit kuning.
Sementara, nama Luc Montagnier yang dicatut dalam narasi merupakan seorang virologis Perancis pemenang Nobel.
Montagnier tidak pernah menyebutkan bahwa vaksin berulang dapat menimbulkan efek yang sama seperti AIDS.
Reuters pernah melakukan penelusuran fakta atas konten soal Montagnier yang mengaitkan vaksin Covid-19 berulang dengan antibody dependent enhancement (ADE).
Faktanya, dari sejumlah uji klinis yang dilakukan atas vaksin Covid-19, tidak ada tanda pengembangan ADE.
Tim Cek Fakta tidak menemukan pernyataan Montagnier soal vaksinasi berulang dan ADE.
Dikutip dari situs Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, HIV menular melalui cairan manusia, seperti darah, air susu ibu, semen, dan sekresi vagina.
Obat yang biasanya dianjurkan dokter, yakni obat antiretroviral (ARV), dapivirine vaginal rings, atau suntikan cabotegravir.
Tanpa perawatan, orang dengan HIV juga dapat mengembangkan penyakit lain, seperti tuberculosis, meningitis kriptokokus, infeksi bakteri parah, kanker seperti limfoma dan sarkoma Kaposi.
HIV juga dapat menyebabkan infeksi dari penyakit lain menjadi semakin parah, seperti hepatitis C, hepatitis B, dan cacar monyet.
Kendati memperparah, hepatitis tidak menyebabkan AIDS.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memaparkan, penyebab hepatitis yakni virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).
Sedangkan, penyakit kuning merupakan kondisi ketika kadar bilirubin dalam darah meningkat, menyebabkan kulit, bagian putih pada mata, dan membran mukosa menjadi berwarna kuning.
Dikutip dari situs Kemenkes, ada beberapa penyebab seseorang mengalami penyakit kuning. Infeksi hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C menjadi salah satu faktor risikonya.
Dengan demikian, konsumsi obat tidak menyebabkan AIDS, hepatitis, dan penyakit kuning.
Sementara, nama Luc Montagnier yang dicatut dalam narasi merupakan seorang virologis Perancis pemenang Nobel.
Montagnier tidak pernah menyebutkan bahwa vaksin berulang dapat menimbulkan efek yang sama seperti AIDS.
Reuters pernah melakukan penelusuran fakta atas konten soal Montagnier yang mengaitkan vaksin Covid-19 berulang dengan antibody dependent enhancement (ADE).
Faktanya, dari sejumlah uji klinis yang dilakukan atas vaksin Covid-19, tidak ada tanda pengembangan ADE.
Tim Cek Fakta tidak menemukan pernyataan Montagnier soal vaksinasi berulang dan ADE.
Kesimpulan
Narasi soal hepatitis dan AIDS disebabkan konsumsi obat merupakan hoaks. AIDS, hepatitis, dan penyakit kuning tidak disebabkan konsumsi obat.
Selain itu, tidak ditemukan bukti bahwa Montagnier membuat pernyataan yang mengaitkan vaksin berulang dengan penyakit mirip AIDS.
Selain itu, tidak ditemukan bukti bahwa Montagnier membuat pernyataan yang mengaitkan vaksin berulang dengan penyakit mirip AIDS.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02ydzrDpa24SyGPQRxo4Ud9rZkwxgCkTRfFb4VdhZSAhnh32DwQqTx6qh9zReY7VeXl&id=100083552104271
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid035Cc4TjhNJcphKxmj43i6QneLbo2DXDocv2ZpUdqwtovz4MtPjrUU5FEqfHPnnEHGl&id=100049302095220
- https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/hivaids--ims/aids
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1993/hepatitis-jenis-penyebab-gejala-dan-pengobatan
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/168/penyakit-kuning
- https://www.reuters.com/article/idUSL2N2ND0WS/
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2024-15137) Menyesatkan, Video yang Diklaim Kontainer Pengangkut Logistik Pemilu untuk Prabowo-Gibran
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 12/01/2024
Berita
Sebuah video beredar di WhatsApp yang memperlihatkan truk-truk kontainer logistik pemilu dengan banner bergambar Prabowo-Gibran. Konten itu diklaim mendistribusikan logistik pemilu untuk memenangkan paslon capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Video tersebut tidak memperlihatkan bagian dalam kontainer.
Konten berantai itu memuat narasi sebagai berikut:Logistik pemilu khusus memenangkan capres no 2?
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah iring-iringan truk kontainer tersebut mengangkut logistik pemilu yang memenangkan paslon capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Gibran?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi sumber video itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google. Ditemukan sejumlah video identik yang memberikan informasi lebih lengkap.
Berikut hasil penelusuran video tersebut:
Video 1
Video yang beredar pada detik ke-22 memperlihatkan iring-iringan truk kontainer yang salah satunya ditempeli banner bergambar Prabowo dan Gibran mengenakan sarung tinju, sama dengan unggahan akun TikTok sekabel.indonesia.
Sekabel adalah singkatan dari Sedulur Kayu Mebel yang merupakan kelompok relawan pendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019 dan kini mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Unggahan akun TikTok Sekabel, tanggal 4 Januari 2024 tersebut, tidak mengatakan bahwa iring-iringan truk kontainer itu membawa logistik pemilu yang memenangkan paslon capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran.
Video 2
Pada detik ke-36, video yang beredar juga memperlihatkan truk kontainer dengan banner bergambar Prabowo dan Gibran sedang melintas, yang identik dengan unggahan akun TikTok abdullahabunzaqwan tertanggal 3 Januari 2024.
Unggahan itu mengatakan bahwa iring-iringan truk kontainer itu bagian dari kegiatan Sekabel dalam mengampanyekan paslon capres-cawapres Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Unggahan tidak menyatakan apa isi kontainer-kontainer tersebut.
Akun TikTok Solo Times juga mengunggah video truk yang dipasangi banner dukungan pada paslon capres-cawapres Prabowo-Gibran tersebut, dan menyatakan bahwa isi kontainer itu adalah produk mebel yang hendak diekspor ke Amerika Serikat.
“Sekabel Jokowi pasang ratusan spanduk Prabowo-Gibran di kontainer ekspor mebel. Sekabel Jokowi kirim ekspor mebel ke USA pakai spanduk Prabowo-Gibran,” tulis Solo Times yang ditempelkan ke video.
Dalam profil media sosialnya, Solo Times menyebut sebagai akun yang menyebarkan berita seputar Soloraya, Jawa Tengah. Bila dilihat konten-kontennya, terutama yang terbaru, Solo Times kerap memberitakan kegiatan Gibran, keluarga dan pendukungnya.
Dilansir Joglosemarnews.com, Ketua Umum Sekabel Wisnu Broto mengatakan pihaknya mengerahkan truk kontainer dengan banner bergambar paslon capres-cawapres Prabowo dan Gibran sebagai dukungan kampanye untuk keduanya.
Artikel yang tayang 4 Januari 2024 itu, mengatakan truk-truk kontainer itu berjalan beriringan dari Solo ke pelabuhan Semarang. Aksi juga disertai pembukaan posko relawan pendukung paslon capres-cawapres tersebut untuk wilayah Soloraya.
Ketua Bawaslu Surakarta atau Solo, Budi Wahyono, mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi terkait narasi yang beredar di media sosial itu.
“Bawaslu Kota Surakarta tidak mendapatkan informasi apapun terkait hal tersebut,” kata Budi melalui pesan, Jumat, 12 Januari 2024.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan iring-iringan truk kontainer yang membawa logistik pemilu yang memenangkan paslon capres-cawapres Prabowo-Gibran adalah klaim yangmenyesatkan.
Truk-truk itu ditempeli banner bergambar Prabowo-Gibran sebagai aksi kampanye kelompok relawan Sedulur Kayu dan Mebel (Sekabel). Sedangkan isi kontainer sesungguhnya adalah produk mebel pengusaha-pengusaha mebel anggota Sekabel, yang akan diekspor.
Rujukan
(GFD-2024-15136) Belum Ada Bukti, Klaim KPU Susupkan 52 Juta Pemilih Pemilu 2024 dalam DPS
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 12/01/2024
Berita
Salah satu akun Instagram mengunggah video dengan narasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyusupkan 52 juta data pemilih Pemilu 2024. Video ini juga menyertakan keterangan “52 juta dari DPT Pemilu 2024, 205.853.518=25,26%, Ketua KPU yang melanggar kode etik harusnya dipecat. Data pemilu sumber manipulasi untuk kecurangan”.
Sejak diunggah tanggal 7 Desember 2023, video ini mendapatkan 6,328 suka dari pengguna Instagram. Video ini juga sebelumnya diunggah di TikTok pada tanggal 6 Desember 2023.
Benarkah klaim ini? Berikut pemeriksaan faktanya.
Hasil Cek Fakta
Untuk verifikasi klaim ini, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri sumber asli di video dengan menggunakan Google Advanced Video Search, serta berita dari media kredibel dan penjelasan resmi KPU sebagai penyelenggara pemilu.
Dilansir Tempo, dalam pernyataan resmi Perkumpulan Warga Negara Untuk Pemilu JURDIL Selasa 13 Juni 2023, 52 juta data yang dianggap janggal itu berada dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilu 2024 yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Kejanggalan itu berupa pemilih yang berusia di bawah 12 tahun (anak-anak) dan di atas 100 tahun.
Dilansir Detik.com, Dendi mengatakan data tersebut didapatkan dari DPS yang dikeluarkan oleh KPU ke partai politik. Data tersebut merupakan softcopy dari seluruh DPS dengan format CSV (Comma Separated Value). Ia juga mengatakan telah berkirim surat dengan KPU RI untuk mengkonfirmasi tentang keanehan data-data DPS tersebut.
Dilansir laman KPU, pada April 2023, KPU menetapkan DPS pada Pemilu 2024 sebanyak 205.853.518 pemilih.
Menanggapi temuan tersebut, dilansir Detik.com, pada kamis 15 Juni 2023, Ketua KPU Ketua KPU Hasyim As'ari pun mempertanyakan asal data tersebut. “Terkait temuan menyebutkan ada 52 juta data pemilih dalam DPS tidak wajar tersebut, pertanyaan pertama kami begini, dari mana teman-teman LSM ini mendapatkan akses DPS tersebut," kata Hasyim.
Menurut Hasyim satu-satunya akses publik dalam penyerahan daftar pemilih hanya ada pada KPU ke partai politik. Namun, KPU membuka ruang bagi publik untuk menganalisis temuan tersebut.
Terkait temuan DPS aneh dan penetapan DPT oleh KPU, dilansir Rmol.id, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita mengatakan DPT yang ditetapkan KPU diharapkan tidak memuat dugaan pelanggaran pidana Pemilu.
JPPR menilai DPT yang telah ditetapkan tidak hanya memuat masalah data pemilih meninggal dunia, tetapi juga ruang partisipasi publik tidak maksimal. DPT yang bermasalah tersebut masih dapat diperbaiki dalam Daftar Pemilih Hasil Perbaikan (DPTP).
Dilansir laman KPU, pada 2 Juli 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Penetapan Rekapitulasi DPT Tingkat Nasional Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024 tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 857 Tahun 2023.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan hingga artikel ini dipublikasikan, temuan penyusupan 52 juta data pemilih Pemilu 2024 adalahBelum Ada Bukti.
Memang ada laporan dari Perkumpulan Warga Negara Untuk Pemilu JURDIL pada Juni 2023 tentang 52 juta pemilih yang tidak sesuai persyaratan. Namun, perlu penyelidikan lebih lanjut mengenai benar tidaknya 52 juta pemilih itu tidak sesuai syarat, atau sengaja diselundupkan.
Dalam rapat pleno yang dihadiri semua perwakilan partai politik peserta Pemilu 2024, KPU telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/C0irvPAStlp/
- https://www.tiktok.com/@boba3359/video/7309459876558818565?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id=7300780178611389970
- https://pemilu.tempo.co/read/1736804/soal-dps-pemilu-2024-perkumpulan-warga-ini-temukan-52-juta-data-pemilih-aneh
- https://news.detik.com/berita/d-6775016/kpu-pertanyakan-sumber-data-52-juta-dps-yang-tak-wajar
- https://www.kpu.go.id/berita/baca/11702/dpt-pemilu-2024-nasional-2048-juta-pemilih#:~:text=Jakarta%2C%20kpu.go.id,2%2F7%2F2023).
- https://news.detik.com/berita/d-6775016/kpu-pertanyakan-sumber-data-52-juta-dps-yang-tak-wajar
- https://politik.rmol.id/read/2023/07/10/580918/dpt-telah-ditetapkan-jppr-wanti-wanti-kpu-soal-ancaman-pidana-pemilu
- https://www.kpu.go.id/berita/baca/11702/dpt-pemilu-2024-nasional-2048-juta-pemilih#:~:text=Jakarta%2C%20kpu.go.id,2%2F7%2F2023).
- https://www.kpu.go.id/dmdocument/16990094542023kpt857.pdf
(GFD-2024-15135) [SALAH]: “MUNDUR DARI KOALISI PRABOWO, PAN PUTAR BALIK DUKUNG GANJAR”
Sumber: FACEBOOK.COMTanggal publish: 12/01/2024
Berita
Nyatakan mundur dari koalisi Pranowo PAN putar balik dukung Ganjar
Hasil Cek Fakta
Sebuah unggahan video di media sosial Facebook dengan nama pengguna “Parameter Major” mengunggah video dengan narasi PAN putar balik dukung Ganjar dipilpres 2024.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video yang memperlihatkan sosok Zulkifli Hasan dan beberapa kader PAN tersebut identik dengan artikel milik Tribunnews.com dengan judul artikel “Zulkifli Hasan Pertimbangkan Turun Gunung Jadi Calon Legislatif Untuk Bantu Suara PAN di Jawa Tengah”.
Salah satu klip pada video tersebut identik dengan video di kanal youtube milik KOMPASTV dengan judul video “Sekjen PAN Angkat Bicara Terkait Kadernya yang Dukung Ganjar Maju Capres 2024”.
Berdasarkan penjelasan di atas narasi tentang PAN putar balik dukung Ganjar dipilpres 2024 adalah slah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video yang memperlihatkan sosok Zulkifli Hasan dan beberapa kader PAN tersebut identik dengan artikel milik Tribunnews.com dengan judul artikel “Zulkifli Hasan Pertimbangkan Turun Gunung Jadi Calon Legislatif Untuk Bantu Suara PAN di Jawa Tengah”.
Salah satu klip pada video tersebut identik dengan video di kanal youtube milik KOMPASTV dengan judul video “Sekjen PAN Angkat Bicara Terkait Kadernya yang Dukung Ganjar Maju Capres 2024”.
Berdasarkan penjelasan di atas narasi tentang PAN putar balik dukung Ganjar dipilpres 2024 adalah slah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. Judul dan isi video tidak sesuai dan narator dalam video tersebut tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi bahwa PAN putar balik dukung Ganjar dipilpres 2024.
Rujukan
Halaman: 3427/6599