• (GFD-2022-9060) [SALAH] Razia STNK, Kendaraan yang Terlambat Membayar Pajak akan Dikandangkan

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 24/01/2022

    Berita

    “Razia STNK dimulai besok, nih jadwalnya: Pemda, Dishub kerja sama dengan Polri menggelar rajia pajak STNK Motor. Bagi kendaraan yang telat bayar pajak. Bagi kendaraan yang telat bayar pajak 3 tahun atau lebih akan langsung dikandangin.”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp yang menginformasikan adanya razia STNK dan bagi kendaraan yang terlambat membayar pajak selama 3 tahun atau lebih akan langsung dikandangkan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut adalah palsu. Kasat Lantas Polrestabes Palembang Kompol Irwan Andeta menegaskan melalui wawancara via WhatsAp bahwa pesan berantai tersebut adalah hoaks.
    Selain itu, Irwan Andeta juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi dan memeriksa terlebih dahulu kebenaran setiap informasi yang disebarkan.

    Pesan berantai tersebut juga pernah beredar pada 30 Desember 2020 lalu, dan beberapa waktu sebelumnya. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Pesan WhatsApp Razia STNK di Seluruh Wilayah Indonesia” yang diunggah pada 31 Desember 2020.

    Dengan demikian, pesan berantai di WhatsApp terkait razia STNK yang diselenggarakan oleh tim gabungan Pemda, Dishub dan Polri tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu / Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Hoaks berulang. Tim gabungan Pemda, Dishub dan Polri tidak menyelenggarakan razia STNK yang telat bayar pajak dan kendaraan yang terlambat tidak akan dikandangkan.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9059) [SALAH]: Kecelakaan Truk Rem Blong Di Balikpapan Terjadi Tanggal 21 dan Korban Meninggal 21 Orang

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/01/2022

    Berita

    “BARU SADAR Kecelakaan Mobil Truck rem blong Di balik papan terjadi pada tanggal 21/1/2022. Terjadi tanggal 21 korban meninggal 21 orang”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Hatni boyd mengunggah sebuah tangkapan layar dari platform media sosial Helo berisi narasi mengenai kecelakaan beruntuk di Balikpapan pada 21 Januari 2022 lalu. Dalam tangkapan layar tersebut terdapat narasi klaim yang menyebut bahwa korban meninggal dalam kecelakaan tersebut sebanyak 21 orang yang sama dengan tanggal kejadian.

    Berdasarkan hasil penelusuran, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) membantah ada 21 korban akibat kecelakaan maut tabrakan truk tronton maut di turunan Simpang Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat, 21 Januari 2022.

    “Enggak (21 orang yang meninggal dunia), 4 orang. hoax itu (21 orang meninggal dunia), bohong,” kata Yusuf saat dikonfirmasi wartawan. Menurut dia, korban yang mengalami luka ringan atas tabrakan truk tronton maut yang dikemudikan oleh MA sebanyak 26 orang, dan luka berat ada 4 orang.

    “Yang kritis menjadi luka berat,” jelas dia.

    Ia mengatakan satu orang korban sudah ada yang dibawa pulang oleh keluarganya dari rumah sakit. Namun, ia belum mengetahui identitas korban yang dibawa pulang tersebut.

    Seperti diketahui, dari pantauan CCTV terlihat jelas kecelakaan terjadi melibatkan truk tronton yang melaju kencang dari arah belakang menghantam sejumlah kendaraan bermotor yang sedang berhenti di lampu merah.

    Truk tronton nomor polisi KT-8534-AJ semula melaju dari arah Jalan Pulau Balang Km 13, Karang Joang, Balikpapan Utara, dengan mengangkut 20 ton kapur pembersih air. Menurut keterangan supir truk, penyebab kecelakaan itu karena truk mengalami rem blong saat melintasi jalan turunan tersebut.

    Kesimpulan

    Bukan 21 orang meninggal dunia. Korban yang mengalami luka ringan sebanyak 26 orang, luka berat 4 orang dan yang meninggal dunia ada 4 orang.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9058) [SALAH] Video Seekor Macan Tutul Mengasuh Bayi Impala

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/01/2022

    Berita

    Beredar sebuah video yang dibagikan pada akun Facebook Joaquín Aragón pada 19 Oktober 2020. Dalam video tersebut terlihat seekor impala yang sedang melahirkan anaknya namun tiba-tiba seekor macan tutul datang menghampiri induk impala dan meninggalkan bayi impala tersebut, sehingga bayi impala diasuh oleh macan tutul yang telah menghampirinya.

    Narasi:
    Cuando la #Naturaleza nos #Sorprende!!! Puede ser el mejor video que veas hoy

    (terjemahan)
    Ketika #Alam#Mengejutkan kita!!! Ini mungkin video terbaik yang Anda lihat hari ini

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan gabungan dari 2 video yang dibuat seolah-olah macan tutul tersebut mengasuh seekor bayi impala hingga besar. Sedangkan pada menit terakhir bukanlah anak dari hewan impala melainkan anakan antelop.

    Dua video yang mirip, diunggah di kanal Youtube Lates Sightings dengan judul pertama “Unbelievable: Leopard Hesitates Before Taking Out An Impala Lamb At Birth” yang memangsa anak impala, dan judul kedua “Baby Buck Headbutts Leopard Persistently To Try Escape” yang memangsa anak antelop. Pada video pertama dipotong hingga menit ke 1:15, lalu digabungkan dengan video kedua dengan durasi full.

    Faktanya macan tutul itu bukanlah mengasuh bayi impala hingga besar, namun kedua video tersebut memperlihatkan seekor macan tutul yang sedang memangsa buruannya untuk dimakan dengan mangsa yang berbeda.

    Dengan demikian, video yang diunggah pada akun Facebook Joaquín Aragón tentang macan tutul yang memelihara bayi impala tidak sesuai fakta, dan masuk ke dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan

    Hal tersebut tidak benar. Video tersebut merupakan gabungan dari 2 video yang diedit seolah-olah macan tutul tersebut mengasuh bayi impala hingga besar.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9057) Keliru, Video Pembuatan Permen Yupi dari Kulit Babi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 24/01/2022

    Berita


    Sebuah video yang memperlihatkan proses pembuatan permen berbahan kulit babi beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan klaim bahwa terbukti permen Yupi terbuat dari kulit babi.
    Di Facebook, video berdurasi satu menit lima detik tersebut dibagikan akun ini pada 10 Januari 2022. Akun inipun menuliskan narasi, “Info ny bukan cuma yupi, tp permen" yg bertekstur kenyal lainnya.” Selain di Facebook, video serupa juga tersebar di TikTok.
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah mendapat 417 komentar dan dibagikan lebih dari 300 kali. Apa benar ini video pembuatan permen Yupi dari kulit babi?
    Tangkapan layar unggahan video yang diklaim sebagai proses pembuatan permen yupi dari bahan dasar babi.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.
    Hasilnya, video tersebut dibuat jurnalis asal Belgia, Alina Kneepkens, untuk memperlihatkan bagaimana secara umum proses pembuatan permen kenyal berbahan gelatin yang diambil dari kulit babi. Namun, film pendek tersebut tidak menyebut secara spesifik salah satu merek permen, termasuk merek Yupi.
    Perusahaan yang memproduksi permen Yupi, PT Yupi Indo Jelly Gum, menyatakan gelatin yang mereka gunakan berasal dari sapi.
    Video yang identik dengan kualitas yang lebih baik pernah dimuat situs Boredpanda.com pada 2 September 2016 dengan judul, “After Seeing How Gummies Are Made, You’ll Probably Never Eat Them Again.”
    Menurut Boredpanda, video tersebut dibuat jurnalis lepas asal Belgia bernama Alina Kneepkens. Ia mendokumentasikan pembuatan permen karet. Video tersebut menunjukkan seluruh proses dari awal hingga akhir (cerita terbalik) tanpa memotong bagian yang tidak nyaman.
    Video tersebut memperlihatkan bagaimana permen lezat itu dibuat dari campuran sisa-sisa hewan yang dicincang, bahan kimia yang direbus, dan berton-ton gula. Hasil akhirnya manis, tapi realita pembuatannya meninggalkan rasa asam di mulut kita. 
    Menurut The Sun, Alina Kneepkens mengubah proses pembuatan permen dengan memfilmkannya secara mundur untuk video yang mengganggu ini.
    Dimulai dengan makanan kenyal yang dimakan, film memutar waktu untuk menunjukkan bagaimana mereka dibuat, diakhiri dengan gambar babi dari dekat yang memilukan.
    Gelatin, bahan pembentuk gel utama dalam manisan, terbuat dari kulit dan tulang binatang - bahan-bahan berdarah yang ditunjukkan dalam video yang tidak menyenangkan. Video itu diakhiri dengan foto seekor babi yang menatap kamera dengan tatapan sedih.
    Dilansir dari Mirror.co.uk, Gelatin adalah bahan pembentuk gel yang terbuat dari kulit dan tulang hewan. Produk-produknya terutama terbuat dari bahan hewani yang ditinggalkan oleh industri daging.
    Mereka kemudian dilapisi dengan pewarna, gula dan pemanis lainnya untuk menghasilkan manisan lezat yang dinikmati oleh jutaan orang setiap hari.
    Film pendek Kneepkens adalah salah satu dari serangkaian video mengocok perut yang mendokumentasikan cara makanan kita dibuat.
    Menurut Live Science, gelatin adalah "kumpulan protein hewani yang panjang dan berserat yang disebut kolagen, yang terikat bersama dalam struktur heliks tiga untai - mirip dengan heliks dua untai DNA."
    Untuk membuat gelatin, bagian hewan seperti tulang, tanduk, dan kulit direbus dalam waktu lama.
    Kolagen dalam gelatin memang berasal dari tulang yang direbus dan kulit hewan yang diproses untuk diambil dagingnya (biasanya sapi dan babi). Tapi kuku terdiri dari protein yang berbeda, keratin, yang tidak dapat menghasilkan gelatin.
    Melalui situs resminya, perusahaan yang memproduksi permen Yupi, PT Yupi Indo Jelly Gum, mengklaim gelatin yang mereka gunakan berasal dari sapi.
    “Gelatin sapi ini membuat teksturnya jauh lebih lembut dibandingkan permen lainnya sehingga produk lebih mudah dibentuk,” dikutip dari Yupindo.com.
    Hingga saat ini gummy jelly tersedia dalam berbagai macam bentuk buah-buahan, hewan, dan lain-lain. Yang paling terkenal adalah gummy bear.
    PT Yupi Indo Jelly Gum menyatakan bahwa produk Gummy yang diproduksinya telah berstandar international dan memiliki standar kualitas ISO 22000.
    "PT Yupi Indo Jelly Gum telah memiliki Halal yang dari MUI dan telah memiliki nomor registrasi BPOM RI pada setiap produk yang diedarkan. Produk Gummy yang diproduksi oleh PT Yupi Indo Jelly Gum juga telah berstandar international dan memiliki standar kualitas ISO 22000," ujar Marketing Manager PT Yupi Indo Jelly Gum, Amerlina H Lumintang dalam rilisnya yang dikutip dari Merdeka.com, Kamis (19/4).
    Menurut Amerlina H Lumintang, produk yang dihasilkan oleh PT Yupi Indo Jelly Gum telah memenuhi keamanan pangan dan kesehatan. Tak cuma itu, perusahaan juga telah menerapkan sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan telah mengikuti standar Internasional Good Manufacturing Practices (GMP) sebagai penunjang penerapan sistem HACCP tersebut.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video yang diklaim sebagai pembuatan permen Yupi dari kulit babi,keliru. Film pendek yang dibuat Alina Kneepkens tersebut memperlihatkan bagaimana secara umum proses pembuatan permen kenyal berbahan gelatin yang diambil dari kulit babi. Namun, film pendek tersebut tidak menyebut secara spesifik salah satu merek permen, termasuk merek Yupi.
    Umumnya permen jenis gummy bear memang mengandung gelatin. Gelatin sendiri dapat diambil dari kulit babi atau tulang sapi atau hewan lainnya. PT Yupi Indo Jelly Gum menyatakan bahwa gelatin yang terkandung dalam produk Gummy yang diproduksinya berasal dari sapi dan telah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan