• (GFD-2022-9124) [SALAH]: Siap-siap Suntik Vaksin Dosis Ketiga, Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan Wajib Bayar

    Sumber: Portal Daring
    Tanggal publish: 02/02/2022

    Berita

    situs bernama nasional.live membuat artikel berjudul “Siap-siap Suntik Vaksin Dosis Ketiga, Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan Wajib Bayar” yang tayang pada 9 Januari 2022.

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah situs bernama nasional.live membuat artikel berjudul “Siap-siap Suntik Vaksin Dosis Ketiga, Tak Punya Kartu BPJS Kesehatan Wajib Bayar” yang tayang pada 9 Januari 2022. Dalam isi artikel tersebut menjelaskan Vaksin booster gratis bagi para lanjut usia dan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, sedangkan bagi kategori di luar PBI, yaitu warga non lansia yang tidak ikut BPJS Kesehatan wajib berbayar.

    Berdasarkan hasil penelusuran, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi membantah informasi yang menyebutkan jika masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan wajib membayar untuk mendapatkan vaksin booster.

    “Vaksin booster dipastikan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya dilansir laman resmi satgas covid-19 Rabu (26/1).

    Sebelumnya, pemerintah memang menyiapkan tiga opsi dalam program vaksinasi ini, yaitu program pemerintah, Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, dan mandiri alias berbayar.

    Namun, Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan bahwa vaksinasi dosis ketiga ini gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia. Diketahui, Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan direktur rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan vaksinasi booster.

    Kesimpulan

    Informasi menyesatkan. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi membantah informasi yang menyebutkan jika masyarakat yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan wajib membayar untuk mendapatkan vaksin booster.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9123) [SALAH]: Judul Artikel “Nikita Mirzani Tantang tes DNA, Buat Buktikan Cucu Nabi. Hasilnya 100% Pasti Ngibul Dan Bohong Cucu Dajjal Saya Percaya”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/02/2022

    Berita

    Akun Facebook bernama Joana Joana mengunggah postingan berupa tangkapan layar artikel berjudul “Nikita Mirzani Tantang tes DNA, Buat Buktikan Cucu Nabi. Hasilnya 100% Pasti Ngibul Dan Bohong Cucu Dajjal Saya Percaya”. Dalam gambar sampulnya tertera watermark media suara.com.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Joana Joana mengunggah postingan berupa tangkapan layar artikel berjudul “Nikita Mirzani Tantang tes DNA, Buat Buktikan Cucu Nabi. Hasilnya 100% Pasti Ngibul Dan Bohong Cucu Dajjal Saya Percaya”. Dalam gambar sampulnya tertera watermark media suara.com.

    Berdasarkan hasil penelusuran, tangkapan layar tersebut sudah dimanipulasi dengan menambahkan kalimat pada judul. Melalui kata kunci judul tersebut ditemukan artikel asli dari suara.com dengan gambar sampul yang sama dengan judul “Nikita Mirzani Tantang Tes DNA, Buat Buktikan Cucu Nabi” yang tayang pada Minggu, 15 November 2020.

    Dalam isi artikelnya secara garis besar menjelaskan bahwa artis Nikita Mirzani menantang HRS untuk melakukan tes DNA dan membuktikan apakah benar dirinya adalah cucu Rasulullah. Nikta juga membuka donasi bagi masyarakat yang bersedia membantu biaya untuk tes DNA tersebut.

    Kesimpulan

    Konten yang dimanipulasi. gambar asli tangkapan layar tersebut bersumber dari artikel suara.com berjudul “Nikita Mirzani Tantang Tes DNA, Buat Buktikan Cucu Nabi” yang tayang pada 15 November 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9122) [SALAH] “Demonstran di Israel tiba2 kepalanya terbakar mengeluarkan asap putih dari mata, hidung, mulut dan telinga”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 01/02/2022

    Berita

    Akun Facebook Duck Sen (fb.com/100076700326959) pada 18 Januari 2022 mengunggah satu gambar dan dua video video yang memperlihatkan beberapa orang terkapar dengan kondisi wajah mengeluarkan darah dan asap ke grup Duck Sen official. Di gambar yang ia unggah terdapat narasi:

    “Beberapa demonstran di Israel yg menentang kebijakan Presiden tiba² di kepalannya mengeluarkan asap putih dari hidung, mulut, mata dan telinga karena di dalam tubuhnya sdh tertanam NANO CHIP yg apabila bertabrakan dgn gelombang. frequensi jaringan 5G maka reaksinya akan sepaerti ini… Bila elite igin memusnahkan beberapa orang yg di inginkan maka tinggal menekan tombol on…! Nano Chip berbeda dgn Implan Chip… ! Implan Chip sebesar biji beras sedangkan Nano Chip berukuran sehelai rambut di belah 1000… dan Nano Chip ada terkandung di dalam Vaksin…!!”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang memperlihatkan beberapa orang terkapar dengan kondisi wajah mengeluarkan darah dan asap yang diklaim sebagai demonstran di Israel yang menentang kebijakan Presiden tiba-tiba kepalanya mengeluarkan asap putih dari hidung, mulut, mata dan telinga karena di dalam tubuhnya sudah tertanam nanochip merupakan klaim yang salah.

    Faktanya, bukan di Israel dan bukan karena di tubuhnya tertanam nanochip. Aksi demonstrasi dalam video tersebut terjadi di Irak pada 2019 untuk menentang Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi. Penyebab asap yang keluar dari kepala pengunjuk rasa adalah kapsul peluru gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menembus tengkorak korban.

    Dilansir dari Tempo, video yang identik dengan kualitas yang lebih baik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Newsy, pada 12 November 2019 dengan judul, “’Non-Lethal’ Crackdown On Protests Turns Deadly In Iraq.” Menurut kanal tersebut, bukti menunjukkan sumber tak terduga dari korban pengunjuk rasa: tabung gas air mata ditembakkan langsung ke kerumunan.

    Video analisis tewasnya dua orang demonstran akibat peluru gas air mata yang menembus tengkorak, juga pernah dimuat ke Youtube oleh kanal situs berita NBC News pada 19 November 2019 dengan judul, “Iraqi Protesters Dying From Tear Gas Canisters To The Skull | NBC News Now.”

    Menurut NBC News, protes di Irak telah berdarah, merenggut ratusan nyawa dan melukai ribuan lainnya. Video yang dibagikan di media sosial menjadi semakin mengerikan. Emmanuelle Saliba dari NBC News menjalani proses menganalisis dan memverifikasi beberapa video ini yang mengungkapkan bagaimana pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk menindak pengunjuk rasa.

    Kesimpulan

    BUKAN di Israel dan bukan karena di tubuhnya tertanam nanochip. Aksi demonstrasi dalam video tersebut terjadi di Irak pada 2019 untuk menentang Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi. Penyebab asap yang keluar dari kepala pengunjuk rasa adalah kapsul peluru gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menembus tengkorak korban.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9121) [SALAH] Foto “seorang ayah di Texas membunuh seorang pria karena memperkosa putrinya yang berusia 5 tahun”

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 01/02/2022

    Berita

    Akun Instagram Gangsal – 5 (instagram.com/gang5al_) pada 28 November 2021 mengunggah sebuah foto seorang pria yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye yang tampak menangis. Di foto itu terdapat narasi; “Kirim ambulance dan polisi sekarang, aku telah membunuh seseorang. Silakan tangkap saya.” Ucap seorang ayah di Texas setelah membunuh seorang pria karena kedapatan sedang memperkosa putrinya yang berusia 5 tahun.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto seorang seorang pria yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye yang tampak menangis yang diklaim sebagai seorang ayah di Texas membunuh seorang pria karena memperkosa putrinya yang berusia 5 tahun merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, pria di foto itu bukan pembunuh pelaku pemerkosaan. Pria di foto itu adalah Frank K.C Hertel yang divonis bersalah di Pengadilan Ohio karena telah memperkosa putrinya sejak berusia 3 tahun.

    Foto yang identik, salah satunya dimuat di artikel berjudul “Man Raped His Daughter And Fled The Country For 10 Years, Finally Learns His Fate In American Court” yang terbit di situs opposingviews.com.

    Dilansir dari Tempo, pria yang menangis dalam foto itu adalah Frank K.C Hertel yang divonis bersalah di Pengadilan Ohio setelah menjadi buron selama 10 tahun. Ia divonis antara 19-95 tahun karena telah memperkosa putrinya sejak berusia 3 tahun.

    Kesimpulan

    BUKAN pembunuh pelaku pemerkosaan. Pria di foto itu adalah Frank K.C Hertel yang divonis bersalah di Pengadilan Ohio karena telah memperkosa putrinya sejak berusia 3 tahun.

    Rujukan