• (GFD-2022-9120) [SALAH] Bantuan Sosial Kemensos untuk Dosen, Guru, Siswa, dan Mahasiswa

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 01/02/2022

    Berita

    “http://bantuan-sosial.my.id/?v=Bansos
    KEMENSOS
    Program Bantuan Sosial (BANSOS) untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama masa pandemi
    Batas akhir 2022-3-1”
    Bansos untuk dosen guru siswa mahasiswa selama masa pandemi

    KEMENSOS BANSOS

    Bantuan kemensos
    http://ri.bantuan-sosial.asia/?v=BansosRi

    KEMENSOS
    Program Bantuan Sosial (BANSOS) untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama masa pandemi
    Batas akhir 2022-3-8

    Program bantuan sosial untuk dosen,guru,siswa selama masa pandemi

    Bansos Kemendikbud

    Bansos 2022

    KEMENDIKBUD
    Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh
    Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh
    Batas akhir 2022-3-24
    KEMENDIKBUD
    Program kuota belajar pulsa 250rb dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh!
    Batas akhir 2022-3-24

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi informasi serta tautan terkait program bantuan sosial (BANSOS) Kemensos sebesar Rp900.000 yang ditujukan untuk dosen, guru, siswa, dan mahasiswa di masa pandemi. Untuk mendapatkan bansos yang berlaku sampai 1 Maret 2022 itu, calon penerima diharuskan memasukan nomor telponnya pada situs bantuan tersebut.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi bantuan sosial tersebut adalah hoaks. Kemensos melalui akun Twitter resminya (@KemensosRI) mengklarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah membuat situs bantuan sosial sebesar Rp900.000. Informasi seputar bantuan sosial dapat diakses melalui kemensos.go.id dan akun resmi @KemensosRI. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu mengecek ulang kebenaran informasi dan tidak ikut menyebarkannya sebagai langkah memerangi hoaks.

    Sebagai tambahan, hoaks seputar bantuan di masa pandemi sebelumnya pernah dibahas dalam artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Link Mendaftarkan Bantuan Covid-19 Bagi yang Mempunyai E-KTP terbit pada 24 Desember 2021.

    Dengan demikian, informasi BANSOS Kemensos itu dikategorikan sebagai Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, melalui akun Twitter resmi @KemensosRI, Kemensos mengonfirmasi informasi bansos yang beredar di masyarakat itu adalah hoaks. Informasi seputar bantuan sosial dapat ditemukan melalui situs http://kemensos.go.id dan akun resmi @KemensosRI.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9119) Keliru, Jokowi Merayakan Imlek tanpa Protokol Kesehatan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 02/02/2022

    Berita


    Tiga foto yang diklaim Presiden Jokowi merayakan Hari Raya Imlek tanpa protokol kesehatan beredar di Twitter, Selasa 1 Februari 2022. Dalam foto itu memang terlihat sebuah perayaan Imlek yang dihadiri Jokowi. Seluruh orang yang terlihat dalam foto ini berkerumun dan tidak menggunakan masker. 
    “Virus corona tiba-tiba hilang dan lenyap di Hari Raya Imlek. Hadir dan berkerumun tanpa prokes sudah dicontohkan oleh Jokowi,” tulis akun yang membagikan foto-foto tersebut
    Selain itu, akun tersebut menulis bahwa virus Corona akan dimunculkan lagi pada bulan puasa Ramadhan, mendekati Hari Raya Idul Fitri. 
    Unggahan tersebut menjadi viral dan telah dibagikan 544 kali pada Selasa malam. 
    Tangkapan layar unggahan dengan klaim Jokowi Merayakan Imlek tanpa Protokol Kesehatan

    Hasil Cek Fakta


    Tempo menggunakan reverse image tool dari Google untuk menelusuri foto-foto tersebut. Hasilnya, perayaan Imlek yang dihadiri Presiden Jokowi itu terjadi pada 30 Januari 2020, saat Covid-19 masih sebatas di Wuhan dan beberapa negara tertentu. Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global pada 12 Maret 2020.
    Ketiga foto itu termuat dalam laman Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden yang dipublikasikan pada 30 Januari 2020. Total terdapat 31 foto karya fotografer BPMI Setpres, Muchlis Jr berjudul Presiden Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2020
    BPMI Setpres memberi keterangan bahwa Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Imlek Nasional di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten pada Kamis, 30 Januari 2020. Presiden Jokowi hadir dengan mengenakan pakaian tradisional changshan berwarna merah menyampaikan ucapan selamat bagi komunitas Tionghoa di Indonesia dalam perayaan yang mengangkat tema “Bersatu untuk Indonesia Maju”.
    Jajaran Kabinet Indonesia Maju yang hadir pada acara tersebut adalah Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
    Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Imlek Nasional di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten pada Kamis, 30 Januari 2020. Sumber: BPMI Setpres
    Tempo juga memberitakan perayaan Imlek yang dihadiri Jokowi itu pada 30 Januari 2020. Jokowi tampak hadir mengenakan busana tradisional Tionghoa, cheongsam berwarna merah.
    "Pagi ini saya senang sekali pakai baju ini, tapi ketua panitianya pakai baju adat Jawa. Kan kebalik-balik," ujar Jokowi disambut tawa para hadirin yang datang di ICE BSD, Tangerang Kamis, 30 Januari 2020.
    Ketua Panitia Perayaan Imlek Nasional 2020 G. Sulistiyanto mengatakan busana yang dikenakan Jokowi dan para panitia acara adalah buah karya Anne Avantie. "Bapak Presiden tampaknya bahagia sekali dengan bajunya ini," ujar dia di lokasi yang sama.
    Perayaan Imlek Nasional 2020 mengusung tema Bersatu untuk Indonesia Maju. "Untuk Indonesia yang semakin maju, sebagaimana tema perayaan kali ini, seluruh warga negara, termasuk suku Indonesia Tionghoa mesti mengambil peran aktif," kata Sulistiyanto.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan bahwa Presiden Jokowi merayakan Hari Raya Imlek tanpa protokol kesehatan adalah keliru. Ketiga foto yang disebarkan tersebut adalah saat Jokowi hadir pada perayaan Imlek 30 Januari 2020, sebelum Covid-19 menjadi pandemi global.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-9118) Keliru, Menepuk Lengan Dapat Mencegah Segala Penyakit dan Serangan Jantung

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/02/2022

    Berita


    Tempo menerima pesan berantai melalui Whatsapp yang mengajak kita untuk mencegah segala penyakit jantung dan serangan jantung dengan menepuk bagian lengan sebelah kiri  setiap hari. Cara tersebut diklaim berhasil hingga seseorang yang mengalami serangan jantung langsung sembuh dan hidup kembali.  
    “Di Bioskop tiba-tiba ada orang kena serangan jantung. Pas ada sinshe dari Tiongkok, dia tepok kedua tangannya. Dua menit sembuh dan hidup kembali,” tulis pesan berantai tersebut yang diterima, Senin 31 Januari 2022.
    Selanjutnya pesan berantai itu memuat langkah-langkah teknis. Yakni saat serangan jantung terjadi, kita diminta menepuk siku lengan sebelah kiri yang berhubungan dengan 3 titik di jantung dan paru-paru, serta memperlancar peredaran darah. Selain itu, pesan itu mengajak agar kita menepuk bagian ini setiap hari karena dapat mencegah segala penyakit jantung dan mengurangi serangan jantung mendadak. 
    Pesan semacam ini ternyata telah menyebar pada 2019. Unggahan versi video, masih dapat Tempo temukan pada tautan ini.
    Tangkapan layar unggahan video dengan klaim Menepuk Lengan Dapat Mencegah Segala Penyakit dan Serangan Jantung

    Hasil Cek Fakta


    Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), pernah mengeluarkan pernyataan yang membantah klaim tersebut. Dikutip dari laman  PERKI bahwa tidak benar menepuk siku dan lengan dapat mencegah dan mengatasi serangan jantung. 
    Menurut PERKI, serangan jantung adalah suatu kegawatdaruratan yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah secara mendadak ke jantung. Keluhan yang dirasakan di antaranya adalah nyeri dada kiri, mual, keringat dingin, kadang disertai sesak mendadak, bahkan pingsan.
    Apabila menemui seseorang dengan tanda-tanda tersebut, PERKI menghimbau agar segera membawa orang tersebut ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut. “Semakin cepat serangan jantung diatasi, semakin baik angka keberhasilan,” tulis PERKI dalam siaran persnya, 24 Juni 2019.
    Menurut PERKI, apabila menemui seseorang yang tiba-tiba tidak sadar, segera cek respon, dan panggil bantuan. Apabila tidak merespon, segera lakukan pijat jantung dengan kedua tangan saling bertumpu di tengah-tengah dada orang tersebut sampai dengan bantuan paramedis datang.
    Mencegah penyakit jantung
    Menepuk siku dan lengan juga bukan termasuk cara untuk mencegah serangan jantung. Dikutip dari laman American Heart Association, langkah-langkah untuk mencegah serangan jantung adalah dengan mengubah gaya hidup, di antaranya:

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas menunjukkan, klaim menepuk lengan bisa mencegah segala penyakit dan serangan jantung adalah keliru. Menepuk siku atau lengan tidak dapat mencegah dan mengatasi serangan jantung.
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-9117) Tidak Terbukti, Video Dokumen Berbahaya yang Melibatkan Gibran dan Kaesang Terungkap

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 01/02/2022

    Berita


    Video berjudul “Dokumen Berbahaya Gibran dan Kaesang Terungkap” beredar di media sosial. Video tersebut beredar seiring dilaporkannya dua anak presiden Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Ubedillah Badrun.
    Di Youtube, video berdurasi 10 menit 58 detik tersebut diunggah kanal BERITA NEGARA TERKINI 86 pada 30 Januari 2022 dengan judul, “ BERITA TERKINI ~ D0KUMEN BERB4H4YA!! GIBRAN & KAESANG TRUNGK4P ~ NEWS VIRAL KPK.”
    Hingga artikel ini dibuat, video tersebut telah diksaksikan lebih dari 59.700 kali. Apa benar dokumen berbahaya Gibran dan Kaesang Terungkap?
    Tangkapan layar unggahan video berjudul “Dokumen Berbahaya Gibran dan Kaesang Terungkap” yang beredar di media sosial.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim diatas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, video tersebut sama sekali tidak memperlihatkan dokumen berbahaya terkait dilaporkannya Gibran dan Kaesang ke KPK.
    Video tersebut merupakan suntingan dari sejumlah cuplikan video berbeda. Di antaranya, wawancara Profesor Salim Said, perdebatan Ubedillah dan Relawan Jokowi Mania, aksi demonstrasi Aliansi Aktivis 98 di Gedung KPK, Ubeidillah melaporkan Gibran dan Kaesang ke KPK serta Tanggapan Gibran usai dirinya dilaporkan ke KPK.
    Video potongan wawancara Salim Said pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Akbar Faisal Uncensored pada 24 Januari 2022 dengan judul, “ SALIM SAID: "KELELAHAN DEMOKRASI PINTU MASUK MILITER KEMBALI KE POLITIK" | AF UNCENSORED.”
    Cuplikan video selanjutnya yang memperlihatkan Ubedilah Badrun berdebat dengan relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer, pernah dimuat ke Youtube oleh kanal KOMPAS TV dalam program Aiman yang dipandu Aiman Wicaksono pada 25 Januari 2022 dengan judul, “ Bisnis Anak Presiden Disuntik Dana Misterius?! | Aiman (3).”
    Adalah Ubedilah Badrun, seorang dosen dan aktivitis, yang mencium adanya dugaan KKN dan tindak pencucian uang di perusahaan yang dikelola oleh Kaesang dan saudara laki-lakinya itu.
    Menurutnya, GK Hebat berkongsi dengan perusahaan besar lainnya yang memiliki catatan kasus pembakaran hutan. Meskipun telah melalui proses persidangan hukum, perusahaan rekanan tersebut hanya menerima hukuman berupa denda yang jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa.
    Ubedilah menganggap putusan tersebut memiliki benang merah dengan kongsi bisnis putra-putra presiden dan seorang anak pengusaha yang terafiliasi dengan perusahaan besar yang terkait dengan perusahaan pembakar lahan.
    Tak berselang lama, Ubedilah pun dilaporkan oleh Ketua Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer, ke Polda Metro Jaya. Laporan dosen dan aktivis ini diduga hanyalah isapan jempol belaka. Upaya penyeberan berita bohong, dan fitnah.
    Cuplikan video lainnya yang memperlihatkan sejumlah ibu-ibu tengah melakukan aksi demonstrasi di gedung KPK pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Law Justice pada 24 Januari 2022 dengan judul, “ Aliansi Aktivis 98 Demonstrasi di Gedung Merah Putih KPK, Minta KPK Periksa Laporan Ubedilah Badrun.
    Puluhan massa yang terdiri dari Aliansi Aktivis 98 dan ibu rumah tangga, menggelar aksi demonstrasi di depan gedung merah putih KPK di Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin siang.
    Sementara video yang memperlihatkan Ubedillah Badrun saat mendatangi gedung KPK untuk melaporkan Gibran dan Kaesang pernah dimuat ke Youtube oleh kanal CNN Indonesia pada 11 Januari 2022 dengan judul, “ Gibran dan Kaesang DIlaporkan Dosen UNJ ke KPK.
    Dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep dilaporkan ke KPK terkait dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang.
    Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempersilahkan KPK untuk memproses laporan Ubedilah Badrun. Dirinya mengaku belum ada panggilan apapun terkait dengan laporan dugaan KKN tersebut.
    Pernyataan Gibran tersebut pernah juga dimuat oleh situs resmi KOMPAS TV pada 27 Januari 2022 dengan judul, “ Kata Walkot Gibran Soal Ubedilah Badrun Bawa Bukti Baru ke KPK.”
    Gibran terlihat santai menanggapi perkembangan pelaporan dirinya dan Kaesang ke KPK. Gibran mempersilahkan KPK untuk memproses laporan yang masuk dan sampai saat inipun dia belum menerima panggilan terkait kasus ini.
    Seperti sudah diketahui, Gibran dan Kaesang dilaporkan ke KPK oleh Dosen UNJ Ubedilah Badrun. Laporan ini terkait dugaan KKN serta tindak pidana pencucian uang.
    Berdasarkan arsip berita Tempo, aktivis 98,  Ubedilah Badrun  memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Rabu, 26 Januari 2022. Dia dimintai klarifikasi atas laporan yang dilayangkannya soal dugaan kasus korupsi dan pencucian uang dua anak presiden Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.
    Selain dimintai klarifikasi, Ubedilah juga mengatakan bahwa dirinya membawa dokumen tambahan. “Kami juga membawa bukti baru, dokumen tambahan untuk memperkuat apa yang kami laporkan,” ujar dia di Gedung Merah Putih  KPK, Rabu.
    Namun, Ubedilah enggan membeberkan apa bukti baru yang dimaksud. Menurutnya, KPK-lah yang nanti menjelaskan apakah dokumen tersebut dikategorikan bukti atau tidak. “Tentu ini dokumen berbasis data yang valid, selebihnya KPK yang akan melanjutkan,” katanya lagi.
    Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu mengaku telah diberondong banyak pernyataan selama dua jam. Menurutnya, yang dibahas dalam pertemuan itu cukup banyak, dan berkaitan dengan aduannya.
    “Kontennya, saya kira tidak berhak untuk menjelaskan ke publik, karena masih ada proses yang mungkin akan terus dilakukan. Banyak pertanyaannya tadi, karena harus detail dari awal sampai akhir,” kata Ubedilah.
    Ubedilah menjelaskan bahwa dirinya hanya menjelaskan laporan yang dilayangkannya agar tidak menimbulkan interpretasi yang mungkin muncul di luar laporan. “Selanjutnya yang biar KPK yang menjalankannya sesuai undang-undang yang berlaku,” tutur dia.
    Dilansir dari  Kompas.com, aktivis 98 ini enggan menjelaskan dokumen apa saja yang dibawa dan diserahkan kepada tim KPK. Termasuk tidak menjelaskan pasti apakah dokumen tersebut adalah alat bukti.
    "Saya kira nanti biar KPK yang menjelaskan apakah itu dikategorikan sebagai bukti. Tentu saja ada dokumen-dokumen yang berbasis data yang kami yakin valid," ucap Ubedilah.
    Setelah memberi keterangan dan menyerahkan sejumlah dokumen pendukung, Ubedilah meyakini lembaga antirasuah itu akan memproses laporan dugaan KKN tersebut. Menurut dia, KPK akan menjalankan amanah negara dengan melanjutkan laporan tersebut sesuai Undang-Undang.
    "Kami percaya di republik ini ada equality before the law, siapapun sama kedudukannya di muka hukum dan kita juga memegang asas praduga tak bersala," ucap Ubedilah "Jadi kami percaya, biarkan proses ini berlangsung sesuai Undang-Undang. Kami menghormati KPK untuk menjalankan amanah itu," tutur dia.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim dokumen berbahaya yang melibatkan Gibran dan Kaesang terungkap,tidak terbukti. Video tersebut sama sekali tidak memperlihatkan dokumen yang menunjukkan keterlibatan Gibran dan Kaesang dalam kasus korupsi ataupun pencucian uang yang dilaporkan ke KPK oleh Ubedillah Badrun.
    Ubedillah memang memenuhi panggilan KPK pada Rabu, 26 Januari 2022 sekaligus membawa dokumen tambahan, namun ia enggan menjelaskan dokumen apa saja yang dibawa dan diserahkan kepada tim KPK. Termasuk tidak menjelaskan secara pasti apakah dokumen tersebut adalah alat bukti. 
    TIM CEK FAKTA TEMPO

    Rujukan