“ASSALAMUALAIKUM SELAMAT WA/NO ANDA Terpilih mendapatkan dana bantuan/bansos (bantuan sosial) dari BPJS Kesehatan IDR:100.000.000(seratus juta) ID PENERIMA URUTAN KE-7 (7DL27K) KEGUNAAN DANA BANTUAN BPJS INI:
1.BIAYA BEROBAT
2.BIAYA SEKOLAH
3.MODAL USAHA
4.MEMBANGUN TEMPAT TINGGAL(RUMAH)
Info lebih lanjut kunjungin Web BPJS Kesehatan: tinyurl.com/real-bansosbpjs-pusat
jika mana anda minta dana bantuan tersebut silakan WhAtsapp direktur pihak bjps:
+6281351960588″
INFO RESMI....
selamat anda terpilih sebagai
penerima dana bantuan dari
BPJS pusat sebesar RP.125.000.000
Info Ketik (KLAIM DANA BANTUAN)
Kirim ke WhatsApp: 0821-9390-1717
PENANGGUNG JAWAB:
DRS.MUH.BAKRI.MSI
(GFD-2023-11387) [SALAH] Pesan Whatsapp Bantuan BPJS Kesehatan Sebesar 100 Juta Rupiah
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 10/01/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar kembali pesan Whatsapp yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan yang berisi tawaran bantuan sosial sebesar Rp 100 juta, untuk biaya berobat, sekolah, usaha, hingga membangun rumah. Dalam pesan tersebut, terdapat link atau tautan beserta nomor hp yang bisa dihubungi.
Berdasarkan penelusuran, pesan scam semacam ini sudah kerap kali beredar setidaknya sejak tahun 2021 lalu. Polanya sama, penerima pesan diminta untuk mengeklik link atau tautan yang disertakan, serta menghubungi nomor yang tertera.
Modus serupa dengan nominal berbeda, mulai Rp 37 juta dan Rp 50 juta juga ditemukan sepanjang 2021. Terkait maraknya penipuan daring semacam itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron memberi imbauan kepada maysrakat agar waspada jika mendapatkan pesan seperti itu.
“Jika ada pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan, waspadalah! Itu hoaks alias berita bohong. BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apa pun, seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut,” kata Ali, Kamis (3/6/2021).
Adapun tautan dan nomor telepon yang tertera dalam pesan tersebut bukanlah nomor dan alamat website resmi BPJS Kesehatan.
“Berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan, yuk kita biasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum kita bagikan pada orang lain,” tutup Ali.
Berdasarkan penelusuran, pesan scam semacam ini sudah kerap kali beredar setidaknya sejak tahun 2021 lalu. Polanya sama, penerima pesan diminta untuk mengeklik link atau tautan yang disertakan, serta menghubungi nomor yang tertera.
Modus serupa dengan nominal berbeda, mulai Rp 37 juta dan Rp 50 juta juga ditemukan sepanjang 2021. Terkait maraknya penipuan daring semacam itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron memberi imbauan kepada maysrakat agar waspada jika mendapatkan pesan seperti itu.
“Jika ada pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan, waspadalah! Itu hoaks alias berita bohong. BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apa pun, seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut,” kata Ali, Kamis (3/6/2021).
Adapun tautan dan nomor telepon yang tertera dalam pesan tersebut bukanlah nomor dan alamat website resmi BPJS Kesehatan.
“Berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan, yuk kita biasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum kita bagikan pada orang lain,” tutup Ali.
Kesimpulan
Informasi palsu dan merupakan hoaks berulang setidaknya sejak tahun 2021. Hoaks berupa dana bantuan BPJS Kesehatan yang dikirim melalui SMS maupun WhatsApp sudah sering terjadi. Polanya sama, penerima pesan diminta untuk mengeklik link atau tautan yang disertakan, serta menghubungi nomor yang tertera.
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/01/05/091400582/-hoaks-whatsapp-dana-bantuan-bpjs-kesehatan-rp-100-juta?page=all
- https://turnbackhoax.id/2022/10/06/salah-info-pemberian-dana-bantuan-rp75-juta-oleh-bpjs-kesehatan-melalui-whatsapp/
- https://turnbackhoax.id/2022/02/17/salah-bpjs-kesehatan-berikan-dana-bantuan-rp100-juta/
- https://turnbackhoax.id/2021/07/20/salah-bantuan-dana-bpjs-sebesar-rp150-juta/
(GFD-2023-11386) Sebagian Benar, Video dengan Narasi Muslim Rusia Salat di Atas Salju
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 10/01/2023
Berita
Sebuah video dengan narasi Muslim Rusia melaksanakan salat di atas salju, dibagikan melalui salah satu akun Instagram pada 1 Januari 2022.
Video tersebut berisikan sejumlah umat Islam sedang melaksanakan salat di dalam masjid, dan terlihat juga di jalan-jalan yang diselimuti salju. Apakah orang Rusia salat di salju dan bahkan di lumpur pada musim semi? Di tempat paling tidak biasa apa kamu sholat?
Narator video itu mengatakan di musim dingin di Rusia, ketika tidak ada cukup ruang untuk semua orang Muslim di dalam masjid mereka salat di salju. Tapi di musim semi ketika salju mencair di jalan, genangan air dan kotoran di mana-mana, orang Muslim di Rusia tentu saja juga harus shalat di jalan di luar, seperti kalian bisa melihat Muslim di Moskow.
Sejak diunggah, video ini disukai 5 ribuan pengguna Instagram dan 113 komentar. Benarkah orang Rusia salat di salju?
Hasil Cek Fakta
Hasil pemeriksaan Tempo menunjukkan, video itu diambil dari kegiatan berbeda-beda, termasuk tempat dan waktunya.
Pertama, umat Muslim Rusia memang salat di jalan yang tertutup salju karena kapasitas ruangan masjid tidak mampu menampung jumlah jemaah. Kondisi itu mereka alami saat salat Jumat di Masjid Bersejarah Moskow di Jalan Bolshaya Tatarskaya pada 1 Januari 2021.
Kedua, potongan video lainnya tidak berkaitan dengan umat Islam ibadah di jalan yang bersalju. Itu sebenarnya jemaah dari Forum Tokoh Agama Tatar X seluruh Rusia melakukan Juma-Namaz di jantung ibu kota Tatar di Masjid Kul Sharif pada 14 Juni 2019.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo pertama memfragmentasi video itu menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan sejumlah tools milik Google, seperti Yandex Image Search dan Google Reverse Image.
Video 1
Fragmen 1
Pada potongan video ini, sejumlah umat Islam terlihat sedang menunaikan ibadah salat di tengah tumpukan salju. Memang pada saat itu, ribuan umat Islam menjalankan Salat Jumat di Masjid Bersejarah Moskow di Jalan Bolshaya Tatarskaya, selama hujan salju, 1 Januari 2021.
Ketua Dewan Spiritual Muslim Federasi Rusia, Ravil Gainutdin, pada pertemuan Dewan Kerjasama dengan Asosiasi Keagamaan di bawah Presiden Federasi Rusia, mengatakan Muslim Rusia terpaksa salat di luar pada suhu berapapun. Dan menurut lembaga penegak hukum, pada 1 Januari 2021, 35.000 orang berdoa dengan berdiri di atas salju pada hari yang sangat dingin di dekat Masjid Katedral Moskow.
“Setelah pelonggaran pembatasan, minat orang beriman untuk mengunjungi masjid kami meningkat secara signifikan. Tetapi infrastruktur yang kami miliki di Moskow dan kota-kota besar lainnya sangat kecil dibandingkan dengan meningkatnya energi sosial dan kebutuhan spiritual umat Islam. Ini menimbulkan ketegangan di umat Rusia,” kata Gainutdin saat itu dikutip dari kantor berita Islam News.
Memang benar, umat Islam di Moskow, Rusia, menggelar salat Jumat di tengah hujan salju, namun bukan di lumpur seperti yang disampaikan narator video. Salat Jumat di luar yang bersalju terjadi karena bangunan masjid kecil sehingga tidak mampu menampung jumlah umat Islam yang terus bertambah di Rusia.
Video 2
Fragmen 2
Kemudian video menampilkan umat Islam di masjid mendengarkan ceramah dari seorang ulama. Dalam situs Tatar Congress berjudul The Mufti of the Republic of Tatarstan led the Juma prayer of Tatar imams from all over Russia disebutkan, para peserta Forum Tokoh Agama Tatar X seluruh Rusia melakukan Juma-Namaz di jantung ibu kota Tatar di Masjid Kul Sharif pada 14 Juni 2019.
Shalat Jumat para imam yang datang dari seluruh penjuru negeri dipimpin Mufti Republik Tatarstan Kamil Hazrat Samigullin. Secara total, lebih dari 1.000 tokoh agama senegaranya ikut serta dalam doa tersebut.
Dalam khutbahnya, Hadhrat Mufti menyampaikan kepada para delegasi Forum dengan mengingatkan akan nilai-nilai universal kemanusiaan, yang juga perlu diteguhkan dalam diri umat Islam, termasuk Tatar, ummah. Ini adalah saling memaafkan dan bertobat, mengikuti jalan Al-Qur'an dan Sunnah, menjaga ikatan persaudaraan antar umat Islam.
Pada kesempatan ini, video tersebut tidak terkait dengan narasi warga Rusia melakukan shalat di tengah salju bahkan berlumpur. Waktu dan lokasinya juga tidak sama.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan, narasi Muslim Rusia salat di salju adalah Sebagian Benar.
Video itu diambil dari kegiatan berbeda-beda, termasuk tempat dan waktunya. Pertama, umat Muslim Rusia memang salat di jalan yang tertutup salju karena kapasitas ruangan masjid tidak mampu menampung jumlah jemaah. Kondisi itu mereka alami saat salat Jumat di Masjid Bersejarah Moskow di Jalan Bolshaya Tatarskaya pada 1 Januari 2021.
Kedua, potongan video tersebut tidak berkaitan dengan umat Islam ibadah di jalan yang bersalju. Itu sebenarnya jemaah dari Forum Tokoh Agama Tatar X seluruh Rusia melakukan Juma-Namaz di jantung ibu kota Tatar di Masjid Kul Sharif pada 14 Juni 2019.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/Cm3shoWIegn/
- https://islamnews.ru/news-moskovskie-musulmane-sovershili-pyatnichnyy-namaz-na-ulitse-v-moroznuyu-metel
- https://tatar-congress.org/ru/blog/muftiy-rt-vozglavil-dzhuma-namaz-tatarskih-imamov-so-vsey-rossii/
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-11385) Benar, Penelitian Guru Besar UNS Soal Gerakan
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 10/01/2023
Berita
Melalui WhatsApp Chatbot Tempo, pembaca Cek Fakta Tempo mengirimkan informasi tentang Gerakan “Ayo Kerokan” yang diklaim bersumber dari hasil penelitian Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof Didik Gunawan Tamtomo.
Informasi tersebut memuat pesan bahwa pada tahun 2003-2005, Prof Didik Gunawan Tamtomo meneliti manfaat kerokan. Penelitian tersebut dilakukan dengan survei kuantitatif dan kualitatif terhadap 390 responden. Hasilnya, 90 persen mengaku kerokan saat ”masuk angin”.
Berdasarkan penelitian tersebut, Didik menemukan sejumlah manfaat dari kerokan yakni melebarnya pembuluh darah membuat aliran darah lancar dan pasokan oksigen dalam darah bertambah. Kulit ari juga terlepas seperti halnya saat luluran.
Manfaat berikutnya, kadar endorfin orang-orang yang dikerok naik signifikan. Peningkatan endorfin membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat.
Benarkah klaim di dalam informasi tersebut berdasarkan penelitian Didik Gunawan Tamtomo?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tempo, Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr., PAK,MM., M.Kes adalah guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta.
Pada tahun 2008, Prof. Didik Tamtomo mengadakan penelitian yang berjudul Gambaran Histopatologi Kulit pada Pengobatan Tradisional Kerokan. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Laboratorium Anatomi FK UNS.
Untuk verifikasi pesan berantai ini, Tempo menelusuri jurnal penelitian dengan kata kunci “Kerokan” serta menghubungi Didik Gunawan. Tempo juga menelusuri profil peneliti pada website kampus, website jurnal kesehatan dan Google Scholar.
Profil Peneliti
Dilansir dari laman resmi Fakultas Kedokteran UNS, Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr., PAK,MM., M.Kes, merupakan staf pengajar di Fakultas Kedokteran. Ia menempuh pendidikan Kedokteran Umum di Universitas Gadjah Mada 1976, S1 Kedokteran Keluarga S3 Universitas Sebelas Maret 2001, dan S3 Ilmu Kedokteran di Universitas Airlangga 2005.
Dilansir laman Google Scholar, pada tahun 2005, Dr. Didik Gunawan Tamtomo, mempublikasikan jurnal berjudul Kajian Biologi Molekuler Pengobatan Tradisional Kerokan Pada Penanggulangan Myalgia. Jurnal ini diterbitkan Universitas Airlangga.
Didik juga menulis jurnal terkait pengobatan tradisional kerokan berjudul Gambaran Histopatologi Kulit pada Pengobatan Tradisional Kerokan, tahun 2013 dan Aktivasi Komplemen pada Jejas Mekanis Pengobatan Tradisional Kerokan, tahun 2018.
Penelitian tentang kerokan
Kepada Tempo melalui pesan WhatsApp, Didik Gunawan membenarkan isi pesan berantai tersebut. Ia mengatakan, pada tahun 2005 pernah melakukan penelitian biologi molekuler pada pengobatan tradisional kerokan.
“Isi pesan berantai tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang pernah saya lakukan. Namun bukan saya yang membuat pesan berantai tersebut,” kata Didik.
Dilansir dari artikel berjudul "Gambaran Histopatologi Kulit pada Pengobatan Tradisional Kerokan", Didik menuliskan bahwa penelitian ini dilaksanakan di Klinik Padma dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNS pada September 2004. Penelitian menggunakan 38 sampel yang kemudian dibagi menjadi Grup Perlakuan dan Grup Kelompok Kontrol, masing-masing 19 orang.
Penelitian Biologi Molekuler Pengobatan Tradisional Kerokan Pada Penanggulangan Myalgia (nyeri otot) menyimpulkan dua hal, pertama: pada pengobatan kerokan terjadi reaksi inflamasi. Inflamasi merupakan suatu proses yang meliputi perubahan pembuluh darah, perubahan jaringan ikat dan interaksi berbagai jenis sel.
Inflamasi bertujuan membersihkan jaringan yang mati; dan merupakan salah satu komponen penyembuhan karana dapat menyiapkan jaringan yang rusak untuk proses penyembuhan.
Kedua, pada pengobatan kerokan tidak terdapat kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit yang disebabkan gesekan uang logam dengan kulit yang digunakan pada kerokan hanya terjadi pada lapisan stratum korneum. Stratum korneum merupakan lapisan terluar kulit ini berfungsi untuk menyerap air dan melindungi lapisan kulit yang lebih dalam. Proses kerusakan juga minimal karena pada proses pengobatan ini dipergunakan cairan pelicin.
Namun, Didik juga menuliskan bahwa penelitian ini perlu pengembangan lebih lanjut. Pengobatan tradisional kerokan perlu dikaji dari aspek lain dan diteliti juga kerugian atau dampak negatif yang ditimbulkan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta di atas, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan pesan perantai berjudul “Gerakan “Ayo Kerokan” adalah Benar.
Pesan berantai tentang pengobatan tradisional kerokan untuk mengobati nyeri otot (myalgia) bersumber dari penelitian Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, staf pengajar di Fakultas Kedokteran. Penelitian ini berfokus pada pengobatan nyeri otot, bukan pada gejala sakit lainnya.
Meski begitu, Didik mengingatkan agar pengobatan tradisional kerokan perlu dikaji dari aspek lain dan diteliti juga kerugian atau dampak negatif yang ditimbulkan. Masyarakat juga harus tetap meminta saran medis pada tenaga kesehatan untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan yang sesuai dengan sakit yang diderita.
Rujukan
- https://wa.me/6281315777057
- https://fk.uns.ac.id/index.php/tentang/detailstaffpengajar/194803132018101
- https://scholar.google.co.id/citations?hl=en&user=DbdJ1wgAAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate
- https://core.ac.uk/download/pdf/12345623.pdf
- https://repository.unair.ac.id/32100/ mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-11384) [SALAH] Penyanyi Dangdut Aty Kodong Meninggal Dunia
Sumber: YOUTUBETanggal publish: 10/01/2023
Berita
“Innalillahi, Aty Kodong Mendadak Meninggal Dunia, Sederet Artis dan Sahabat Tak Percaya Secepat Ini”
Hasil Cek Fakta
Kanal Youtube Seleb Viral membagikan video dengan klaim penyanyi dangdut Aty Kodong meninggal dunia. Dalam video yang berdurasi dua menit 44 detik tersebut menyebutkan bahwa sederet artis dan sahabat tidak percaya atas peristiwa tersebut. Diketahui, informasi meninggalnya Aty berawal dari sebuah unggahan di Facebook yang dibagikan berulang.
Dalam video yang diunggah pada 5 Januari 2023 tersebut, terdapat cuplikan gambar karangan bunga duka cita atas meninggalnya Dr. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hingga saat ini Aty Kodong masih aktif di akun media sosial Instagramnya. Belum lama ini, Aty mengunggah fotonya yang sedang merayakan ulang tahun pada tanggal 5 Januari 2023.
Dalam video yang diunggah pada 5 Januari 2023 tersebut, terdapat cuplikan gambar karangan bunga duka cita atas meninggalnya Dr. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hingga saat ini Aty Kodong masih aktif di akun media sosial Instagramnya. Belum lama ini, Aty mengunggah fotonya yang sedang merayakan ulang tahun pada tanggal 5 Januari 2023.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.
Klaim Aty Kodong meninggal dunia adalah informasi yang salah. Hingga saat ini Aty masih terlihat aktif di media sosial Instagram.
Klaim Aty Kodong meninggal dunia adalah informasi yang salah. Hingga saat ini Aty masih terlihat aktif di media sosial Instagram.
Rujukan
Halaman: 3374/5630