• (GFD-2023-14157) [SALAH] Video Polisi Israel Mencekik Anak Palestina di Kedutaan AS di Jerusalem

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 23/11/2023

    Berita

    “:point_up: polisi Israel mencekik seorang anak Palestina sampai mati pada Sabtu lalu di kedutaan AS di Jerusalem. Anak Palestina itu mengucap Kalimat Syahadat sebelum meninggal dunia., video ini telah secara sistematik dibuang dan dibuang dari google, Facebook, dan YouTube.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar video di Twitter yang menunjukkan seseorang berpakaian seperti petugas keamanan menahan seorang anak laki-laki di lantai. Video tersebut diklaim merupakan polisi Israel yang mencekik seorang anak Palestina sampai mati pada Sabtu, 28 Oktober 2023 di Kedutaan AS di Jerusalem.

    Hasil penelusuran menemukan bahwa klaim tersebut menyesatkan, faktanya video tersebut merupakan kejadian penahanan seorang anak keturunan Arab oleh petugas keamanan di Stasiun Kereta Api Malmo Swedia pada 2015. Sehingga tidak ada kaitannya dengan konflik yang terjadi di Palestina dan Israel sejak Oktober 2023. Dilansir dari checkyourfact.com, anak tersebut diamankan karena tidak membayar tiket kereta api.

    Dengan demikian, polisi israel mencekik anak Palestina di Kedutaan AS di Jerusalem adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya video tersebut sudah beredar sejak 2015 saat seorang anak laki-laki Arab ditangkap oleh penjaga keamanan Swedia di Stasiun Kereta Api Malmo karena diduga tidak membayar tiket kereta api.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14156) [SALAH] Video Tentara Israel Memasang Bendera Israel di Atap Rumah Sakit Al Shifa

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 23/11/2023

    Berita

    (Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

    “Setelah ‘menaklukkan’ Rumah Sakit Al Shifa, pasukan Israel memasang bendera mereka di atap untuk menandai kemenangan mereka terhadap orang-orang sakit dan bayi yang tidak berdaya! Benar-benar tanpa ampun…#khaberni #AlShifaHospital #CeasefireForGazaNOW #GazaGenocide #Gazawar #Gaza”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter bercentang biru @khaberni mengunggah video yang menunjukkan pasukan Israel sedang memasang bendera negaranya di atap. Pengguna Twitter tersebut menklaim kejadian itu direkam di atap Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, sebagai simbol kemenangan Israel setelah mengebom orang-orang sakit dan bayi di rumah sakit tersebut. Video dan cuitan yang diunggah pada 15 November tersebut telah disukai hampir 1,700 orang, dibagikan dan dikutip ulang 1,800 kali, serta telah dilihat hampir 700,000 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Jurnalis Perancis bernama Arthur Carpentier melakukan pencarian dari beberapa cuplikan bangunan di video tersebut dan tertera bahwa bangunan tersebut cocok dengan salah satu sekolah di Gaza yang terletak 400m dari Rumah Sakit Al-Shifa. Arthur Carpentier menulis hasil temuan tersebut di Twitter pribadinya.

    Selain itu, informasi serupa telah dibahas oleh Politi Fact dengan judul “Video shows Israeli soldiers ‘raising their flag’ over al-Shifa hospital in Gaza” dan dikategorikan sebagai False.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @khaberni merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Video tersebut menunjukkan tentara Israel yang memasang bendera negaranya di atap TK khusus anak laki-laki di Gaza, bukan di atap rumah sakit Al Shifa.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14155) [SALAH] Perusahaan Israel Pepsi Ubah Kemasan Bertulisan “Palestina” untuk Hindari Boikot

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 23/11/2023

    Berita

    “Perusahaan israel PEPSI sudah mengubah desainnya untuk menghindari boycot bahkan kemasannya menuliskan PALESTINA lah ketar ketir udah”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video di TikTok membagikan kemasan baru Pepsi yang bertulisan “Palestina” dalam bahasa Arab. Narasi yang disematkan dalam video menyebut bahwa perusahaan Israel, Pepsi mengubah desain kemasan kalengnya untuk menghindari boikot.

    Hasil penelusuran menemukan bahwa klaim tersebut keliru, faktanya desain kaleng Pepsi edisi khusus tersebut sudah lama tersebar sejak Agustus 2023, jauh sebelum konflik Palestina – Israel memanas sejak 7 Oktober 2023. Selain itu, Pepsi adalah perusahaan asal Amerika Serikat, bukan asal Israel.

    Dilansir dari thequint.com, kaleng dengan pola yang mencerminkan warisan budaya asli Palestina tersebut hanya dipasarkan selama tiga bulan. Dragon Studios agensi yang membuat desain kaleng tersebut sebelumnya juga pernah membagikan proses pembuatannya pada Agustus 2014.

    Dengan demikian, Pepsi ubah kemasan bertulisan “Palestina” untuk hindari boikot adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya Pepsi adalah perusahaan asal Amerika Serikat. Desain baru Pepsi yang bertuliskan “Palestina” dalam bahasa Arab sudah lama beredar sejak Agustus 2023 sebelum konflik Palestina dan Israel memanas pada 7 Oktober 2023.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14154) [SALAH] Tekan Bagian Bawah Hidung sebagai Pertolongan Pertama Serangan Stroke

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/11/2023

    Berita

    “Halo Besti di video ini Bapak ini di kereta api duduk tiba-tiba kena serangan stroke. Nah Ibu ini mau memberikan pertolongan pertama biasanya teman-teman yang kita tahu kalau kena serangan stroke kita harus jarum tangan jari tangannya supaya keluar darah kan tapi di perjalanan kayak gini sangat sulit menemukan jarum nah sampai Bapak satpamnya memberikan satu trik yang harus kita tahu ini teman-teman dengan cara menekan mulut bagian atas Bapak ini kuat sehingga puji tuhan. Bapak ini tertolong dengan menekan mulut bagian atas ini ilmu yang harus kita tahu teman-teman siapa tahu kan kita membutuhkannya tuh Kalau teman-teman merasa informasi ini penting boleh disebarluaskan semoga bermanfaat Tuhan memberkati.”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah video reels di Facebook membagikan seseorang yang diklaim terkena serangan stroke lalu sadar kembali ketika diberikan pertolongan pertama dengan menekan keras bagian bawah hidung. Cara tersebut diklaim menjadi alternatif ketika tidak menemukan jarum untuk menusuk jari tangan hingga keluar darah yang juga merupakan salah satu pertolongan pertama terkena stroke.

    Hasil penelusuran menunjukkan bahwa klaim tersebut menyesatkan, faktanya tidak ada sumber valid yang menyebut bahwa ahli medis membenarkan klaim tersebut. Dilansir dari alodokter.com, pertolongan pertama serangan stroke hingga tidak sadarkan diri dengan bawa pengindap ke tempat yang aman, baringkan pengidap pada posisi miring sedikit ke kiri, cari pertolongan medis dari rumah sakit terdekat, penanganan selanjutnya dilakukan oleh tim medis di rumah sakit.

    Selain itu, Dr.dr. Yuda Turana, Sp.S. melalui Liputan6.com menyebut dengan menusuk jarum juga tidak dapat menolong pengidap serangan stroke, respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke.

    Klaim pertolongan pertama serangan stroke atau pengidap yang tidak sadarkan diri dengan menekan bawah hidung atau menusuk jadi dengan jarum adalah hoaks yang sudah beberapa kali dibantah kebenarannya oleh pemeriksa fakta Mafindo. Masyarakat diharap terus berhati-hati dengan informasi yang dapat membahayakan kesehatan ini.

    Dengan demikian, pertolongan pertama serangan stroke dengan menekan bawah hidung atau menusuk jadi dengan jarum adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya tidak ada sumber yang valid yang menyebut ahli kesehatan membenarkan pertolongan pertama serangan stroke dengan menekan bagian bawah hidung dengan keras.

    Rujukan