(GFD-2023-11325) Menyesatkan, Narasi yang Mengklaim Flu Babi atau Swine Flu 1976 Sebagai Hoaks
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 02/01/2023
Berita
Sebuah video berjudul Swine Flu Hoax from 1976! dibagikan oleh sebuah akun Twitter dengan narasi Flu Babi atau Swine Flu 1976 sebagai hoaks.
Pada video berdurasi 58 detik itu, terlihat mantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), David Judson Sencer, sedang mengikuti wawancara. Sencer menerangkan tentang Swine Flu yang terjadi tahun 1976 saat dia diwawancarai. Berikut potongan percakapannya:
Wallace: Anda mulai memberikan vaksin flu kepada orang-orang Amerika pada Oktober '76?
Dr Sencer: 1 Oktober.
Wallace: Pada saat itu, berapa banyak kasus flu babi yang dilaporkan di seluruh dunia?
Dr Spencer: Ada beberapa yang dilaporkan, tapi tidak ada yang dikonfirmasi. Ada kasus di Australia yang dilaporkan oleh pers, oleh media berita.
Wallace: Tidak ada yang dikonfirmasi? Apakah Anda pernah menemukan wabah flu babi lainnya di mana pun di dunia?
Dr Sencer: Tidak
Sejak diunggah pada 22 Desember 2022, video ini disukai 1 pengguna Twitter, 1 retweet dan 109 kali tayang. Namun, benarkah swine flu atau flu babi adalah hoaks?
Hasil Cek Fakta
Percakapan David Judson Sencer itu adalah potongan video saat diwawancarai Mike Wallace yang disiarkan di program berita investigasi CBS-TV’s “60 Minutes” tentang Swine Flu pada hari Minggu, 4 November 1979. Video lengkapnya diputar ulang di channel YouTube The University pada 12 Maret 2022.
Wabah Swine Flu 1976 memang hanya terjadi di Amerika Serikat, belum sampai menyebar ke luar negeri itu. Namun itu bukan berarti wabah Flu Babi 1976 hoaks.
Dikutip dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat, saat itu Departemen Kesehatan Negara Bagian New Jersey meminta CDC untuk mengidentifikasi penyakit yang menyebar di Pangkalan Angkatan Darat Fort Dix. Penyakit mirip influenza tersebut menginfeksi lebih dari 200 rekrutmen dan menyebabkan satu kematian.
CDC kemudian menguji kultur tenggorokan yang dikirim dari pangkalan dan menemukan empat sampel virus yang diyakini pada saat itu adalah H1N1, patogen yang menyebabkan pandemi flu 1918-1919. H1N1, atau yang lebih umum dikenal, flu babi, adalah jenis yang biasa ditemukan pada babi.
Pada tahun 1918, virus bermutasi untuk menginfeksi manusia, menewaskan 500.000 orang di AS dan lebih dari 20 juta di seluruh dunia. Pengawasan di Fort Dix menunjukkan penularan dari manusia ke manusia, yang menunjukkan bahwa penyakit itu dapat menyebar dengan cepat di AS.
Ilmuwan CDC mengevaluasi kemungkinan pandemi H1N1 baru dan mempresentasikan informasi tersebut kepada Kongres AS. Hasilnya, Presiden AS Gerald Ford meminta dana kepada Kongres untuk memvaksinasi semua orang di Amerika Serikat. Program vaksinasi nasional mencatat telah memvaksinasi hampir 43 juta orang Amerika dalam periode 10 minggu pertama. Pejabat kesehatan masyarakat menghentikan program sebelum selesai sebagai imbas menurunnya kepercayaan publik atas vaksin.
Menurut laporan BBC, menurunnya kepercayaan publik mula-mula disebabkan berita dari klinik vaksin di Pittsburgh tentang tiga kematian setelah vaksin. Meskipun tidak ada bukti kausal yang mengaitkan kematian ini dengan vaksin, namun hal itu memicu banyak orang untuk maju ke depan dan mengklaim bukti kesehatan yang buruk, dan secara keliru menyalahkan vaksin. Sembilan negara bagian menutup program vaksinasi mereka.
Tuntutan hukum, efek samping, dan liputan media yang negatif menyusul, dan peristiwa tersebut merusak kepercayaan pada kesehatan masyarakat selama bertahun-tahun yang akan datang. Apa yang terjadi bahkan mungkin telah meletakkan dasar-dasar untuk pandangan anti-vax yang salah dan ketidakpercayaan pada kesehatan masyarakat yang akan menyebar beberapa dekade kemudian.
Namun penelitian oleh St. Jude Children's Research Hospital menunjukkan bahwa imunisasi terhadap "flu babi" pada tahun 1976 mungkin memberikan perlindungan bagi individu terhadap virus influenza H1N1 pandemi 2009.
Para peneliti menemukan bahwa individu yang dilaporkan menerima vaksin 1976 meningkatkan respons kekebalan terhadap virus pandemi H1N1 2009 dan jenis flu H1N1 berbeda yang beredar selama musim flu 2008-09. Hasil penelitian ini muncul dalam jurnal Clinical Infectious Diseases edisi online 23 April.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa meskipun kekebalan di antara mereka yang divaksinasi pada tahun 1976 telah agak berkurang, mereka memasang respons kekebalan yang jauh lebih kuat terhadap strain pandemi H1N1 saat ini daripada orang lain yang tidak menerima vaksin 1976," kata Jonathan A. McCullers, MD, anggota asosiasi dari Departemen Penyakit Menular St. Jude Children's Research Hospital.
Flu Babi 2009 meluas ke total 74 negara dan puluhan ribu orang terinfeksi yang dikonfirmasi laboratorium. Lalu pada Juni 2009, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus ini dinyatakan sebagai pandemi dan baru berakhir Agustus 2010.
Pandemi flu babi pada 2009 menewaskan lebih dari 284.000 orang atau 15 kali lipat dari jumlah resmi korban jiwa yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal kedokteran Inggris The Lancet Infectious Diseases itu menyatakan jumlah sebenarnya kemungkinan mencapai 575.000 orang. Namun jumlah resmi yang dikumpulkan WHO mencapai 18.500 orang.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi bahwa Flu Babi atau Swine Flu 1976 sebagai hoaks adalah menyesatkan.
Saat itu terdapat 200 rekrutmen di Pangkalan Angkatan Darat Fort Dix terinfeksi virus yang menyebabkan penyakit seperti flu. CDC kemudian menguji kultur tenggorokan yang dikirim dari pangkalan dan menemukan empat sampel virus yang diyakini pada saat itu adalah H1N1, patogen yang menyebabkan pandemi flu 1918-1919. Namun, wabah Flu Babi 1976 hanya terjadi di Pangkalan Angkatan Darat Fort Dix, tidak meluas ke luar Negeri Paman Sam.
Rujukan
- https://twitter.com/TomBeyer26/status/1605277572283121664
- https://www.youtube.com/watch?v=4bOHYZhL0WQ
- https://www.cdc.gov/museum/online/story-of-cdc/h1n1/index.html
- https://www.bbc.com/future/article/20200918-the-fiasco-of-the-us-swine-flu-affair-of-1976
- https://www.sciencedaily.com/releases/2010/04/100423121036.htm
- https://www.who.int/emergencies/situations/influenza-a-(h1n1)-outbreak
- https://www.voaindonesia.com/a/korban-flu-babi-2009-15-kali-lipat-jumlah-resmi/1249209.html
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2023-11324) Cek Fakta: Hoaks Mitsubishi Pajero Dibagikan Gratis Hanya Dengan Ketik Kata Menang di Facebook
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 02/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang menyebut dua mobil Mitsubishi Pajero dibagikan gratis hanya dengan mengetikkan kata tertentu di Facebook. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 18 November 2022.
Berikut isi postingannya:
"Selamat kepada Ibu Siti karena memenangkan Mitsubishi Pajero! Kami masih memiliki 2 lagi untuk menang, cukup ketik Menang"
Hingga saat ini postingan tersebut sudah mendapat 307 ribu komentar dan dibagikan sebanyak 1800 kali.
Lalu benarkah postingan yang menyebut dua mobil Mitsubishi Pajero dibagikan gratis hanya dengan mengetikkan kata tertentu di Facebook?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan komentar dalam postingan tersebut. Di dalam kolom komentar setiap akun yang memberikan respons pada postingan ini mendapat jawaban serupa.
Jawaban itu bernarasi sebagai berikut: "Halo Silahkan periksa informasi validasi anda, Caranya klik tombol berwarna biru "Hubungi kami" di bagian atas halaman kami. semoga beruntung"
Akun tersebut mengarahkan pada website tertentu dengan judul "giveaway 2023". Terdapat juga sejumlah syarat sebelum mendapatkan hadiah.
Website di atas merupakan indikasi penipuan atau scam. Website serupa kerap mencatut nama produk atau perusahaan tertentu untuk mendapatkan data pengguna media sosial maupun mengarah ke scam.
Beberapa waktu lalu Cek Fakta Liputan6.com menghubungi pihak Mitsubishi Motors Indonesia. Mereka membantah adanya program tersebut di media sosial.
"Kita tidak ada program seperti itu. Program dan layanan resmi Mitsubishi Motors di Indonesia dapat merujuk ke website resmi kami www.mitsubishi-motors.co.id," ujar Tama, Public Relations & CSR Departement PT MMKSI.
Kesimpulan
Postingan yang menyebut dua mobil Mitsubishi Pajero dibagikan gratis hanya dengan mengetikkan kata tertentu di Facebook adalah hoaks.
(GFD-2022-11323) [SALAH] “Imam Masjid di Arab Saudi Dijatuhkan Secara Paksa Karena Mengkritik Pemerintah”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 18/02/2022
Berita
“Tragedi KHOTBAH JUMAT”
“Imam masjid di Arab Saudi setelah mengatakan bahwa saat ini dalam hal agama pemerintah telah GAGAL dalam pemerintahannya, pemerintah sekarang telah menjadi Agen Amerika dan Israel”
“Setelah berbicara langsung, petugas menurunkannya secara paksa dari mimbar dan menjatuhkan hukuman gantung”
“Juga di Arab Saudi telah dibuat undang-undang bahwa ketika para imam masjid-masjid haram (IN MEKAH) dan di Madinah menyampaikan hak-2 (TRUTH) mereka untuk mengkritik pemerintah maka mereka akan ditangguhkan (DIHUKUM MATI)”
(Google Translate, diterjemahkan dari bahasa Melayu).
“Imam masjid di Arab Saudi setelah mengatakan bahwa saat ini dalam hal agama pemerintah telah GAGAL dalam pemerintahannya, pemerintah sekarang telah menjadi Agen Amerika dan Israel”
“Setelah berbicara langsung, petugas menurunkannya secara paksa dari mimbar dan menjatuhkan hukuman gantung”
“Juga di Arab Saudi telah dibuat undang-undang bahwa ketika para imam masjid-masjid haram (IN MEKAH) dan di Madinah menyampaikan hak-2 (TRUTH) mereka untuk mengkritik pemerintah maka mereka akan ditangguhkan (DIHUKUM MATI)”
(Google Translate, diterjemahkan dari bahasa Melayu).
Hasil Cek Fakta
Sebuah artikel klarifikasi dengan gambar identik dari video yang dibagikan, Al-Mashhad Al-Yaman pada 3 Maret 2018: “Juru bicara resmi, Mayor Hussain Al-Qahtani, mengatakan: “Referensi pada klip video yang beredar di media sosial, di mana orang tua muncul di mimbar masjid dan mengucapkan istilah yang tidak jelas dan diturunkan oleh jamaah dan salah satu petugas keamanan. Ternyata peristiwa itu terjadi di sebuah masjid di Yanbu, ternyata Dia yang naik mimbar – seorang warga negara dalam dekade ketujuh hidupnya – menderita gangguan jiwa, memiliki rekam medis di rumah sakit khusus, dan kondisinya membutuhkan tindak lanjut yang berkelanjutan, dan dia diserahkan kepada keluarganya untuk menyelesaikan perawatan dan perawatannya.”
Sayidati pada 5 Maret 2018: “Jamaah di sebuah masjid di provinsi Yanbu terkejut ketika seseorang naik ke mimbar masjid sebelum khatib resmi memasuki masjid pada hari Jumat 14/6/1439 Hijriah, dan dia menyampaikan khutbah sebelum para jemaah mengadili memaksanya turun.”
turnbackhoax.id pada 11 Maret 2018: “Juru bicara resmi Kementerian Urusan Islam Madinah Abdulmajid bin Ghaleb bin Mohammedi mengatakan, “Inilah yang terjadi di masjid Al-Jabriya di Yanbu Al-Bahr, administrasi masjid di provinsi Yanbu melaporkan bahwa di 12:35 WIB, seorang penyandang disabilitas mental berusaha menyampaikan khutbah di Masjid Al-Jabriya. Pejabat yang berwenang segera menariknya ke bawah, dan kemudian salat Jumat dan khutbah diadakan oleh Khatib resmi masjid.”
Sayidati pada 5 Maret 2018: “Jamaah di sebuah masjid di provinsi Yanbu terkejut ketika seseorang naik ke mimbar masjid sebelum khatib resmi memasuki masjid pada hari Jumat 14/6/1439 Hijriah, dan dia menyampaikan khutbah sebelum para jemaah mengadili memaksanya turun.”
turnbackhoax.id pada 11 Maret 2018: “Juru bicara resmi Kementerian Urusan Islam Madinah Abdulmajid bin Ghaleb bin Mohammedi mengatakan, “Inilah yang terjadi di masjid Al-Jabriya di Yanbu Al-Bahr, administrasi masjid di provinsi Yanbu melaporkan bahwa di 12:35 WIB, seorang penyandang disabilitas mental berusaha menyampaikan khutbah di Masjid Al-Jabriya. Pejabat yang berwenang segera menariknya ke bawah, dan kemudian salat Jumat dan khutbah diadakan oleh Khatib resmi masjid.”
Kesimpulan
Insiden tahun 2018. BUKAN karena mengkritik pemerintah, orang dalam video diturunkan dari mimbar karena BUKAN pengisi Khotbah Jumat resmi. TIDAK dihukum gantung, orang yang sakit jiwa tersebut diserahkan kembali kepada keluarga untuk dirawat.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.md/nb52W (arsip cadangan dengan bahasa asli, English). [2] almashhad-alyemeni.com: “Klarifikasi dari otoritas yang bertanggung jawab di Arab Saudi mengenai polisi yang secara paksa mengeluarkan khutbah Jumat lansia dari mimbar (video)” (Google Translate),
- https://bit.ly/3sROWbB &
- https://bit.ly/34OdsCL (arsip cadangan) /
- https://archive.md/ENYnQ (arsip cadangan dalam bahasa asli, Arab). [3] sayidaty.net: “Video… seorang psikopat berperan sebagai khatib di masjid” (Google Terjemahan),
- https://bit.ly/3JFqhxT &
- https://bit.ly/3gXPszk (arsip cadangan) /
- https://archive.ph/NAtln (arsip cadangan dalam bahasa asli, Arab). [4] turnbackhoax.id: “[SALAH] “Saudi-Imam Ditangkap Dari Mimbar Karena Berbicara Melawan Yahudi”,
- https://bit.ly/3I4Kk8p /
- https://archive.ph/nlGNj (arsip cadangan).
(GFD-2023-11322) Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Waspada Gelombang Pasang di Kalimantan Timur dari BMKG
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 01/01/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan untuk mewaspadai gelombang pasang di sejumlah tempat wisata di Kalimantan Timur beredar di media sosial.
Informasi tersebut beredar lewat pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp sejak 28 Desember 2022. Dalam pesan berantai itu BMKG meminta masyarakat mewaspadai adanya gelombang pasang di lokasi wisata di Kalimantan Timur. Mulai dari Pantai Lamaru hingga Kepulauan Berau.
"Dapet dari grup sebelah 🙏
*Info dari BMKG 😘
Mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat dihimbau apabila akan melakukan Liburan wisata Tahun Baru 2023 di Kaltim dengan tujuan ke Pantai-pantai Berikut :
1. *Pantai Lamaru*
2. *Pantai Manggar*
3. *Pantai Samboja*
4. *Pantai Muara Badak*
5. *Pantai Pemedas*
6. *Pantai Tanjung harapan*
7. *Pantai Sambera*
8. *Pantai P.Beras Bontang*
9. *Pantai di Sangatta*
10.*Pantai dan Pulau2 Di Berau*
11.*Dan lain lainnya*...
Untuk sementara agar supaya *Ditunda dulu* karena sangat berpotensi terjadinya gelombang pasang yang dapat menghanyutkan apa saja yang ada di sekitar pantai . . !
*Demikian untuk diwaspadai*Terima kasih..," demikian narasi dalam pesan berantai tersebut.
Benarkah BMKG memberikan imbauan untuk mewaspadai gelombang pasang di Kalimantan Timur? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang BMKG memberikan imbauan untuk mewaspadai gelombang pasang di sejumlah tempat wisata di Kalimantan Timur.
Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "bmkg gelombang pasang kalimantan timur" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Beredar Pesan WhatsApp Imbauan BMKG Larang Wisata Pantai di Kaltim, BMKG: Itu tidak Benar" yang dimuat situs republika.co.id pada Kamis 29 Desember 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan mengimbau, masyarakat agar waspada terhadap cuaca ekstrem di Kalimantan Timur (Kaltim) berupa potensi hujan lebat disertai kilat/petir hingga 1 Januari 2023.
"Dampak dari potensi cuaca ekstrem di Kaltim ini antara lain banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin pada hari ini hingga 1 Januari 2023," ujar Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Erika Mardiyanti di Balikpapan, Rabu (28/12/2022).
Dia berharap, masyarakat agar selalu siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, sehingga masyarakat diimbau memperhatikan informasi terkini cuaca maritim dari BMKG di daerah masing-masing.
Terkait adanya broadcast mengenai larangan melakukan aktivitas wisata di beberapa pantai di wilayah Kaltim, Erika menegaskan bahwa BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut.
Adapun pesan singkat yang beredar di medsos itu berisi "Info dari BMKG: Mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat diimbau apabila akan melakukan liburan wisata Tahun Baru 2023 di Kaltim dengan tujuan ke pantai-pantai berikut Pantai Lamaru, Pantai Manggar, Pantai Samboja, Pantai Muara Badak, Pantai Pemedas, Pantai Tanjung Harapan, Pantai Sambera, Pantai P Beras Bontang, Pantai di Sangatta, Pantai dan pulau-pulau di Berau, dan lainnya".
"Untuk sementara supaya ditunda dulu karena sangat berpotensi terjadinya gelombang pasang yang dapat menghanyutkan apa saja yang ada di sekitar pantai. Demikian untuk diwaspadai, terima kasih".
BMKG, kata Erika, tidak pernah membuat pernyataan seperti pesan teks yang beredar di WhatsApp grup maupun medsos lain, sementara untuk prospek cuaca sudah disampaikan pihaknya pada 26 Desember 2022. Ia melanjutkan, berdasarkan analisis, wilayah Kaltim secara umum diprakirakan berawan hingga hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dapat disertai petir dan angin kencang hingga 1 Januari 2023.
Khusus untuk untuk Kota Balikpapan memiliki potensi cuaca berawan. Namun tetap ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada malam dan dini hari.
"Sementara prakiraan perairan di wilayah Kaltim, prediksi tinggi gelombang maksimum mencapai 1,25 meter dan masuk kategori rendah, sementara di Selat Makassar bagian tengah dan utara bisa mencapai 2,5 meter dan masuk kategori sedang," kata Erika.
Kesimpulan
Kabar tentang BMKG memberikan imbauan untuk mewaspadai gelombang pasang di sejumlah tempat wisata di Kalimantan Timur ternyata tidak benar alias hoaks.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan, Erika Mardiyanti menegaskan, pihaknya tidak pernah membuat pernyataan seperti pesan teks yang beredar di WhatsApp grup maupun medsos lain.
Rujukan
Halaman: 3379/5620