• (GFD-2022-9116) [SALAH] Paus Yohanes II Masuk Islam

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 01/02/2022

    Berita

    Beredar Video dari channel Youtube Al Fathan yang berjudul “Mualaf Terbaru 2022 – Paus Yohanes II Umumkan Keislamannya Di Depan Ribuan Umat Katolik”

    Paus masuk islam
    Paus Yohanes II jadi Mualaf
    Paus Yohanes masuk islam
    Paus islam
    paus yohanes mualaf
    Paus yohanes masuk islam
    paus yohanes mualaf
    Sri paus mualaf
    Paus Yohanes jadi mualaf
    sripaus
    'laus yohanes mualaf"

    Hasil Cek Fakta

    Video dengan durasi 4 menit 49 detik tersebut sudah ditonton 85.614 orang tersebut salah. Paus Yohanes II yang juga panggil Sri Paus tersebut diketahui sudah wafat pada 2005 di Vatikan dalam usia 85 tahun.

    Klaim tersebut juga telah beredar dari tahun 2016, tersebar bahwa Sri Paus masuk Islam di Masjidil Haram, dan ternyata foto yang digunakan adalah foto saat seorang perwakilan dari pemimpin-pemimpin komunitas muslim Italia mengunjungi Paus Francis, memberikan sebuah undangan kepada Paus untuk mengunjungi masjid agung Roma, yang diyakini adalah masjid terbesar di dunia barat.

    Paus Yohanes dikenal dengan upayanya memperbaiki hubungan Gereja Katolik dengan agama Yahudi, Islam, dan Gereja Ortodoks serta Gereja Anglikan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada).
    Hoaks yang beredar sejak 2016 tersebut salah. Diketahui Sri Yohanes Paulus II telah meninggal tahun 2005.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9115) [SALAH] Foto Demodex yang Hidup di Bulu Mata

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 31/01/2022

    Berita

    “This is a Demodex. It’s a mite that lives in your eyelashes and comes out at night to have sex on your face.”

    “Ini adalah Demorex. Ini kutu yang hidup di bulu mata Anda dan muncul di malam hari untuk bersetubuh di wajah Anda.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter WTF Facts (@mrwtffacts) mengunggah cuitan berupa foto yang diklaimnya sebagai foto demodex, kutu yang hidup di bulu mata. Cuitan yang diunggah pada 27 Januari 2022 ini telah mendapat atensi berupa 1.257 retweet dan 3.269.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan itu adalah foto silkworm (ulat sutra) yang ditangkap oleh Eye of Science menggunakan scanning electron micrograph (SEM) pada 19 Mei 2004. Foto tersebut ditemukan ditemukan di situs Alamy dan Science Photo Library dengan narasi sebagai berikut.

    “Silkworm. Coloured scanning electron micrograph (SEM) of the head of a silkworm moth caterpillar (Bombyx mori). The silkworm uses its chewing mouthparts (upper centre) to feed on mulberry leaves. On either side of the mouthparts is an antenna and several simple eyes (ocelli, black round structures, upper left and right). The caterpillar has three pairs of jointed legs behind the head (lower centre). Most caterpillars also have prolegs further along the body (not seen). The silkworm produces threads of silk with which it constructs a cocoon. People farm silkworms for their silk, which is woven into cloth.”

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter WTF Facts (@mrwtffacts) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Bukan foto demodex, melainkan foto silkworm (ulat sutra) ditangkap oleh Eye of Science melalui scanning electron microscope (SEM) pada 19 Mei 2004.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9114) [SALAH] Foto Anak Berlumuran Darah Korban Serangan di Yaman

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 31/01/2022

    Berita

    “How can I sleep when my people are bleeding 😭😭💔

    #YemenUnderAttack”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Paigham_e_wilayat |هَیْهَاتَ مِنَّا الذِّلَّة (@Man_Ghadeeri) mengunggah cuitan berupa foto anak korban serangan di Yaman dengan darah di beberapa bagian tubuhnya. Cuitan yang diunggah pada 21 Januari 2022 telah mendapat atensi berupa 440 retweet dan 915 suka.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto cuitan itu adalah foto anak yang terluka di Aleppo, Suriah pada 29 April 2016. Foto yang ditemukan di situs Getty Images itu berjudul “Regime forces target medical center in Aleppo” dan diambil oleh Beha el Halebi dengan keterangan sebagai berikut.

    “ALEPPO, SYRIA – APRIL 29: (EDITORS NOTE: Image depicts graphic content.) Man carries an injured child after regime helicopters target a medical center at opposition controlled Bustan el Kasr region of Aleppo, Syria on April 29, 2016. (Photo by Beha el Halebi/Anadolu Agency/Getty Images)”

    Sebagai tambahan, foto ini juga digunakan oleh WNYCStudios pada artikel di situsnya yang berjudul “Violence in Syria Forces Hospitals Underground and Into Caves” terbit pada 3 Mei 2016. Mengutip dari Liputan 6, serangan udara yang mengarah ke rumah sakit Suriah itu menewaskan sekitar 50 orang. Menurut keterangan saksi mata, Rumah Sakit Al Quds yang berada di lingkungan para pemberontak di Aleppo dihantam serangan rudal yang diluncurkan dari jet pada Rabu, 27 April 2016.

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Paigham_e_wilayat |هَیْهَاتَ مِنَّا الذِّلَّة (@Man_Ghadeeri) dikategorikan sebagai Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Bukan foto anak korban serangan di Yaman. Foto tersebut adalah anak korban serangan udara menggunakan rudal yang meledakkan rumah sakit di Aleppo, Suriah pada 29 April 2016.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9113) [SALAH] Foto Dampak Abu Vulkanik di Tonga

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 31/01/2022

    Berita

    “Pictures start to emerge on social media showing the aftermath of Tsunami and ashfall.
    Tonga we lift you up in Prayers, for speedy recovery. God be with you all.

    Photo credit to Kingdom Digital (FB Page)”

    [Terjemahan]

    “Gambar-gambar mulai bermunculan di media sosial yang menunjukkan dampak Tsunami dan hujan abu.
    Tonga kami mengangkat Anda dalam Doa, untuk pemulihan yang cepat. Tuhan beserta kalian semua.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi di media sosial yang menunjukkan foto-foto dampak vulkanik dan tsunami di Tonga.

    Setelah ditelusuri, informasi tersebut salah. Melalui pencairan google image search, foto pertama yang menunjukkan pohon dan bangunan rendah tertutup abu aslinya merupakan foto yang pernah diterbitkan kantor berita Associated Press yang menunjukkan dampak letusan gunung berapi di Guatemala pada bulan juni 2018.

    Kemudian, foto kedua yang menunjukan rumah-rumah pantai yang tertutup abu ternyata merupakan foto lama yang diterbitkan dalam sebuah artikel oleh penyiar Inggris Sky News, artikel tersebut menampilkan rekaman drone setelah letusan gunung berapi di pulau Karabia Saint Vincent pada April 2021.

    Dan terakhir, foto ketiga yang menunjukkan situasi seperti pohon yang tertutup abu merupakan foto yang pernah diterbitkan oleh Express.co.uk pada 17 April 2018 terkait letusan gunung berapi di pulau Ambae di Vanuatu.

    Dengan demikian, klaim terkait dampak abu vulkanik di Tonga adalah informasi yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

    Informasi tersebut salah. Faktanya, ketiga foto tersebut tidak ada kaitannya dengan dampak Abu Vulkanik di Tonga. Secara berurutan ketiga foto tersebut merupakan dampak dari letusan gunung berapi di Guatemala (2018), Pulau Karabia Saint Vincent (2021), dan Vanuatu (2018).

    Rujukan