• (GFD-2022-9145) [SALAH] Dzalim, Cara Vaksin Model Baru Anti Omicron

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 07/02/2022

    Berita

    Beredar sebuah postingan video yang diunggah oleh akun Twitter @Wawat_Kurniawan pada 6 Februari 2022. Dalam video tersebut diduga merupakan penyuntikan vaksin dengan cara dibekap yang dilakukan oleh oknum TNI.

    Narasi:
    Cara vaksin model baru anti Omicron… yg dilakukan Pemerintah joko bin dzalim banget

    Video vaksinasi paksaan
    Video omicron
    Vaksin dipaksa

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan kejadian saat penyuntikan vaksin secara paksa melainkan penangkapan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengamuk dengan membawa senjata tajam yang terjadi di Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.

    Dilansir dari Tempo.co, Pelda Dedy selaku Bintara Tinggi Tata Urusan Dalam Koramil 05 Sawangan menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Jumat 4 Februari 2022, warga setempat meminta bantuan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD dan Bhabinkamtibmas Polri, Kelurahan Duren Mekar untuk menenangkan seorang warga penderita ODGJ tersebut.

    “Dia mengamuk, diketahui dia mengalami depresi sejak mendapatkan pemutusan hubungan kerja dari perusahaan tempatnya bekerja,” katanya. “Depresi setelah diberhentikan kerja pada saat Pandemi Covid-19”. Pria depresi terebut diketahui bernama Mulyadi yang tercatat sebagai warga Duren Mekar, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

    Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Babinsa bersama Bhabinkamtibmas, petugas Puskesmas, dan Dinas Sosial Kota Depok berusaha mengamankan Mulyadi yang mengamuk dengan cara menyuntikkan obat penenang.

    “Jadi tidak benar suntik vaksin, itu suntikan penenang namun disayangkan ada suara pada video bilang kalau itu divaksin,” tutur Dedy.

    Dengan demikian, video yang diduga sebagai penyuntikan vaksin secara paksa tidak benar, dan masuk ke dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Bukan penyuntikan vaksin. Video tersebut merupakan penangkapan ODGJ bersenjata tajam yang terjadi di Depok Jawa Barat yang dilakukan oleh Babinsa Duren Mekar dengan menggunakan suntikan obat penenang.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9144) [SALAH] Foto Lampion untuk Perayaan Imlek Saat Pandemi Covid-19

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 07/02/2022

    Berita

    “@pak walikota /pak presiden atau pak pemerintah nanti kalo pas hari raya idul fitri ampun di angel² gih..
    Kayak hari raya cina kok bebas we..
    Masak corona berlakune pas hari raya idul fitri aja..

    Jangan pilih2 yak”

    Imlek

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook dengan nama pengguna “Jafar Sodiq” (https://www.facebook.com/kari.c.cewer) mengunggah dua buah foto yang menunjukkan jalanan yang dihiasi oleh lampion. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa pemasangan lampion tersebut merupakan perayaan Imlek di tengah pandemi.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto lampion untuk perayaan Imlek saat pandemi Covid-19. Foto tersebut merupakan foto yang diambil ketika perayaan Imlek di Pasar Gede, Solo, pada Januari 2020 lalu, sebelum kasus Covid-19 pertama terdeteksi di Indonesia.

    Foto pertama pada sebelah kiri sebelumnya pernah diunggah oleh akun Facebook “Indah Ny Burhanie” (https://www.facebook.com/inn.burhanie) pada 22 Januari 2020. Sedangkan, foto pada sebelah kanan merupakan potongan dari video berjudul “LAMPION SOLO PASAR GEDE 2020 Liputan Exclusive darat dan udara / Drone” yang diunggah oleh kanal YouTube “Media Plus Solo” pada 15 Januari 2020 lalu.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Jafar Sodiq” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

    Bukan foto lampion untuk perayaan Imlek saat pandemi Covid-19. Foto tersebut merupakan foto yang diambil ketika perayaan Imlek di Pasar Gede, Solo, pada Januari 2020 lalu, sebelum kasus Covid-19 pertama terdeteksi di Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9143) [SALAH] “Berita Duka Selamat Jalan Untuk Selamanya Sohimah”

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 07/02/2022

    Berita

    “Berita Duka Selamat Jalan Untuk Selamanya Sohimah, Innalillahi Wainnaillahi rojiun Kabar Duka Menyelimuti …”
    Soimah meninggal

    Hasil Cek Fakta

    Akun Tiktok muhamadnur001 memposting sebuah video berdurasi 10 detik. Dalam video tersebut terdapat gambar tangkapan layar sebuah postingan Belaayu yang mengunggah artikel milik artikelbarupdate.blogspot.com berjudul “Berita Duka, SeIamat JaIan Untuk SeIamanya Sohimah, InnaIiIahi WainnaiIIaihirojiun Kabar Dukа MеnуеIіmutі …” dan terdapat tampilan mobil putih yang mengalami kecelakaan. Dalam gambar tersebut disertakan narasi selamat jalan untuk selamanya sohimah.

    Dalam postingan Tiktok menyebut “sohimah” yang mirip nama artis Soimah, namun pada akun Instagram resmi Soimah masih aktif membagikan kegiatannya. Soimah turut mengucapkan hari Raya Imlek pada 1 Februari 2022, terlihat dari salah satu postingannya yang mana Soimah menggunakan baju berwarna merah.

    Terkait gambar mobil yang mengalami kecelakaan, setelah ditelusuri ditemukan sebuah artikel milik detik.com berjudul “Korban Tewas Mobil Terbalik Usai Tabrak Jembatan di Tol Solo-Ngawi Bertambah” yang mana gambar pada artikel tersebut sama dengan gambar di Tiktok. Gambar tersebut merupakan kecelakaan tunggal mobil Toyota Fortuner bernopol AB1402 PY yang terjadi di ruas Tol Solo-Ngawi KM 551.400A. Dalam kecelakaan tersebut 2 korban meninggal dunia yaitu Athanasius Sudiar Kristyanto (46) meninggal di lokasi dan Mischa (7) meninggal dunia dalam perwatan di RS At-Tin. Dalam artikel tersebut tidak ada korban bernama Sohimah. Kecelakaan tersebut terjadi Sabtu 1 Januari 2022 pukul 17.00 WIB.

    Dengan demikian unggahan Tiktok muhamadnur001 tidak benar. Gambar mobil tersebut merupakan kecelakaan yang terjadi di ruas Tol Solo-Ngawi dan tidak ada korban bernama Sohimah, sehingga masuk dalam konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Postingan Tiktok muhamadnur001 tidak benar. Faktanya, gambar mobil tersebut merupakan kecelakaan yang terjadi di ruas Tol Solo-Ngawi dan tidak ada korban bernama Sohimah.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9142) Menyesatkan, Video yang Diklaim Erupsi Gunung Anak Krakatau pada 5 Februari 2022

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 07/02/2022

    Berita


    Video pendek berdurasi 2:05 menit dengan narasi: viral video anak Gunung Krakatau meletus lagi, diterima Tempo melalui Whatsapp. Selain beredar di Whatsapp, Tempo juga menemukan sejumlah akun di Twitter membagikannya pada 4 Februari lalu, dengan narasi bahwa letusan ini terjadi pada pukul 16.30 WIB. .
    Akun-akun twitter yang mengedarkan video ini diarsipkan di sini, sini dan sini.
    Video itu menampakkan sejumlah personel TNI merekam erupsi Gunung Anak Krakatau dari kapal yang berlayar di dekat gunung tersebut. 
    Beredarnya video ini setelah adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau sejak 3 Februari 2022. Satu hari setelahnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat sedikitnya terjadi 9 kali erupsi Gunung Anak Krakatau sepanjang hari pada Jumat 4 Februari 2022. Dimulai dari yang pertama pada pukul 09:43 hingga pukul 17:07 WIB. 
    Namun benarkah video tersebut adalah erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada 4 Februari 2022?
    Tangkapan layar unggahan video yang diklaim erupsi Gunung Anak Krakatau pada 5 Februari 2022. Video ini jga banyak tersebar di Twitter pada 4 Februari 2022.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan fakta oleh Tempo menunjukkan bahwa rekaman video erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut terjadi pada 2019, bukan pada 2022. 
    Melalui pencarian dengan reverse image milik Yandex, Tempo mendapatkan pemberitaan situs Okezone yang memuat gambar dari video tersebut. Berita berjudul Detik-Detik Video dari Dekat Kawah Gunung Anak Krakatau Meletus Sore Tad i, itu dipublikasikan pada Kamis 3 Januari 2019. 
    Menurut Okezone, video meletus Gunung Anak Krakatau direkam oleh KRI Rigel (933) milik TNI Angkatan Laut pada 3 Januari 2019. Pancaran lava dan abu vulkanik membumbung tinggi dari letusan itu, terlihat bagaimana air laut di sekitar gunung berubah menjadi cokelat. Dari video tersebut, diceritakan bahwa Gunung Anak Krakatau meletus kembali sekira pukul 16.30 WIB.
    Prajurit yang muncul dalam video dan mengisahkan tentang letusan itu adalah Mayor Laut Tomi. "Ini langsung dari Gunung Anak Krakatau, sekarang pukul 16.30 WIB, gunungnya meletus lagi," kata dia.
    Di bagian bawah berita, Okezone juga menyertakan video yang sama. 
    Kanal Inews juga memuat berita saat prajurit KRI Rigel merekam erupsi Gunung Anak Krakatau itu pada 4 Januari 2019 berjudul Mengejutkan! Kapal TNI AL Merekam Erupsi Anak Krakatau saat Patroli. 
    KRI Rigel berada di Selat Sunda, Banten, saat itu untuk patroli mencari korban pasca terjadi tsunami. Mereka lalu dikejutkan dengan erupsi dengan ketinggian di atas 500 meter. 
    Sebelum erupsi seperti yang direkam dalam video amatir itu, aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau menyebabkan tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2022. Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan video dengan narasi viral video anak Gunung Krakatau meletus lagi pada 5 Februari 2022 adalah menyesatkan. Erupsi Gunung Anak Krakatau yang direkam oleh prajurit KRI Rigel (933) milik TNI Angkatan Laut  ini terjadi pada 3 Januari 2019. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan