• (GFD-2025-28936) [HOAKS] Prabowo Bagikan Bansos Rp 7 Juta untuk Setiap Pemegang KTP

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto diklaim membagikan bantuan sosial tunai sebesar Rp 7 juta kepada masyarakat.

    Dalam video yang beredar di media sosial, Prabowo mengatakan bahwa bantuan disalurkan kepada setiap pemegang Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Prabowo membagikan bansos sebesar Rp 7 juta dibagikan oleh akun Facebook ini pada 6 September 2025.

    Berikut pernyataan Prabowo dalam video berdurasi 25 detik yang dibagikan:

    "Saya umumken kepada masyarakat di Indonesia bahwa bantuan sosial tahap tiga telah resmi saya cairken. Setiap NIK KTP berisi 7 juta rupiah. Bagi yang belum nerima, segera verifikasi data diri melalui online. Saya pastiken tepat sasaran."

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencermati video tersebut dan menemukan logo Metro TV di sebelah pojok kanan bawah.

    Setelah ditelusuri, video itu merupakan tayangan pidato pertama Prabowo usai dilantik sebagai presiden. Pidato disampaikan di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 2024.

    Video lengkap pidato tersebut diunggah di kanal YouTube Metro TV.

    Prabowo di dalam pidatonya menyinggung berbagai hal, mulai dari potensi ancaman dan tantangan ke depan bagi Indonesia, serta upaya memerangi korupsi.

    Prabowo juga mengajak konsolidasi seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, serta berjanji untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

    Namun, Prabowo tidak menyebutkan tentang pemberian bansos Rp 7 juta untuk setiap pemegang KTP.

    Video yang dibagikan di Facebook terindikasi hasil manipulasi.

    Manipulasi diduga dilakukan dengan mengganti suara asli Prabowo menggunakan suara tiruan yang dihasilkan menggunakan teknologi artificial intellgence (AI).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Prabowo membagikan bansos sebesar Rp 7 juta adalah hoaks.

    Video yang dicantumkan terindikasi hasil manipulasi. Video asli adalah pidato perdana Prabowo usai dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28935) [KLARIFIKASI] Video Ahmad Sahroni Ditangkap Polisi di Bandara Soetta Hasil Rekayasa AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial mengeklaim politisi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni ditangkap polisi di Bandara Soekarno-Hatta usai pulang dari Singapura.

    Namun, setelah ditelusuri, video itu merupakan hasil rekayasa menggunakan artificial intelligence (AI).

    Sebagai konteks, Sahroni sempat dikabarkan kabur ke Singapura setelah rumahnya dijarah massa pada 30 Agustus 2025.

    Penjarahan itu dilakukan usai Sahroni melontarkan pernyataan kontroversial terhadap masyarakat yang ingin membubarkan DPR.

    Video yang diklaim menampilkan Sahroni ditangkap polisi di Bandara Soekarno-Hatta dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.

    Dalam video, tampak Sahroni sedang berjalan dengan dikawal oleh dua orang berseragam polisi.

    Narator dalam video menyebut Sahroni ditangkap polisi karena terlibat kasus kontroversial yang memicu kemarahan publik.

    Hasil Cek Fakta

    Ketika dicermati, terdapat kejanggalan dalam video tersebut. Salah satunya yakni bisa dilihat pada mimik wajah Sahroni yang tampak kaku.

    Penelusuran melalui Google Search juga tidak menemukan adanya pemberitaan valid soal penangkapan Sahroni.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video tersebut menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah video dihasilkan oleh AI atau bukan.

    Setelah dicek, hasilnya video Sahroni ditangkap di Bandara Soekarno Hatta memiliki probabilitas 81 persen dihasilkan oleh AI. Sehingga, dapat dipastikan bahwa konten itu bukan peristiwa nyata.

    Sebelumnya di media sosial juga muncul sejumlah informasi keliru yang mencatut nama Sahroni usai rumahnya dijarah.

    Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini, di sini, di sini, di sini, dan di sini.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Ahmad Sahroni ditangkap polisi di Bandara Soekarno-Hatta merupakan konten hasil manipulasi.

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video itu memiliki probabilitas 81 persen dihasilkan AI. Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid kader Partai Nasdem itu ditangakap polisi. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28934) [KLARIFIKASI] Manajemen Bantah Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Dijual

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, dijual dengan harga Rp 2,5 triliun.

    Informasi yang beredar turut mencantumkan tangkapan layar listing Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan di situs agen properti terkemuka di Indonesia.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.

    Informasi penjualan hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan dibagikan oleh akun X ini, akun Facebook ini, dan akun TikTok ini, pada Minggu (7/9/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan di X:

    Serius? Kode keras, Ritz Carlton aja nyerah

    Tangkapan Layar Unggahan di platform X, Ritz-Carlton Mega Kuningan Jakarta dijual dengan harga Rp 2,5 triliun. Namun, hal ini dibantah manajemen.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan listing Ritz-Carlton Mega Kuningan di situs agen properti terkemuka di Indonesia.

    Dengan demikian, posting itu memang ada, dan bukan hasil rekayasa.

    Kendati demikian, manajemen Ritz-Carlton Mega Kuningan membantah bahwa hotel tersebut dijual dan mengaku tidak mengetahui sumber informasi tersebut. 

    "Tidak benar. Dan ini banyak sekali agen properti yang listing penjualan ini. Kami tidak mengetahui, dari mana mereka mendapatkan informasi tersebut," ujar perwakilan manajemen, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Minggu (7/9/2025).

    Tak hanya sekali ini saja isu yang menerpa Ritz-Carlton Mega Kuningan, sebelumnya platform jual beli properti 99.co juga menampilkan listing penjualan hotel ini.

    Manajemen menyebutkan bahwa performa Ritz-Carlton Mega Kuningan terbilang solid.

    Tingkat okupansi hotel mencapai 68 persen, jauh di atas rata-rata okupansi Jakarta yang masih berada di kisaran 50-60 persen.

    Manajemen mengakui, tingkat okupansi sempat turun akibat serangkaian demonstrasi yang berlangsung di Jakarta pada akhir Agustus dan awal September 2025.

    "Meskipun begitu, performa hotel tetap menunjukkan kekuatan di tengah tantangan yang ada," kata perwakilan manajemen.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi penjualan hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan perlu diluruskan.

    Manajemen Ritz-Carlton Mega Kuningan membantah bahwa hotel tersebut dijual dan mengaku tidak mengetahui sumber informasi tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28933) [HOAKS] PBB Gelar Sidang Darurat Membubarkan DPR RI

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diklaim telah mengadakan sidang darurat untuk membubarkan DPR RI.

    Narasi itu beredar di media sosial di tengah gelombang aksi demonstrasi sebagai bentuk kekecewaan atas kinerja dan tunjangan DPR RI yang berlangsung pada akhir Agustus sampai September 2025.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, informasi tersebut tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi mengenai sidang darurat PBB untuk membubarkan DPR RI disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut teks yang tertera dalam video:

    PBB gelar sidang darurat, resmi bubarkan DPR

    Sementara, narator menyebutkan bahwa tunjangan DPR RI juga menjadi sorotan media luar negeri. Lantas, PBB meminta Kementerian Keuangan melakukan audit.

    Hasil Cek Fakta

    PBB tidak memiliki kewenangan untuk membubarkan institusi parlemen di suatu negara.

    Hal ini tertuang dalam deklarasi yang diadopsi oleh Sidang Istimewa Dewan Antar-Parlemen 1995.

    Selama bertahun-tahun, organisasi internasional telah berhasil menetapkan hukum, standar, dan merancang program internasional di setiap bidang usaha manusia.

    Kendati demikian, PBB bukanlah pemerintahan dunia. Sehingga, tidak memiliki wewenang dalam penyelenggaraan negara.

    Parlemen di setiap negara, pada dasarnya bertanggung jawab langsung kepada warga negaranya.

    Adapun foto yang dipakai dalam narasi beredar bukanlah sidang PBB untuk membubarkan DPR RI.

    Satu foto menampilkan ribuan mahasiswa berhasil menduduki Gedung DPR RI pada 1998.

    Foto dari peristiwa yang sama dapat dilihat di situs Getty Image yang diunggah oleh jurnalis AFP, Choo Youn-Kong.

    Adapun foto lainnya menampilkan penampakan ruang sidang umum PBB.

    Hasil pencarian dengan reverse image search mengarahkan konten penampakan gedung serupa di Mahrnews.com.

    Dalam video yang disematkan, tampak delegasi PBB walk out saat pidato Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu pada 27 September 2024.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai sidang darurat PBB untuk membubarkan DPR RI merupakan hoaks.

    PBB tidak memiliki wewenang untuk membubarkan institusi parlemen suatu negara.

    Foto ruang sidang umum PBB pada 27 September 2024 bukan untuk membahas pembubaran DPR RI.

    Rujukan