• (GFD-2025-28928) [SALAH] Ada Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 09/09/2025

    Berita

    Beredar tangkapan layar pesan berantai di WhatsApp tentang dugaan kekerasan seksual oleh aparat di Kwitang pada Minggu (31/8/2025). Berikut narasi pada tangkapan layar tersebut :

    "Aku mau lapor sesuatu, please. It’s a sensitive subject. Bisa tolong bilang buat cek sekitaran Kwitang? Daerah Kwitang. Ada mahasiswi yang… Aduh.

    (Di Kwitang buku-buku dijarah semua tadi. Some girls are raped, I saw behind the barracudas, pakai almet. And I couldn’t help seeing that, it’s disturbing. Pada narikin yang cewek. Terus gue. Tolong kalau ada teman cewek pulang ke kampus atau bagaimana, ditemenin ya. Urgent banget, apalagi area Jabodetabek. Lagi ngobatin orang, org yang gue obatin kena peluru asli… ASLI.)

    Almetnya almet biru"

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menemukan bahwa pesan berantai WhatsApp tersebut hanya berisi tidak utuh tanpa bukti foto atau video.

    Pesan itu juga ditulis dengan bahasa campuran Indonesia-Inggris, mirip dengan pola penulisan pada temuan turnbackhoax.id “[SALAH] Korban Rudapaksa saat Demo Dilarikan ke RS UKI” tayang pada Senin (1/9/2025).

    TurnBackHoax kemudian menghubungi Komnas Perempuan dan mendapatkan klarifikasi bahwa informasi tersebut adalah hoaks. Komnas Perempuan telah melakukan konfirmasi ke berbagai pihak dan tidak ditemukan laporan kasus pemerkosaan terhadap mahasiswi oleh aparat di kawasan Kwitang.

    Kesimpulan

    Komnas Perempuan memastikan tidak ada laporan pemerkosaan mahasiswi oleh aparat di Kwitang. Unggahan dengan narasi “Ada pemerkosaan mahasiswi beralmamater biru di Kwitang” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28927) [HOAKS] Jokowi Tantang Para Demonstran Datang ke Rumahnya

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial muncul unggahan berupa tangkapan layar judul artikel yang mengeklaim Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menantang para demonstran untuk datang ke rumahnya.

    Unggahan itu muncul saat terjadi demonstrasi di beberapa wilayah pada akhir Agustus hingga awal September 2025.

    Namun, setelah ditelusuri tangkapan layar judul artikel tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Tangkapan layar judul artikel yang mengeklaim Jokowi menantang para demonstran untuk datang ke rumahnya salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel yang diklaim diterbitkan Detik.com pada 29 Agustus 2025.

    Artikel itu diklaim berjudul: "Jokowi Cs Tantang Pendemo Pengecut Coba ke Rumah Saya kalau Berani Saya Akan Lawan".

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri artikel yang menyebut Jokowi menantang para demonstran untuk datang ke rumahnya melalui Google Search.

    Hasilnya, tidak ditemukan artikel tersebut di laman Detik.com seperti dalam unggahan yang beredar.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menelusuri foto yang ada di artikel menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, diketahui bahwa unggahan yang beredar memanipulasi artikel di laman Detik.com ini pada 29 April 2025.

    Artikel aslinya berjudul: "Jokowi Berdukacita Ojol Affan Kurniawan Tewas Dilindas Rantis"

    Artikel itu memuat pernyataan Jokowi yang menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan.

    Affan meninggal dilindas kendaraan taktis Brimob pada 28 Agustus 2025 saat terjadi kericuhan di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. 

    Kesimpulan

    Unggahan berupa tangkapan layar judul artikel yang memgeklaim Jokowi menantang para demonstran untuk datang ke rumahnya merupakan konten hasil manipulasi.

    Artikel aslinya berjudul "Jokowi Berdukacita Ojol Affan Kurniawan Tewas Dilindas Rantis". 

    Artikel tersebut memuat pernyataan Jokowi yang menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan. Affan meninggal usai dilindas rantis Brimob pada 28 Agustus 2025. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28926) [KLARIFIKASI] Ini Kostum Iron Man Karya Seniman Tulungagung, Bukan Jarahan Rumah Sahroni

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto yang diklaim menunjukkan kondisi terkini dekorasi kostum Iron Man milik anggota DPR RI Ahmad Sahroni setelah dijarah.

    Dekorasi kostum Iron Man itu disebut jarahan dari rumah Sahroni di Jakarta Utara, yang didatangi massa tidak dikenal pada 30 Agustus 2025.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu dibagikan dengan narasi keliru dan perlu diluruskan.

    Foto yang diklaim menunjukkan kondisi terkini dekorasi kostum Iron Man milik Ahmad Sahroni setelah dijarah dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Day 1 Iron Man Hidup Miskin

    Hasil Cek Fakta

    Kostum Iron Man dalam foto yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut bukan jarahan dari rumah Ahmad Sahroni, tetapi karya seniman asal Tulungagung, Jawa Timur, Eko Purnomo.

    Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Rabu (3/9/2025), Eko mengaku dituduh oleh warganet sebagai pelaku penjarahan rumah Ahmad Sahroni karena foto tersebut.

    "Padahal itu Iron Man pesanan orang, bukan hasil jarahan," kata Eko.

    Eko sudah menekuni bisnis pembuatan kostum Iron Man sejak 2018. Foto-foto karyanya sering ia unggah di Facebook tanpa watermark.

    Pada 28 Agustus 2025, Eko membagikan proses pembuatan kostum Iron Man yang dipesan oleh pembeli dari Eropa.

    Namun, foto itu dicuri dan disebarkan sebagai misinformasi.

    "Kesalahan saya mungkin di situ, jadi foto mudah dicuri dan dibuat narasi macam-macam," tuturnya.

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim menunjukkan kondisi terkini dekorasi kostum Iron Man milik Ahmad Sahroni setelah dijarah perlu diluruskan.

    Kostum Iron Man dalam foto yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut bukan jarahan dari rumah Ahmad Sahroni, tetapi karya seniman asal Tulungagung, Jawa Timur, Eko Purnomo.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28925) Cek Fakta: Hoaks Video Jusuf Hamka Promosi Situs Judol untuk Bersedekah

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video pengusaha Jusuf Hamka mempromosikan situs judi online (judol) yang bertujuan untuk bersedekah. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingya pada 6 September 2025.
    Dalam postingannya terdapat video Jusuf Hamka dengan narasi sebagai berikut:
    "Saya Yusuf Hamka akhir-akhir ini saya sangat sering mendapat kabar banyaknya situs bodong yang beredar di Indonesia.
    Pesan saya bagi pihak berwajib untuk segera ditindaklanjuti supaya tidak ada lagi rakyat Indonesia yang habis hartanya ditipu oleh situs bodong.
    Maka daripada itu saya membuka situs xxx yang halal dan amanah untuk berbagi kepada kalian yang belum pernah merasakan jackpot dan kemenangan.
    Situs ini saya bangun dengan tujuan bersedekah senilai lima miliar rupiah per hari kepada rakyat Indonesia sehingga semua putaran saya jamin kemenangannya."
    Akun itu menambahkan narasi: "Terima Kasih Orang Baik Astaga! Beneran Ni Abah"
    Lalu benarkah postingan video pengusaha Jusuf Hamka mempromosikan situs judol yang bertujuan untuk bersedekah?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah oleh akun Intens Investigasi di Youtube pada 2 September 2025.
    Dalam video asli berjudul "Jusuf Hamka Sebut Uya Kuya Sampai Tidak Nafsu Makan Saat Ketahui Rumahnya Dijarah". Video itu sama sekali tidak membahas sama sekali terkait promosi situs judol seperti dalam postingan.
    Video asli sendiri berdurasi 31 menit 25 detik dan membahas terkait kondisi Uya Kuya usai rumahnya dijarah.
    Selain itu penelusuran dilanjutkan dengan menggunakan website pendeteksi AI, Hive Moderation. Di sana ditemukan bahwa audio dalam postingan merupakan modifikasi AI.

    Kesimpulan


    Postingan video pengusaha Jusuf Hamka mempromosikan situs judol yang bertujuan untuk bersedekah adalah hoaks.

    Rujukan