• (GFD-2022-10226) [SALAH] Ferdy Sambo Mengamuk dan Ancam akan Buka Borok Polri Jika Ditetapkan Sebagai Tersangka

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/08/2022

    Berita

    “Ferrdy Sambo ‘Mengamuk’ di Mako Brimob, Tebar Ancaman Bakal Buka Borok Polri Jika jadi TERSANGKA!”

    Hasil Cek Fakta

    Berita tentang kasus yang melibatkan pejabat tinggi kepolisian, Ferdy Sambo, memang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat Indonesia. Berbagai pemberitaan tentang perkembangan kasus, selalu ditunggu-tunggu oleh berbagai kalangan. Salah satunya adalah penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

    Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah video dengan judul, “Ferrdy Sambo ‘Mengamuk’ di Mako Brimob, Tebar Ancaman Bakal Buka Borok Polri Jika jadi TERSANGKA!”. Sejak tanggal pengunggahan pada 10 Agustus 2022, tayangan video ini telah ditonton sebanyak 4,1 juta kali.

    Kabar tentang mengamuknya Ferdy Sambo, serta ancaman akan membuka keburukan Polri jika ditetapkan sebagai tersangka, merupakan klaim yang berasal dari akun Twitter dengan nama @TheEagle_BEN. Namun setelah menelusuri terkait kebenaran informasi ini, dapat dikatakan bahwa klaim yang menyatakan bahwa Ferdy Sambo mengancam akan membuka keburukan Polri jika jadi tersangka, merupakan klaim hoaks. Tidak ada berita resmi apapun yang menginformasikan terkait hal ini.

    Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi mengumumkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Sambo. Melansir dari artikel Detik.com, Ferdy Sambo melalui kuasa hukumnya menyatakan siap mematuhi proses hukum yang akan berjalan.

    “Saya akan patuh pada setiap proses hukum saat ini yang sedang berjalan dan nantinya di pengadilan akan saya pertanggungjawaban,” kata Kuasa Hukum Irjen Sambo, Arman Hanis, saat membacakan pesan Sambo di rumah pribadi Ferdy Sambo, Jl Saguling III, Duren Tiga, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2022).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan Ferdy Sambo mengamuk dan mengancam membuka keburukan Polri jika ditetapkan sebagai tersangka, merupakan klaim hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, klaim tersebut adalah hoaks. Klaim berasal dari cuitan salah satu akun Twitter. Sampai sekarang, tidak ada pemberitaan apapun terkait kebenaran hal ini.

    Faktanya, klaim tersebut adalah hoaks. Klaim berasal dari cuitan salah satu akun Twitter. Sampai sekarang, tidak ada pemberitaan apapun terkait kebenaran hal ini.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10225) [SALAH] TNI Serbu Malaysia, 6000 TKI Diungsikan

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/08/2022

    Berita

    “HEBOH, GARA_GARA Ini TNI Akan Gempur Malaysia

    Perang Di Depan Mata 6000 Tki dan wNI di Malaysia Diungsikan ke Lokasi yang Aman”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menuliskan klaim bahwa perang akan segera terjadi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersiap menyerang Malaysia. Sebanyak 6000 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan warga negara Indonesia telah diungsikan ke tempat yang aman akibat konflik yang terjadi.

    Namun, setelah melakukan pemeriksaan terkait kebenaran klaim tersebut, didapati fakta bahwa video yang diunggah pada 30 Juli 2022 ini mengandung kekeliruan. Video ini ternyata memberitakan informasi terkait pengungsian TKI yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Sabah, Malaysia, setelah terjadi konflik antara negara bagian tersebut dengan Filipina pada tahun 2013 lalu.

    Jika mengaitkan klaim dalam video dengan keadaan saat itu, yaitu bahwa TNI akan menyerang Malaysia, juga tidak benar. Melansir dari artikel VOA Indonesia, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi berkoordinasi dengan Komando Daerah Militer (Kodam VI Mulawarman) bertugas mengawasi dan menjaga wilayah utara Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah dan sebagian kecil Sarawak, termasuk di sebelah timur laut perairan Kalimantan Timur, yang berlokasi tidak jauh dengan Laut Sulu dan batas laut Filipina. Koordinasi yang dilakukan adalah menahan arus tenaga kerja asal Indonesia yang akan masuk ke Sabah. Jadi klaim penyerangan dan perang yang akan pecah antara Indonesia dengan Malaysia adalah keliru.

    Jumlah pengungsi yang disebutkan di dalam video juga keliru. Jumlah TKI yang diungsikan bukan berjumlah 6000, melainkan 600 orang.

    Jadi dapat disimpulkan, video dengan klaim yang menyebutkan bahwa TNI akan menyerbu Malaysia dan perang akan pecah, merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, tidak ada informasi tentang penyerangan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Malaysia. Video ini berisi berita tentang pengungsian TKI di Sabah, Malaysia pada tahun 2013 lalu.

    Faktanya, tidak ada informasi tentang penyerangan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Malaysia. Video ini berisi berita tentang pengungsian TKI di Sabah, Malaysia pada tahun 2013 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10224) [SALAH] Video Batu yang Dilemparkan Ke Dalam Gunung Vulkanik Menimbulkan Erupsi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/08/2022

    Berita

    “Dapat terlihat batu yang memasuki kawah tersebut menimbulkan gejolak lava

    Setelah itu dapat terlihat pula bahwa batu tersebut menimbulkan erupsi kecil

    Lambat laun lubang bekas batu membesar dan erupsi menguat”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang memperlihatkan rekaman orang yang sedang melempar batu ke dalam kawah gunung berapi yang terdapat lava aktif. Batu yang dilemparkan itu disebutkan menimbulkan erupsi kecil yang semakin lama kian menguat.

    Namun setelah menelusuri terkait kebenaran klaim yang disebutkan di dalam video ini, ditemukan fakta bahwa video tersebut adalah hoaks. Di dalam video aslinya, benda yang dilemparkan ke dalam kawah gunung vulkanik tersebut bukan batu, namun tumpukan sampah. Video serupa juga pernah diunggah oleh sebuah akun Youtube bernama What If. Akun Youtube ini merupakan akun dengan konten yang membahas terkait berbagai pengetahuan umum.

    Salah satu konten dalam akun ini membahas tentang bagaimana jika sampah-sampah manusia dibuang ke dalam kawah gunung vulkanik aktif. Dalam penjelasannya disebutkan bahwa sampah-sampah yang dibuang ke dalam kawah gunung vulkanik aktif akan menimbulkan reaksi terhadap lava di dalamnya.

    Di dalam video tersebut terdapat sebuah cuplikan eksperimen peneliti dari Ethiopia di tahun 2002 yang melemparkan 30kg sampah ke dalam kawah gunung vulkanik aktif. Tumpukan sampah ini kemudian menyebabkan reaksi terhadap lava, dan menimbulkan erupsi yang semakin membesar.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa video yang diklaim sebagai video batu yang dilemparkan ke dalam kawah gunung vulkanik aktif dan dapat menimbulkan erupsi kecil merupakan hoaks kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, benda yang dilemparkan ke dalam kawah gunung vulkanik tersebut bukan batu, melainkan tumpukan sampah.

    Faktanya, benda yang dilemparkan ke dalam kawah gunung vulkanik tersebut bukan batu, melainkan tumpukan sampah.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10223) [SALAH] Buntut Permasalahan TKI, Indonesia Kirim 450 Prajurit ke Perbatasan Malaysia

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 20/08/2022

    Berita

    “TNI kerahkan 450 prajurit tempur ke perbatasan Malaysia, buntut panjang kasus TKI”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengerahkan 450 orang prajurit TNI ke perbatasan Malaysia dan Indonesia. Di dalam video tersebut dikatakan bahwa hal ini terjadi akibat permasalahan terkait pengiriman pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara Malaysia.

    Namun setelah menelusuri kebenaran klaim tersebut, didapati fakta bahwa informasi mengenai 450 orang prajurit yang dikirim TNI RI ke perbatasan Malaysia terkait permasalahan pekerja migran/TKI merupakan informasi hoaks. Sampai saat ini tidak ada informasi dari instansi atau lembaga berwenang terkait hal tersebut.

    Sebelumnya, Indonesia diketahui telah melakukan penangguhan pengiriman pekerja migran ke Malaysia. Penangguhan ini dilakukan sebagai bentuk ancaman Pemerintah Indonesia kepada Malaysia agar menyetujui sistem tunggal dalam proses perekrutan tenaga kerja.

    “Dalam diskusi dengan Indonesia, mereka menyarankan menggunakan Sistem Penempatan Satu Kanal atau One Channel System/OCS di Indonesia. Untuk saat ini, Kementerian Dalam Negeri menggunakan ‘Maid Online System’ (MOS) yang diklaim Indonesia tidak menyajikan informasi pekerja dari Indonesia yang masuk ke Malaysia,” jelas Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, M. Saravanan. Malaysia akhirnya menerima permintaan Pemerintah Indonesia, dan menandatangani Nota Kesepakatan (MoU).

    Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa buntut permasalahan terkait pekerja migran Indonesia atau TKI adalah pengiriman 450 orang prajurit ke perbatasan Malaysia dengan Indonesia, merupakan informasi hoaks kategori misleading content atau konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, tidak ada informasi resmi yang menyatakan bahwa Indonesia kirim 450 orang prajurit ke perbatasan Malaysia akibat buntut permasalahan pekerja migran (TKI).

    Faktanya, tidak ada informasi resmi yang menyatakan bahwa Indonesia kirim 450 orang prajurit ke perbatasan Malaysia akibat buntut permasalahan pekerja migran (TKI).

    Rujukan