• (GFD-2022-10217) [SALAH] Vaksin Covid-19 mempengaruhi siklus menstruasi

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 15/08/2022

    Berita

    “Ih kalo ntar ada booster kedua /vaksin ke 4 aku ga bakalan ambil sih.
    Efek booster kmren ngeri di aku. Irregular and heavy menstruation sampai saat ini, udah 6 bulan belum balik jadi normal.

    Liat jurnal studi kasus di UK juga banyak yg mengalami kayak aku 🙃🙃”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah cuitan mengenai perubahan siklus menstruasi menjadi berat dan tidak normal setelah menerima vaksin booster Covid-19.

    Dikutip dari kompas.com Ketua Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI) Prof. Dr. dr. Wiryawan Permadi mengatakan, bahwa apabila terjadi perubahan siklus menstruasi setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, hal tersebut bukanlah disebabkan komponen spesifik dari vaksin. Tidak hanya dr. Wiryawan, Ketua Perhimpunan Fertilisasi in Vitro Indonesia (PERFITRI) Prof. Dr. dr. Hendy Hendarto menyampaikan, banyak hal yang dapat berpengaruh terhadap siklus haid, seperti kondisi psikologis. Menurutnya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh vaksin Covid-19 terhadap siklus menstruasi.

    Dilansir dari Alodokter.com, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan antara perubahan siklus menstruasi dan vaksin COVID-19. Namun, para ahli beranggapan ada beberapa hal yang memengaruhi perubahan siklus menstruasi, seperti rasa nyeri setelah vaksin, stres, dan konsumsi obat-obatan tertentu.

    Mengutip dari hallosehat.com pemerintah Inggris mengatakan, MHRA (Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency) masih memonitor hubungan laporan-laporan masalah menstruasi dengan vaksinasi COVID-19. Sementara itu, European Medicines Agency (EMA) mengatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya kaitan antara vaksinasi COVID-19 dan gangguan menstruasi dalam bentuk apapun.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Ketua Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI) Prof. Dr. dr. Wiryawan Permadi mengatakan, bahwa apabila terjadi perubahan siklus menstruasi setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, hal tersebut bukanlah disebabkan komponen spesifik dari vaksin.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10216) [SALAH] Foto Presiden Soekarno Bersama Jenderal Soedirman dan Ayah Rizieq Shihab

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 15/08/2022

    Berita

    “1. Ir.Soekarno

    2.Habib.husein syihab ( bpknya H.rizik syihab )

    3.Jendral.Soedirman”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook dengan nama pengguna “Khalimo Cokro” (https://www.facebook.com/profile.php?id=100004551974987) mengunggah sebuah foto yang menunjukkan Presiden Soekarno bersama dengan Jenderal Soedirman dan satu pria lainnya. Foto tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa pria di antara Soekarno dan Soedirman adalah Husein Shihab yang merupakan ayah dari Rizieq Shihab.

    Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Pria yang berada di antara Presiden Soekarno dan Jenderal Soedirman bukan merupakan ayah Rizieq Shihab, melainkan Mohammad Yunus Khan, seorang diplomat India untuk Indonesia.
    Foto serupa juga dimuat oleh situs Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan keterangan bahwa foto diambil di tengah kunjungan Soekarno untuk meninjau Magelang tahun 1948.

    Narasi serupa juga pernah beredar sebelumnya. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id, dengan judul “[SALAH] “laki-laki di tengah Soekarno dan Jend Soerdirman itu adalah ayahandanya Habieb Risziq Shihab”” yang diunggah pada 4 Agustus 2020 dan artikel berjudul “[SALAH] Pria yang di Tengah Presiden Soekarno dan Jendral Soedirman adalah Ayahanda Rizieq Shihab” yang diunggah pada 26 Agustus 2021.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Khalimo Cokro” (https://www.facebook.com/profile.php?id=100004551974987) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, foto pria yang berada di antara Presiden Soekarno dan Jenderal Soedirman bukan merupakan ayah Rizieq Shihab, melainkan Mohammad Yunus Khan, seorang diplomat India untuk Indonesia saat meninjau Magelang tahun 1948.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10215) [SALAH] Foto RA Kartini Memakai Jilbab dan Kacamata saat Menjadi Santri

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 14/08/2022

    Berita

    “Photo asli RA Kartini ketika menjadi santri Kyai Saleh Darat. Tidak memakai konde dan berkebaya. Foto RA Kartini yang berkonde dan berkebaya versi Belanda akan terus dikeluarkan oleh kaum sekuler agar RA Kartini tetap dikenang sebagai perempuan yang tak mau berjilbab.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah foto RA Kartini yang mengenakan kerudung dan kacamata melalui WhatsApp. Foto tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa foto tersebut merupakan foto asli RA Kartini saat menjadi santri, sedangkan foto RA Kartini yang banyak beredar menggunakan konde dan kebaya merupakan hasil rekayasa pihak sekuler Belanda.

    Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Melansir dari Kumparan, sejarawan dari Universitas Indonesia, Agus Setiawan menjelaskan bahwa meskipun Kartini memang pernah menjadi seorang santriwati, namun foto-foto Kartini sejak masa kecilnya lebih didominasi tradisi Jawa, yakni dengan konde dan kebaya.

    Lebih lanjut, melansir dari Kompas, sejarawan sekaligus pendiri Komunitas Historia Indonesia, Asep Kambali menegaskan bahwa dari banyak foto Kartini, tidak ada foto yang menunjukkan bahwa Kartini mengenakan kerudung dan kacamata. Asep juga menyatakan bahwa foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital.

    Narasi serupa juga pernah beberapa kali beredar sebelumnya. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id, salah satunya adalah artikel berjudul “[SALAH] “Photo asli RA Kartini ketika menjadi santri Kyai Saleh Darat. Tidak memakai konde dan berkebaya” yang diunggah pada 21 April 2022.

    Dengan demikian, narasi yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.

    Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, foto tersebut bukan merupakan foto asli RA Kartini, melainkan merupakan hasil rekayasa digital.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10214) [SALAH] Rebusan Genjer bisa Sembuhkan Diabetes

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 14/08/2022

    Berita

    ” Bismillah
    Info sehat

    Buat sahabat FB
    Bagi yang terkena sakit Diabetes (Gula) maupun keluarganya:
    ini ada ramuan untuk menurunkan gula secara drastis, gula kering maupun basah.
    Ambil 1 batang genjer sawah, cari yang besar dan gemuk, kalau ada bunganya lebih bagus, cabut sampai akarnya, lalu dibersihkan.
    Kemudian direbus dengan air 1 liter, sampai airnya tinggal 1 gelas, kemudian diminum setiap pagi dan menjelang tidur.
    Lakukan sampai 3 hari, kalau gulanya sudah turun, agar diberhentikan.

    Ramuan ini saya dapat dari teman saya yang sedang terkena diabetes.
    Semoga bermanfaat ya guys.
    Terimakasih
    🙏🏻🙏🏻🙏🏻”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Alif Bunda’e Fiko memposting sebuah informasi mengenai ramuan untuk menurunkan gula diperuntukkan kepada seseorang yang sakit diabetes. Ramuan tersebut dari batang genjer sawah. Dalam postingan yang diunggah 1 Agustus 2022 tersebut lengkap dengan cara memasak genjer untuk pengobatan tersebut. Disertakan juga foto genjer dalam postingan tersebut.

    Setelah ditelusuri tentang rebusan genjer bisa mengobati diabetes merupakan informasi yang belum terbukti. Melansir dari Liputan6.com Guru Besar Fakultas Farmasi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Prof apt Zullies Ikawati PhD menjelaskan bahwa genjer belum terbukti dapat menyembuhkan diabetes. Genjer memang bisa dikonsumsi, namun untuk diabetes belum ada bukti.

    “Informasi-informasi semacam itu baru dalam tahap testimoni atau penelitian menggunakan hewan uji, di mana hasilnya masih bervariasi, dan belum tentu sama efeknya pada manusia,” kata Zullies kepada Liputan6.com, Jumat (5/8/2022).

    Dengan demikian, informasi mengenai rebusan genjer bisa menyembuhkan diabetes belum terbukti kebenarnnya, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Informasi tidak berdasar. Faktanya, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof apt Zullies Ikawati PhD menjelaskan bahwa belum terbukti rebusan genjer bisa menyembuhkan diabetes.

    Rujukan