• (GFD-2022-10274) [SALAH] Video Luhut Perintahkan Kabareskrim Untuk Mengusut Kasus Pembunuhan Brigadir J

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 31/08/2022

    Berita

    “Oppung Luhut turun tangan, perintahkan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto jangan ragu”.. Ga ada urusan siapa dia FS ..
    (Jangan sampai dicabt gg* si FS satu”)”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Isaac Manullang mengunggah video dan menyebarkan informasi bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, turun tangan secara langsung untuk memerintahkan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto untuk mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut salah. Video yang terlampir merupakan video potongan Menko Luhut yang dipilah tanpa konteks. Pada potongan video tersebut, terlihat Menko Luhut memerintahan Komjen Agus supaya “jangan ragu-ragu” untuk “mencabut sampai akar-akarnya”.

    Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, memberikan klarifikasi video tersebut dengan mengatakan bahwa video tersebut ditujukan untuk penanganan kasus COVID-19, karena Menko Luhut memiliki kapasitas sebagai Koordinator PPKM Darurat. Jodi Mahardi juga menambahkan bahwa video tersebut tidak ada hubungannya dengan kasus pembunuhan Brigadir J.

    Informasi serupa juga telah dibahas oleh medcom.id dengan judul “[Cek Fakta] Video Luhut Perintahkan Kabareskrim Usut Pembunuhan Brigadir J Hoaks, Begini Faktanya”.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh Isaac Manullang merupakan konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Informasi palsu. Pada video yang terlampir, Luhut memerintahkan Kabareskrim Komjen Agus untuk menangani kasus COVID-19, bukan mengusut kasus pembunuhan Brigadir J.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10273) [SALAH] Kaitan Kasus Penangkapan Ferdy Sambo dengan Artikel Berjudul “Pengakuan Bandar Narkoba: Saya Sudah “Setor” Rp450M, ke BNN Rp90M ke Pejabat Polisi, Tapi Masih Ditangkap”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 31/08/2022

    Berita

    “Pengakuan Bandar Narkoba: Saya Sudah “Setor” Rp450M, ke BNN Rp90M ke Pejabat Polisi, Tapi Masih Ditangkap”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menampilkan berupa hasil tangkapan layar salah satu artikel dengan judul “Pengakuan Bandar Narkoba: Saya Sudah “Setor” Rp450M, ke BNN Rp90M ke Pejabat Polisi, Tapi Masih Ditangkap”. Hasil tangkapan layar ini kemudian dikaitkan dengan penangkapan Sambo oleh pihak berwajib.

    Namun setelah menelusuri lebih lanjut kaitan hasil tangkapan layar artikel dengan judul di atas dan kasus penangkapan Sambo, ternyata unggahan yang ditampilkan di akun Facebook tersebut mengandung kekeliruan. Artikel yang diterbitkan oleh media Democrazy News tidak ada hubungannya dengan kasus penangkapan Ferdy Sambo.

    Di dalam artikel tersebut membahas tentang percakapan antara terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman, dengan koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, beberapa tahun lalu. Dalam tulisan yang diunggah ke media sosial, Freddy diceritakan mengaku kepada Haris jika dirinya telah memberikan uang ratusan miliar rupiah kepada penegak hukum di Indonesia. Uang yang digelontorkan ternyata tetap membuat dirinya ditangkap.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan Facebook yang membagikan hasil tangkapan layar artikel yang berjudul “Pengakuan Bandar Narkoba: Saya Sudah “Setor” Rp450M, ke BNN Rp90M ke Pejabat Polisi, Tapi Masih Ditangkap” dan dikaitkan dengan kasus penangkapan Ferdy Sambo termasuk hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, artikel tersebut membahas tentang percakapan antara terpidana mati kasus narkoba, Ferdy Budiman, dengan koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, beberapa tahun lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10272) [SALAH] Kunyit dan Madu Bisa Jadi Obat Cacar Monyet

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 31/08/2022

    Berita

    “Jika Anda menderita cacar monyet, Anda harus mencoba obat ini untuk untuk mengobatinya. Obat ini mudah dan dilengkapi dengan bahan-bahan sederhana dan alami, seperti:
    1 sendok makan dihaluskan (ditumbuk) daun nimba 1 sendok makan bubuk kunyit
    1 sendok makan madu.
    Semoga bermanfaat”.
    Kunyit dan madu obat cacar monyet

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Mohd J Hasby S mengunggah video dan menyebarkan informasi bahwa bubuk kunyit dan madu bisa mengobati penyakit cacar monyet. Informasi yang ditulis pada 27 Juli tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 13 kali dan disukai oleh 59 orang.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut palsu. Dokter RSUD Halmahera Tengah, Ririn Hardiyanti, memberikan tanggapan kepada portal berita Tempo bahwa belum ada obat yang terbukti bisa mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus, salah satunya penyakit cacar monyet. Pernyataan dr. Ririn Herdiyanti kepada Tempo adalah sebagai berikut:

    “Setahu saya belum ada obat yang digunakan untuk pengobatan akibat virus seperti cacat monyet. Kalaupun ada yang mengkonsumsi herbal biasanya unutk mempertahankan daya tahan tubuh saja”.

    Terlebih lagi, menurut artikel Halodoc, bahkan beberapa obat antivirus yang telah diresepkan dokter ada yang hanya berfungsi untuk mencegah virus berkembang, tetapi tidak membunuh virus tersebut.

    Selain itu, informasi serupa pernah dibahas oleh Liputan 6 dengan judul “Cek Fakta: Tidak Benar Ramuan Pengobatan Cacar Monyet dengan Kunyit dan Madu”.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan Mohd J Hasby S merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Informasi palsu. Hingga saat ini, belum ada obat yang diklaim mampu menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh virus, termasuk cacar monyet.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10271) [SALAH] “BODOHNYA METRO TV. jokowi Mendapat Gelar dari Raja Salman yaitu AMIRUL KAZZAB langsung diberitakan”

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 31/08/2022

    Berita

    “BODOHNYA METRO TV. Jokowi Mendapat Gelar dari Raja Salman yaitu AMIRUL KAZZAB langsung di beritakan. Tahu tidak apa artinya AMIRUL KAZZAB…??
    Amirul = Pemimpin.
    Kazzab = Pembohong.
    Makanya Sebelum di liput tanya dulu Artinya Amirul Kazzab”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @Srikandi_sunda mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan Metro TV menyiarkan berita mengenai Raja Salman yang memberikan gelar Amirul Kazzab kepada Jokowi. Pada tangkapan layar tersebut juga terlihat banyak yang menyalahkan Metro TV karena menyiarkan berita tersebut.

    Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut merupakan hoaks berulang yang telah beredar sejak 2021. Metro TV mengunggah video berita tersebut ke laman berita resminya, medcom.id. Di video asli, terlihat bahwa tajuk berita asli tertulis “Raja Salman Temui Para Ulama”.

    Terlebih lagi, informasi serupa pernah dibahas oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Jokowi Mendapat Gelar AMIRUL KAZZAB” dan dikategorikan sebagai konten yang dimanipulasi.

    Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh @Srikandi_sunda merupakan konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Hoaks berulang. Foto tayangan berita Metro TV yang terlampir merupakan hasil suntingan. Pada berita asli, judul yang tertera berbunyi “Raja Salman Temui Para Ulama”, bukan memberikan gelar Amirul Kazzab kepada Jokowi.

    Rujukan