(GFD-2022-10341) [SALAH] Judul Artikel “Laudya Cinthya Bella di undang ke Istana bahas soal kebenaran isu menikah dengan Pangeran Arab”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 21/09/2022
Berita
Beredar informasi melaui situs berita online yang membagikan artikel dengan judul “Laudya Cinthya Bella di undang ke Istana bahas soal kebenara isu menikah dengan Pangeran Arab”. Tangkapan layar dari artikel ini kemudian dibagikan melalui media sosial Facebook oleh akun grup bernama Indonesia Cyber dengan tambahan narasi, “Kira2 tujuannya apa coba manggil laudya Cinthya Bella ke istana??”.
Hasil Cek Fakta
Dapat dilihat bahwa hasil tangkapan layar sebuah artikel yang tersebar di media Facebook tersebut merupakan tampilan artikel dari sebuah situs berita online lombokinsider.com. Artikel ini diterbitkan pada tanggal 09 Agustus 2022 dengan menyertakan sebuah gambar artis Laudya Cinthya Bella dan Presiden Joko Widodo.
Namun setelah membaca secara keseluruhan dari isi artikel tersebut, ternyata tidak ditemukan informasi yang mendukung judul yang disematkan pada artikel tersebut. Ternyata isi artikel ini menyatakan bahwa kabar Laudya Cinthya Bella yang diundang ke istana oleh Presiden Joko Widodo terkait kebenaran isu menikah dengan Pangeran Arab adalah hoaks. Artikel ini menyatakan bahwa Laudya Cinthya Bella tidak diundang ke istana oleh Presiden Joko Widodo, serta membahas tentang isu artis Laudya yang menikah dengan Pangeran Arab. Dengan kata lain, antara judul dan isi dari artikel ini tidak memiliki keselarasan atau dapat disebut juga sebagai judul yang mengandung “clickbait”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa judul pada artikel lomboksider.com ini merupakan hoaks kategori false connection atau koneksi yang salah.
Namun setelah membaca secara keseluruhan dari isi artikel tersebut, ternyata tidak ditemukan informasi yang mendukung judul yang disematkan pada artikel tersebut. Ternyata isi artikel ini menyatakan bahwa kabar Laudya Cinthya Bella yang diundang ke istana oleh Presiden Joko Widodo terkait kebenaran isu menikah dengan Pangeran Arab adalah hoaks. Artikel ini menyatakan bahwa Laudya Cinthya Bella tidak diundang ke istana oleh Presiden Joko Widodo, serta membahas tentang isu artis Laudya yang menikah dengan Pangeran Arab. Dengan kata lain, antara judul dan isi dari artikel ini tidak memiliki keselarasan atau dapat disebut juga sebagai judul yang mengandung “clickbait”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa judul pada artikel lomboksider.com ini merupakan hoaks kategori false connection atau koneksi yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya judul artikel tersebut mengandung clickbait. Isi dari artikel tersebut ternyata menyatakan bahwa isu Laudya Cinthya Bella diundang ke istana oleh Presiden Joko Widodo adalah hoaks.
Faktanya judul artikel tersebut mengandung clickbait. Isi dari artikel tersebut ternyata menyatakan bahwa isu Laudya Cinthya Bella diundang ke istana oleh Presiden Joko Widodo adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2022-10340) [SALAH] “perilaku PKI baru selesai shalat dihajar”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 21/09/2022
Berita
NARASI: “Ini perilaku PKI. org baru selesai shalat dihajar. Para pemuda hanya diam tdk bantu. Pemuda tempe.”
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video rekaman peristiwa dengan konteks yang TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga menyebabkan kesimpulan yang SALAH. FAKTA: peristiwa terjadi di Thailand, BUKAN di Indonesia. Latar belakang peristiwa berkaitan dengan tuduhan penggelapan oleh seorang atasan terhadap bawahannya yang bergerak di bidang penagihan pinjaman, TIDAK berkaitan dengan Shalat.
Video dengan konteks yang benar, “Dari kasus Facebook, Udon Model mengungkapkan klip brutal dari geng penagih pinjaman. yang kali ini bukan klip debt collector menyakiti debitur Tapi itu klip saling menyakiti di antara penagih pinjaman. Ini adalah klip di mana bos secara brutal memukuli bawahannya yang adalah penagih pinjaman, menendang, menginjak, dan memukul dengan selang karet. dengan menyebutkan penyebab penggelapan Sampai ada suara kritik bahwa tindakan itu terlalu berlebihan.”
Video dengan konteks yang benar, “Dari kasus Facebook, Udon Model mengungkapkan klip brutal dari geng penagih pinjaman. yang kali ini bukan klip debt collector menyakiti debitur Tapi itu klip saling menyakiti di antara penagih pinjaman. Ini adalah klip di mana bos secara brutal memukuli bawahannya yang adalah penagih pinjaman, menendang, menginjak, dan memukul dengan selang karet. dengan menyebutkan penyebab penggelapan Sampai ada suara kritik bahwa tindakan itu terlalu berlebihan.”
Kesimpulan
TIDAK berkaitan dengan PKI dan Shalat. FAKTA: peristiwa terjadi di Thailand, BUKAN di Indonesia. Selain itu, latar belakang peristiwa berkaitan dengan tuduhan penggelapan oleh seorang atasan terhadap bawahannya yang bergerak di bidang penagihan pinjaman, TIDAK berkaitan dengan Shalat.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.md/nb52W (arsip cadangan dengan bahasa asli, English). [2] “เปิดปากหนุ่มเก็บเงินกู้ คลิปโดนซ้อมทารุณ เหตุทวงหนี้ไม่ได้ ลั่นตอนนี้ให้เงิน 3 แสนก็ไม่ทำ”
- https://bit.ly/3qRdAbP,
- https://archive.ph/odyIX (arsip cadangan). [3] Google Translate: “buka mulut pemuda itu untuk menagih pinjaman Klip sedang babak belur Alasan tidak menagih hutang Mengatakan sekarang, berikan 3 ratus ribu. Saya tidak melakukannya.”
- https://bit.ly/3QQvgPu,
- https://bit.ly/3Lqq83x (arsip cadangan). [4] Facebook,
- https://bit.ly/3Lua2py /
- https://archive.ph/rtwDI (arsip cadangan).
(GFD-2022-10339) [SALAH] Kejahatan di Ukraina Meningkat 270% Sejak 2021
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 21/09/2022
Berita
Beredar informasi dari akun Telegram @rezident_ua bahwa kejahatan di Ukraina meningkat 270% jika dibandingkan dengan 2021 lalu. Akun Telegram tersebut menklaim bahwa kejahatan di Ukraina, terutama perampokan dan pembunuhan meningkat karena kurangnya personel dan terlalu banyaknya distribusi senjata untuk masyarakat Ukraina.
Narasi
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Sumber kami di OP mengatakan bahwa Menteri Dalam Negeri pekan lalu membuat laporan ke Kantor Presiden tentang peningkatan kejahatan di Ukraina, yang meningkat sebesar 270%. Karena kekurangan personel dan sejumlah besar senjata di tangan, jumlah kejahatan serius meningkat di Ukraina, terutama pembunuhan dan perampokan”.
Narasi
(Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
“Sumber kami di OP mengatakan bahwa Menteri Dalam Negeri pekan lalu membuat laporan ke Kantor Presiden tentang peningkatan kejahatan di Ukraina, yang meningkat sebesar 270%. Karena kekurangan personel dan sejumlah besar senjata di tangan, jumlah kejahatan serius meningkat di Ukraina, terutama pembunuhan dan perampokan”.
Hasil Cek Fakta
Faktanya berdasar data yang diunggah melalui laman resmi Kementerian Dalam Negeri Ukraina memperlihatkan bahwa tingkat kejahatan di Ukraina justru menurun pada dua bulan pertama perang Ukraina – Rusia.
Selain itu, berdasarkan data yang diunggah oleh Departemen Investigasi Kejahatan Kementerian Dalam Negeri Ukraina, tingkat kejahatan di Ukraina menurun sebanyak 25% jika dibandingkan dengan tahun lalu, begitu pula dengan jumlah pembunuhan dan perampokan.
Hasil periksa fakta serupa juga telah dibahas oleh situs stopfake.org dengan judul “Fake: the distribution of weapons to the population leads to a 270% increase in crime”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Telegram @rezident_ua merupakan konten yang menyesatkan.
Selain itu, berdasarkan data yang diunggah oleh Departemen Investigasi Kejahatan Kementerian Dalam Negeri Ukraina, tingkat kejahatan di Ukraina menurun sebanyak 25% jika dibandingkan dengan tahun lalu, begitu pula dengan jumlah pembunuhan dan perampokan.
Hasil periksa fakta serupa juga telah dibahas oleh situs stopfake.org dengan judul “Fake: the distribution of weapons to the population leads to a 270% increase in crime”.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Telegram @rezident_ua merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi menyesatkan. Faktanya kejahatan di Ukraina tidak meningkat, justru menurun sebanyak 25% jika dibandingkan dengan 2021.
Informasi menyesatkan. Faktanya kejahatan di Ukraina tidak meningkat, justru menurun sebanyak 25% jika dibandingkan dengan 2021.
Rujukan
(GFD-2022-10338) [SALAH] Mahasiswa Sri Lanka Ditahan Oleh Angkatan Bersenjata Ukraina di Wilayah Kharkiv
Sumber: artikel onlineTanggal publish: 21/09/2022
Berita
Media berita Rusia, Lenta.ru, menulis berita tentang tujuh mahasiswa asal Sri Lanka yang ditangkap dan ditahan oleh angkatan bersenjata Ukraina (AFU) pada Maret 2022 silam di wilayah Kharkiv. Artikel tersebut juga menyatakan bahwa ketujuh mahasiswa tersebut dibawa pergi ke arah yang tidak diketahui.
Berita tersebut kemudian mendapatkan respon langsung dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyi melalui akun YouTube resminya “Office of the President of Ukraine”.
Di video tersebut, Presiden Zelenskyi menyatakan, “…khususnya, tujuh warga negara Sri Lanka, yang merupakan mahasiswa dari Kupyan Medical College. Pada Maret lalu, mereka ditangkap oleh tentara Rusia dan kemudian ditahan di ruang bawah tanah”.
Berita tersebut kemudian mendapatkan respon langsung dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyi melalui akun YouTube resminya “Office of the President of Ukraine”.
Di video tersebut, Presiden Zelenskyi menyatakan, “…khususnya, tujuh warga negara Sri Lanka, yang merupakan mahasiswa dari Kupyan Medical College. Pada Maret lalu, mereka ditangkap oleh tentara Rusia dan kemudian ditahan di ruang bawah tanah”.
Hasil Cek Fakta
Pernyataan tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Polisi Nasional Ukraina, Ihor Klymenko, yang memberikan informasi bahwa mahasiswa asal Sri Lanka ditangkap oleh anggota militer Rusia dalam upaya untuk mengungsi dari Kupyansk. Ketujuh mahasiswa tersebut kemudian ditahan di ruang bawah tanah di daerah Vovchansk. Ihor Klymenko membuat pernyataan tersebut pada 16 September lalu saat berpidato di Military Media Center.
Dengan demikian, berita yang diunggah oleh Lenta.ru berjudul “Di wilayah Kharkiv, mahasiswa dari Sri Lanka ditahan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina” merupakan konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, berita yang diunggah oleh Lenta.ru berjudul “Di wilayah Kharkiv, mahasiswa dari Sri Lanka ditahan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina” merupakan konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.
Informasi menyesatkan. Tujuh mahasiswa asal Sri Lanka yang ditahan pada Maret lalu ditangkap oleh militer Rusia, bukan militer Ukraina. Ketujuh siswa tersebut sempat ditahan di ruang bawah tanah di daerah Vovchansk.
Informasi menyesatkan. Tujuh mahasiswa asal Sri Lanka yang ditahan pada Maret lalu ditangkap oleh militer Rusia, bukan militer Ukraina. Ketujuh siswa tersebut sempat ditahan di ruang bawah tanah di daerah Vovchansk.
Rujukan
Halaman: 3072/5069