• (GFD-2022-10345) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar Artikel Suara.com Berjudul “Daftar Politisi PDIP yang Korupsi: Juliari Batubara hingga Harun Masiku Dan Ganjar Pranowo”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/09/2022

    Berita

    Akun Facebook Dhe Arauzo FebRy pada 7 September 2022 pukul 17.11 memposting gambar tangkapan layar artikel Suara.com berjudul “Daftar Politisi PDIP yang Korupsi: Juliari Batubara hingga Harun Masiku Dan Ganjar Pranowo”. Tangkapan layar artikel tersebut dilengkapi foto Juliari Batubara, Ganjar Pranowo dan Harun Masiku.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri pada website Suara.com dengan mengacu pada kalimat yang ada di tangkapan layar, ditemukan artikel asli milik Suara.com berjudul “Daftar Politisi PDIP yang Korupsi: Juliari Batubara hingga Harun Masiku”.

    Bedasarkan perbandingan antara tangkapan layar di Facebook dengan website Suara.com terdapat perbedaan yang mana nama Ganjar Pranowo tidak dituliskan. Lebih lanjut foto yang digunakan dalam postingan Facebook telah diganti. Foto yang asli adalah foto Juliari yang mengenakan baju tahanan usai diperiksa di Gedung KPK pada Minggu 6 Desember 2020.

    Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel yang telah disunting tersebut masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Gambar tersebut adalah hasil suntingan. Faktanya, artikel Suara.com yang asli berjudul “Daftar Politisi PDIP yang Korupsi: Juliari Batubara hingga Harun Masiku”, dengan gambar foto Juliari yang mengenakan baju tahanan usai diperiksa di Gedung KPK .

    Rujukan

  • (GFD-2022-10344) [SALAH] Sri Mulyani menjebloskan SBY ke Penjara

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 22/09/2022

    Berita

    Akun Tiktok dengan nama pengguna “@abimemory45” mengunggah sebuah video dengan narasi bahwa Sri Mulyani dan Kejagung telah sepakat akan menjebloskan Susilo Bambang Yudhoyono ke penjara.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, narasi tersebut merupakan informasi yang tidak benar. Tidak ditemukannya berita mengenai Sri Mulyani dan Kejagung memasukkan SBY ke dalam penjara. Lebih lanjut video tersebut membahas mengenai kerjasama Sri Mulyani dan Kejaksaan Agung terkait pemberantasan korupsi dan pencucian uang.

    Narasi dalam video itu serupa dengan berita milik Kompas.com yang berjudul “Berantas Korupsi dan Pencucian Uang, Sri Mulyani Gandeng Jaksa Agung”. lalu cuplikan-cuplikan video pada unggahan di TikTok itu juga diambil dari berbagai sumber seperti video milik Kompas TV yang berjudul “Keterangan Jaksa Agung soal Penangkapan Surya Darmadi tersangka Korupsi Rp78 Triliun.”, dan dari video YouTube yang berjudul “Arti Cinta Pada Negara Bagi Sri Mulyani Indrawati.”.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Tiktok dengan nama pengguna “@abimemory45” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Faktanya informasi tersebut tidak benar. Isi pada video Tiktok tersebut membahas mengenai kerjasama Sri Mulyani dan Kejaksaan Agung terkait pemberantasan korupsi dan pencucian uang dan sama sekali tidak membahas mengenai Sri Mulyani yang menjebloskan Susilo Bambang Yudhoyono ke penjara.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10343) [SALAH] China Sengaja Menutupi Fakta Sejarah Indonesia

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 22/09/2022

    Berita

    Akun Youtube “Al Manhaj” mengunggah sebuah video yang berjudul “AKHIRNYA TERBONGKAR ❗KAMI SENGAJA MENUTUPI SEMUA FAKTA SEJARAH INI”. Dalam unggahan video ini menampilkan gambar presiden China, Xi Jinping dengan latar Indonesia yang seolah-olah mengatakan bahwa pemerintah China sengaja menutupi sejarah Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah melihat isi video tersebut, sama sekali tidak menyebutkan mengenai pernyataan presiden Xi Jinping atau pemerintah China yang sengaja menutupi fakta sejarah Indonesia. Dalam video tersebut berisi ceramah Ustadz Rahmat Baequni mengenai sejarah Islam di Indonesia.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa thumbnail pada video tersebut merupakan hoaks kategori konten dimanipulasi atau manipulated content.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Ari Dwi Prasetyo.

    Faktanya, klaim tersebut adalah hoaks. Antara thumbnail dengan isi pada video ini ini tidak memiliki kaitan. Di dalam video tersebut tidak ada pernyataan dari presiden China Xi Jinping yang mengatakan bahwa pemerintah China menutupi fakta sejarah Indonesia seperti yang dimuat dalam thumbnail.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10342) [SALAH] Penggunaan masker memperburuk kondisi kesehatan tubuh

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 22/09/2022

    Berita

    Sebuah akun twitter bernama @dinagustavsson mengunggah sebuah tweet dengan klaim masker justru memperburuk kondisi kesehatan tubuh. Dalam cuitan tersebut juga ditambahkan vide yang seorang sedang mengecek kadar O2 dan Co2 dalam maskernya.

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari laman liputan6.com menurut dr. Decsa Medika H, Sp.PD pada dasarnya penggunaan masker tidak akan mengurangi kadar oksigen yang kita hirup dan tubuh akan tetap membuang CO2 melalui masker. Baik masker kain, masker medis, masker N95, oksigen maupun karbondioksida bisa menembus lapisan masker tersebut jadi tidak mungkin terjadi penumpukan CO2 atau kita kekurangan oksigen. dr. RA Adaninggar. Sp.PD juga memberikan pendapat bahwa masker hanya bisa menangkap droplet ukuran 10 nm ke atas sedangkan O2 dan CO2 ukurannya kurang dari 0,03nm, dan itu kecil sekali, bisa keluar masuk bebas lewat masker sehingga tidak ada pengaruhnya atau menimbulkan penyakit macam-macam.

    Dikutip dari reuters.com alat yang digunakan dalam video adalah alat pengukur karbondioksida. Bernapas langsung ke alatnya dengan atau tanpa masker, akan menghasilkan angka yang tinggi. Normalnya, CO2 di udara normal adalah 0.04% atau sekitar 400 PPM. Saat menghembuskan nafas manusia akan mengeluarkan udara dengan kandungan karbondioksida 4.4%, artinya angka yang seharusnya ditampilkan oleh alat tersebut adalah sekitar 44.000 PPM, jadi 10.000 PPM itu masih jauh di bawah kandungan normal CO2 orang bernafas, itu angka normal tanpa masker.

    Berdasarkan penjelasan di atas, klaim memakai masker memperburuk kondisi tubuh adalah salah dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

    Pada dasarnya penggunaan masker tidak akan mengurangi kadar oksigen yang kita hirup dan tubuh akan tetap membuang CO2 melalui masker. Baik masker kain, masker medis, masker N95, oksigen maupun karbondioksida bisa menembus lapisan masker tersebut jadi tidak mungkin terjadi penumpukan CO2 atau kita kekurangan oksigen, jelas dr. Decsa Medika H, Sp.PD

    Rujukan