KOMPAS.com- Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Krishna Murti mengaku bahwa pembunuh Wayan Mirna Salihin bukan Jessica Wongso.
Dalam unggahan disebutkan, pengakuan itu dilontarkan Krishna karena ia takut dicopot dengan tidak hormat dari Polri.
Akan tetapi, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Sebagai konteks, pada 2016 ketika masih menjabat Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Krishna Murti ikut menangani penyelidikan kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna.
Narasi yang mengeklaim Krsihna Murti mengaku bahwa pembunuh Wayan Mirna Salihin bukan Jessica Wongso muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 10 menit 22 detik pada 14 Desember 2023 dengan judul:
Geg3r krisna murti berkata jujur, dugaan jessica bukan p3mbvnvh mirna di akui.
Kemudian, thumbnail video menampilkan polisi yang sedang menggelar konferensi pers dan terdapat Krishna Murti memakai baju tahanan. Gambar tersebut diberi keterangan:
HEBOHKAN PUBLIK.!!
TALUT DI COPOT SECARA TIDAK HORMAT
KRISNA MURTI AKHIRNYA JUJUR SIAPA PEMBUNUH ASLI MIRNA
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Krishna Murti menyebut Krishna Murti mengaku bahwa pembunuh Mirna bukan Jessica
(GFD-2023-14574) [HOAKS] Krishna Murti Mengaku Bahwa Pembunuh Mirna Bukan Jessica
Sumber: kompas.comTanggal publish: 15/12/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar di thumbnail video yang memperlihatkan polisi sedang melakukan konfrensi pers. Hasilnya, gambar tersebut identik dengan yang ada di laman Pojok Satu ini.
Dalam gambar aslinya tidak terdapat gambar Krishna Murti memakai baju tahanan. Gambar tersebut adalah momen ketika Polres Cirebon menggelar konferensi pers terkait kasus polisi gadungan pada 22 Februari 2019.
Sementara, setelah disimak sampai tuntas tidak ditemukan informasi Krishna Murti mengaku bahwa pembunuh Mirna bukan Jessica.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Ayo Jakarta ini, yang berjudul "Kembali Viral Pengakuan Jessica Wongso Dipaksa Krishna Murti Akui Membunuh Mirna, Diiming-imingi ‘Sesuatu’."
Artikel tersebut membahas soal video kesaksian Jessica saat persidangan pada tahun 2016 yang kembali viral.
Salah satu video yang kembali viral yakni terkait pernyataan Jessica yang mengatakan pernah dipaksa Khrishna untuk mengaku sebagai pembunuh Mirna.
Selain itu, narator juga membacakan artikel di laman Ayo Jakarta ini berjudul "Edi Salihin dan Polisi Sembunyikan Bukti Kopi Sianida, Benarkah Agar Jessica Wongso Tak Dihukum Mati?".
Artikel tersebut membahas soal kejanggalan dalam kasus pembunuhan Mirna. Salah satunya yakni terkait tidak ditampilkannya video yang diklaim menampilkan Jessica menyuntikkan sianida ke kopi Mirna.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Krishna Murti mengaku bahwa pembunuh Mirna bukan Jessica. Sehingga, informasi yang beredar dipastikan hoaks.
Adapun, Mirna tewas setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, pada 6 Januari 2016.
Hasil pemeriksaan Puslabfor Polri menunjukkan, Mirna meninggal karena keracunan sianida. Jessica pun lantas ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Dalam gambar aslinya tidak terdapat gambar Krishna Murti memakai baju tahanan. Gambar tersebut adalah momen ketika Polres Cirebon menggelar konferensi pers terkait kasus polisi gadungan pada 22 Februari 2019.
Sementara, setelah disimak sampai tuntas tidak ditemukan informasi Krishna Murti mengaku bahwa pembunuh Mirna bukan Jessica.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Ayo Jakarta ini, yang berjudul "Kembali Viral Pengakuan Jessica Wongso Dipaksa Krishna Murti Akui Membunuh Mirna, Diiming-imingi ‘Sesuatu’."
Artikel tersebut membahas soal video kesaksian Jessica saat persidangan pada tahun 2016 yang kembali viral.
Salah satu video yang kembali viral yakni terkait pernyataan Jessica yang mengatakan pernah dipaksa Khrishna untuk mengaku sebagai pembunuh Mirna.
Selain itu, narator juga membacakan artikel di laman Ayo Jakarta ini berjudul "Edi Salihin dan Polisi Sembunyikan Bukti Kopi Sianida, Benarkah Agar Jessica Wongso Tak Dihukum Mati?".
Artikel tersebut membahas soal kejanggalan dalam kasus pembunuhan Mirna. Salah satunya yakni terkait tidak ditampilkannya video yang diklaim menampilkan Jessica menyuntikkan sianida ke kopi Mirna.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Krishna Murti mengaku bahwa pembunuh Mirna bukan Jessica. Sehingga, informasi yang beredar dipastikan hoaks.
Adapun, Mirna tewas setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta, pada 6 Januari 2016.
Hasil pemeriksaan Puslabfor Polri menunjukkan, Mirna meninggal karena keracunan sianida. Jessica pun lantas ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Krishna Murti mengaku bahwa pembunuh Wayan Mirna Salihin bukan Jessica Wongso tidak benar atau hoaks.
Judul dengan isi video tidak sesuai. Narator hanya membahas pernyataan Jessica yang mengatakan pernah dipaksa Krishna untuk mengaku sebagai pembunuh Mirna.
Selain itu, narator juga membahas kejanggalan dalam kasus pembunuhan Mirna, tapi tidak ada yang memperlihatkan pengakuan Krishna Murti, apalagi hingga ditahan.
Judul dengan isi video tidak sesuai. Narator hanya membahas pernyataan Jessica yang mengatakan pernah dipaksa Krishna untuk mengaku sebagai pembunuh Mirna.
Selain itu, narator juga membahas kejanggalan dalam kasus pembunuhan Mirna, tapi tidak ada yang memperlihatkan pengakuan Krishna Murti, apalagi hingga ditahan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100068156016208/videos/1661444198015236
- https://jabar.pojoksatu.id/cirebon/2019/02/22/berpangkat-briptu-polisi-ini-tipu-cewek-cantik-mengaku-intel-polda-ehh-ternyata-gadungan/
- https://www.ayojakarta.com/news/7611168202/kembali-viral-pengakuan-jessica-wongso-dipaksa-krishna-murti-akui-membunuh-mirna-diiming-imingi-sesuatu
- https://www.ayojakarta.com/news/7611112121/edi-salihin-dan-polisi-sembunyikan-bukti-kopi-sianida-benarkah-agar-jessica-wongso-tak-dihukum-mati
- https://t.me/kompascomupdate
(GFD-2023-14573) [HOAKS] Anies Bakal Bubarkan BUMN jika Terpilih Jadi Presiden
Sumber: kompas.comTanggal publish: 15/12/2023
Berita
KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, diklaim akan membubarkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) apabila terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2024.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut tidak benar atau hoaks.
Klaim soal Anies akan membubarkan BUMN jika terpilih sebagai presiden dibagikan oleh akun Facebook ini pada 22 Juni 2022.
Berikut narasi yang dibagikan:
Gimana gue ngga bilang G*BL*G sama pendukung Anies, masa dukung capres yang bakal bubarkan BUMN ?, kan D*NG*K namanya !
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut tidak benar atau hoaks.
Klaim soal Anies akan membubarkan BUMN jika terpilih sebagai presiden dibagikan oleh akun Facebook ini pada 22 Juni 2022.
Berikut narasi yang dibagikan:
Gimana gue ngga bilang G*BL*G sama pendukung Anies, masa dukung capres yang bakal bubarkan BUMN ?, kan D*NG*K namanya !
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri klaim soal Anies bakal membubarkan BUMN jika terpilih sebagai presiden.
Hasilnya, ditemukan pemberitaan di kanal YouTube MetroTV, Selasa (12/12/2023). Dalam pemberitaan itu, Anies membantah bahwa ia bakal membubarkan BUMN.
"Kami malah mengharapkan nanti di dalam BUMN itu dibangun kultur meritokratik. Dibangun kultur asesmen kinerja yang baik," kata Anies.
"Sehingga BUMN itu menjadi badan yang sehat dan badan yang benar-benar menjalankan fungsi negara untuk melakukan pembangunan mekanisme korporasi," tuturnya.
Hasilnya, ditemukan pemberitaan di kanal YouTube MetroTV, Selasa (12/12/2023). Dalam pemberitaan itu, Anies membantah bahwa ia bakal membubarkan BUMN.
"Kami malah mengharapkan nanti di dalam BUMN itu dibangun kultur meritokratik. Dibangun kultur asesmen kinerja yang baik," kata Anies.
"Sehingga BUMN itu menjadi badan yang sehat dan badan yang benar-benar menjalankan fungsi negara untuk melakukan pembangunan mekanisme korporasi," tuturnya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim Anies akan membubarkan BUMN jika terpilih sebagai presiden adalah hoaks.
Anies telah membantah klaim tersebut. Ia justru ingin membangun kultur meritokratik dan asesmen kinerja yang baik di dalam BUMN.
Anies telah membantah klaim tersebut. Ia justru ingin membangun kultur meritokratik dan asesmen kinerja yang baik di dalam BUMN.
Rujukan
(GFD-2023-14572) [HOAKS] Prabowo Tolak Bersalaman dengan Anies Saat Debat Capres
Sumber: kompas.comTanggal publish: 15/12/2023
Berita
KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang menyebut calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menolak bersalaman dengan capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Alasannya, Prabowo kalah dalam debat capres.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Video Prabowo menolak bersalaman dengan Anies disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis (14/12/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut teks yang tertera pada thumbnail video berdurasi 8 menit 18 detik tersebut:
Breaking News. Tak Diliput TV!!! Prabowo Tolak alami Anies Gara2 Kalah Debat
Sementara berikut narasi yang ditulis pengunggah:
M3m4n4s prabowo tak terima gara - gara diruj4k anies saat deb4t, sampe n3k4t begini.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Video Prabowo menolak bersalaman dengan Anies disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis (14/12/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut teks yang tertera pada thumbnail video berdurasi 8 menit 18 detik tersebut:
Breaking News. Tak Diliput TV!!! Prabowo Tolak alami Anies Gara2 Kalah Debat
Sementara berikut narasi yang ditulis pengunggah:
M3m4n4s prabowo tak terima gara - gara diruj4k anies saat deb4t, sampe n3k4t begini.
Hasil Cek Fakta
Thumbnail yang dipakai diambil dari momen debat capres di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Selasa (12/12/2023) malam. Debat pertama itu disiarkan di televisi, termasuk Kompas TV.
Adapun momen berjabat tangan seperti dalam thumbnail berlangsung di pembukaan acara debat, ketika pasangan capres-cawapres memasuki ruang debat.
Momen capres dan cawapres berjabat tangan dapat disaksikan di kanal YouTube Kompas TV Jateng.
Setelah memasuki arena debat, tiap capres dan cawapres saling bersalaman. Termasuk Prabowo dan Anies.
Pada menit pertama detik ke-19, tampak Prabowo dan Anies bersalaman.
Sementara itu, narator hanya membacakan artikel berita dari Antaranews, Selasa (12/12/2023).
Artikel itu membahas soal pertanyaan Anies kepada Prabowo soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PU-XXI/2023 soal batas usia dan syarat calon presiden dan calon wakil presiden.
Dalam keseluruhan isi video tidak terdapat informasi yang menunjukkan Prabowo menolak bersalaman dengan Anies.
Adapun momen berjabat tangan seperti dalam thumbnail berlangsung di pembukaan acara debat, ketika pasangan capres-cawapres memasuki ruang debat.
Momen capres dan cawapres berjabat tangan dapat disaksikan di kanal YouTube Kompas TV Jateng.
Setelah memasuki arena debat, tiap capres dan cawapres saling bersalaman. Termasuk Prabowo dan Anies.
Pada menit pertama detik ke-19, tampak Prabowo dan Anies bersalaman.
Sementara itu, narator hanya membacakan artikel berita dari Antaranews, Selasa (12/12/2023).
Artikel itu membahas soal pertanyaan Anies kepada Prabowo soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PU-XXI/2023 soal batas usia dan syarat calon presiden dan calon wakil presiden.
Dalam keseluruhan isi video tidak terdapat informasi yang menunjukkan Prabowo menolak bersalaman dengan Anies.
Kesimpulan
Narasi soal Prabowo menolak bersalaman dengan Anies merupakan hoaks.
Thumbnail video merupakan momen pembukaan acara debat capres pertama yang digelar KPU, pada Selasa (12/12/2023). Dalam acara itu, Prabowo bersalaman dengan Anies.
Judul, thumbnail, dan isi video tidak selaras. Tim Cek Fakta tidak menemukan informasi dalam video yang menunjukkan Prabowo menolak bersalaman.
Thumbnail video merupakan momen pembukaan acara debat capres pertama yang digelar KPU, pada Selasa (12/12/2023). Dalam acara itu, Prabowo bersalaman dengan Anies.
Judul, thumbnail, dan isi video tidak selaras. Tim Cek Fakta tidak menemukan informasi dalam video yang menunjukkan Prabowo menolak bersalaman.
Rujukan
(GFD-2023-14571) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Penyebaran Awan Buatan untuk Rekayasa Cuaca
Sumber: liputan6.comTanggal publish: 18/12/2023
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video aksi penyebaran awan buatan untuk merekayasa cuaca, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 Februari 2023.
Klaim video aksi penyebaran awan buatan untuk merekayasa cuaca menampilkan sejumlah kendaraan berjenis truk berada di area terbuka dan luas mengeluarkan asap putih dari bagian samping.
Asap putih yang dikeluarkan truk tersebut memenuhi area terbuka sehingga menghalangi penglihatan pada area tersebut.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Awan buatan sedang beraksi❗
Ada banyak cara untuk merekayasa cuaca, mulai dari menabur garam, perak iodida, awan buatan hingga HAARP.
Tapi yg mengkhawatirkan adalah, semua teknologi ini sedang berada di dlm genggaman orang yg salah‼️"
Benarkah klaim video aksi penyebaran awan buatan untuk merekayasa cuaca? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video aksi penyebaran awan buatan untuk merekayasa cuaca, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com telah mengungkap fakta sebenarnya dalam video tersebut dalam artikel berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Video Ini Penyemprotan Racun Udara" yang dimuat Liputan6.com, pada 4 Januari 2022.
Penelusuran menggunakan Google Image dengang menangkap layar video tersebut untuk dijadikan bahan.
Penelusuran mengarah pada artikel bejudul "Сообщение о «распылении коронавируса» военными оказалось недостоверным" yang dimuat situs enta.ru, pada, 16 Desember 2021. Artikel tersebut memuat foto yang identik dengan klaim.
Artikel situs enta.ru menyebutkan, video ini sebenarnya adalah penggalan rekaman latihan di tempat latihan Prudboy di wilayah Volgograd, yang diterbitkan pada 27 Juli 2021 di saluran YouTube resmi Kementerian Pertahanan Rusia. Keterangan video tersebut menyebutkan bahwa rekaman itu menunjukkan bagaimana spesialis dari pasukan pertahanan NBC Distrik Militer Selatan menutupi area konsentrasi pasukan mereka dengan tabir asap.
Dalam versi lengkap video, beberapa personel militer tanpa peralatan perlindungan kimia khusus berdiri di dekat kendaraan yang menyemprotkan asap, yang membantah pernyataan bahwa mereka menyemprotkan zat beracun.
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Pasukan Perlindungan RKhBZ Selubungi Pasukan Rusia dengan Asap Kamuflase (VIDEO)" yang dimuat situs id.rbth.com, pada 29 Juli 2021.
Artikel situs id.rbth.com memuat foto yang identik dengan klaim.
Situs id.rbth.com menyebutkan, Pasukan Distrik Militer Selatan menjalani latihan kamuflase di bawah kepungan asap di pusat pelatihan Prudboy, Volgogradskaya Oblast. Menurut keterangan video yang dibagikan Kementerian Pertahanan Rusia di saluran YouTube resminya pada Selasa (27/7), penyemprotan asap dilakukan oleh Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi (Voyska radiatsionnoy, khimicheskoy i biologicheskoy [RKhBZ]), dengan menggunakan kendaraan khusus TDA-3 yang dibangun dari truk KamAZ.
Dikepung asap seluas sekitar tiga kilometer, pasukan, senjata, peralatan dan infrastruktur militer terlindung sepenuhnya dari deteksi visual dan optik, baik dari darat maupun dari udara.
Sumber:https://lenta.ru/news/2021/12/16/corona_fake/
https://id.rbth.com/technology/83943-latihan-kamuflase-dengan-asap-gyx
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video aksi penyebaran awan buatan untuk merekayasa cuaca tidak benar.
Video ini sebenarnya adalah penggalan rekaman latihan di tempat latihan Prudboy di wilayah Volgograd. Keterangan video tersebut menyebutkan menunjukkan bagaimana spesialis dari pasukan pertahanan NBC Distrik Militer Selatan menutupi area konsentrasi pasukan mereka dengan tabir asap
Halaman: 3069/6104