• (GFD-2022-10413) Menyesatkan, Radiasi HP Menyebabkan Kematian

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/07/2022

    Berita


    Sebuah video beredar di media sosial Facebook dengan klaim radiasi HP (handphone) yang dapat menyebabkan kematian. 
    Dalam video terlihat sejumlah warga dan dua orang petugas berseragam polisi berkerumun di luar sebuah kamar bangunan berlantai dua. Mereka ingin melihat dan mengetahui seorang pria yang diduga sudah tidak bernyawa terbaring miring di tempat tidur. 
    Tampak dua unit handphone di dekat kepala korban. Salah satunya menyentuh kening korban.
    Tangkapan layar sebuah video di Facebook yang mengklaim radiasi handphone sebabkan kematian
    Hingga artikel ini diturunkan, video diunggah yang pada 19 Juli 2022 tersebut sudah diputar atau ditonton lebih dari 126 ribu kali.

    Hasil Cek Fakta


    Tim Cek Fata Tempo berusaha mencari tahu siapa korban dalam video yang diunggah tersebut. Dari komentar beberapa orang di Facebook itu, diketahui bahwa korban adalah seorang tokoh agama di Larantuka. 
    Hasil penelusuran Tempo menggunakan mesin pencarian Google, Portal Berita Katolik Indonesia, dan sesawi.net memberitakan kematian Imam Diosesan Keuskupan Larantuka, Flores Timur, NTT. 
    Dikutip media lokal Sesawi.net, imam itu bernama Romo Bernadus “Edu” Bara Kerans Pr yang meninggal dalam usia 63 tahun, Kamis pagi, 14 Juli 2022 di kamarnya.  
    Menurut keterangan seorang suster, Kamis pagi, Romo Edu Kerans dijadwalkan datang ke sebuah Biara untuk Perayaan Ekaristi. Namun hingga sampai waktunya misa, ia tak kunjung datang.
    “Kami telepon berkali-kali handphone-nya, tidak merespon.Tahu-tahu siang hari kami terkejut mendapat kabar dia sudah meninggal dunia. Pintu kamarnya sampai dibuka paksa,” kata suster itu.
    Romo Edu diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Ia pernah berobat di Jakarta untuk pemasangan ring, namun urung dilakukan.
    Tim Cek Fakta Tempo mengkonfirmasi langsung informasi ini kepada Kapolres Flores Timur AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, Jumat, 22 Juli 2022. Ia membenarkan jenazah yang ditemukan meninggal dunia di kamar tersebut adalah Romo Bernadus Bara Kerans.
    “Beliau ditemukan meninggal di kamarnya pada Hari Kamis, 14 Juli 2022. Hasil pemeriksaan, penyebab kematiannya karena penyakit jantung. Romo Bernadus memang ada riwayat penyakit jantung sebelumnya,” jelas Kapolres dalam pesan singkatnya.
    Romo Bernadus sudah dimakamkan pada hari Jumat, 15 Juli 2022 di pemakaman khusus Romo di Larantuka, Kuburan Para Imam Paroki Katedral Renha Rosari Larantuka.
    Bahaya Radiasi Handphone
    Sementara itu, sejumlah penelitian menyebutkan tidak adanya hubungan antara radiasi ponsme dengan kesehatan, baik jangka pendek maupun panjang.
    The US Food and Drugs Administration (FDA) menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah berbobot yang menghubungkan paparan energi frekuensi radio dari penggunaan ponsel dengan masalah kesehatan pada atau di bawah batas paparan frekuensi radio yang ditetapkan oleh FCC.
    Ponsel dan Energi Frekuensi Radio Ponsel memancarkan radiasi non-pengion tingkat rendah saat digunakan. Jenis radiasi yang dipancarkan oleh telepon seluler disebut juga sebagai energi frekuensi radio (RF).
    Sementara itu National Cancer Institute menyebutkan bahwa saat ini tidak ada bukti yang konsisten bahwa radiasi non-pengion meningkatkan risiko kanker pada manusia. Satu-satunya efek biologis yang diakui secara konsisten dari radiasi frekuensi radio pada manusia adalah pemanasan.
    Laman Better Health Channel menjelaskan, radiasi adalah kombinasi energi listrik dan magnet yang bergerak melalui ruang dengan kecepatan cahaya. Hal ini juga disebut sebagai radiasi elektromagnetik (EMR).
    Radiasi diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar:
    1. Radiasi pengion (IR) – yang mampu menyebabkan perubahan atom atau molekul dalam tubuh yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan seperti kanker. Contoh IR termasuk sinar-x dan sinar gamma
    2. Radiasi non-pengion (NIR) – yang tidak menyebabkan perubahan ini, tetapi dapat mendorong molekul untuk bergetar. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan suhu, serta efek lainnya. Contoh NIR termasuk radiasi ultraviolet di bawah sinar matahari, cahaya tampak, bola lampu, radiasi inframerah, energi gelombang mikro dan energi frekuensi radio.
    Ada banyak penelitian di seluruh dunia tentang radiasi RF dan efeknya pada tubuh. Ada perbedaan besar antara efek biologis – efek pada tubuh – dan efek kesehatan.
    Misalnya, radiasi RF dari ponsel memiliki efek biologis menaikkan suhu di area otak yang terlokalisir sebesar sepersekian derajat. Efek biologis ini tidak secara otomatis membawa risiko kesehatan apa pun. Tubuh manusia diperlengkapi untuk menghadapi variasi suhu yang sangat luas tanpa mengalami bahaya.
    Karena radiasi RF adalah bentuk radiasi non-pengion, tidak dapat menyebabkan kanker. Tidak ada cara biologis lain yang diketahui bahwa radiasi RF dapat bersifat karsinogenik.
    Sementara penelitian terus berlanjut apakah penggunaan ponsel menyebabkan masalah kesehatan selain kanker atau tidak, belum ada implikasi kesehatan negatif yang ditemukan.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan video dan narasi yang diunggah akun Facebook di atas, Tempo menyimpulkan bahwa klaim radiasi handphone menyebabkan kematian adalah menyesatkan.
    Penelitian internasional yang intensif tidak menemukan bukti yang meyakinkan bahwa ponsel merusak kesehatan dalam jangka pendek atau panjang, apalagi menyebabkan kematian.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10412) Menyesatkan, Video Jokowi Dikejar Direktur IMF dan Dipersilakan Isi Cek Berapapun Jumlahnya

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 23/07/2022

    Berita


    Sebuah video yang mengklaim presiden Jokowi dikejar Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva dan dipersilakan mengisi cek berapapun jumlahnya, beredar di Facebook. 
    Video ini diunggah sebuah akun pada 20 Juli 2022 pukul 14.00 dengan judul utama “Bos IMF kejar-kejar Pak Jokowi, Disuruh ngisi cek berapa saja pasti dikasih”. 
    Dalam video berdurasi 6.16 menit itu diberitakan Jokowi dikejar-kejar IMF dan disuruh menulis cek berapapun jumlahnya. Ia juga menambahkan narasi dalam video sebagai berikut:
    “Genius Pak Jokowi dikejar-kejar IMF dan disuruh menulis cek berapapun jumlahnya. Di tengah berbagai peristiwa global, IMF menyiratkan Indonesia menjadi salah satu negara yang bakal aman dari jurang resesi pada tahun 2022 Indonesia bahkan bisa mencatat pertumbuhan pada tahun 2023. 
    Direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva saat ditemui awak media di Sarinah Jakarta Pusat Minggu (17/7) mengatakan kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih baik dengan pertumbuhan ekonomi yang baik pada kuartal I 2012. Kondisi inflasi cenderung lebih rendah daripada negara-negara lain. Selain itu rasio utang Indonesia terhadap produk domestik bruto PDB juga dinilai cenderung lebih rendah dari negara-negara lain.
    Hingga artikel ini ditulis video tersebut telah ditonton 7 ribu kali online dan disukai 3,2 ribu kali.
    Lantas, benarkah Presiden Jokowi dikejar-kejar Direktur IMF dan dipersilakan menandatangani cek berapapun jumlahnya? 

    Hasil Cek Fakta


    Dari hasil pemeriksaan, diketahui video yang dibagikan di atas merupakan gabungan beberapa foto dari peristiwa dengan waktu yang berbeda. TEMPO mula-mula menonton secara keseluruhan video tersebut, lalu memfragmentasinya menjadi beberapa foto dengan menggunakan tools InVID. Kemudian foto itu diverifikasi menggunakan tools Yandex Image dan Google Image.
    Pada awal detik 01-09, video yang digunakan merupakan foto Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull saat bertemu Presiden Jokowi pada acara Outstanding Youth for The World (OYTW) di Exhibition Hall, International Convention Centre di Sydney, Australia pada sabtu 17 Maret 2018. Foto tersebut merupakan dokumentasi Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden.
     Pemeriksaan fakta foto 1
    Untuk gambar video pada detik 12-24, merupakan kumpulan foto peristiwa saat Presiden Jokowi menerima delegasi Dana Moneter Internasional pada 17 Juli 2022 di Istana Bogor, Jawa Barat. Saat pertemuan itu delegasi yang hadir yaitu Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan, dan Representatif Senior IMF untuk Indonesia James Walsh. 
    Presiden Jokowi sendiri didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto ini merupakan dokumentasi Biro Pers, Media dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden bidikan fotografer Muchlis Jr.
    Pemeriksaan fakta foto 2
    Sementara gambar video pada detik 25 hingga menit 01.03 merupakan kumpulan foto saat Direktur Pelaksana melihat ragam produk-produk ekonomi kreatif Indonesia di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Minggu 17 Juli 2022.
    Pemeriksaan fakta foto 4
    Foto itu merupakan dokumentasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, namun dengan posisi foto yang sudah direfleksikan (mirrored). Foto tersebut dipublikasikan pula oleh media Detik.com pada Senin, 18 Juli 2022. 
    Pemeriksaan fakta foto 3
    Gambar video pada menit 01.14-01.28 merupakan foto saat presiden Jokowi membuka acara Indonesia Science Expo (ISE) pada 1 November 2018 di Convention Exhibition BSD, Serpong. Foto tersebut merupakan dokumentasi Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia dan ikut dipublikasikan kembali oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional
    Pemeriksaan fakta foto 5
    Dikutip dari Laman Sekretariat Presiden, kunjungan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam rangka membahas kepemimpinan Indonesia dalam presidensi G20 dan meminta Indonesia untuk ikut  para pemimpin negara G20 guna mendukung dan membantu negara-negara yang sedang menghadapi krisis.
    Menurut Sri Mulyani, Menteri Keuangan, pada pertemuan dengan presiden Jokowi IMF menyampaikan bahwa situasi inflasi yang melanda berbagai negara telah menyebabkan bank-bank sentral mengeluarkan kebijakan menaikan suku bunga.
    Maka, kemungkinan berbagai negara miskin yang sekarang sudah dalam kondisi sangat rawan akan berada dalam kondisi yang makin sulit, terkena krisis pangan, dan terkena juga kemungkinan krisis keuangan.
    Seperti yang terjadi di berbagai negara Afrika dan Srilanka. Kondisi ini akan menjadi sangat penting karena jangan sampai kemudian kemampuan dunia internasional untuk mencegah krisis menjadi semakin lemah dan menyebabkan risiko semakin tinggi. 
    Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pada pertemuan presiden Jokowi dengan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) juga dibahas tentang debt relief alias pengurangan atau refinancing utang di sejumlah negara berkembang. Ada beberapa hal catatan yang diberikan IMF pada Presiden Jokowi yaitu meminta agar Jokowi dapat ikut mendorong kesepakatan bersama terkait utang ini sebelum dimulainya acara puncak KTT G20.
    Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah G20 dan pertemuan puncak yang melibatkan pemimpin negara anggota dihelat November nanti di Bali. Para pemimpin negara G20 tidak ingin isu (utang) tersebut mendominasi percakapan, hanya karena kita membuat progres. 
    Peringatan disampaikan Georgiva karena IMF melihat saat ini hampir sepertiga dari negara-negara berkembang dan dua kali lipat dari proporsi negara berpendapatan rendah  berada dalam kesulitan utang.
    Situasi kian memburuk dengan kenaikan suku bunga di negara berkembang. Arus modal keluar dari negara berkembang juga terus berlanjut dan hampir satu dari tiga negara memiliki suku bunga 10 persen atau lebih. Termasuk negara berpendapatan menengah, seperti Sri Lanka dan Malawi, yang tengah mencari bantuan dana.
    Selain bertemu Jokowi, Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva juga mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, pada Minggu sore 17 Juli 2022. Georgieva berkunjung dan berkeliling ke pameran kain batik dan instalasi seni, tur department store, serta melihat relief patung peninggalan era Presiden Soekarno.
    Kristalina Georgieva bahkan diagendakan mengikuti pertemuan gabungan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas keramahan atas pengelolaan pertemuan G20 yang bijaksana di tengah latar belakang global yang semakin menantang. 

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan cekfakta TEMPO, video yang mengklaim presiden Jokowi dikejar Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) dan dipersilahkan mengisi cek berapapun jumlahnya, menyesatkan.
    Video tersebut diketahui merupakan gabungan beberapa foto dari peristiwa dengan waktu yang berbeda-beda. 
    Selama di Indonesia, Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, diketahui memiliki agenda seperti melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, pada Minggu sore 17 Juli 2022.
    Kristalina bahkan mengikuti pertemuan gabungan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Bali.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10411) Keliru, Kolase Foto tentang Krisis Ekonomi dan Krisis Pangan Amerika Serikat 2022

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 22/07/2022

    Berita


    Amerika Serikat disebut mengalami krisis ekonomi dan krisis pangan akibat pandemi dan diperparah oleh invasi Rusia telah menjalar ke berbagai belahan dunia. Hal tersebut disampaikan dalam sebuah video di akun TikTok yang diterima Tempo pada Selasa, 19 Juli 2022.
    Di awal video muncul narasi ‘Amerika Krisis Pangan! Akhirnya, Amerika Mengalami krisi Energi dan Pangan yang Sangat Buruk’.
    Tangkapan layar video di TikTok yang menyatakan krisis pangan di AS tahun 2022
    Video tersebut juga memperlihatkan kolase foto petugas dan masyarakat sedang mengangkat makanan yang ada di dalam kardus. Ada lagi antrian panjang mobil warga.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, menunjukkan foto-foto warga yang mengantri makanan dalam video tersebut tidak berkaitan dengan krisis ekonomi yang saat ini melanda Amerika Serikat.
    Alih-alih menghubungkannya dengan dampak invansi Rusia ke Ukraina. Seluruh kolase foto tersebut adalah peristiwa pada 2020, sebagai dampak pandemi Covid-19.
    Untuk memeriksa kolase foto tersebut, Tim Cek Fakta Tempo menggunakan reverse image Google, Yandex, dan Tineye. Berikut adalah fakta atas kolase foto-foto tersebut:
    Foto 1
    Pemeriksaan fakta foto 1
    Foto ini muncul di bagian awal video, namun sebenarnya tidak terkait dengan krisis pangan di Amerika Serikat ini. Faktanya, foto tersebut hasil jepretan fotografer Associated Press Gene J. Puskar yang dimuat di situs AP Images pada 2020. 
    AP memberikan keterangan peristiwa dalam foto itu adalah saat kotak makanan didistribusikan oleh Greater Pittsburgh Community Food Bank, melalui drive-thru dekat PPG Arena di pusat kota Pittsburgh, Jumat, 10 April 2020.
    Konteks pembagian makanan tersebut untuk merespon krisis selama pandemi Covid-19. Greater Pittsburgh Community Food Bank merupakan komunitas yang mengoperasikan dapur makanan dan membagikannya kepada keluarga yang membutuhkan di lingkungan Oakland, Pittsburgh. 
    Foto 2
    Pemeriksaan fakta foto 2
    Pada detik ke-14 terlihat antrian kendaraan dan orang-orang sedang berdiri di atas mobil. Tempo mendapatkan petunjuk dari The Guardian yang mempublikasikan foto tersebut pada 13 April 2020. Foto ini adalah karya fotografer Associated Press, William Luther.
    Texas Public Radio juga memuat foto ini pada 23 September 2020 dengan keterangan, “Orang-orang menunggu distribusi makanan oleh San Antonio Food Bank di Traders Village pada 9 April 2020. Sekitar 10.000 orang mencari bantuan ke San Antonio Food Bank. Kebutuhan atas bantuan pangan melonjak dalam beberapa pekan terakhir akibat wabah virus COVID-19. 
    Foto 3
    Pemeriksaan fakta foto 3
    Pada detik ke-25, seorang ibu tampak sedang duduk di atas sebuah truk pikap menunggu makanan di titik distribusi di Orem, Utah, Amerika Serikat pada 20 April 2020. Foto ini diterbitkan di Vox dengan judul The current hunger crisis in the US.
    Foto 4
    Pemeriksaan fakta foto 4
    Pada detik ke-48, terlihat foto dari udara yang memotret antrian mobil. Foto ini karya forografer Associated Press William Luther yang pernah dimuat di Time dengan keterangan, deretan mobil yang menunggu pendistribusian makanan dari Food Bank San Antonio, Texas pada 9 April 2020.
    The Washington Post juga memuat foto dengan keterangan yang sama. Antrian tersebut terjadi di tengah pandemi Covid-19 yang meningkatkan lonjakan permintaan makanan di Amerika Serikat.  
    Foto 5
    Pemeriksaan fakta foto 5
    Pada detik ke-36 muncul potongan gambar yang memperlihatkan dua orang pria sedang memasukkan kardus. Foto ini juga karya fotografer Associated Press yang pernah dimuat di CNN Indonesia pada 28 April 2020 dengan keterangan, petugas mendistribusikan kotak makanan ke mobil di Utah, Amerika Serikat. 
    Foto 6
    Pemeriksaan fakta foto 6
    Foto ini dimuat oleh CNN Indonesia pada 2020 dengan keterangan, sekitar 10 mobil bak terbuka membawa ratusan paket makanan untuk dibagikan kepada orang-orang yang kehilangan pekerjaan karena pandemi. Foto karya fotografer AP, Rick Bowmer.
    Foto 7
    Pemeriksaan fakta foto 7
    Pada menit ke-1:23 terlihat dua orang mengangkut bungkus makanan. Mereka adalah relawan yang ikut mendistribusikan makanan dari San Antonio Food Bank pada orang-orang yang telah mengantri di Traders Village, 9 April 2020. Foto ini jepretan fotografer The San Antonio Express melalui Associated Press, Ki Man Hui, yang dimuat ulang di dailytimes.com.
    Dari seluruh foto yang menjadi peristiwa 2020 tersebut, kemudian dihubungkan dengan tangkapan layar berita dari Associated Press yang menunjukkan pembagian makanan di Phoenix pada 29 Juni 2022. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan, 7 foto yang menunjukkan warga mengantri makanan sebagai dampak krisis ekonomi di Amerika Serikat adalah keliru.
    Foto-foto tersebut adalah peristiwa saat warga di beberapa negara bagian di AS terdampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10410) Keliru, Fenomena Aphelion 2022 Sebabkan Cuaca Dingin Ekstrem dan Picu Masalah Pernafasan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 21/07/2022

    Berita


    Beberapa unggahan di Facebook menyebut cuaca dingin ekstrem pada Juli 2022 akibat fenomena Aphelion dan akan lebih dingin dari tahun sebelumnya.
    “Dikabarkan bahwasanya mulai besok cuaca akan lebih dingin dan lebih dingin dari tahun lalu. Ini disebut fenomena Alphelian. Kita tidak hanya akan melihat tetapi juga mengalami efek dari Fenomena Alphelion yang akan berlangsung sampai bulan Agustus,” tulis salah satu akun pada 19 Juli 2022.
    Selain menyebabkan cuaca dingin, Aphelion diklaim dapat berdampak pada kesehatan seseorang seperti mengalami pegal-pegal dan tenggorokan terasa kering, demam, batuk dan masalah pernapasan terjadi.
    Tangkapan layar hoaks cuaca leboh dingin akibat fenomena Alphelion, yang beredar di Facebook.
    Hingga artikel ini ditulis unggahannya telah mendapatkan respon 181 kali komentar, 475 disukai, serta 1700 kali dibagikan.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil penelusuran Tempo menunjukkan informasi serupa hampir beredar setiap tahun di media sosial, sejak 2018. Klaim bahwa Aphelion menyebabkan suhu lebih dingin dan berdampak pada kesehatan seseorang adalah informasi yang tidak berdasarkan fakta.
    Menurut Chris Vaughan, seorang astronom amatir yang mengawasi kalender Night Sky, seperti dikutip Tempo dari situs Space, menjelaskan, peristiwa Aphelion adalah saat di mana Bumi memiliki jarak terjauh dengan matahari. Peristiwa ini terjadi pada Senin 4 Juli 2022, sekitar pukul 3 pagi EDT (0700 GMT). Di posisi Aphelion, bumi akan berjarak 94,51 juta mil (152,1 juta kilometer) dari matahari.
    Sementara bumi akan berada paling dekat dengan matahari—momen yang disebut perihelion—diperkirakan terjadi pada 4 Januari 2023. Saat itu jaraknya akan 91,4 juta mil (147,1 juta kilometer) dari matahari.
    Pada 7 Januari 2022, Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang mengatakan baik Perihelion maupun Aphelion tidak mempengaruhi suhu permukaan bumi secara langsung. Perubahan suhu juga dipengaruhi faktor klimatologis atau iklim.  
    Andi Pangerang menyampaikan bahwa intensitas matahari bervariasi antara 1321,5 W/m² (saat Aphelion) hingga 1412 W/m² (saat Perihelion) atau ±3,4% dari rata-ratanya (1366 W/m²) sehingga, suhu efektif di permukaan bumi hanya akan bervariasi ±2,4°C terhadap rata-ratanya (15°C). 
    Intensitas radiasi yang diterima di permukaan bumi juga dipengaruhi oleh sudut penyinaran yang merupakan ketinggian matahari saat tengah hari. Semakin tinggi matahari dari ufuk saat tengah hari, maka intensitas yang diterima akan semakin besar. Ketika matahari tepat  berada di Zenit (90°) atau di atas kepala kita saat tengah hari, maka intensitas matahari yang diterima akan maksimum dibandingkan dengan wilayah lainnya.
    Pesan berantai telah beredar sejak 2018
    Informasi keliru tentang Aphelion menyebabkan cuaca dingin dan mempengaruhi kesehatan seseorang, beredar pada 2018, 2021, dan 2022. 
    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pernah menerbitkan rilis pada 2018 dan 2021 untuk menanggapi informasi yang beredar. BMKG menjelaskan fenomena aphelion adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. 
    BMKG mengeluarkan rilis yang menjelaskan fenomena aphelion yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.
    Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal pada 2021 mengatakan, fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli-September). 
    Pada periode tersebut, wilayah Pulau Jawa hingga NTT menuju periode puncak musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur, berasal dari Benua Australia yang berada dalam periode musim dingin.
    Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia tersebut, menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Angin Monsun Dingin Australia. 
    Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.
    Pada 2021, Tempo pernah menerbitkan artikel untuk membantah klaim tersebut. Tempo mengutip pernyataan peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang. Menurut dia, suhu dingin ketika pagi hari saat itu, merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau. Hal itu disebabkan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan bumi yang dipantulkan kembali oleh awan.

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo, klaim yang mengatakan  fenomena aphelion menyebabkan cuaca lebih dingin dari tahun sebelumnya, adalah keliru. 
    Fenomena Aphelion telah berlangsung pada 4 Juli 2022. Pesan semacam ini beredar sejak 2018, meski telah dibantah beberapa kali oleh BMKG dan LAPAN.
    Aphelion tidak berdampak secara langsung pada kenaikan maupun penurunan suhu di permukaan bumi. 

    Rujukan