• (GFD-2023-14637) [SALAH] Eko Patrio Adakan Giveaway 30 Juta di Tiktok

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Siapa yang bisa menebak nama hewan diatas, saya janji kirimkan Rp30juta

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Tiktok yang mengatasnamakan Eko Patrio dengan nama akun @ekopatriosuper.berbagii tengah mengunggah sebuah video yang berisi konten tebak gambar yang disertai narasi jika ada yang berhasil menebak maka akan diberi hadiah uang senilai 30 juta rupiah.

    Namun setelah dicek profilnya, akun tersebut bukan lah akun asli milik Eko Patrio. Akun tiruan tersebut telah mengunggah banyak video dengan konten yang sama, yaitu konten giveaway. Pada bagian bio profil juga tertera sebuah link Whatsapp yang dapat diduga sebagai media untuk melakukan penipuan online.

    Sebagai tambahan informasi, akun Tiktok asli milik Eko Patrio adalah @ekopatriosuper yang memiliki follower sebanyak lebih dari 800 ribu. Pada bio akun milik Eko Patrio yang asli tersebut bahkan ia juga mencantumkan kalimat, “Hati2 PENIPUAN saya TIDAK Pernah buat kuis ditiktok jgn Bego-bego amat jd orang”.

    Kesimpulan

    Tidak benar bahwa Eko Patrio memberikan hadiah uang sebesar 30 juta rupiah di Tiktok melalui games tebak gambar, akun yang mengatasnamakan Eko Patrio tersebut dapat diindikasi sebagai akun penipuan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14636) [SALAH]: Gibran bawa uang sekarung untuk bagi-bagi di pondok Kyai Said

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Gibran bawa uang sekarun untuk di bagi2 di pondok Kyai Said, di mana ini bawaslu

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video singkat yang menampilkan Cawapres Gibran sedang memasuki sebuah ruangan di pondok Kyai Said. Terdapat narasi yang di tambahkan di video yang menjelaskan alasan Gibran datang adalah untuk bagi-bagi uang di pondok tersebut.

    Setelah dilakukan penelusuran, video dengan narasi tersebut adalah tidak benar.

    Said Aqil selaku mantan ketua umum PBNU menerima kunjungan Gibran di Ponpes Al-Tsaqafah. Adapun maksud kedatangan Gibran ke pondok pesantren tersebut adalah untuk memberikan dukungan untuk program pesantren yang lebih baik. Hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh Gibran saja tetapi juga dilakukan oleh ketiga pasangan Capres dan Cawapres.

    Adapun amplop yang berada didalam karung tersebut bukanlah uang melainkan gantungan kunci yang akan dibagikan kepada santri-santri di Pondok Pesantren tersebut.Dengan demikian, video yang memperlihatkan Gibran bagi-bagi uang di Pondok Kyai Said adalah tidak benar dengan kategori konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Video Cawapres Gibran sedang bertemu Kyai Said untuk bagi-bagi uang adalah tidak benar. Video tersebut telah dimanipulasi dengan kalimat yang memprovokasi.

    Rujukan

  • (GFD-2023-14635) Cek Fakta: Tidak Benar Nyamuk Wolbachia Sebabkan Radang Otak

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 Desember 2023.
    Klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak berupa tulisan sebagai berikut.
    "Bismillah, Indonesia menjadi negara uji coba nyamuk Wolbachia.
    Wolbachia sendiri merupakan bakteri simbiotik yang secara alami ada pada hampir 70 persen spesies serangga di dunia, termasuk nyamuk.
    Dampak buruknya kita akan kena radang otak.
    Tonton sampai kelar, salah satu dampak dari utang negara, Indonesia mudah di setir negara pemberi utang.
    Apa nda bahaya Tah !!!!"
    Benarkah nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak, dalam artikel berjudul "Guru Besar UI Jelaskan Bakteri Wolbachia Tidak Menginfeksi Manusia" yang dimuat situs Liputan6.com, Guru Besar Ilmu Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia Prof Anom Bowolaksono menjelaskan, bakteri Wolbachia tidak menginfeksi manusia. Lebih lanjut, Anom mengatakan, bakteri tersebut merupakan bakteri alami yang terdapat di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk.
    Anom juga menjelaskan, nyamuk yang telah berbakteri Wolbachia tidak berkaitan dengan penyakit radang otak atau Japanese encephalitis seperti yang belakangan banyak menjadi perbincangan di media sosial.
    Dia menjelaskan, radang otak Japanese encephalitis memang disebarkan oleh nyamuk, namun jenisnya berbeda dari nyamuk penyebab DBD. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit radang otak tersebut adalah nyamuk Culex.
    Dalam artkel berjudul "Apakah Nyamuk Wolbachia Berbahaya? Ini Kata Peneliti UGM" yang dimuat Liputan6.com, pada 21 November 2023, Peneliti Pusat kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada sekaligus anggota peneliti World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta Riris Andono Ahmad mengatakan nyamuk Wolbachia aman bagi manusia. Nyamuk jenis ini tidak bisa menginfeksi manusia.
    Bahkan, bakteri Wolbachia tidak mencemari lingkungan biotik dan abiotik. Wolbachia adalah bakteri yang secara alami ada pada hampir 70 persen spesies serangga di dunia, termasuk lalat, lebah, kupu-kupu, dan nyamuk.
    Teknologi ini terbukti ampuh untuk menurun kasus demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia mampu menurunkan kasus dengue sebesar 77,1 persen.
    Bahkan, teknologi Wolbachia untuk pengendalian Dengue telah direkomendasikan oleh WHO Vector Control Advisory Group sejak 2021.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim nyamuk Wolbachia menyebabkan radang otak tidak benar.
    Nyamuk yang telah berbakteri Wolbachia tidak berkaitan dengan penyakit radang otak atau Japanese encephalitis seperti yang belakangan banyak menjadi perbincangan di media sosial.
    Dia menjelaskan, radang otak Japanese encephalitis memang disebarkan oleh nyamuk, namun jenisnya berbeda dari nyamuk penyebab DBD. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit radang otak tersebut adalah nyamuk Culex.
     
  • (GFD-2023-14634) Fact-Check Audience in Indonesia 2022

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/12/2023

    Berita

    Survey Format Penulisan Cek Fakta, di Indonesia, upaya memerangi informasi palsu telah dilakukan oleh berbagai macam pihak dan salah satunya adalah kolaborasi Cekfakta.com yang diinisiasi oleh AJI, MAFINDO dan AMSI, sejak tahun 2018. Cekfakta.com aktif melakukan pengecekan fakta, dan mendistribusikan ke publik luas baik melalui media atau ataupun kanal Cekfakta.com. Hanya saja pada banyak kasus, tingkat keterbacaan dan sebaran hasil cek fakta tidak setinggi hoaks itu sendiri.

    Karena itu Asosiasi Media Siber Indonesia dan Cekfakta.com memandang pentingnya mengadakan sebuah survei kepada masyarakat pembaca aktif media online dan hasil cek fakta, serta pengguna aktif media sosial. Tujuannya untuk mendapatkan masukan yang kredibel terkait dengan penulisan konten cek fakta yang menarik, serta bentuk format penyajian yang atraktif yang sesuai dengan kebutuhan publik.

    Diharapkan, dengan masukan informasi dari survei ini, keterbacaan hasil cek fakta dapat meningkat secara signifikan. Hasil riset ini akan digunakan untuk merumuskan panduan penulisan, format produk cek fakta dan distribusinya.

    Hasil riset bisa didownload di: https://bit.ly/Download-Fact-Check-Audience-in-Indonesia-2022

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan