• (GFD-2022-10433) Keliru, Ibu Hamil Peserta BPJS Kesehatan Melahirkan di Tepi Jalan karena Ditolak Rumah Sakit

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/08/2022

    Berita


    Kolase foto yang memperlihatkan seorang ibu hamil terlentang di tepi jalan, beredar di internet dengan klaim bahwa terpaksa melahirkan di tepi jalan setelah pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu ditolak rumah sakit.
    Di internet kolase foto tersebut dimuat situs ini pada 6 Agustus 2022 dengan judul, Ditolak Rumah Sakit Karna Pengguna BPJS, Wanita Ini Terpaksa Melahirkan di Pinggir Jalan. Di dalam isi artikel, menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di Durgapur, India.
    Gambar seorang ibu melahirkan di pinggir jalan akibat ditolak oleh rumah sakit, beredar di Facebook.
    Benarkah kolase foto peserta asuransi BPJS Kesehatan terpaksa melahirkan di tepi jalan karena ditolak pihak rumah sakit?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut di internet dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.Hasilnya, wanita dalam kolase foto di atas melahirkan saat dalam perjalanan menuju rumah sakit bersalin. 
    Selama persalinan, wanita itu dibantu suaminya dan beberapa warga. Peristiwa itu terjadi di Malang, Jawa Timur, pada September 2016.
    Foto-foto yang identik pernah dimuat situs berita Surya.co.id pada 13 September 2016 dengan judul, Heboh, Seorang Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan.
    Dalam artikel dijelaskan bahwa foto-foto tersebut pertama kali diunggah ke Facebook oleh akun Poponk Uye. Pengunggah foto, Poponk Uye kepada Surya, membenarkan peristiwa itu. Dia menuturkan bahwa ibu dan suaminya berasal dari Kecamatan Kedungkandang.
    Ia berjuang melahirkan sang anak. Pukul 14.57 WIB, bayi laki-laki yang terlihat sehat lahir. Selama proses perjuangan melahirkan itu kehebohan terjadi. Warga panik dan bingung hendak menolong.
    Poponk membantu dengan menyangga kepala si ibu. Sang suami berada di sisi kaki si istri, dan tak berselang lama, bayinya keluar. Warga lain memanggil ambulans.
    Selang sekitar tiga menit setelah bayi lahir, mobil ambulans datang. Saat ambulans tiba, leher bayi masih terlilit tali pusar. Seorang ibu berjilbab berwarna coklat, membantu mengurai lilitan tali pusar itu. Sekitar 20 menit bayi lahir, barulah mobil ambulans bergerak menuju rumah sakit.
    Foto jepretan wartawan Surya.co.id.
    Dilansir dari Merdeka.com, wanita yang melahirkan di tepi jalan itu diketahui bernama Kunti Setiolestari.
    Poponk menceritakan, perjuangan penuh empati itu. Sekitar pukul 14.30 WIB, kata dia, pasangan suami istri itu berjalan dari arah Kedung Kandang, Kota Malang.
    Kunti yang merasakan hendak lahiran semula akan dibawa ke rumah sakit ibu dan anak yang berjarak sekitar antara 50-100 meter dari lokasi melahirkan tersebut.
    Namun, kata Poponk, tiba-tiba laju sepeda motor suami Kunti berhenti di sekitar SMK-PU Malang Jalan Simpang LA Sucipto. Mungkin saat itu, Kunti sudah tak bisa menahan lagi.
    "Saya kira ada apa? Ternyata seorang ibu tengah berjuang melahirkan bayinya, kemudian beberapa warga berdatangan berusaha untuk menolong," katanya yang saat itu kebetulan melintas.
    Peristiwa di Durgapur
    Narasi yang menyertai kolase foto di atas identik dengan artikel yang dimuat sebuah situs di India pada 18 Juli 2020 dengan judul, Durgapur: Woman gives birth on road after district hospital denies admission.
    Durgapur woman gives birth on road after district hospital denies admission
    Dalam artikelnya, seorang wanita di India bernama Puja Shaw dilaporkan melahirkan bayi di pinggir jalan, Durgapur, Benggala Barat, pada 18 Juli 2020.
    Ibu Puja Shaw, Titha Goswami, menyebut peristiwa itu terjadi usai anaknya ditolak masuk ke rumah sakit Sub-Divisi Durgapur.
    "Para dokter menolak menangani Puja meskipun dia sudah merasakan sakit jelang persalinan. Putri saya harus melahirkan di pinggir jalan karena kami tidak punya pilihan lain,” ujar Goswami.
    Menurut Hakim Sub-Divisi Durgapur, Anirban Koley, Puja dan bayinya yang baru lahir dibawa ke rumah sakit segera setelah dia tahu tentang kejadian itu.
    "Saya mendengar bahwa seorang wanita yang tinggal di jalan ini melahirkan di luar rumah sakit karena kondisinya yang buruk. Segera setelah saya mendengar berita itu, saya membuat laporan,” ujarnya.
    Meskipun ada protes dari para dokter, Puja dan bayinya akhirnya mendapatkan perawatan. “Keduanya dalam kondisi stabil,” kata Koley. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, kolase foto dengan klaim peserta asuransi BPJS Kesehatan terpaksa melahirkan di tepi jalan karena ditolak pihak rumah sakit, keliru. 
    Foto tersebut adalah peristiwa saat seorang wanita di Malang, Jawa Timur, melahirkan di jalan pada September 2016. Perempuan tersebut melahirkan di jalan bukan karena ditolak oleh RSUD. 
    Sementara narasi yang menyertai kolase foto di atas merupakan peristiwa yang berbeda. Wanita bernama Puja yang melahirkan di jalan karena sempat ditolak pihak rumah sakit terjadi di Durgapur, Benggala Barat, India pada 18 Juli 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10432) Sebagian Benar, Klaim Sekolah di Jepang Larang Siswa Perempuan Gunakan Gaya Rambut Kuncir Kuda

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 08/08/2022

    Berita


    Beredar unggahan kolase foto di media sosial Instagram dengan klaim bahwa sekolah-sekolah di Jepang telah melarang siswa perempuannya untuk memakai gaya rambut yang dikuncir kuda. Gaya rambut kuncir kuda yang menunjukkan tengkuk leher, diklaim dapat membangkitkan birahi lawan jenis. 
    Akun tersebut juga mengutip pemberitaan CNBC Indonesia. Selain larangan di atas, mereka juga tidak boleh mewarnai rambut. Apabila warna atau gaya alami rambut bukan hitam atau lurus, maka murid diharuskan untuk membuktikan fakta itu.
    Tangkapan layar akun Instagram yang mengklaim larangan menguncir rambut dengan gaya tertentu bagi siswa di Jepang.
    Hingga artikel ini diturunkan, unggahan pada 29 Juli 2022 tersebut sudah disukai 44,7 ribu lebih.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim, Tim Cek Fata Tempo mengunjungi situs CNBC Indonesia, sebagai sumber yang dikutip akun di atas. Tempo menemukan berita berjudul “Sekolah Jepang Larang Rambut Siswi Dikuncir Kuda, Kenapa?” yang diunggah pada 14 Maret 2022. 
    Paragraf pertama dan kedua identik dengan kalimat yang ditulis akun di postingannya. Seperti di bawah ini:
    Beberapa sekolah di Jepang telah menerapkan peraturan yang cukup unik, yakni melarang para siswi mengikat rambut dengan gaya ekor kuda. Bukan tanpa sebab, hal itu dianggap dapat meningkatkan gairah seksual para murid pria di Jepang.
    Akun ini juga mengutip New York Post, tentang mantan guru sekolah menengah Jepang Motoki Sugiyama, yang telah mengajar selama 11 tahun. Berdasarkan informasi yang didapatnya dari otoritas sekolah, gaya rambut kuncir kuda yang menunjukkan tengkuk leher bisa membangkitkan gairah dari lawan jenis.
    Paragraf lain yang juga dikutip adalah:
    "Larangan kuncir ekor kuda bukan satu-satunya yang harus diikuti oleh siswi di Jepang. Peraturan lain juga mencakup pengawasan ketat pada warna pakaian dalam, warna kaus kaki, dan bentuk alis.”
    Dalam sebuah artikel berjudul “Aturan Absurd di Sekolah Jepang: Rambut Murid Perempuan Dilarang Dikuncir Kuda” di Vice.com, seorang guru di Jepang Bernama Motoki Sugiyama mengaku telah menyaksikan langsung betapa anehnya peraturan-peraturan yang berlaku di tempatnya mengajar dulu. Dari lima sekolah di prefektur Shizuoka, berjarak 144 kilometer arah barat daya Tokyo, semuanya tidak mengizinkan siswi mengikat rambut gaya kuncir kuda. Alasannya? Karena khawatir leher para murid “mengundang” syahwat.
    “Pihak sekolah khawatir murid laki-laki tidak bisa berhenti ngeliatin perempuan. Alasannya mirip aturan pakaian dalam berwarna putih,” terangnya kepada VICE World News. Di Jepang, murid perempuan wajib mengenakan pakaian dalam putih agar tidak terawang dan mencegah hal yang tidak-tidak.
    Namun tidak ada data statistik yang menunjukkan berapa banyak sekolah di seluruh Jepang yang masih menerapkan larangan gaya rambut kuncir kuda. Akan tetapi, survei tahun 2020 menemukan satu dari 10 sekolah di prefektur Fukuoka belum mencabut peraturan tersebut.
    Media Inggris, the Guardian, menyebutkan dalam laporannya bahwa aturan kontroversial tentang gaya rambut dan pakaian dalam akan dihapus di sekolah menengah yang dikelola oleh pemerintah metropolitan Tokyo, setelah mendapat tekanan dari siswa.
    Hampir 200 sekolah menengah umum dan lembaga pendidikan lainnya akan mencabut lima peraturan, termasuk satu peraturan yang mengharuskan siswa berambut hitam, mulai April, kata Mainichi Shimbun, mengutip sumber resmi.
    Surat kabar itu mengatakan aturan yang menentukan warna pakaian dalam siswa dan larangan gaya rambut "dua blok" - pendek di belakang dan samping dan lebih panjang di atas - juga akan dibatalkan.
    Sementara itu dilansir dari CNN, perubahan kebijakan mulai berlaku pada awal tahun ajaran baru pada 1 April 2022. Langkah itu dilakukan setelah dewan pendidikan Tokyo melakukan survei tahun lalu yang menanyakan pandangan sekolah, siswa, dan orang tua tentang kebijakan tersebut.
    Sekolah-sekolah di Fukuoka, di pulau Kyushu, juga memiliki peraturan yang membatasi gaya rambut siswa dan mendikte warna dan pola pakaian dalam mereka, menurut surat kabar Jepang Asahi Shimbun.
    Seperti Tokyo, Fukuoka melakukan survei publik tahun lalu, media Jepang Asahi Shimbun melaporkan bahwa siswa aturan berpakaian menyebabkan mereka stres dan membatasi ekspresi diri mereka.
    Pemeriksaan Foto
    Tim Cek Fakta Tempo juga menelusuri foto yang diunggah akun Instagram di atas. Foto tersebut adalah dua foto berbeda yang diedit menjadi sebuah foto dan diberi narasi. 
    Menggunakan Yandex Image dan Google Lens, Tempo menemukan bahwa foto pertama pernah diunggah di Galeri Foto laman situs berbahasa Korea Ruliweb.com pada 22 November 2015. Situs ini adalah situs hobby khususnya para gamer.
    Foto kedua adalah foto pemilik akun Instagram yang diunggah pada 11 Mei 2021. “Saat suhu naik ketegangan saya meningkat,” demikian keterangan foto berbahasa Jepang tersebut.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa  sekolah-sekolah di Jepang telah melarang siswa perempuannya untuk memakai gaya rambut yang dikuncir kuda adalah sebagian benar.
    Setidaknya ada lima sekolah di prefektur Shizuoka, berjarak 144 kilometer arah barat daya Tokyo yang tidak mengizinkan siswinya mengikat rambut gaya kuncir kuda.
    Belum ada data statistik terkini yang menunjukkan berapa banyak sekolah di seluruh Jepang yang masih menerapkan larangan gaya rambut kuncir kuda. Namun survei pada tahun 2020 menemukan satu dari 10 sekolah di prefektur Fukuoka belum mencabut peraturan tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10431) Menyesatkan, Video Bekas Telapak Kaki Nabi Adam Ada di Aceh

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/08/2022

    Berita


    Sebuah video berjudul "Bekas Telapak Kaki Nabi Adam Ada di Aceh", beredar di Facebook pada 3 Agustus 2022. Video itu menampakkan jejak kaki raksasa di atas bebatuan di area lepas pantai. 
    Video berdurasi 5:23 menit itu menjadi viral karena ditonton sebanyak 82 ribu dan disukai 3,6 ribu serta 106 komentar. 
    Tangkapan layar sebuah video di Facebook yang mengklaim jejak telapak kaki Nabi Adam ada di Aceh

    Hasil Cek Fakta


    Video itu sendiri berisi dua bagian cerita tentang telapak kaki raksasa yang berada di Adam’s Peak Sri Lanka dan di Tapaktuan, Aceh Selatan. 
    Menurut situs Britannica, Adam’s Peak atau Puncak Adam adalah gunung di barat daya Sri Lanka (Ceylon) dengan tinggi 2.243 m. Menurut surat kabar Jepang, Mainichi, gunung tersebut dihormati oleh umat Budha, Hindu, Islam dan Kristen, sekaligus melambangkan tempat peleburan agama tersebut. 
    Kuil Buddha di puncak gunung adalah rumah bagi "jejak kaki" raksasa berukuran panjang sekitar 173 sentimeter, dengan lebar 79 sentimeter di bagian jari kaki dan 74 sentimeter di bagian tumit. 
    Menurut tradisi Buddhis setempat, cetakan kaki itu ditinggalkan oleh Buddha sendiri selama kunjungan ketiga dan terakhirnya yang legendaris ke Sri Lanka 2.580 tahun silam. Dipercaya bahwa orang pertama yang menemukan "Jejak Kaki Suci" adalah Raja Valagambahu (104-76 SM) saat dia diasingkan di hutan belantara pegunungan.
    Meskipun umat Buddha merupakan mayoritas dari mereka yang menghormati jejak kaki, Sri Pada juga merupakan situs suci bagi umat Hindu, Muslim, dan Kristen. Ketika orang-orang Kristen Portugis datang ke pulau itu pada abad ke-16, mereka mengklaim bahwa jejak itu adalah jejak kaki St. Thomas yang menurut legenda, pertama kali membawa agama Kristen ke Sri Lanka. 
    Orang Hindu percaya bahwa jejak kaki adalah jejak Siwa. Dan akhirnya, Muslim mencatatnya sebagai buatan Adam ketika dia berdiri dengan satu kaki selama seribu tahun penebusan dosa. Dari tradisi inilah nama "Puncak Adam" muncul.
    Sedangkan video jejak kaki di bagian kedua memang benar terletak di Desa Gampong Pasar, Tapaktuan, Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Cerukan tersebut berbentuk telapak kaki lengkap dengan lima jarinya, berukuran 6x2,5 meter.
    Dikutip dari CNN Indonesia, misteri telapak kaki raksasa itu berawal dari legenda seorang pertapa sakti bertubuh raksasa bernama Syekh Tuan Tapa yang taat kepada Allah SWT. Saat tengah bersemedi, Syekh Tuan Tapa terusik oleh pertempuran seorang raja dari Kerajaan Asralanoka asal Samudra Hindia yang hendak mengambil anaknya yang dari dua naga.
    Syekh Tuan Tapa lalu keluar dari gua untuk membantu sang raja yang tengah kesusahan di tengah lautan. Jejak kakinya saat melompat tersisa di situs ini. Setelah pertempuran sengit itu, dua naga tewas di tangan Syekh Tuan Tapa yang bersenjatakan tongkat kayu dan sang raja bisa kembali mendapatkan anaknya.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan video berjudul “Bekas Telapak Kaki Adam Ada di Aceh” adalah menyesatkan. 
    Video itu sendiri berisi dua bagian dari fenomena alam yang menampakkan cetakan mirip kaki manusia raksasa  yang terdapat di Puncak Adam, Sri Lanka, serta di Aceh Selatan. 
    Cetakan mirip kaki manusia di Aceh Selatan merujuk legenda kisah Tuan Tapa yang bertarung dengan dua naga. 
    Sedangkan jejak kaki di Puncak Adam Sri Lanka dipercaya oleh Muslim sebagai jejak kaki Adam. Menurut tradisi Buddhis setempat, cetakan kaki itu ditinggalkan oleh Budha sendiri selama kunjungan ketiga dan terakhirnya yang legendaris ke Sri Lanka 2.580 tahun silam. Tradisi Hindu mempercayai itu jejak Dewa Siwa, sedangkan umat Kristen mempercayainya sebagai jejak St. Thomas.
    Belum ada penelitian arkeologi yang memberikan jawaban atas cetakan mirip kaki manusia itu. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10430) Keliru, Video Perang Amerika Serikat dan Taiwan Melawan Cina Picu Perang Dunia III

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 05/08/2022

    Berita


    Sebuah video diklaim sebagai perang Amerika Serikat (AS) dan Taiwan melawan Cina memicu Perang Dunia III.
    Video memperlihatkan pesawat terbakar dan tembakan tank anti serangan udara beredar di media sosial. Video ini dibagikan seiring meningkatnya ketegangan yang dipicu kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, ke Taiwan.
    Di Facebook, video berdurasi 6 jam 35 menit tersebut dibagikan oleh akun ini pada 3 Agustus 2022. “BREAKING / USA & Taiwan Vs China / World War 3 Loading…?,” tulis akun tersebut.
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook tentang Perang Dunia 3 antara AS, Taiwan, dan Cina.
    Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 7.900 kali dan mendapat 48 komentar.
    Apa benar ini video perang AS dan Taiwan melawan Cina yang memicu perang dunia ketiga?

    Hasil Cek Fakta


    Video di atas bukanlah perang AS dan Taiwan melawan Cina, melainkan gabungan potongan video kecelakaan pesawat di Rusia dan video game simulasi perang.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut. Selanjutnya penelusuran dilakukan dengan menggunakan reverse image Google dan Yandex.
    Video 1
    Gambar di kanan adalah asal video yang diunggah oleh kanal berbahasa Rusia, Top News, pada 9 April 2021
    Video pesawat terbakar identik dengan video yang pernah diunggah ke YouTube oleh kanal berbahasa Rusia, Top News, pada 9 April 2021. Setelah melalui alih bahasa, video tersebut berjudul, “Cuplikan kecelakaan pesawat SSJ 100 di bandara Sheremetyevo pada tahun 2019.”
    Kanal YouTube terverifikasi, CNA, juga memuat video yang identik pada 6 Mei 2019 dengan judul, “Russian passenger plane catches fire during emergency landing in Moscow.”
    Menurut kanal tersebut, empat puluh satu orang di dalam pesawat penumpang maskapai Aeroflot Rusia tewas pada Minggu (5 Mei) setelah pesawat terbakar saat pendaratan darurat di bandara Sheremetyevo Moskow, kata penyelidik Rusia.
    Dilansir dari BBC, empat puluh satu orang tewas setelah sebuah pesawat Rusia melakukan pendaratan darurat dan terbakar tepat setelah lepas landas dari bandara Sheremetyevo Moskow. Video dramatis menunjukkan penumpang menggunakan slide pintu darurat untuk menyelamatkan diri dari pesawat Aeroflot yang terbakar.
    Video 2
    Gambar kanan adalah asal video simulasi perang yang diunggah kanal YouTube Compared Comparison
    Video saling tembak antara jet tempur dengan tank anti serangan udara identik dengan video yang pernah diunggah ke YouTube oleh kanal Compared Comparison pada 2 Januari 2021 dengan judul, “A-10 Warthog vs Anti-Air Tank - Missiles and Tracers firing - GAU-8 Avenger - ArmA 3 Simulation.”
    Pada 29 Januari 2022, kanal yang sama juga mengunggah video identik lainnya  dengan judul, “Fighter Jet shot down by C-RAM - Phalanx CIWS - Military Simulation - ArmA 3.”
    Video-video simulasi perang ARMA 3 juga marak beredar di media sosial pada awal invasi Rusia ke Ukraina.
    Potongan video simulasi perang ARMA 3 yang marak beredar di media sosial pada awal invasi Rusia ke Ukraina.
    Konflik China-Taiwan
    Berdasarkan arsip berita Tempo, Beijing baru-baru ini memperingatkan operasi militer setelah imbauan soal kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi ke wilayah itu diabaikan. Sebelumnya, kekhawatiran serangan ke pulau itu disebabkan oleh Invasi Rusia ke Ukraina.
    Nancy Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa, 2 Agustus 2022, memicu amarah Cina yang menolak kunjungannya ke wilayah tersebut.
    Sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi, Kementerian Pertahanan Cina menyatakan, pasukan militernya siaga tinggi dan akan meluncurkan "operasi militer yang ditargetkan".
    Secara terpisah, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat mengatakan akan melakukan operasi militer gabungan di dekat Taiwan mulai Selasa malam.
    Komando Teater Timur mengatakan, latihan tersebut akan mencakup latihan gabungan udara dan laut di utara, barat daya dan tenggara Taiwan, penembakan langsung jarak jauh di Selat Taiwan, dan peluncuran uji coba rudal di laut timur Taiwan.
    Sedangkan kantor berita negara China, Xinhua, sebelumnya mewartakan soal latihan tembakan langsung dan latihan lain di sekitar Taiwan digelar dari Kamis hingga Minggu.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim perang AS dan Taiwan melawan Cina yang memicu Perang Dunia III, adalah keliru. 
    Video di atas bukanlah perang AS dan Taiwan melawan Cina, melainkan video suntingan yang menggabungkan peristiwa kecelakaan pesawat di Rusia pada Mei 2019 dengan video game simulasi perang ARMA 3.

    Rujukan