• (GFD-2022-10441) Sebagian Benar, Ratusan Minyak Goreng Tumpah Ruah di Laut Jawa

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 11/08/2022

    Berita


    Video berdurasi 17 detik diklaim merupakan peristiwa evakuasi ribuan kemasan minyak goreng di laut Jawa beredar di Instagram.
    Video itu berisi seorang pria dengan pelampung berada di antara minyak goreng kemasan dan mengumpulkan ke kapal. Video ini diunggah di salah satu akun Instagram pada 1 Agustus 2022 dengan narasi:
    “Evakuasi Manusia, Evakuasi Minyak Goreng. Ratusan minyak goreng kemasan tumpah ruah di tengah laut. Belum diketahui apa penyebabnya, namun terlihat beberapa pemuda mengevakuasinya kembali ke atas kapal. Menurut informasi kejadian ini di sekitar laut Jawa. Semoga saja semua minyak ini dapat dievakuasi tanpa meninggalkan bekas / sampah plastik bekas minyak yang tumpah”
    Potongan video yang beredar di Instagram tentang minyak goreng tumpah di Laut Jawa
    Hingga artikel ini ditulis, unggahannya sudah mendapatkan respon 25 kali disukai. 

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa mengapungnya minyak goreng kemasan tersebut tidak terjadi di laut Jawa, melainkan di perairan laut Riau. Minyak goreng kemasan itu tumpah setelah kapal yang mengangkutnya mengalami kecelakaan. 
    Untuk membuktikan klaim diatas, Tempo mula-mula memfragmatasi video itu menjadi beberapa gambar dengan menggunakan tools InVID. Selanjutnya diverifikasinya dengan menggunakan tools Google Image dan Yandex Image. Hasilnya, peristiwa tersebut telah diberitakan oleh sejumlah media online.  
    Dikutip dari Detik.com, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra mengatakan ratusan minyak goreng kemasan yang mengapung di laut disebabkan kecelakaan kapal kargo yang mengangkut bahan pokok.
    Kecelakaan kapal itu terjadi di Selat Malaka, perairan Riau. Minyak goreng kemasan yang tumpah ke laut adalah milik produsen minyak goreng merek Fortune.
    Sebelumnya dikutip dari Sindo, kapal kargo Aneka Maju muatan bahan pokok yang berlayar dari Tanjung Balai menuju tujuan Tanjung Pinang, Kepulauan Riau tenggelam di Selat Malaka, perairan Riau pada Minggu, 30 Juli 2022. Seluruh ABK dilaporkan selamat, namun muatan kapal tumpah ke laut. 
    Dilansir dari Tribun Batam, momen saat kapal kargo tenggelam pertama kali dibagikan oleh seorang kru kapal, ketika kapal yang mereka naiki karam di Selat Malaka. Dalam video yang diunggah semua kru kapal (ABK) terlihat panik dan bergegas menggunakan pelampung sebelum kapal tenggelam.
    Video amatir detik-detik tenggelamnya kapal kargo tersebut diunggah Tribun Jateng dikanal YouTube-nya pada 1 Agustus 2022. 

    Kesimpulan


    Hasil pemeriksaan fakta oleh Tempo, video berdurasi 17 detik yang diklaim merupakan peristiwa evakuasi ribuan kemasan minyak goreng di laut Jawa, sebagian benar. 
    Peristiwa itu merupakan kecelakaan kapal kargo yang terjadi di perairan laut Riau. Ratusan minyak goreng kemasan yang terapung di laut muatan kapal kargo tersebut. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10440) Keliru, Foto Seorang Bocah Meninggal karena Ponsel Disembunyikan Orang Tuanya

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/08/2022

    Berita


    Sebuah situs menurunkan artikel berita lengkap dengan foto bahwa telah terjadi peristiwa seorang bocah meninggal gantung diri lantaran ponselnya disembunyikan orang tua, Senin, 8 Agustus 2022. 
    Peristiwa tersebut diklaim terjadi di Desa Banjarkejen, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sekitar pukul 09.00. Bocah meninggal lantaran frustasi setelah handphone miliknya disembunyikan oleh orang tuanya.
    Korban diketahui pertama kali oleh ayahnya sendiri saat pulang dari berjualan sayur. 
    Tangkapan layar foto yang beredar di Facebook soal penemuan mayat anak gantung diri akibat handphone disembunyikan oleh orang tuanya.

    Hasil Cek Fakta


    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menunjukkan bahwa foto yang dimuat dalam artikel tersebut, merupakan akibat pembunuhan, bukan meninggal gantung diri karena ponselnya disembunyikan oleh orang tua.  
    Dengan reverse image tool dari Bing dan Google, Tempo menemukan bahwa foto tersebut pernah dimuat di situs Bimakini.com pada 14 Mei 2020. Bocah berusia 10 tahun tersebut asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditemukan dalam posisi tergantung dan sudah tidak bernyawa. 
    Berbekal informasi itu, Tempo menelusuri pemberitaan di kanal YouTube. Kanal Tribun memuat dari video yang beredar di media sosial yang menampakkan seorang pria menggotong bocah yang ditutup dengan kain. Suasana olah TKP itu juga dimuat di kanal Indosiar   pada 18 Mei 2020. Bentuk dan warna rumah sama dengan yang ada dalam foto. 
    Dikutip dari Inside Lombok, Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo SIK pada 16 Mei 2020 menyampaikan, korban diperkosa lalu kemudian dibunuh dan digantung oleh pelaku di depan kamar kos yang dihuni korban bersama keluarganya.  
    Dengan demikian foto itu tidak terkait dengan kematian seorang anak karena ponselnya disembunyikan oleh orang tua. 
    Dikutip dari Radar Bromo, anak media dari Harian Jawa Pos, korban meninggal berinisial AA dan merupakan siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah di Desa Banjarkejen. Korban ditemukan tewas pada Minggu, 17 November 2019 pagi. 
    Dia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dapur rumahnya. Insiden itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 09.00. Tewasnya korban diketahui pertama kalinya orang bapaknya sendiri, saat pulang dari keliling jualan sayur. 
    Kanit Reskrim Polsek Pandaan Ipda Budi Luhur mengatakan saat jenazah diperiksa terdapat ada bekas jeratan tali tambang di lehernya. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. 
    Motif korban nekat gantung diri diduga kuat karena frustasi handphone disembunyikan orang tuanya. Selama ini ditengarai ia kecanduan bermain game dengan ponsel. 

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan foto yang dikaitan dengan bocah meninggal gantung diri karena ponselnya disembunyikan adalah keliru. 
    Foto yang dimuat tanpa keterangan itu adalah peristiwa bocah yang meninggal karena diperkosa lalu dibunuh. Peristiwa tersebut menimpa seorang bocah berusia 10 tahun di Bima pada Mei 2020. 
    Sementara isi artikel yang menyebut kematian seorang bocah dengan gantung diri karena ponselnya disembunyikan orang tuanya, adalah peristiwa pada 17 November 2019.  

    Rujukan

  • (GFD-2022-10439) Keliru, Klaim Hewan Dabbah Muncul di Israel sebagai Pertanda Kiamat

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 10/08/2022

    Berita


    Thumbnail yang memperlihatkan seekor hewan melata menyerupai ular dengan sepasang kaki depan beredar di media sosial, dengan narasi Dabbah telah muncul di Israel sebagai pertanda kiamat.
    Di Facebook, gambar tersebut dibagikan dengan narasi, “Innalilahi wa innailaihi rojiun Dabah Telah Muncul Di Israel Binatang Kiamat Semoga Kita Dalam Lindungan Allah.”
    Tangkapan layar foto yang beredar di Facebook, diklaim sebagai hewan pembawa tanda kiamat
    Apakah benar gambar binatang menyerupai ular berkaki depan di atas merupakan Dabbah, hewan yang menjadi pertanda datangnya kiamat?

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim di atas, tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital gambar tersebut dengan menggunakan reverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, hewan tersebut dikenal sebagai Mexican Mole Lizard atau Bipes biporus, sejenis kadal yang ditemukan di Semenanjung Baja Meksiko.
    Video yang memperlihatkan hewan yang identik dengan gambar di atas pernah dimuat ke Youtube oleh kanal National Geographic pada 11 Juli 2017 dengan judul, Bizarre 'Legless' Lizard Has T-Rex Arms | National Geographic.
    Video lainnya juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal bioGraphicMagazine pada 26 Juli 2017 dengan judul, Bipes Aren't Coming for You | bioGraphic.
    Menurut keterangan video tersebut, hanya sedikit orang yang akan membayangkan apa yang merayap di bawah permukaan lanskap gurun Baja California Sur di Meksiko. Tapi tentu saja, ini adalah rumah kadal mol Meksiko (Bipes biporus), salah satu makhluk paling aneh yang pernah Anda harapkan untuk dilihat—dan salah satu yang paling penting secara ekologis di kawasan ini.
    Pada 19 November 2018, video yang memperlihatkan hewan yang identik juga pernah diunggah ke Youtube oleh kanal terverifikasi Ben G Thomas. Video tersebut diberi judul, The Mexican Mole Lizard - Animal of the Week.
    “Minggu ini kita melihat Mexican Mole Lizard (Bipes biporus) yang tampak aneh, sejenis amphisbaenian yang memiliki sepasang kaki depan,” bunyi keterangan video tersebut.
    Dikutip dari National Geographic, ahli herpetologi Sara Ruane dari Universitas Rutgers-Newark bersama sejumlah mahasiswa pascasarjana University of California Berkeley Kaitlyn Kraybill-Voth yang mengambil video, memasang perangkap untuk survei keanekaragaman hayati umum sebagai bagian dari kursus lapangan Kepulauan dan Laut di San Juanico, Baja California Sur.
    Mexican mole lizard, dilansir dari National Geographic
    Mereka menemukan tiga dari sekitar 200 spesies amphisbaenian tidak berkaki, dan ketiganya dengan kaki kecil adalah spesies Bipes. Mereka memiliki tungkai depan yang datar yang berfungsi untuk menggali dan bergerak di bawah permukaan tanah.
    Mexican mole lizard hanya berukuran sekitar 9 inci panjangnya dengan penampilan merah muda yang sangat terang. Mereka tinggal pada akar yang dangkal dan memakan serangga.
    Mereka sebenarnya tidak langka, tetapi kehidupan mereka di luar sinar matahari membuat kemunculan mereka menjadi pemandangan yang menarik dan mengejutkan bagi orang-orang yang ingin melihatnya.
    Dilansir dari ctpost.com, Mexican mole lizard adalah anggota dari kelompok yang terdiri dari hampir 200 kadal penggali yang tidak berkaki dan dikenal sebagai Amphisbaenia. Hanya spesies ini dan dua lainnya dalam genus Bipes yang masih memiliki kaki depan yang kecil.
    Amphisbaenians dapat ditemukan di banyak bagian dunia, termasuk Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Eropa Selatan, dan Timur Tengah. Mexican mole lizard bagaimanapun, hanya hidup di Baja, terjepit di antara Teluk California dan Samudra Pasifik. Mereka dianggap telah terisolasi dari spesies yang terkait erat di daratan Meksiko selama sekitar 20 juta tahun.
    Mexican mole lizard menembus pasir, tanah gembur, dan serasah daun dengan anggota tubuhnya yang kecil namun kuat. Makanan mereka terdiri dari berbagai macam mangsa, dari cacing tanah dan serangga hingga arachnida dan kadal kecil—pada dasarnya apa saja yang bisa mereka tangkap dan telan.
    Meskipun Mexican mole lizard jarang terlihat, survei pada tahun 1970-an oleh para ilmuwan dari UC Berkeley dan California Academy of Sciences mengungkapkan bahwa spesies ini sebenarnya cukup melimpah di seluruh Baja.
    Berdasarkan penelitian ini, sebagian besar ahli berpendapat bahwa spesies tersebut mungkin merupakan reptil paling umum di wilayah tersebut. Walaupun sejarah hidup dan perilaku Mexican mole lizard ini masih sedikit yang bisa diketahui. 
    Namun jumlah spesies yang melimpah di sana dan faktanya sebagai predator bawah tanah, menunjukkan bahwa keberadaan Mexican mole lizard sebagai anggota penting dari rantai makanan di kawasan itu.
    Lalu, apa itu Dabbah?
    Dikutip dari Kumparan.com, dalam agama Islam, Allah mengutus nabi dan rasul untuk menyampaikan kabar tentang kiamat beserta tanda-tandanya. Salah satu tanda akan datangnya hari kiamat yaitu munculnya hewan bernama dabbah.
    Beberapa perawi hadis memiliki penjelasan tentang gambaran Dabbah. Abu Hurairah menyebutkan bahwa Ad-dabbah memiliki semua warna. Di antara kedua tanduknya ada suatu jarak yang sangat panjang untuk diduduki pengendaranya.
    Sementara Ibnu Abbas menerangkan ciri khas dari dabbah yaitu mempunyai leher panjang, nampak dari timur dan barat, wajahnya menyerupai wajah manusia, paruhnya seperti paruh burung. Berambut dan berbulu.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, thumbnail yang memperlihatkan seekor hewan melata yang diklaim sebagai Dabbah yang muncul di Israel sebagai pertanda kiamat, keliru. 
    Hewan melata pada thumbnail di atas adalah Mexican mole lizard atau kadal Meksiko. Hewan yang memiliki panjang sekitar 9 inci ini ditemukan di daerah Baja, Meksiko.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10438) Sebagian Benar, Video Perubahan Daging Setelah Digigit Manusia dan Komodo

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 09/08/2022

    Berita


    Sebuah akun Facebook mengunggah video yang menunjukkan dua potong daging diletakkan di atas piring secara terpisah. Masing-masing daging diberi keterangan Matt (kiri) dan Komodo (kanan).
    Pemisahan itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbedaan daging selama tiga hari pasca digigit manusia dan komodo.
    Berikut narasi lengkap keterangan video tersebut:
    Yang kiri adalah daging yang digigit manusia, yang kanan adalah daging yang digigit komodo. Bisa kita lihat mengapa air liur komodo sangat berbahaya karena bakterinya sangat ganas!
    Tangkapan layar video yang beredar di Facebook dengan narasi perbedaan kondisi daging bekas digigit manusia dan digigit komodo
    Sejak diunggah pada Kamis, 28 Juli 2022 pukul 12.48 WIB sudah ditanggapi 62 ribu kali, 39 kali tayang dan dikomentari dua ribuan netizen.

    Hasil Cek Fakta


    Video yang menampilkan dua daging itu merupakan kegiatan Raw Nature dari Animal Planet yang ingin mendemonstrasikan efek racun yang ada pada air liur komodo terhadap daging mentah.
    Tim itu mengunjungi Pulau Rinca, sebuah pulau kecil dekat Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
    Untuk memverifikasi klaim itu, Tim Cek Fakta Tempo awalnya menemukan kata kunci Animal Planet/YouTube. Setelah akun tersebut ditelusuri, didapatkan video berjudul Powerful Komodo Dragons Observed Hunting In The Wild yang diterbitkan pada 12 Mei 2019.
    Cuplikan tayangan Animal Planet, 12 Mei 2019. Kru Raw Nature terlihat sedang menggigit daging
    Potongan gambar yang ada di akun ini diambil dari YouTube Animal Planet yang ditampilkan mulai menit ke-5 hingga menit ke-7. Pada rentang waktu itu, salah satu kru Raw Nature terlihat sedang menggigit daging. Kemudian dia meletakkannya pada piring sebelah kiri.
    Lalu, dia menyuntikkan dan mengoleskan cairan yang diambil dari komodo ke daging mentah. Daging itu diletakkan di atas piring sebelah kanan. Jadi, daging mentah itu bukan digigit komodo sebagaimana yang dituliskan dalam keterangan video.
    Cuplikan tayangan Animal Planet, 12 Mei 2019. Kru Raw Nature terlihat menyuntikkan cairan yang diambil dari komodo ke dalam daging.
    Selanjutnya, pria tersebut meninggalkan lokasi ruangan selama tiga malam, namun di dekat kedua piring itu telah dipasang lampu penerangan dan kamera perekam.
    Pasca tiga malam, dia kembali melihat kedua daging. Ternyata terjadi pergantian bentuk. Daging yang disuntik cairan dari komodo terlihat hancur, sementara daging yang digigit kru tadi tidak banyak berubah.
    Cuplikan tayangan Animal Planet, 12 Mei 2019.
    Air Liur Komodo
    Dikutip dari Tempo, air liur komodo memiliki berbagai bakteri mematikan, yaitu terdapat 28 bakteri gram-negatif (escherichia coli) dan 19 bakteri gram-positif (patogen). Penelitian yang sudah diterbitkan di Journal of Wildlife Diseases ini juga menyebutkan, bakteri yang terisolasi dalam liur komodo ini menyebabkan septikemia, yakni kondisi peradangan serius akibat infeksi.
    Sebagian besar yang terkena gigitan komodo, baik manusia ataupun hewan akan mengalami infeksi selama satu atau dua hari atau bahkan dapat menyebabkan kematian.
    Infeksi di bagian tubuh manusia karena gigitan komodo akan mengalami kesakitan yang hebat sampai bagian siku, bengkak secara cepat dalam beberapa menit, dan bahkan mengalami gangguan pembekuan darah selama beberapa jam atau hari. Liur komodo pun bisa mematikan hewan.
    Ketika memangsa rusa, komodo dengan cepat menggigitnya. Sesaat setelah digigit, rusa berhasil kabur. Namun, komodo masih mengikuti jejaknya dengan kepekaan mencium bau darah rusa. Saat rusa sudah lemas dan tidak berdaya sekitar 2-3 hari, barulah komodo menyantap rusa dengan lahap.
    Komodo tidak seperti harimau yang langsung menyerang dan melahap seketika, tetapi melukai mangsa dan sabar menantinya sampai lemah.
    Senjata mematikan komodo: gigi, ekor, dan kuku
    Senjata mematikan lainnya adalah gigi, ekor, dan kuku. Mengutip dari Komodo Dragon: On Location, komodo memiliki gigi layaknya ikan hiu dengan panjang 2,5 sentimeter. Gigi komodo berbentuk segitiga, lancip, dan berukuran kecil yang berjumlah 60 buah.
    Dengan gigi dan cengkraman rahang yang kuat, komodo dapat melepaskan seluruh bagian badan mangsanya dan melahap nya sampai lumat. Gigi ini tidak untuk mengunyah, melainkan untuk menelan mangsanya secara langsung, seperti ular. Jika mangsanya terlalu keras untuk dilahap dan dicengkram, gigi komodo akan tanggal. Namun, dalam waktu 3 hari gigi akan tumbuh kembali.
    Ekor komodo yang memiliki sabetan sangat kuat untuk melawan mangsanya hingga lemah. Komodo yang memiliki panjangnya 3 meter dengan rata-rata berat mencapai 70 kilogram, ditambah kecepatan berlari dan kemampuan berenangnya, membuat sabetan ekor komodo tidak terkalahkan. Namun, biasanya komodo menggunakan ekornya ketika bertarung dengan komodo lainnya di musim kawin.
    Senjata kuku yang yang panjang dan tajam berjumlah masing-masing lima di kakinya dapat melukai kulit hewan lainnya sampai terlepas dari badannya. Kuku komodo digunakan dalam keadaan badan tegak atau setengah berdiri. Sama seperti ekor, biasanya komodo menggunakan kukunya untuk bertarung dengan komodo lainnya ketika musim kawin.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta, perubahan daging setelah digigit manusia dan komodo, sebagian benar. 
    Video tersebut diambil dari YouTube Animal Planet, namun daging yang berubah warna tersebut tidak digigit komodo, melainkan disuntik salah satu kru Raw Nature menggunakan cairan yang diambil dari mulut komodo.

    Rujukan