• (GFD-2022-10453) Keliru, Artikel 15 Orang Meninggal Dunia Saat Menghadiri Pesta Pernikahan

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 15/08/2022

    Berita


    Sebuah situs menurunkan artikel berita lengkap dengan foto diklaim merupakan peristiwa 15 orang meninggal tertimpa tenda saat menghadiri acara pesta pernikahan. 
    Dalam artikel ditulis, peristiwa itu bermula dari dinding bata yang dijadikan sebagai sandaran kanvas besar di pesta pernikahan. Namun dinding bata tersebut runtuh, dan reruntuhannya menimpa banyak tamu di bawahnya.  
    Sedikitnya 15 orang disebut tewas, termasuk kedua pengantin.
    Tangkapan layar informasi yang beredar di Facebook soal petaka pesta pernikahan

    Hasil Cek Fakta


    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo menemukan antara foto dan artikel yang dibagikan di atas merupakan dua peristiwa pada waktu dan tempat berbeda. Untuk artikel berita merupakan saduran dari artikel berita yang diterbitkan Serambi News, anak media dari grup Tribun yang terbit pada 25 Juni 2022.  
    Serambi menurunkan artikel tersebut dengan judul “ Petaka di Pesta Pernikahan, 9 Orang Tewas di Tempat, 7 Luka Parah Karena Peristiwa Mengerikan Ini,”. Dalam artikelnya Serambi mengutip pemberitaan media China yang terbit pada 22 Juni 2022. Peristiwa kecelakaan itu terjadi di acara pesta pernikahan pasangan di Longyan, Fujian, Cina. 
    Dalam berita serambi, data korban meninggal dalam peristiwa itu berjumlah 9 orang dan 7 orang terluka. Sementara data yang ditulis artikel di atas, mencapai 15 orang meninggal dunia termasuk kedua pengantin.
    Sementara foto yang digunakan dalam artikel adalah peristiwa yang terjadi di Kota Langsa, Aceh. Dengan reverse image tool dari Google dan Yandex, Tempo menemukan bahwa foto tersebut pernah dimuat di situs Serambi pada 28 Mei 2022 pukul 18.26. 
    Foto itu digunakan untuk melengkapi berita dengan judul Tenda Resepsi Pernikahan Ambruk Dihantam Angin Kencang di Langsa. Pada foto ditulis keterangan jika peristiwa tersebut merupakan kejadian robohnya tenda acara resepsi pernikahan di salah satu rumah warga Kota Langsa akibat diterjang hujan lebat dan angin kencang pada Sabtu, 28 Mei 2022, pukul 16.00 WIB. 
    Sumber: Tribun Aceh
    Hajatan pesta pernikahan tersebut berlangsung itu Lorong Satria, Gampong Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut . 
    Video detik-detik peristiwa tersebut juga diunggah Serambi di kanal YouTube pada 29 Mei 2022 dengan judul Hujan Angin Kencang Tumbangkan Tenda Pesta Pernikahan dan Pohon di Langsa

    Kesimpulan


    Dari hasil pemeriksaan di atas, Tempo menyimpulkan bahwa artikel berjudul Pesta Pernikahan Berubah Menjadi Duka, 15 Orang Tewas Termasuk Pengantin  adalah Keliru. 
    Artikel berita dan foto merupakan dua peristiwa pada waktu dan tempat berbeda. Peristiwa yang diberitakan terjadi di di Longyan, Fujian, China. Insiden tersebut menyebabkan sembilan orang tewas, bukan 15 orang. 
    Sementara foto yang digunakan merupakan peristiwa yang terjadi di Kota Langsa, Aceh. Foto tersebut pernah dimuat di situs Serambi pada 28 Mei 2022 pukul 18.26. 

    Rujukan

  • (GFD-2022-10452) Sebagian Benar, Tank Cina Melintas di Kota Xiamen Jelang Kedatangan Nancy Pelosi

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 15/08/2022

    Berita


    Sebuah akun TikTok mengunggah informasi yang berisi kolase video peralatan militer berupa tank Cina melintas di Xiamen City, Rabu 3 Agustus 2022 menjelang kedatangan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi.
    Si pengunggah menyebutkan bahwa tnk-tank itu melintas di jalan raya, di pantai, bahkan sejumlah tank yang diangkut menggunakan kereta api.
    Sejak diunggah, video ini sudah tayang tujuh ratus ribuan kali, mendapat 73 ribuan tanggapan dan tiga ribuan komentar. Video ini beredar menjelang kedatangan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi yang mendapatkan kecaman Cina.
    Tangkapan layar akun TikTok yang menyebarkan video dengan narasi tank-tank Cina melintasi kota Xiamen pada Rabu, 3 Agustus 2022
    Apakah benar sejumlah tank Cina melintas di kota Xiamen?

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan video pergerakan kendaraan militer tersebut memang sebagian berlangsung di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, termasuk pada Selasa, 2 Agustus 2022, tepat di seberang Selat dari Taiwan.
    Untuk memverifikasi kebenaran video itu, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi setiap video menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex. Dari situ didapat beberapa situs yang memberitakan tentang kendaraan berlapis baja melintasi jalan kota.
    Video 1
    Potongan video 1
    Potongan video yang terdapat pada detik pertama ini diunggah di media Express dengan judul China vows it will 'fight to death' as tanks mass on beaches in D-Day-style Taiwan threat. Di sana dituliskan, tank Cina terlihat di kota-kota di seberang selat Taiwan di Provinsi Fujian.
    Dalam artikel yang dipublikasikan pada Selasa, 2 Agustus 2022 ini juga ditampilkan video detik ke-20 sampai akhir. Latihan ini dilakukan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan.
    Video 2
    Potongam video 2
    Potongan video ini terbitkan di Sky New berjudul Chinese military drills have invaded Taiwan's territory, says defence ministry, as Nancy Pelosi visit angers Beijing. Dalam keterangan gambar itu disebutkan China mengirim tank ke pantai Kota Xiamen di Provinsi Fujian, China.
    Video ini juga beredar di media sosial terverifikasi, termasuk Twitter seorang jurnalis yang meliput di Cina, Taiwan, Hong Kong, dan Australia.
    “Rekaman terbaru yang beredar di media sosial Cina, WeChat, menunjukkan kendaraan lapis baja bergerak di kota Xiamen, Cina selatan, saat Ketua AS Pelosi dilaporkan menuju ke Taipei,” tulis jurnalis tersebut.
    Video 3
    Potongan video 3
    Dikutip dari Nova.News, video yang muncul pada detik ke-10 tersebut merupakan pengiriman tank menggunakan kereta api ke daerah Pulau Pingtan atau Haitan di Fuzhou, provinsi Fujian, Cina timur pada Jumat, 29 Juli 2022.
    Wilayah ini jaraknya dengan Taiwan sekitar 125 kilometer. Dalam berita ini dituliskan, pengiriman alat perang itu untuk serangkaian latihan militer.
    Dikutip dari Global Time, Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) mulai memulai latihan militer bersama di sekitar pulau Taiwan, menampilkan jet tempur siluman J-20 dan uji tembak rudal konvensional. Latihan dilakukan tepat setelah Nancy Pelosi mendarat di pulau itu, Selasa, 2 Agustus 2022 malam.
    Juru Bicara Komando Teater Timur PLA, Kolonel Senior Shi Yi, mengumumkan akan memulai serangkaian operasi militer gabungan di sekitar pulau Taiwan.
    Latihan maritim dan udara bersama akan diadakan di ruang laut dan udara di utara, barat daya dan tenggara pulau Taiwan, penembakan langsung jarak jauh akan diadakan di Selat Taiwan, dan peluncuran uji coba rudal konvensional akan diadakan sebelah timur pulau Taiwan.
    Pelosi tetap melanjutkan rencananya itu, meskipun mendapat kecaman dan peringatan dari Cina yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya.
    "Kunjungan delegasi kami ke Taiwan menghormati komitmen teguh Amerika untuk mendukung Demokrasi Taiwan yang semarak," kata Pelosi di akun Twitter resminya begitu ia mendarat di mendarat di bandara Songshan Taipei pada pukul 22.45 waktu setempat setelah sekitar tujuh jam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia dilansir dari Tempo.
    "Diskusi kami dengan kepemimpinan Taiwan menegaskan kembali dukungan kami untuk mitra kami dan mempromosikan kepentingan bersama kami, termasuk memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."
    Solidaritas Amerika dengan 23 juta orang Taiwan lebih penting hari ini daripada sebelumnya, karena dunia menghadapi pilihan antara otokrasi dan demokrasi.
    "Kunjungan kami adalah salah satu dari beberapa delegasi Kongres ke Taiwan dan itu sama sekali tidak bertentangan dengan kebijakan lama Amerika Serikat, yang dipandu oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan tahun 1979, Komunike Bersama AS-China, dan Enam Jaminan,” kata Pelosi.

    Kesimpulan


    Berdasarkan hasil pemeriksaan TEMPO, video yang mengklaim bahwa tank China berada di Kota Xiamen, Sebagian Benar. 
    Potongan video pada detik ke-6 terlihat beberapa tank Cina sedang melintas di pantai yang berada di Kota Xiamen, Provinsi Fujian. Namun sebagian lainnya berada di Kota Fuzhou di Provinsi yang sama.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10451) Sebagian Benar, Arab Saudi Bangun Kota di Atas Tanah yang Dilarang Nabi Muhammad

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 15/08/2022

    Berita


    Sebuah video beredar di media sosial, dengan narasi Arab Saudi membangun kota di atas tanah yang dilarang Nabi Muhammad.
    Video blog (vlog) tersebut memperlihatkan sejumlah orang mengunjungi kompleks makam kuno di Kota Al Ula, Arab Saudi.
    Di Facebook, video berdurasi 29 detik tersebut dibagikan akun ini pada 4 Agustus 2022. Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan sebanyak 50 kali dan mendapat 843 komentar. 
    Tangkapan layar akun Snack Video yang beredar di Facebook dengan narasi Arab Saudi bangun kota di atas tanah yang dilarang Nabi Muhammad.
    Apa benar Arab Saudi bangun kota di atas tanah yang dilarang Nabi Muhammad?

    Hasil Cek Fakta


    Pemerintah Arab Saudi dilaporkan akan mengembangkan Kota Al Ula secara bertahap untuk menjadi tujuan wisata. Di Kota Al Ula juga Mada'in Saleh, yaitu situs arkeologi yang menyimpan sejumlah kuburan kuno dari batu dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. 
    Nabi Muhammad disebut enggan berlama-lama saat melintasi wilayah ini. Oleh karena itulah, masyarakat Arab Saudi percaya bahwa Kota Al Ula merupakan kota yang dihuni para jin.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri informasi tersebut pada sejumlah media kredibel.
    Video yang identik pernah diunggah ke YouTube oleh kanal tvOneNews pada 15 Januari 2022 dengan judul, “Dijauhi Nabi Muhammad, Arab Saudi Akan Kembangkan Kota ‘Terkutuk’. 
    Menurut kanal resmi stasiun televisi berita TV One tersebut, Arab Saudi dikabarkan bakal menggelontorkan dana sekitar 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp214 triliun untuk membangun kota Al Ula. Padahal, kota tersebut dipercaya sebagai tempat di mana jin serta ruh jahat bersemayam, dan bahkan disebut enggan dikunjungi oleh Nabi Muhammad.
    Pembangunan Kota Al Ula
    Dilansir dari arabnews.com, Royal Commission of Al Ula, atau RCU, sangat ingin mencapai tonggak sejarah ini dengan terus maju dengan rencana induk yang berani untuk mengembangkan infrastruktur perhotelan, pariwisata, dan keberlanjutannya.
    “Kota bersejarah Al Ula menerima lebih dari 250.000 pengunjung dalam 12 bulan terakhir, jauh melebihi perkiraannya,” John Northen, direktur eksekutif di RCU, kepada Arab News sambil menambahkan bahwa kota itu berharap dapat menarik 1 juta pengunjung pada tahun 2025.
    Salah satu perkembangan paling menonjol di bidang ini adalah perluasan Bandara Domestik Pangeran Abdul Majeed bin Abdulaziz di Al Ula. Tahun lalu, bandara mendapat persetujuan dari otoritas penerbangan untuk mengizinkan penerbangan internasional mendarat.
    Bandara ini tidak hanya diperluas untuk menerima 400.000 pengunjung setiap tahun, tetapi juga diperluas menjadi 2,4 juta meter persegi untuk memfasilitasi lalu lintas masuk yang terus meningkat.
    “Bandara sekarang dapat melayani kebutuhan kami dengan sangat baik untuk 10 tahun ke depan,” kata Amr Al-Madani, CEO RCU.
    Kota bersejarah, Al Ula, dilansir Arabnews.com.
    Dilansir dari CNN Indonesia, otoritas Arab Saudi dilaporkan mengucurkan modal hingga US$15 miliar atau sekitar Rp214 triliun untuk proyek kota Al Ula, wilayah yang dihindari Nabi Muhammad. Pembangunan ini dilakukan untuk meningkatkan ekonomi dengan memperluas sektor wisata di beberapa daerah, salah satunya Al Ula.
    Pembangunan Al Ula dibagi menjadi tiga tahap yakni 2023, 2030, 2035. Sebagai dana awal, Saudi memberi US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun untuk mengembangkan kawasan Al Ula.
    CEO Komisi Kerajaan untuk Al Ula (RCU), Amr AlMadani mengatakan dana juga didapat dari kemitraan swasta sebesar US$3.2 miliar atau sekitar Rp45 triliun. Dana itu telah dialokasikan untuk prioritas infrastruktur jelang penyelesaian proyek fase 2023. "Kita tak ada masalah dalam mengeksekusi fase satu, termasuk pengembangan bandara, yang sudah selesai," kata Al Madani.
    RCU didirikan Kementerian Keuangan Saudi pada Juli 2017 untuk mengelola perkembangan situs bersejarah. Proyek itu, katanya, juga akan mulai mengembangkan infrastruktur trem rendah karbon. Hal ini, termasuk 22 km pertama sistem trem rendah karbon dari rencana sepanjang 46 km pengembangan jaringan energi terbarukan, dan peningkatan sistem pasokan air dan instalasi pengolahan air limbah.
    "Dan sejauh ini, pengalaman pengunjung kami di situs warisan dan alam sedang ditingkatkan," ujar Al Madani.
    Kota Tua
    Para arkeolog telah menemukan jalan raya kuno berusia 4.500 tahun di Arab Saudi yang berasal dari milenium ke-3 SM di mana ribuan monumen pemakaman mengelilingi jalur tersebut seperti dilaporkan kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).
    “Peneliti University of Western Australia (UWA) menentukan bahwa penduduk Arabia barat laut kuno membangun 'jalan pemakaman' jarak jauh yang menghubungkan oasis dan padang rumput, menunjukkan tingkat interkonektivitas sosial dan ekonomi yang tinggi,” dilansir dari alarabiya.net.
    Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal 'The Holocene' oleh tim yang bekerja di bawah Komisi Kerajaan untuk AlUla (RCU). Situs ini ditemukan dan dipelajari menggunakan satelit penginderaan jauh, foto udara ketinggian rendah, survei tanah, penggalian dan penanggalan radiometrik.
    Tugas tersebut sedang dilakukan untuk “menjelaskan kehidupan penduduk kuno Arab,” lapor SPA. Studi ini menunjukkan bahwa cakrawala sosial yang kompleks ada 4.500 tahun yang lalu di sebagian besar Semenanjung Arab.
    Temuan penting dari penelitian ini menegaskan bahwa konsentrasi struktur pemakaman terpadat terletak di dekat sumber air permanen. Arah jalan menunjukkan bahwa banyak dari jalur ini digunakan untuk perjalanan antara oasis utama, termasuk Khaybar, AlUla dan Tayma.
    Dilansir dari Kompas.com, Al Ula terletak 300 km di sebelah utara Madinah. Dulunya, Al Ula adalah ibu kota Lihyanites Kuno (Dedanites), dan menjadi kota yang paling dihindari oleh Nabi Muhammad. Selain itu, di kota ini terdapat Mada'in Saleh, yaitu situs arkeologi yang dibangun lebih dari 2.000 tahun lalu oleh orang-orang Nabatean, dan diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
    Wilayah Al Ula tercatat sudah dihuni manusia sejak ribuan tahun silam. Penghuninya diperkirakan mendirikan kota bertembok pada sekitar abad ke-6 SM. Lokasi Al Ula sendiri berada di Jalur Dupa (Incense Road), yang merupakan rute perdagangan penting yang menghubungkan Arab, Mesir, dan India.
    Pada abad ke-7 hingga abad ke-6 SM, wilayah ini diduga dihuni kaum Tsamud dari Kerajaan Dedanite. Kemudian antara abad ke-5 hingga abad ke-2 SM, Al Ula dihuni oleh Kerajaan Lihyan yang dipimpin oleh Dinasti Nabatean secara turun temurun.
    Dinasti Nabatea berkuasa hingga sekitar tahun 106, sampai ibu kota mereka, Petra, ditaklukkan oleh bangsa Romawi. Nabatea kemudian menjadikan al-Hijr atau Mada'in Saleh sebagai ibu kota yang baru dan memahat kawasan pegunungan bebatuan ini sebagai rumah tinggal mereka. Menurut penyelidikan UNESCO, Mada'in Saleh menyimpan 114 makam kaum Nabatean.
    Konon, masyarakat arab menyebut Al Ula sebagai markas jin yang harus dijauhi karena kaum Nabatean menolak meninggalkan kepercayaan mereka. Mereka disebut tidak menyembah Tuhan, tetapi menyembah dewa-dewi.
    Menurut Pengamat Timur Tengah dari Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Fahmi Salsabila, kedua wilayah itu dikatakan 'berhantu.' Bahkan, ia menuturkan Nabi Muhammad enggan berkunjung ke tempat tersebut.
    "Di kawasan Al Ula dan Mada'in Saleh, kawasan yang dalam sejarahnya orang Arab sendiri jarang (pergi) ke sana. Ada kisah ketika Nabi Muhammad lewat situ. Beliau tidak mau minum dari daerah itu, bergegas untuk segera meninggalkan daerah tersebut, tanpa menoleh kanan-kiri," ucap Fahmi saat diwawancara CNNIndonesia.com, Rabu (12/1).

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video dengan klaim Arab Saudi bangun kota di atas tanah yang dilarang Nabi Muhammad, sebagian benar. 
    Pemerintah Arab Saudi menggelontorkan anggaran senilai US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun untuk mengembangkan kawasan Al Ula menjadi kota wisata.
    Nabi Muhammad dikisahkan enggan berlama-lama saat melewati wilayah Al Ula dan masyarakat Arab Saudi menyebut Al Ula sebagai wilayah yang dihuni Jin, namun tidak disebutkan bahwa dilarang membangun di tanah Al Ula.

    Rujukan

  • (GFD-2022-10450) Menyesatkan, Seorang Ayah Tega Gorok Leher Anak Kandungnya Karena Sepeda Motor Dipakai Tanpa Izin

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 15/08/2022

    Berita


    Sebuah situs memuat artikel berjudul “Kejadian Siang Ini.... Seorang Ayah Tega Gorok Leher Anak Kandungnya,, Hanya Karna Motor Kesayangannya Dipakai Tanpa Izin. Semoga Korban Khusnul Khotimah Aminn.”
    Artikel itu menyertakan foto seorang laki-laki paruh baya bertelanjang dada yang dipegang tangannya oleh dua orang, diapit dua orang polisi dan beberapa orang lainnya di sebuah kebun. Tidak ada keterangan apapun pada foto itu.
    Tangkapan layar sebuah situs memuat artikel berjudul “Kejadian Siang Ini.... Seorang Ayah Tega Gorok Leher Anak Kandungnya,, Hanya Karna Motor Kesayangannya Dipakai Tanpa Izin. Semoga Korban Khusnul Khotimah Aminn.”
    Narasi pada artikel tersebut menjelaskan tentang Seorang siswa SD, Rangga (9), tewas saat berusaha menolong ibunya, D (28), yang hendak diperkosa. Angga tewas dibacok pelaku berinisial SA (36). Rangga seorang pelajar yang masih berusia 9 tahun, warga Kecamatan Birem Bayuen, Aceh Timur, tewas setelah dibacok oleh SA (36).

    Hasil Cek Fakta


    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa judul berita tidak sama dengan isi maupun foto yang dipublikasikan di situs tersebut. 
    Dengan bantuan Google Image dan penelusuran Google untuk mencari kebenaran klaim pada narasi di atas, Tempo menemukan foto tersebut pernah dimuat oleh Sindonews.com pada 12 Oktober 2020 dalam berita berjudul Bela Ibu yang Hendak Diperkosa Bocah 9 Tahun Tewas Dibacok Pemerkosa
    Sindo memberikan keterangan, foto tersebut adalah pelaku SA yang berhasil diringkus pihak Polsek Birem Bayeun dibantu Polres Langsa pada Minggu 11 Oktober 2020..
    Narasi pada artikel di atas mengutip hampir seluruh paragraf pemberitaan di Sindonews.com tersebut. Demikian juga foto yang ditempelkan pada artikelnya.
    Dilansir dari Antara Aceh 10 Oktober 2020, Kapolsek Bireum Bayeun Ipda Eko Hadianto menyatakan bahwa anak tersebut berinisial RA dan ibunya DI (28), warga Kecamatan Bireum Bayeun, Aceh Timur. Pelaku diduga berinisial SA (36).
    Pemberitaan yang ditulis Antara Aceh, 10 Oktober 2020
    Menurutnya, kejadian dilakukan pelaku saat suami korban berinsial Ay (40) pergi melaut, Jumat (9/10) malam. Rumah korban berada di tengah perkebunan sawit, jauh dari tetangga.
    "Saat pelaku masuk ke rumah korban, DI terbangun dan berteriak minta tolong. Namun, rumahnya jauh dari pemukiman, sehingga tidak ada warga mendengar teriakan tersebut," kata Kapolsek.
    Saat korban berusaha melawan pelaku, anak korban RA terbangun. RA terteriak, sehingga pelaku langsung membacok anak korban berulang kali. "Dari keterangan korban, pelaku memasukkan jasad anaknya ke goni," kata Ipda Eko Hadianto.
    Selanjutnya, pelaku membawa korban dan anaknya ke dalam kebun perkebunan sawit. Sesampai di pinggir sungai, korban dengan posisi kaki dan tangan diikat diperkosa pelaku. Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku melarikan diri.
    "Korban DI akhirnya ditemukan warga Sabtu (10/10) pagi. Korban DI sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa untuk mendapat penanganan medis. DI mengalami luka sayat di telapak tangan kanan dengan luka enam jahitan. Sedangkan anaknya masih dalam pencarian," kata Ipda Eko Hadianto.
    Bukan media kredibel
    Situs yang memuat artikel tersebut bukanlah situs media yang kredibel karena hanya mengambil konten dari situs media lain tanpa menyebutkan sumbernya. Artikel yang dimuat merupakan peristiwa 2020 yang dimuat ulang pada Agustus 2022.
    Selain itu, situs tersebut tidak mencantumkan penanggung jawab media, susunan redaksi dan nomor kontak dan alamat perusahaan.
    Padahal, ketentuan terkait ini diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang berbunyi "Perusahaan pers wajib mengumumkan nama, alamat, dan penanggung jawab secara terbuka melalui media yang bersangkutan; khusus untuk penerbitan pers ditambah nama dan alamat percetakan."
    Selain itu, dalam situs tersebut, tidak ditemukan Pedoman Pemberitaan Media Siber. Padahal, kewajiban untuk memuat Pedoman Pemberitaan Media Siber oleh perusahaan media juga tercantum dalam Pasal 8 Undang-Undang Pers.

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, artikel yang berjudul Kejadian Siang Ini.... Seorang Ayah Tega Gorok Leher Anak Kandungnya,, Hanya Karna Motor Kesayangannya Dipakai Tanpa Izin, adalah menyesatkan. 
    Judul yang dimuat situs tersebut berbeda dengan isi artikel. 
    Meskipun peristiwa dalam artikel itu benar terjadi pada 2020, namun pemuatan ulang pada Agustus 2022 tanpa pemberian konteks, dapat menyesatkan bagi pembaca.

    Rujukan