• (GFD-2023-13233) [SALAH] Akun WhatsApp Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Indramayu Teguh Budiarso

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 31/07/2023

    Berita

    Akun WhatsApp Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Indramayu Teguh Budiarso.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun WhatsApp Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Indramayu, Teguh Budiarso dengan nomor +62857-6047-1519. Akun tersebut menggunakan nama dan foto Teguh Budiarso.

    Melansir dari situs resmi indramayukab.go.id, Teguh Budiarso memastikan akun WhatsApp yang beredar bukan miliknya dan mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memastikan keabsahan informasi yang didapat.

    Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Diskominfo Kabupaten Indramayu, Agus Muttaqien menyampaikan kepada masyarakat jika menemukan pesan serupa lakukan konfirmasi melalui layanan call center dengan nomor 08111333314 milik Diskominfo Indramayu.

    Berdasarkan penjelasan di atas, akun WhatsApp Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Indramayu, Teguh Budiarso adalah tidak benar dan masuk kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Teguh Budiarso memastikan nomor WhatsApp +62857-6047-1519 yang beredar bukanlah miliknya.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13232) [SALAH] Fenomena Aphelion Menyebabkan Penyakit Karena Suhu Bumi Lebih Dingin di Indonesia hingga Bulan Agustus

    Sumber: WhatsApp
    Tanggal publish: 31/07/2023

    Berita

    Mulai besok* jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya.Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus.Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya,yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll.Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan_NYA.:palms_up_together: Aamiin …

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai melalui WhatsApp terkait penyebab suhu bumi menjadi dingin karena adanya fenomena Aphelion yang terjadi pada pukul 05.27 dan berlangsung hingga bulan Agustus. Dijelaskan pula dampak dari fenomena tersebut akan menyebabkan beberapa penyakit seperti batuk, flu, sesak nafas.

    Faktanya, penurunan suhu bumi tidak ada hubungannya dengan fenomena aphelion. Melansir dari liputan6.com, Plt. Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Urip Haryoko mengungkapkan cuaca dingin bukan disebabkan oleh fenomena Aphleion melainkan akibat dari faktor-faktor lain di luar yaitu bumi berada di titik terjauh dari Matahari. Fenomena Aphelion adalah fenomena Sstronomis yang terjadi tahunan pada kisaran bulan Juli.

    Selain itu, Peneliti Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangeran juga menjelaskan fenomena Aphelion ini tidak berdampak pada kenaikan maupun penurunan suhu bumi. Namun faktor klimatogislah yang berperan besar dalam perubahan suhu.

    Sebagai tambahan, hoaks terkait fenomena Aphleion ini pernah di bahas dalam situs turnbackhoaks di tahun 2021 dengan judul, “
    [SALAH] Fenomena Aphelion Sebabkan Cuaca Dingin di Indonesia sampai Bulan Agustus”.

    Maka dari itu, berdasarkan penjelasan di atas, pesan yang beredar melalui WhatsApp itu dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hoaks lama yang beredar kembali. Faktanya, penurunan suhu bumi tidak ada hubungannya dengan fenomena aphelion.

    Selengkapnya di bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2023-13231) [SALAH] Akun Facebook Dirreskrimum Polda Riau Asep Darmawan

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 31/07/2023

    Berita

    Akun Facebook Dirreskrimum Polda Riau Asep Darmawan

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Facebook Dirreskrimum Polda Riau Asep Darmawan. Akun tersebut menggunakan foto profil Asep Darmawan mengenakan seragam polisi bersama seorang pria dan meminta pulsa ke beberapa teman Kombes Asep.

    Melalui akun Facebook pribadinya, Asep Darmawan mengunggah sebuah postingan berikan narasi dan tangkapan layar akun Facebook palsu tersebut. Ia menegaskan bahwa jika akun palsu tersebut meminta pulsa atau dana mohon jangan direspon, “Bila ada yang mengatasnamakan saya dengan akun Fb di bawah ini, ini bukan Fb saya, ada orang yang tidak bertanggung jawab menggunakan foto saya, apabila ada permintaan apapun mohon tidak direspon, sekali lagi bila ada permintaan apapun mohon diabaikan dan jangan direspon, terimakasih” tulis Asep pada akun Facebooknya, 5 Juli 2023.

    Berdasarkan penjelasan di atas, akun Facebook Dirreskrimum Polda Riau Asep Darmawan adalah tidak benar dan masuk kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Asep Darmawan melalui akun Facebook resminya mengklonfirmasi bahwa akun Facebook yang beredar bukan miliknya. Akun Facebook pribadinya yaitu

    Rujukan

  • (GFD-2023-13230) [SALAH] Foto Anies Baswedan Memegang Celana Dalam Wanita

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 31/07/2023

    Berita

    yg kayak gini klo dibikin tugu bagus g

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah gambar yang memperlihatkan Anies Baswedan sedang memegang celana dalam Wanita dihadapan penjahit. Dalam foto tersebut terdapat narasi dimana Anies Baswedan bertanya, “Yang kayak gini kalua dibikin tugu bagus nggak ya?”.

    Berdasarkan hasail penelusuran, foto tersebut telah di edit. Setelah dilakukan pencarian gambar ditemukan foto serupa di unggahan akun media sosial milik Anies pada tanggal 1 Mei 2020. Dalam foto aslinya Anies sedang memegang masker dalam kunjungannya untuk meninjau pembuatan masker di daerah Jakarta.

    Hoaks ini pernah dibahas dilaman turnbackhoax.id pada tahun 2020 dengan judul “[SALAH] “Anies Borong Celana Dalam Cewek””. Dari paparan fakta di atas, unggahan foto Anies memegang celana dalam adalah hoaks dan masuk k

    Kesimpulan

    Hoaks lama muncul kembali. Faktanya, foto aslinya Anies sedang memegang masker saat meninjau pembuatan masker di daerah Jakarta.

    Rujukan