Akun Facebook “Pendaftaran Petugas Haji Tahun 2026” pada Minggu (27/7/2025) membagikan tautan [arsip] mengenai pembukaan pendaftaran petugas haji tahun 2026.
Unggahan disertai narasi:
“Dibuka Pendaftaran Petugas Haji Tahun 2026 1447 M Pendaftaran Ini Terbuka Untuk Umum Di Seluruh Wilayah Indonesia Informasi Lebih Lanjut Silahkan DAFTAR SEKARANG Untuk Pilih Provinsi/Kabupaten/Kota Anda”
(GFD-2025-28460) [PENIPUAN] Tautan Pendaftaran Petugas Haji 2026
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 15/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan dalam unggahan tersebut. Hasilnya, tautan tersebut mengarah ke laman yang meminta warganet mengisi nama lengkap, jenis kelamin dan nomor Telegram aktif.
TurnBackHoax kemudian menelusuri akun Instagram resmi Kementerian Agama (Kemenag) “kemenag ri”. Diketahui, Kemenag lewat unggahan bersama akun “informasihaji” telah menegaskan bahwa informasi yang beredar merupakan hoaks.
“Hingga saat ini Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) belum membuka rekrutmen Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 1447 H/2026 M,” tulis Kemenag pada Sabtu (26/7/2024).
TurnBackHoax kemudian menelusuri akun Instagram resmi Kementerian Agama (Kemenag) “kemenag ri”. Diketahui, Kemenag lewat unggahan bersama akun “informasihaji” telah menegaskan bahwa informasi yang beredar merupakan hoaks.
“Hingga saat ini Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) belum membuka rekrutmen Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tahun 1447 H/2026 M,” tulis Kemenag pada Sabtu (26/7/2024).
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “pendaftaran petugas haji tahun 2026” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).
Rujukan
- http[haji.kemenag.go.id] Laman resmi pendaftaran petugas haji [Instagram] Akun Instagram resmi “informasihaji”
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=122095748708963044&id=61578891326195&rdid=DsBv3MVOYPaaWExp# (unggahan akun Facebook “Pendaftaran Petugas Haji Tahun 2026”)
- https://archive.is/wip/ruym6 (arsip unggahan akun Facebook “Pendaftaran Petugas Haji Tahun 2026”)
- https://ghostarchive.org/archive/MTgdd (arsip tautan “Pendaftaran Petugas Haji Tahun 2026”)
(GFD-2025-28459) [SALAH] Warga Papua Minta Jokowi Kembali Pimpin Negara
Sumber: FACEBOOK.COMTanggal publish: 15/08/2025
Berita
Akun Facebook “Mini Kawo” pada Minggu (10/8/2025) mengunggah video [arsip] yang dengan narasi:
Ribuan Warga Papua Demo Ingin Jokowi Jadi Presiden Lagi
Per Selasa (15/8/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 20 ribu kali, disukai 40 ribu kali, dibagikan ulang 1.5 ribu kali dan menuai 5 ribu komentar.
Ribuan Warga Papua Demo Ingin Jokowi Jadi Presiden Lagi
Per Selasa (15/8/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 20 ribu kali, disukai 40 ribu kali, dibagikan ulang 1.5 ribu kali dan menuai 5 ribu komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Warga Papua Minta Jokowi Kembali Pimpin Negara” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran informasi tersebut melalui mesin pencarian Google dengan reverse image search. Hasilnya, pencarian mengarah pada unggahan papuasatu.com dengan judul artikel “Wamena Lautan Manusia Hadiri Kampanye Akbar LUKMEN”
Video yang beredar merupakan kampanye akbar pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH dan Klemen Tinal, SE, MM (LUKMEN) pada Pilgub Papua di Lapangan Sinapuk, Wamena, Kabupaten Jayawijaya dalam kampanye Akbar, pada Sabtu (23/6/2018).
Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran informasi tersebut melalui mesin pencarian Google dengan reverse image search. Hasilnya, pencarian mengarah pada unggahan papuasatu.com dengan judul artikel “Wamena Lautan Manusia Hadiri Kampanye Akbar LUKMEN”
Video yang beredar merupakan kampanye akbar pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH dan Klemen Tinal, SE, MM (LUKMEN) pada Pilgub Papua di Lapangan Sinapuk, Wamena, Kabupaten Jayawijaya dalam kampanye Akbar, pada Sabtu (23/6/2018).
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi “warga Papua minta Jokowi kembali pimpin negara” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
(GFD-2025-28458) Hoaks 3 Orang Meninggal Dunia pada Demo Pati 13 Agustus 2025
Sumber:Tanggal publish: 15/08/2025
Berita
tirto.id - Ribuan masyarakat Kabupaten Pati turun ke jalan melakukan unjuk rasa penolakan terhadap keputusan Bupati Sudewo yang menaikkan tarif PBB Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen pada Rabu (13/8/2025).
ADVERTISEMENT
Dilaporkan pula, petugas pengamanan saat itu membubarkan massa secara paksa dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Beberapa pengunjuk rasa mengeluhkan pedih di mata karena terkena gas air mata, sehingga berlarian menyelamatkan diri.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di tengah maraknya pemberitaan mengenai demonstrasi itu, beredar sebuah narasi di media sosial yang mengeklaim adanya korban jiwa akibat aksi unjuk rasa di Pati tersebut. Disebutkan bahwa tiga orang tewas, terdiri dari dua anak kecil dan satu orang dewasa.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Narasi itu disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Abu Hafshah”,“Yuliani”, “Kang Julid”(arsip) dan “Brisha Charisa Hamid” pada Rabu (13/8/2025). Sejumlah unggahan tersebut menyebarkan klaim via teks, foto dan video yang menarasikan terdapat korban jiwa sebanyak tiga orang yang terdiri dari dua anak kecil dan satu orang dewasa imbas demo yang terjadi di Pati.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
“Update Demo Pati Sudah ada yg meninggal dunia 3 orang.. Anak kecil 2 1 dewasa. Mundurlah jika sudah tidak sanggup jangan korbanin rakyat terus,” tulis keterangan takarir salah satu unggahan tersebut pada Rabu (13/8/2025).
Periksa Fakta Orang meninggal 3 Demo pati. foto/hotline periksa fakta tirto
ADVERTISEMENT
Salah satu akun di Facebook bernama “W Sartika Oktavianifauzi”(arsip) secara spesifik menyebut bahwa salah satu korban meninggal dunia dalam demonstrasi di Pati adalah seorang wartawan. Unggahan tersebut turut menyertakan sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria sedang terkapar, disertai kartu identitas pers atas nama Lilik Yuliantoro.
“Innalillahi wa inna lillahi rojiun Tlah meninggal dunia wartawan yg meliput aksi demo di pati . Mas husein juga pingsan semoga baik2 saja . demo pati hilang nyawa aksi polri tni. Korban ada 3. 1 wartawan2 anak2,” tulis unggahan tersebut pada Rabu (13/8/2025).
Sepanjang Rabu (13/8/2025) hingga Jumat (15/8/2025) atau selama dua hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 441 tanda reaksi, 98 komentar dan telah dibagikan sebanyak 10 kali.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah demo di Pati menimbulkan tiga orang korban jiwa?
ADVERTISEMENT
Dilaporkan pula, petugas pengamanan saat itu membubarkan massa secara paksa dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Beberapa pengunjuk rasa mengeluhkan pedih di mata karena terkena gas air mata, sehingga berlarian menyelamatkan diri.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di tengah maraknya pemberitaan mengenai demonstrasi itu, beredar sebuah narasi di media sosial yang mengeklaim adanya korban jiwa akibat aksi unjuk rasa di Pati tersebut. Disebutkan bahwa tiga orang tewas, terdiri dari dua anak kecil dan satu orang dewasa.
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Narasi itu disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Abu Hafshah”,“Yuliani”, “Kang Julid”(arsip) dan “Brisha Charisa Hamid” pada Rabu (13/8/2025). Sejumlah unggahan tersebut menyebarkan klaim via teks, foto dan video yang menarasikan terdapat korban jiwa sebanyak tiga orang yang terdiri dari dua anak kecil dan satu orang dewasa imbas demo yang terjadi di Pati.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
“Update Demo Pati Sudah ada yg meninggal dunia 3 orang.. Anak kecil 2 1 dewasa. Mundurlah jika sudah tidak sanggup jangan korbanin rakyat terus,” tulis keterangan takarir salah satu unggahan tersebut pada Rabu (13/8/2025).
Periksa Fakta Orang meninggal 3 Demo pati. foto/hotline periksa fakta tirto
ADVERTISEMENT
Salah satu akun di Facebook bernama “W Sartika Oktavianifauzi”(arsip) secara spesifik menyebut bahwa salah satu korban meninggal dunia dalam demonstrasi di Pati adalah seorang wartawan. Unggahan tersebut turut menyertakan sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria sedang terkapar, disertai kartu identitas pers atas nama Lilik Yuliantoro.
“Innalillahi wa inna lillahi rojiun Tlah meninggal dunia wartawan yg meliput aksi demo di pati . Mas husein juga pingsan semoga baik2 saja . demo pati hilang nyawa aksi polri tni. Korban ada 3. 1 wartawan2 anak2,” tulis unggahan tersebut pada Rabu (13/8/2025).
Sepanjang Rabu (13/8/2025) hingga Jumat (15/8/2025) atau selama dua hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 441 tanda reaksi, 98 komentar dan telah dibagikan sebanyak 10 kali.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah demo di Pati menimbulkan tiga orang korban jiwa?
Hasil Cek Fakta
Pertama, Tirto menelusuri klaim yang menyebut adanya wartawan yang meninggal dunia akibat demonstrasi di Pati. Salah satu petunjuk yang ditelusuri adalah kartu identitas pers atas nama Lilik Yuliantoro, yang ditampilkan dalam unggahan di media sosial dan diklaim sebagai jurnalis yang menjadi korban meninggal dalam aksi tersebut.
Kami menemukan unggahan instagram dari @tuturpedia, media tempat wartawan Lilik bekerja. Media tersebut mengklarifikasi bahwa kabar yang beredar dan menyebut bahwa wartawan mereka yaitu Lilik Yuliantoro meninggal dunia dapat dipastikan adalah hoaks.
“Saat ini, Lilik tengah dalam perawatan di RSUD Suwondo Pati. Lilik dalam keadaan sadar namun masih lemas dan pusing diakibatkan efek dari gas air mata,” tulis keterangan resmi media tersebut pada Rabu (13/8/2025).
Dalam unggahan lainnya, media tersebut bahkan menampilkan klarifikasi langsung dari Lilik Yuliantoro yang membantah kabar terkait dirinya. Dalam video yang diunggah, Lilik terlihat dalam keadaan sadar dan masih terbaring di rumah sakit. Ia secara tegas menyatakan bahwa informasi yang menyebut dirinya meninggal dunia merupakan hoaks
Seperti yang dilaporkan Tirto, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, membantah kabar adanya korban meninggal dalam aksi ini. Berdasarkan informasi yang ia himpun, belum ada laporan korban meninggal.
"Sampai sore hari ini hasil penelusuran kami, dari kepolisian nihil. Tidak ada korban yang meninggal dunia," kata Artanto, Rabu (13/8/2025) sore.
Meski demikian, Artanto mengatakan puluhan orang mengalami luka-luka dalam insiden demo ricuh mendesak lengserkan Sudewo, Bupati Pati. "Ada korban dari kedua belah pihak, baik dari anggota Polri maupun dari masyarakat, yaitu ada 34 orang saat ini sedang diobati dan dirawat di rumah sakit," kata Artanto, Rabu (13/8/2025) sore.
Dari jumlah itu, polisi yang mengalami luka-luka sekitar tujuh orang. Selain masyarakat peserta demo, ada pula jurnalis yang mengalami luka. Artanto menyebut, para korban menderita luka berbeda-beda. Ada yang mengalami luka lebam, bocor kepala, kulit robek, hingga sesak nafas.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat ada 64 korban luka dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025).
"Dari 64 korban luka tersebut, ada yang dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan perawatan di tempat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo, di Pati, Rabu (13/8/2025) dilansir dari Antara.
Untuk pasien yang dirawat di RSUD RAA Soewondo ada 40 orang, Klinik Marga Husada empat orang, Klinik Pratama PMI satu orang, RS Keluarga Sehat ada tujuh orang, dan perawatan di tempat ada 12 orang. Sebagian besar, kata dia, menjalani rawat jalan, sedangkan rawat inap enam orang, selebihnya rawat jalan dan ada yang observasi. Tidak ada korban meninggal.
Kami menemukan unggahan instagram dari @tuturpedia, media tempat wartawan Lilik bekerja. Media tersebut mengklarifikasi bahwa kabar yang beredar dan menyebut bahwa wartawan mereka yaitu Lilik Yuliantoro meninggal dunia dapat dipastikan adalah hoaks.
“Saat ini, Lilik tengah dalam perawatan di RSUD Suwondo Pati. Lilik dalam keadaan sadar namun masih lemas dan pusing diakibatkan efek dari gas air mata,” tulis keterangan resmi media tersebut pada Rabu (13/8/2025).
Dalam unggahan lainnya, media tersebut bahkan menampilkan klarifikasi langsung dari Lilik Yuliantoro yang membantah kabar terkait dirinya. Dalam video yang diunggah, Lilik terlihat dalam keadaan sadar dan masih terbaring di rumah sakit. Ia secara tegas menyatakan bahwa informasi yang menyebut dirinya meninggal dunia merupakan hoaks
Seperti yang dilaporkan Tirto, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, membantah kabar adanya korban meninggal dalam aksi ini. Berdasarkan informasi yang ia himpun, belum ada laporan korban meninggal.
"Sampai sore hari ini hasil penelusuran kami, dari kepolisian nihil. Tidak ada korban yang meninggal dunia," kata Artanto, Rabu (13/8/2025) sore.
Meski demikian, Artanto mengatakan puluhan orang mengalami luka-luka dalam insiden demo ricuh mendesak lengserkan Sudewo, Bupati Pati. "Ada korban dari kedua belah pihak, baik dari anggota Polri maupun dari masyarakat, yaitu ada 34 orang saat ini sedang diobati dan dirawat di rumah sakit," kata Artanto, Rabu (13/8/2025) sore.
Dari jumlah itu, polisi yang mengalami luka-luka sekitar tujuh orang. Selain masyarakat peserta demo, ada pula jurnalis yang mengalami luka. Artanto menyebut, para korban menderita luka berbeda-beda. Ada yang mengalami luka lebam, bocor kepala, kulit robek, hingga sesak nafas.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat ada 64 korban luka dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025).
"Dari 64 korban luka tersebut, ada yang dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan perawatan di tempat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo, di Pati, Rabu (13/8/2025) dilansir dari Antara.
Untuk pasien yang dirawat di RSUD RAA Soewondo ada 40 orang, Klinik Marga Husada empat orang, Klinik Pratama PMI satu orang, RS Keluarga Sehat ada tujuh orang, dan perawatan di tempat ada 12 orang. Sebagian besar, kata dia, menjalani rawat jalan, sedangkan rawat inap enam orang, selebihnya rawat jalan dan ada yang observasi. Tidak ada korban meninggal.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukan klaim yang menyebut terdapat tiga korban jiwa imbas demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025) bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Salah satu jurnalis yang dikabarkan meninggal telah membantah klaim itu. Sementara, sejumlah pihak terkait seperti kepolisian dan dinas kesehatan juga membantah ada korban meninggal akibat demo tersebut.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Salah satu jurnalis yang dikabarkan meninggal telah membantah klaim itu. Sementara, sejumlah pihak terkait seperti kepolisian dan dinas kesehatan juga membantah ada korban meninggal akibat demo tersebut.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://tirto.id/polisi-bubarkan-demo-di-pati-dengan-tembakan-gas-air-mata-hfLa
- https://web.facebook.com/abu.hafshah.582378/posts/pfbid02ztJ4Dj91Qk6ePo6Jji6cDeJNRveVhFG2qniYJ73gqxwrfzy28CuiWn4ci5RPkFvQl
- https://web.facebook.com/reel/1449363776623209
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02iJGBfC3DZW43UAx8HkUPVdk4oTyQHnAvayumpK58DkVsDTp1GfJxShtM2mcJXvpol&id=61566270004337&_rdc=1&_rdr#
- https://archive.ph/qrBF3
- https://web.facebook.com/abie.squads/posts/pfbid0cW7crbs5UViiVGFCzEFp98iTTKgnMXwJGotNFALqFWEcTP2oehbwPtZAHP8j9Pvul?_rdc=1&_rdr#
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2166__znnid=319__cb=e11bc582ca__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3D9EnYnSXIYvg
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=1612739040111429&set=a.109880870397261&_rdc=1&_rdr#
- https://archive.ph/HIBmi
- https://www.instagram.com/p/DNSZ0BYBP6W/?img_index=1
- https://www.instagram.com/p/DNTS3_5yZAB/
- https://tirto.id/kata-polisi-soal-korban-demo-ricuh-pati-34-luka-nihil-tewas-hfL3
- https://tirto.id/dinkes-catat-ada-64-korban-luka-dalam-demo-di-pati-hfNS
(GFD-2025-28457) [HOAKS] Seorang Wartawan Meninggal Saat Liput Demonstrasi di Pati
Sumber:Tanggal publish: 14/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Seorang wartawan diklaim meninggal dunia saat meliput demonstrasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8/2025) yang berakhir ricuh.
Sebagai konteks, sejumlah masyarakat di Kabupaten Pati melakukan aksi demonstrasi di depan kantor bupati pada Rabu (13/8/2025).
Mereka mendesak Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya usai menaikkan Pajak Bumi Bangunan (PBB) sebesar 250 persen.
Wartawan itu disebut meninggal itu bernama Lilik Yuliantoro dari media Tuturpedia. Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim seorang wartawan meninggal dunia saat meliput demonstrasi di Kabupaten Pati pada Rabu (13/8/2025) dibagikan di Facebook misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.
Salah satu akun membagikan foto seorang pria yang terkapar dan diberi keterangan sebagai berikut:
Innalillahi wa inna lillahi rojiun
Tlah meninggal dunia wartawan yg meliput aksi demo di pati . Mas husein juga pingsan semoga baik2 saja . demo pati hilang nyawa aksi polri tni
Korban ada 3
1 wartawan2 anak2
Sebagai konteks, sejumlah masyarakat di Kabupaten Pati melakukan aksi demonstrasi di depan kantor bupati pada Rabu (13/8/2025).
Mereka mendesak Bupati Pati, Sudewo mundur dari jabatannya usai menaikkan Pajak Bumi Bangunan (PBB) sebesar 250 persen.
Wartawan itu disebut meninggal itu bernama Lilik Yuliantoro dari media Tuturpedia. Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim seorang wartawan meninggal dunia saat meliput demonstrasi di Kabupaten Pati pada Rabu (13/8/2025) dibagikan di Facebook misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.
Salah satu akun membagikan foto seorang pria yang terkapar dan diberi keterangan sebagai berikut:
Innalillahi wa inna lillahi rojiun
Tlah meninggal dunia wartawan yg meliput aksi demo di pati . Mas husein juga pingsan semoga baik2 saja . demo pati hilang nyawa aksi polri tni
Korban ada 3
1 wartawan2 anak2
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, wartawan bernama Lilik Yuliantoro yang meliput demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025) tidak meninggal dunia.
Media tempat Lilik bekerja, Tuturpedia, menjelaskan bahwa karyawannya masih dirawat di rumah sakit karena lemas dan pusing usai terkena gas air mata.
Dalam unggahan di akun Instagram Tuturpedia pada 13 Agustus 2025, Lilik tampak dalam keadaan sadar dan masih terbaring di rumah sakit.
Lilik menyebut unggahan yang mengeklaim dirinya meninggal dunia adalah hoaks.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid adanya korban meninggal dalam aksi di Pati pada Rabu (13/8/2025).
Dikutip dari Antara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo menjelaskan terdapat 64 orang luka dalam aksi yang dilakukan di depan Kantor Bupati Pati.
Mereka dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan perawatan di tempat.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto juga menegaskan, hingga (13/8/2025) sore tidak ditemukan korban meninggal dalam aksi tersebut.
Media tempat Lilik bekerja, Tuturpedia, menjelaskan bahwa karyawannya masih dirawat di rumah sakit karena lemas dan pusing usai terkena gas air mata.
Dalam unggahan di akun Instagram Tuturpedia pada 13 Agustus 2025, Lilik tampak dalam keadaan sadar dan masih terbaring di rumah sakit.
Lilik menyebut unggahan yang mengeklaim dirinya meninggal dunia adalah hoaks.
Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid adanya korban meninggal dalam aksi di Pati pada Rabu (13/8/2025).
Dikutip dari Antara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo menjelaskan terdapat 64 orang luka dalam aksi yang dilakukan di depan Kantor Bupati Pati.
Mereka dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan perawatan di tempat.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto juga menegaskan, hingga (13/8/2025) sore tidak ditemukan korban meninggal dalam aksi tersebut.
Kesimpulan
Unggahan soal seorang wartawan meninggal dunia saat meliput aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025) merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Korban yang bernama Lilik Yuliantoro dirawat di rumah sakit usai terkena gas air mata. Di akun Instagram Tuturpedia, Lilik membantah kabar soal dirinya meninggal.
Korban yang bernama Lilik Yuliantoro dirawat di rumah sakit usai terkena gas air mata. Di akun Instagram Tuturpedia, Lilik membantah kabar soal dirinya meninggal.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/1Aq5DpfTqt/
- https://www.facebook.com/share/p/1C8Gq4zpmB/
- https://www.facebook.com/share/p/1GUV7QWpf6/
- https://www.instagram.com/p/DNSZ0BYBP6W/?img_index=1
- https://www.instagram.com/p/DNTS3_5yZAB/
- https://www.antaranews.com/berita/5035869/dinkes-pati-jateng-ada-64-korban-luka-saat-unjuk-rasa
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
Halaman: 299/6772


