Jakarta: Baru baru ini, beredar foto di media sosial X (Twitter) sebuah amplop yang didalamnya terdapat uang pecahan Rp 50.000 yang diduga sebagai bukti politik uang di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Foto amplop berisi uang tersebut diunggah oleh akun X @LaodeMSyarif pada Minggu, 24 November 2024. Melalui unggahannya, ia menyebut bahwa foto dan video tersebut didapat dari teman-teman di Sultra dan Sulsel, uang tersebut diduga sebagai politik uang.
Berikut narasi lengkapnya.
"Ini photo dan video yang saya terima dari teman-teman di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Yang Amplop pertama disebut “Sedekah Shubuh” (Sultra) Yang Video bahkan disebarkan di TikTok sebagai guyonan, karena mereka tau tidak akan diapa-apakan.Demokrasi makin Rusak @KPU_ID@bawaslu_RI@jokowi@prabowo@DPR_RI. Mohon Jangan Melakukan Pembiaran."
Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .
(GFD-2024-24272) Cek Fakta: Beredar Foto Amplop yang Disebut Sebagai Politik Uang di Sultra, Benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 27/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , foto amplop berisi uang yang dinarasikan sebagai politik uang di Sultra dan Sulsel itu tidaklah benar. Medcom.id bahkan menelusuri foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 tersebut dengan Google Lens.
Hasilnya, foto yang sama telah dibagikan oleh akun Facebook Putri Irawati sejak 14 November 2024. Dalam unggahan akun Facebook tersebut sama sekali tidak menyebut tentang politik uang di Sultra.
Foto amplop tersebut dibagikan dengan narasi "sedekah Jumat". "Spesial malam Jum'at berkah...yg bilang ( Hadir ) sya kasi 500rb grati.s. Untuk 45 orang pertama," demikian narasi foto yang dibagikan di Facebook pada 14 November 2024.
Hasilnya, foto yang sama telah dibagikan oleh akun Facebook Putri Irawati sejak 14 November 2024. Dalam unggahan akun Facebook tersebut sama sekali tidak menyebut tentang politik uang di Sultra.
Foto amplop tersebut dibagikan dengan narasi "sedekah Jumat". "Spesial malam Jum'at berkah...yg bilang ( Hadir ) sya kasi 500rb grati.s. Untuk 45 orang pertama," demikian narasi foto yang dibagikan di Facebook pada 14 November 2024.
Kesimpulan
Foto amplop berisi uang Rp50.000 yang dinarasikan sebagai politik uang di Sultra adalah hoaks, karena tidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Rujukan
(GFD-2024-24271) Cek Fakta: Ahmad Luthfi Bakal Pulang ke Jawa Timur Jika Kalah Pilkada 2024
Sumber:Tanggal publish: 27/11/2024
Berita
Jakarta: Belum lama ini, terdapat sebuah unggahan di Facebookmenampilkan tangkapan layar artikel yang menarasikan bahwa Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah Ahmad Luthfi akan pulang kampung ke Jawa Timur jika kalah di Pilkada 2024 ini.
Tangkapan layar artikel tersebut diunggahakun Facebook Anik Komalasari pada Jumat, 15 November 2024. Dalam unggahan tersebut, pemilik akun mengomentari artikel yang bertuliskan bahwa Ahmad Luthfi akan pulang kampung ke Jawa Timur jika kalah Pilkada.
Berikut narasi lengkapnya.
"Kalau kalah, saya akan kembali ke kampung saya di Jawa Timur, ucap Ahmad Luthfi."
Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .
Tangkapan layar artikel tersebut diunggahakun Facebook Anik Komalasari pada Jumat, 15 November 2024. Dalam unggahan tersebut, pemilik akun mengomentari artikel yang bertuliskan bahwa Ahmad Luthfi akan pulang kampung ke Jawa Timur jika kalah Pilkada.
Berikut narasi lengkapnya.
"Kalau kalah, saya akan kembali ke kampung saya di Jawa Timur, ucap Ahmad Luthfi."
Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , unggahan poster yang dinarasikan Ahmad Luthfi akan kembali ke kampung halaman jika kalah Pilkada 2024 itu tidaklah benar karenatidak ada artikel yang berjudul seperti tangkapan layar dalam unggahan tersebut.
Namun, Medcom.id menemukan artikel dengan tampilan serupa dengan judul yang berbeda, dimana artikel tersebut serupa dengan lamanAwall.id,media yang berpusat di Semarang dan banyak membahas isu regional, yang dimuat pada 1 November 2024.
Artikel yang asliberjudul “Tampil Gemilang di Debat Perdana, Luthfi-Gus Yasin Buktikan Siap Pimpin Jawa Tengah”.
Hal ini menunjukkan adanya upaya memanipulasi judul artikel dalam tangkapan layar untuk menyesatkan masyarakat.
Namun, Medcom.id menemukan artikel dengan tampilan serupa dengan judul yang berbeda, dimana artikel tersebut serupa dengan lamanAwall.id,media yang berpusat di Semarang dan banyak membahas isu regional, yang dimuat pada 1 November 2024.
Artikel yang asliberjudul “Tampil Gemilang di Debat Perdana, Luthfi-Gus Yasin Buktikan Siap Pimpin Jawa Tengah”.
Hal ini menunjukkan adanya upaya memanipulasi judul artikel dalam tangkapan layar untuk menyesatkan masyarakat.
Kesimpulan
Tangkapan layar artikel yang dinarasikan Ahmad Luthfi akan pulang kampung jika kalah Pilkada 2024 adalah hoaks, karena tidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Rujukan
(GFD-2024-24270) Cek fakta, MUI keluarkan fatwa larangan mencoblos kandidat Pilkada pilihan Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 27/11/2024
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dikabarkan mengeluarkan fatwa terkait Pilkada 2024, berisi larangan memilih kandidat yang turut diusung oleh Presiden ke-7 RI Jokowi.
Narasi yang banyak dibagikan jelang hari pencoblosan pada 27 November ini, salah satunya beredar melalui Facebook.
"AKHIRNYA Keluar juga FATWA...MUI..Himbauan untuk UMMAT ISLAM INDONESIA...Harap ikuti FATWA MUI..Jangan Coblos..Cagub...atau Cabup/ Calon bupati yg di dukung Jokowi.. dan antek antek oligarki demikian pemberitahuan dr MUI...terima kasih. Mau yang GERCOS juga dihormati," demikian isi keterangan yang termuat di konten Facebook pada 26 November 2024.
Rekaman berdurasi sekitar empat menit juga disematkan dalam konten tersebut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Narator yang ditampilkan di video itu turut menjelaskan bahwa pesan tersirat dari fatwa MUI ini adalah melarang masyarakat memilih sosok di antaranya calon gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga calon gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil.
Namun, benarkah MUI keluarkan fatwa larangan mencoblos kandidat Pilkada pilihan Jokowi?
Narasi yang banyak dibagikan jelang hari pencoblosan pada 27 November ini, salah satunya beredar melalui Facebook.
"AKHIRNYA Keluar juga FATWA...MUI..Himbauan untuk UMMAT ISLAM INDONESIA...Harap ikuti FATWA MUI..Jangan Coblos..Cagub...atau Cabup/ Calon bupati yg di dukung Jokowi.. dan antek antek oligarki demikian pemberitahuan dr MUI...terima kasih. Mau yang GERCOS juga dihormati," demikian isi keterangan yang termuat di konten Facebook pada 26 November 2024.
Rekaman berdurasi sekitar empat menit juga disematkan dalam konten tersebut.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Narator yang ditampilkan di video itu turut menjelaskan bahwa pesan tersirat dari fatwa MUI ini adalah melarang masyarakat memilih sosok di antaranya calon gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga calon gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil.
Namun, benarkah MUI keluarkan fatwa larangan mencoblos kandidat Pilkada pilihan Jokowi?
Hasil Cek Fakta
MUI memang mengeluarkan imbauan bagi masyarakat dalam memilih pemimpin pada Pilkada 2024. Menurut laporan ANTARA, imbauan MUI itu dipublikasikan pada 23 November 2024.
MUI mengarahkan umat Islam untuk mengikuti ketentuan berikut dalam memilih pemimpinnya:
1. Pilihan didasarkan atas keimanan, ketakwaan kepada Allah SWT, kejujuran, amanah, kompetensi, dan integritas.
2. Bebas dari suap, politik uang, kecurangan, korupsi, oligarki, dinasti politik, dan hal-hal yang terlarang secara syar'i.
3. Memilih calon pemimpin yang beriman, bertakwa, jujur, terpercaya, aktif, dan aspiratif, mempunyai kemampuan dan memperjuangkan kepentingan umat Islam, serta kemaslahatan bangsa.
Dari uraian tersebut, tidak ada arahan MUI kepada publik untuk menghindari kandidat pilihan Jokowi di Pilkada 2024.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Konten yang dibagikan di Facebook itu nyatanya berisi informasi menyesatkan yang mengarah pada ujaran kebencian.
Klaim: MUI keluarkan fatwa larangan mencoblos kandidat Pilkada pilihan Jokowi
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
MUI mengarahkan umat Islam untuk mengikuti ketentuan berikut dalam memilih pemimpinnya:
1. Pilihan didasarkan atas keimanan, ketakwaan kepada Allah SWT, kejujuran, amanah, kompetensi, dan integritas.
2. Bebas dari suap, politik uang, kecurangan, korupsi, oligarki, dinasti politik, dan hal-hal yang terlarang secara syar'i.
3. Memilih calon pemimpin yang beriman, bertakwa, jujur, terpercaya, aktif, dan aspiratif, mempunyai kemampuan dan memperjuangkan kepentingan umat Islam, serta kemaslahatan bangsa.
Dari uraian tersebut, tidak ada arahan MUI kepada publik untuk menghindari kandidat pilihan Jokowi di Pilkada 2024.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Konten yang dibagikan di Facebook itu nyatanya berisi informasi menyesatkan yang mengarah pada ujaran kebencian.
Klaim: MUI keluarkan fatwa larangan mencoblos kandidat Pilkada pilihan Jokowi
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
- https://www.facebook.com/search/top/?q=AKHIRNYA%20Keluar%20juga%20FATWA...MUI..Himbauan%20untuk%20UMMAT%20ISLAM%20INDONESIA...Harap%20ikuti%20FATWA%20MUI..Jangan%20Coblos..Cagub...atau%20Cabup%20yg%20di%20dukung%20Oligarki.%20.demikian%20pemberitahuan%20dr%20MUI...terima%20kasih
- https://mataram.antaranews.com/berita/398333/mui-umat-islam-memilih-pemimpin-di-pilkada-2024-hukumnya-wajib
(GFD-2024-24269) [HOAKS] Dukungan Anies Bikin Suara Pramono-Rano Jatuh
Sumber:Tanggal publish: 27/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyatakan dukungan Anies Baswedan kepada calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno membuat elektabilitas turun.
Elektabilitas paslon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pilkada Jakarta 2024 itu disebutkan hanya 28,4 persen.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru.
Informasi yang menyebutkan dukungan Anies membuat elektabilitas Pramono-Rano atau Pram-Doel jatuh disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Pengguna Facebook tersebut menyebarkan tautan YouTube dari video yang diunggah pada Selasa (26/11/2024).
Berikut judul videonya:
DIDUKUNG ANIES BASWEDAN SUARA PRAMONO RANO JUSTRU TERJUN BEBAS DAN PASANGAN RIDO Tembus 53%
Sementara, salah satu akun Facebook mengunggah thumbnail video saja dengan menampilkan sosok Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, serta foto bersama Anies dengan pasangan Pram-Deol.
Berikut teks pada thumbnail:
ANIES BIKIN APES
DIDUKUNG ANIES DAN AMIEN RAIS PRAMONO RANO CUMA 28,4
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (26/11/2024), yang menyebutkan dukungan Anies Baswedan membuat elektabilitas Pramono-Rano jatuh.
Elektabilitas paslon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pilkada Jakarta 2024 itu disebutkan hanya 28,4 persen.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru.
Informasi yang menyebutkan dukungan Anies membuat elektabilitas Pramono-Rano atau Pram-Doel jatuh disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Pengguna Facebook tersebut menyebarkan tautan YouTube dari video yang diunggah pada Selasa (26/11/2024).
Berikut judul videonya:
DIDUKUNG ANIES BASWEDAN SUARA PRAMONO RANO JUSTRU TERJUN BEBAS DAN PASANGAN RIDO Tembus 53%
Sementara, salah satu akun Facebook mengunggah thumbnail video saja dengan menampilkan sosok Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, serta foto bersama Anies dengan pasangan Pram-Deol.
Berikut teks pada thumbnail:
ANIES BIKIN APES
DIDUKUNG ANIES DAN AMIEN RAIS PRAMONO RANO CUMA 28,4
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (26/11/2024), yang menyebutkan dukungan Anies Baswedan membuat elektabilitas Pramono-Rano jatuh.
Hasil Cek Fakta
Lembaga Survei Indonesia (LSI) telah merilis hasil survei tingkat elektabilitas tiga pasangan calon yang berkompetisi pada Pilkada Jakarta 2024 pada September.
Survei tersebut menyebutkan, pasangan Pramono-Rano memiliki elektabilitas 28,4 persen. Sedangkan Ridwan Kamil-Suswono 51,8 persen.
"(Angka) 28 persen ini kan baru (dikenalkan) sejak tanggal 28 Agustus, (capaian) itu sudah mencapai seperti itu," ujar Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, pada 19 September 2024, dilansir Kompas.com.
Ia optimis pasangan Pramono-Rano akan mendapatkan hasil maksimal hingga hari pemilihan.
"Ini justru menjadi suatu daya pendorong yang luar biasa bahwa Mas Pram yang baru dimunculkan pada akhir Agustus, sudah mampu menghasilkan suatu gagasan kreatif dan pergerakan gotong royong seluruh komponen masyarakat," lanjutnya.
Di sisi lain, hasil survei Litbang Kompas pada 20-25 Oktober 2024 menunjukkan, dukungan terhadap Pramono-Rano mencapai 38,3 persen.
Angka tersebut bersaing ketat dengan Ridwan-Suswono yang mendapat 34,6 persen dukungan pemilih.
Juru bicara paslon Pramono-Rano, Aris mengungkapkan, elektabilitas jagoannya meningkat berkat bersatunya para pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahokers) dan pendukung Anies (Anak Abah).
"Tidak bisa dipungkiri, efek bersatunya Anak Abah pendukung Mas Anies dan Ahokers mendukung Pram-Doel sangat terasa di lapangan. Terbukti dari lembaga survei yang merekam bahwa sudah 49 persen elektabilitas Mas Pram-Bang Doel," kata Aris, seperti diwartakan Kompas.com, Sabtu (23/11/2024).
Survei tersebut menyebutkan, pasangan Pramono-Rano memiliki elektabilitas 28,4 persen. Sedangkan Ridwan Kamil-Suswono 51,8 persen.
"(Angka) 28 persen ini kan baru (dikenalkan) sejak tanggal 28 Agustus, (capaian) itu sudah mencapai seperti itu," ujar Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, pada 19 September 2024, dilansir Kompas.com.
Ia optimis pasangan Pramono-Rano akan mendapatkan hasil maksimal hingga hari pemilihan.
"Ini justru menjadi suatu daya pendorong yang luar biasa bahwa Mas Pram yang baru dimunculkan pada akhir Agustus, sudah mampu menghasilkan suatu gagasan kreatif dan pergerakan gotong royong seluruh komponen masyarakat," lanjutnya.
Di sisi lain, hasil survei Litbang Kompas pada 20-25 Oktober 2024 menunjukkan, dukungan terhadap Pramono-Rano mencapai 38,3 persen.
Angka tersebut bersaing ketat dengan Ridwan-Suswono yang mendapat 34,6 persen dukungan pemilih.
Juru bicara paslon Pramono-Rano, Aris mengungkapkan, elektabilitas jagoannya meningkat berkat bersatunya para pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahokers) dan pendukung Anies (Anak Abah).
"Tidak bisa dipungkiri, efek bersatunya Anak Abah pendukung Mas Anies dan Ahokers mendukung Pram-Doel sangat terasa di lapangan. Terbukti dari lembaga survei yang merekam bahwa sudah 49 persen elektabilitas Mas Pram-Bang Doel," kata Aris, seperti diwartakan Kompas.com, Sabtu (23/11/2024).
Kesimpulan
Narasi yang menyebutkan dukungan Anies membuat elektabilitas Pramono-Rano jatuh merupakan hoaks.
Survei LSI pada September 2024 menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano 28,4 persen. Lalu, survei Litbang Kompas pada Oktober 2024 menunjukkan, dukungan terhadap Pramono-Rano mencapai 38,3 persen.
Juru bicara paslon tersebut mengungkapkan, dukungan Anak Abah dan Ahokers berpengaruh pada meningkatnya elektabilitas.
Survei LSI pada September 2024 menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano 28,4 persen. Lalu, survei Litbang Kompas pada Oktober 2024 menunjukkan, dukungan terhadap Pramono-Rano mencapai 38,3 persen.
Juru bicara paslon tersebut mengungkapkan, dukungan Anak Abah dan Ahokers berpengaruh pada meningkatnya elektabilitas.
Rujukan
- https://www.facebook.com/onding.lagasius.92/posts/pfbid0XFARCy8oDs4A7EdjHEwgpL6RwStDamxh43hdXDDTcd9q6wfnq9dytq5AQ4r5wMcZl
- https://www.facebook.com/groups/1193237914199851/posts/2512760875580875/
- https://www.youtube.com/watch?v=nPDUFdNoXKE
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=558904653560902&set=gm.1002101945044102&idorvanity=280083530579284
- https://regional.kompas.com/read/2024/09/19/155532378/elektabilitas-pramono-rano-284-persen-pdi-p-baru-muncul-sudah-seperti-itu
- https://www.kompas.id/artikel/anies-baswedan-resmi-dukung-pramono-rano-seperti-apa-pengaruhnya
- https://megapolitan.kompas.com/read/2024/11/23/21404251/jubir-naiknya-elektabilitas-pramono-rano-karena-dukungan-dari-ahokers-dan
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 299/5729