• (GFD-2024-15234) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Anies Mengaku Didukung Kelompok Radikal dan Intoleran

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 18/01/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku didukung oleh kelompok radikal dan intoleran pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 
    Namun, setelah ditelusuri unggahan itu menyimpan informasi yang keliru dan perlu diluruskan.
    Narasi yang mengeklaim Anies Baswedan mengaku didukung oleh kelompok radikal dan intoleran muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip). 
    Akun tersebut membagikan  video dengan narasi Anies mengaku menerima dukungan  kelompok radikal dan intoleran. Narator menyebut pengakuan itu disampaikan Anies kepada relawannya di Malaysia.
    Adapun, narator video mengatakan keterangan berikut:
    Anies mengakui bahwa dirinya menerima dukungan dari kelompok radikal dan intoleran kepada para relawannya yang berada di Malaysia.
    Hal itu membuat relawan Anies bingung dan seolah tidak percaya orang yang mereka dukung ternyata memang memiliki hubungan dengan kelompok radikal dan intoleran.
    Pantas saja Anies akan menggunakan politik identitas pada Pilpres 2024 mendatang.
    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Anies mengaku menerima dukungan dari kelompok radikal dan intoleran

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narator membacakan artikel di laman Kata Logika ini. Artikel itu berjudul "Di Malaysia, Anies Minta Diakui Bersama Kelompok Radikal". 
    Setelah dibaca sampai selesai, artikel tersebut membahas soal pernyataan Anies yang mengatakan kepada relawan bahwa jika ada yang menuduhnya sebagai sosok radikal dan intoleran tidak perlu dibantah, dan tidak perlu panas.
    Menurut Anies, yang harus dilakukan adalah bertanya balik untuk menyebutkan contoh perilaku radikal dan intoleran yang pernah dilakukan oleh capres nomor urut 1 itu. 
    Hal itu disampaikan Anies di Kuala Lumpur pada 10 Oktober 2023 saat menghadiri acara deklarasi relawan Amin di Malaysia. 
    Adapun video utuh bisa dilihat di kanal YouTube ini.  Pada menit 20:1 Anies mengatakan:
    Dan saya titip Bapak-Ibu, kalau nanti bertemu warga Indonesia yang menyampaikan kabar-kabar yang berisi hoaks, yang berisi tudingan, tolong jangan dibantah. Ini pesan saya. Kenapa jangan dibantah, begini misalnya
    'Jangan itu intoleran, jangan itu radikal, jangan itu diskriminatif.'
    Bapak-Ibu jawab, 'Barangkali memang dia begitu.'
    Di-iya-kan aja Bapak-Ibu. Jangan panas dulu. Sesudah itu kasih pertanyaan,
    'Kalau dia radikal, kalau dia ekstrem, kalau dia intoleran, ada contohnya tidak?'.
    Begitu diminta contohnya, saya yakin orang itu tidak punya contoh untuk disampaikan.Kalau tidak ada contohnya, batal dong tudingannya.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Anies mengaku didukung kelompok radikal dan intoleran tidak benar.
    Dalam video utuhnya, Anies mengatakan kepada relawannya di Malayasia bahwa jika ada yang menuduhnya sebagai sosok radikal dan intoleran tidak perlu dibantah, apalagi sampai panas.
    Menurut Anies, yang harus dilakukan adalah bertanya balik untuk menyebutkan contoh perilaku radikal dan intoleran yang pernah dilakukan oleh capres nomor urut 1 itu. Anies menyatakan, tidak ada bukti bahwa dirinya radikal maupun intoleran.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15233) [KLARIFIKASI] Video AI Soeharto Kampanye untuk Golkar

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 18/01/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang menunjukkan mendiang Presiden Soeharto mengajak masyarakat memberikan dukungan untuk Partai Golkar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut perlu diberi konteks tambahan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
    Video tersebut dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
    Gambar wajah dan suara Soeharto yang telah meninggal dunia pada 27 Januari 2008 dimanfaatkan untuk membuat konten tersebut.
    Video Soeharto mengajak masyarakat memilih Golkar pada Pemilu 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip) pada Rabu (17/1/2024).
    Berikut narasi yang dibagikan:
    VIRAL!!! Presiden Soeharto dihidupkan Untuk Kampanye oleh Golkar
    Berikut ucapan Soeharto dalam video itu:
    "Saya Presiden Soeharto, Presiden Indonesia yang ke-2, mengajak Anda untuk memilih wakil rakyat dari Golkar yang bisa melanjutkan mimpi saya tentang kemajuan Indonesia."

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video tersebut pertama kali dibagikan di media sosial oleh akun X (Twitter) politisi Golkar, Erwin Aksa, pada 7 Januari 2024.
    Awalnya, video tersebut diunggah pukul 11.50 dengan takarir (caption) sebagai berikut:
    "14 Februari 2024 kita akan menentukan nasib bangsa Indonesia. Kita akan memilih wakil rakyat dan pemimpin yang tepat untuk Indonesia. Video ini mengingatkan kita betapa pentingnya suara kita dalam pemilihan yang akan menentukan masa depan Indonesia."
    Kemudian, takarir itu disunting pukul 11.53 dengan menambahkan keterangan bahwa video tersebut dibuat menggunakan teknologi AI.
    "Harapan dan perjuangan bangsa Indonesia tak akan pernah padam, akan selalu diwujudkan dalam setiap generasi.
    Mimpi-mimpi Indonesia akan selalu terwujud. Pada 14 Februari 2024, kita akan menentukan nasib bangsa Indonesia. Kita harus memilih wakil rakyat dan pemimpin yang tepat untuk Indonesia, untuk seluruh rakyat Indonesia.
    Video ini dibuat menggunakan teknologi AI untuk mengingatkan kita betapa pentingnya suara kita dalam pemilihan umum yang akan menentukan masa depan agar harapan rakyat Indonesia terwujud dan sejahtera."
    Namun, video yang dibagikan di Facebook tidak disertai keterangan yang menjelaskan bahwa konten itu dibuat dengan teknologi AI, sehingga berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Soeharto mengajak masyarakat memilih Golkar pada Pemilu 2024 perlu diberi konteks tambahan.
    Video tersebut dibuat menggunakan teknologi AI. Gambar wajah dan suara Soeharto yang telah meninggal dunia pada 27 Januari 2008 dimanfaatkan untuk membuat konten tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15232) Cek Fakta: Klarifikasi OJK soal Program Bantuan Lunasi Utang Pinjol

    Sumber: liputan6.com
    Tanggal publish: 19/01/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membantu melunasi utang pinjaman online (pinjol) beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada Jumat (19/1/2024).
    Akun Facebook tersebut mengunggah artikel berjudul "Nasabah Galbay Bisa Tidur Nyenyak, Kini Ada Bantuan Melunasi Utang Pinjol dari OJK, Begini Syaratnya". Dalam artikel tersebut terdapat tata cara mengikuti program dari OJK untuk melunasi utang pinjol.
    "Assalamualaikum,
    Teman-Teman, mudah2an Lampiran ini bisa menjadi jalan keluar dan setidaknya meringankan...Silahkan dicoba...🙏" tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan mendapat empat komentar dari warganet.
    Benarkah OJK memiliki program bantuan untuk melunasi utang pinjol? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi adanya program bantuan dari OJK untuk melunasi utang pinjol. Penelusuran dilakukan dengan mengunjungi akun Instagram OJK, @ojkindonesia.
    Dalam salah satu postinganya, akun @ojkindonesia meluruskan kabar adanya informasi bantuan untuk melunasi utang pinjol. Menurut OJK, kabar tersebut ternyata tidak benar.
    "HOAX Bantuan Untuk Melunasi Utang Pinjol dari OJK
    Sobat OJK,
    Marak beredar informasi adanya Program Bantuan OJK untuk melunasi utang pinjol dengan mengajukan dokumen persyaratan.
    Faktanya informasi ini HOAX ya Sobat.
    Pastikan kebenaran informasi mengenai OJK dengan #CekDulu ke Kontak OJK @kontak157.
    Sebarkan informasi ini agar teman dan keluargamu terhindar dari Hoax.
    #OJKIndonesia #OJK #CekDulu #Keuangan #ModusPenipuan #Hoax #Pinjol #Galbay," tulis akun Instagram @ojkindonesia pada 18 Januari 2024.
     

    Kesimpulan


    Postingan yang berisi informasi adanya program bantuan dari OJK untuk melunasi utang pinjol ternyata tidak benar. Hal ini telah diklarifikasi oleh OJK lewat akun Instagramnya, @ojkindonesia. Menurut OJK, kabar tersebut adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2024-15231) [HOAKS] Warga AS Usir Duta Besar Israel Saat Aksi Pro-Palestina

    Sumber: kompas.com
    Tanggal publish: 18/01/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi warga Amerika Serikat (AS) mengusir Duta Besar (Dubes) Israel yang berada dalam mobil.
    Video itu menampilkan sekelompok orang membawa bendera Palestina, menyoraki mobil putih yang mundur menghindari kerumunan.
    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau hoaks.
    Video warga AS mengusir mobil Dubes Israel ditemukan di akun TikTok ini, ini, ini, dan Facebook ini.
    Berikut narasi yang ditulis akun Facebook pada 3 Desember 2023:
    Dubes Israel di AS di usir oleh warga negaranya buntut dari kekejaman Zionis kpd Palestina.
    Sementara, berikut teks yang tertera pada video berdurasi 30 detik tersebut:
    Inilah detik" diusirnya dubes israel yang ada di ASWarga Amerika mengusir dubes Israel yang berada di dalam mobil
    Video yang beredar bersumber dari kanal YouTube Jeremiah Hayes, 11 Mei 2021. Klip identik ditemukan pada menit ke-2 detik ke-30.
    Pada keterangannya, Hayes menyebutkan bahwa aksi solidaritas untuk Palestina digelar di Montreal, Kanada, pada 10 Mei 2021, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
    Mobil Mercedes putih disoraki oleh massa karena mengibarkan bendera Israel di tengah aksi.
    Berdasarkan beberapa penampakan gedung dan bangunan, terdeteksi bahwa lokasi aksi di dekat Westmount Square.
    Situs Samidoun.net menginformasikan, aksi yang dilakukan pada hari tersebut, dimulai dari depan 4060 Sainte-Catherine barat, Westmount.
    Aksi digelar untuk menyuarakan perdamaian dan penghentian serangan terhadap Palestina oleh Israel. Sejauh ini tidak ditemukan informasi soal duta besar yang diusir saat aksi tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Kabar soal warga AS mengusir mobil Dubes Israel merupakan narasi yang keliru. Video aslinya menampilkan aksi dukungan untuk Palestina di Montreal, Kanada.
    Mobil yang diusir bukan milik Dubes AS, melainkan seseorang yang mengibarkan bendera Israel di tengah aksi.

    Rujukan